Personal Branding

Himawan Wijanarko

 

Bagi para penggemar sepakbola, nama Jose Mourinho tentu bukan nama asing lagi. Maklum, pria asal Portugal yang berjuluk Mouri ini dalam beberapa tahun terakhir telah menorehkan prestasi yang mencengangkan.

Ia sukses membawa FC Porto dari Portugal menjuarai piala Champion, gelar paling bergengsi di Eropa. Prestasinya makin diakui saat ia berhasil menukangi salah satu klub dari negeri yang mengklaim sebagai tanah asal permainan sepakbola. Chelsea, klub stylish dari London yang sebelumnya terbilang klub medioker, dengan tangan dinginnya kini menjelma menjadi klub yang disegani di Eropa. Di musim pertamanya ia langsung mengantarkan Chelsea menjuarai liga Inggris setelah menanti selama 50 tahun. Bayangkan, Chelsea menunggu kedatangan seorang Mourinho untuk dapat menggapai gelar Premiership. Bersama Chelsea ia mematahkan dominasi Manchester United, Arsenal, dan Liverpool. Bahkan kini, di musim keduanya, Chelsea begitu dominan seakan tidak tersentuh oleh lawan-lawannya.

 Di kalangan profesional sepak bola, selain prestasi nyata nama Mouri juga identik dengan mulut besar karena ia sering melontarkan pernyataan yang kontroversial. Ia kuat dan berani dalam memegang prinsip yang menurutnya benar. Musim lalu, ia berani menanggung resiko mendapat hukuman dari FIFA untuk hal yang menurutnya benar. Ia juga menerapkan hal yang sama untuk mendukung asisten dan para pemainnya. Tak heran jika ia begitu dibutuhkan oleh anak buahnya. Meski kadang ia menjadi sasaran tembak dari pelatih lain dan juga media.

Sebagai manajer klub, kepemimpinannya juga ditentukan oleh naluri bisnisnya. Dengan kemampuan dan kepemimpinannya pamor dan kesehatan finansial klub meningkat secara signifikan, demikian pula dengan citra dirinya sendiri. Ketokohan Mouri makin hari makin kuat saja. Sebuah museum di Lisbon, Portugal, membuat replika baja jubah abu-abu yang kerap dia pakai ketika memimpin pasukannya. Jubah itu, dianggap mitos yang selalu menyertai penampilan Mouri ketika memimpin pasukannya. Terakhir, ia bahkan telah mendaftarkan namanya ke Government's Patent Office di London. Ia tidak saja jenius dalam merancang strategi bagi timnya tetapi juga dalam menjaring pundi-pundi uang dengan menjual namanya. Terkait dengan citra mulut besarnya, pihak yang sinis menyindir dengan menyatakan barangkali British Telecom dapat memakai jasa Mouri dengan iklan "It's good to talk (and talk...and talk)".

Seiring dengan makin derasnya arus konsumerisme, hal terakhir yang dilakukan Mouri memang merupakan fenomena yang sedang menggejala. Di zamannya bolehlah Shakespeare melontarkan Apalah arti sebuah nama, tetapi di era ini dari sebuah nama yang dikelola dengan baik dapat dihasilkan uang yang tidak sedikit nilainya. Jika sebuah nama dapat dijadikan aset, dengan berpegang pada prinsip dasar ekonomi lantas mengemuka pertanyaan, mengapa tidak dioptimalkan? Upaya pengelolaan nama sebagai sebuah aset di kalangan pemasar dikenal sebagai personal branding. Tahap yang paling dasar dari personal branding adalah bagaimana merek itu dikenal (brand awareness) dan selanjutnya bagaimana membangun citranya (brand image). Brand image ini merupakan persepsi terhadap suatu brand name. Brand name sebagai subyek dikaitkan dengan atribut (ciri) tertentu.

Motif utama personal branding adalah memanfaatkan nama yang sudah dikenal luas dan memiliki image serta reputasi yang baik dalam bidang tertentu. Komersialisasi dapat dilakukan oleh pemilik nama yang menjual dirinya sendiri (kasus Mouri) atau oleh pihak lain. Dalam kasus komersialisasi brand name oleh pihak lain bisa jadi hasilnya tidak dinikmati oleh pemilik nama itu sendiri. Nama Van Gough misalnya, kita kenal memiliki asosiasi terhadap adikarya (masterpiece) dengan cita rasa yang tinggi yang ikut mengangkat pamor produk atau jasa yang memakai namanya. Namun, semasa hidupnya sang pemilik nama ini justru melarat dan terlunta-lunta, bahkan dikabarkan sebagai penderita skizofrenia yang memotong telinganya sendiri

 

Share this article :
 

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. ARTIKELIUS - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger