Mencegah Cedera Saat Berkendara

Benarkah hanya duduk di jok mobil sambil berkendara dapat menyebabkan
cedera ?

Inggris telah menggunakan istilah RDI (Repetitive Driving Injury) yang
banyak dikeluhkan oleh banyak pengendara mobil. RDI merupakan deskripsi
dari beberapa cedera yaitu kaki keram, sakit punggung bawah, leher kaku,
dan sakit bahu sebagai akibat dari stress, posisi yang tidak benar,
tekanan darah, dan berada dalam satu posisi pada waktu yang lama.

Cedera saat berkendaraan mobil itu dapat dicegah dengan beberapa cara
berikut ini, yaitu:

• Pastikan kita dapat menyentuh kemudi tanpa harus meregangkan
lengan.
• Sesuaikan kursi jok sehingga kita dapat leluasa menginjak pedal
tanpa harus menggerakan pnggung bawah kedepan.
• Pastikan bagian belakang lutut tidak menyentuh ujung kursi dengan
cara menyesuaikan sandaran jok.
• Rubah posisi duduk dan kemiringan jok setiap setengah jam untuk
merubah arah getaran tubuh.
• Pastikan suspensi kendaraan dalam keadaan baik.
• Gunakan gulungan handuk untuk menyesuaikan posisi pungung dengan
jok.
• Duduklah dengan posisi/ postur tubuh yag ideal saat duduk
berkendara
• Lakukan peregangan setiap satu atau dua jam sekali

Semoga kita selalu aman dan nyaman dalam berkendaraan.

Salam Safety

Sumber: www.lorco.co.id
 

Delapan Kebohongan Ibu

Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita percaya bahwa kebohongan akan membuat manusia terpuruk dalam penderitaan yang mendalam, tetapi kisah ini justru sebaliknya. Dengan adanya kebohongan ini, makna sesungguhnya dari kebohongan ini justru dapat membuka mata kita dan terbebas dari penderitaan, ibarat sebuah energi yang mampu mendorong mekarnya sekuntum bunga yang paling indah di dunia.
Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang anak laki-laki di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan saja, seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu sering memberikan porsi nasinya untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata: "Makanlah nak, aku tidak lapar" ———- KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA

Ketika saya mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan waktu senggangnya untuk pergi memancing di kolam dekat rumah, ibu berharap dari ikan hasil pancingan, ia bisa memberikan sedikit makanan bergizi untuk petumbuhan. Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan yang segar dan mengundang selera. Sewaktu aku memakan sup ikan itu, ibu duduk di sampingku dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang yang merupakan bekas sisa tulang ikan yang aku makan. Aku melihat ibu seperti itu, hati juga tersentuh, lalu menggunakan sendokku dan memberikannya kepada ibuku. Tetapi ibu dengan cepat menolaknya, ia berkata : "Makanlah nak, aku tidak suka makan ikan" ———- KEBOHONGAN IBU YANG KEDUA

Sekarang aku sudah masuk SMP, demi membiayai sekolah abang dan kakakku, ibu pergi ke koperasi untuk membawa sejumlah kotak korek api untuk ditempel, dan hasil tempelannya itu membuahkan sedikit uang untuk menutupi kebutuhan hidup. Di kala musim dingin tiba, aku bangun dari tempat tidurku, melihat ibu masih bertumpu pada lilin kecil dan dengan gigihnya melanjutkan pekerjaannya menempel kotak korek api. Aku berkata :"Ibu, tidurlah, udah malam, besok pagi ibu masih harus kerja." Ibu tersenyum dan berkata :"Cepatlah tidur nak, aku tidak capek" ———- KEBOHONGAN IBU YANG KETIGA

Ketika ujian tiba, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemaniku pergi ujian. Ketika hari sudah siang, terik matahari mulai menyinari, ibu yang tegar dan gigih menunggu aku di bawah terik matahari selama beberapa jam. Ketika bunyi lonceng berbunyi, menandakan ujian sudah selesai. Ibu dengan segera menyambutku dan menuangkan teh yang sudah disiapkan dalam botol yang dingin untukku. Teh yang begitu kental tidak dapat dibandingkan dengan kasih sayang yang jauh lebih kental. Melihat ibu yang dibanjiri peluh, aku segera memberikan gelasku untuk ibu sambil menyuruhnya minum. Ibu berkata :"Minumlah nak, aku tidak haus!" ———- KEBOHONGAN IBU YANG KEEMPAT

Setelah kepergian ayah karena sakit, ibu yang malang harus merangkap sebagai ayah dan ibu. Dengan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu, dia harus membiayai kebutuhan hidup sendiri. Kehidupan keluarga kita pun semakin susah dan susah. Tiada hari tanpa penderitaan. Melihat kondisi keluarga yang semakin parah, ada seorang paman yang baik hati yang tinggal di dekat rumahku pun membantu ibuku baik masalah besar maupun masalah kecil. Tetangga yang ada di sebelah rumah melihat kehidupan kita yang begitu sengsara, seringkali menasehati ibuku untuk menikah lagi. Tetapi ibu yang memang keras kepala tidak mengindahkan nasehat mereka, ibu berkata : "Saya tidak butuh cinta" ———- KEBOHONGAN IBU YANG KELIMA

Setelah aku, kakakku dan abangku semuanya sudah tamat dari sekolah dan bekerja, ibu yang sudah tua sudah waktunya pensiun. Tetapi ibu tidak mau, ia rela untuk pergi ke pasar setiap pagi untuk jualan sedikit sayur untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kakakku dan abangku yang bekerja di luar kota sering mengirimkan sedikit uang untuk membantu memenuhi kebutuhan ibu, tetapi ibu bersikukuh tidak mau menerima uang tersebut. Malahan mengirim balik uang tersebut. Ibu berkata : "Saya punya duit" ———- KEBOHONGAN IBU YANG KEENAM

Setelah lulus dari S1, aku pun melanjutkan studi ke S2 dan kemudian memperoleh gelar master di sebuah universitas ternama di Amerika berkat sebuah beasiswa di sebuah perusahaan. Akhirnya aku pun bekerja di perusahaan itu. Dengan gaji yang lumayan tinggi, aku bermaksud membawa ibuku untuk menikmati hidup di Amerika. Tetapi ibu yang baik hati, bermaksud tidak mau merepotkan anaknya, ia berkata kepadaku "Aku tidak terbiasa" ———- KEBOHONGAN IBU YANG KETUJUH

Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkena penyakit kanker lambung, harus dirawat di rumah sakit, aku yang berada jauh di seberang samudra atlantik langsung segera pulang untuk menjenguk ibunda tercinta. Aku melihat ibu yang terbaring lemah di ranjangnya setelah menjalani operasi. Ibu yang keliatan sangat tua, menatap aku dengan penuh kerinduan. Walaupun senyum yang tersebar di wajahnya terkesan agak kaku karena sakit yang ditahannya. Terlihat dengan jelas betapa penyakit itu menjamahi tubuh ibuku sehingga ibuku terlihat lemah dan kurus kering. Aku sambil menatap ibuku sambil berlinang air mata. Hatiku perih, sakit sekali melihat ibuku dalam kondisi seperti ini. Tetapi ibu dengan tegarnya berkata : "jangan menangis anakku, Aku tidak kesakitan" ———- KEBOHONGAN IBU YANG KEDELAPAN.

Setelah mengucapkan kebohongannya yang kedelapan, ibuku tercinta menutup matanya untuk yang terakhir kalinya.
Dari cerita di atas, saya percaya teman-teman sekalian pasti merasa tersentuh dan ingin sekali mengucapkan : " Terima kasih ibu !"
Coba dipikir-pikir teman, sudah berapa lamakah kita tidak menelepon ayah ibu kita? Sudah berapa lamakah kita tidak menghabiskan waktu kita untuk berbincang dengan ayah ibu kita? Di tengah-tengah aktivitas kita yang padat ini, kita selalu mempunyai beribu-ribu alasan untuk meninggalkan ayah ibu kita yang kesepian. Kita selalu lupa akan ayah dan ibu yang ada di rumah.
Jika dibandingkan dengan pacar kita, kita pasti lebih peduli dengan pacar kita. Buktinya, kita selalu cemas akan kabar pacar kita, cemas apakah dia sudah makan atau belum, cemas apakah dia bahagia bila di samping kita.
Namun, apakah kita semua pernah mencemaskan kabar dari ortu kita? Cemas apakah ortu kita sudah makan atau belum? Cemas apakah ortu kita sudah bahagia atau belum? Apakah ini benar? Kalau ya, coba kita renungkan kembali lagi..
Di waktu kita masih mempunyai kesempatan untuk membalas budi ortu kita, lakukanlah yang terbaik. Jangan sampai ada kata "MENYESAL" di kemudian hari.
 

Indonesia Mencemaskan

Perlu Kepemimpinan yang Bermartabat

Kondisi Indonesia dewasa ini dan ke depan amat mencemaskan. Banyak kalangan masyarakat kita bertahun-tahun belakangan ini merasakan dan mengeluhkan tentang martabat bangsa yang mengalami kemerosotan signifikan dalam berbagai bidang.

Akibatnya, banyak di antara warga bangsa tidak lagi merasa bangga sebagai bagian integral Negara bangsa Indonesia. Mereka mengalami dislokasi dan disorientasi dalam kehidupannya. Banyak kalangan masyarakat tak tahu lagi tempatnya yang sepatutnya sehingga berbenturan satu sama lain penuh sikap curiga.

Ketua Palang Merah Indonesia HM Jusuf Kalla dalam pidatonya pada "Memorial Lecture Sutan Takdir Alisjahbana (STA)", yang digelar Akademi Jakarta, Selasa (27/7) malam di Taman Ismail Marzuki, memaparkan dengan jernih tentang lunturnya martabat bangsa.

"Hanya dengan kemajuan ekonomi yang mendorong kemajuan dalam berbagai bidang kehidupan lainnya, bangsa kita bisa memiliki kebanggaan diri dan martabat yang baik ke dalam maupun ke tengah pergaulan antarbangsa. Karena itu, perlu dikoreksi dan diluruskan arah pembangunan ekonomi kita," katanya.

Jusuf Kalla menegaskan, tinggi rendahnya martabat bangsa juga terkait pencapaian dalam bidang-bidang lain yang harus didukung kemajuan dan kekuatan ekonomi. Kita akan disegani bangsa-bangsa lain dan memiliki martabat tinggi jika unggul dalam ilmu pengetahuan dan teknologi yang bertolak dari riset-riset serius. Juga karya-karya seni budaya yang agung serta kehidupan agama dan spiritualitas yang istikamah, juga prestasi olahraga.

"Kita hendaknya melakukan riset tidak hanya untuk kepentingan ilmu, tetapi lebih-lebih untuk meningkatkan nilai tambah berbagai produk kita sendiri sehingga mempercepat pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat," ujarnya.

Menurut mantan Wakil Presiden ini, pendidikan kita semestinya menanamkan cara pandang dunia yang positif, mencerahkan, dan visioner tentang kekayaan seni budaya, tradisi, dan kebudayaan bangsa. Pendidikan lebih dari sekedar transfer ilmu pengetahuan, keahlian, dan keterampilan. Pendidikan merupakan tempat dan lokus sangat strategis untuk menyemai serta menanamkan harkat dan martabat diri sejak dini dan berkelanjutan.

Pendidikan dasar semestinya lebih berorientasi ke dalam, tidak berorientasi keluar melalui eksperimen semacam sekolah bertaraf internasional yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar.

Seharusnya pendidikan dasar lebih menekankan penggunaan bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulisan. Bahasa bukan sekedar bertutur kata yang baik, melainkan menyangkut kemampuan menyususn logika, alur pikiran atau sistematika berfikir, sehingga dapat dipahami orang lain dengan baik.

Hanya pendidikan dasar yang beorientasi ke negeri sendiri yang bisa memberi penanaman nilai-nilai menyangkut karakter, jati diri, dan martabat bangsa.

Menurut dia, kita memerlukan kepemimpinan bermartabat (leadership with dignity) yang pada gilirannya memainkan peran sangat penting dalam membangun harkat dan martabat diri bangsa keseluruhan.

Untuk itu, setiap pemimpin mesti memiliki kepercayaan diri kuat yang membuat dia berani mengambil keputusan dan tindakan. Siap menanggung resiko dari setiap langkah dan keputusannya. Pemimpin yang dapat membangun martabat bangsa adalah pemimpin yang mampu menjadi inspirasi, sekaligus membangkitkan imajinasi kreatif warga bangsa. (NAL) Kompas, 28/7/2010

--------

Ketika kemacetan memburu Ibukota Negara, maka transportasi masal, kereta api, MRT menjadi prioritas dibangun, agar lebih efisien dan produktif..

Bila nanti kemudian ingin mengundang lagi Mr. President Obama bernostalgia silakan saja, tentu dengan catatan lumpur lapindo ditutup dan diberesin dahulu, malu kita… mereka di teluk Meksiko di kedalaman 500m dari permukaan laut saja bisa tegas dan beres, sedangkan di sini malah berapa puluh meter di atas permukaan laut. Katanya mereka berhasil karena ditutup dengan harkat dan martabatnya. Maka kita menjadi maklum bila lumpur lapindo selama ini sulit ditutup... konon karena ditutupnya bukan dengan harkat dan martabat, melainkan dengan martabak yang bisa dijual belikan di pinggir jalan raya porong... Padahal keduanya jelas sekali bedanya.

Maka bila dari fraksi partai golkar seperti misal Priyo Budi Santosa nanti ingin menjadi menteri atau apa, silakan angkat saja ia menjadi menteri penutupan Lumpur lapindo,  kenapa mesti setingkat menteri, lha pimpro sudah terbukti gagal. Kalau sukses bisa lanjutt… atau kalau nggak berani menutup, maka ya memang lebih cocok menjadi anggota/pimpinan legislatif fraksi partai golkar, yang di antaranya terus berjuang dana pemerataan dan pembangunan daerah-daerah aspirasi pemilihan suara untuk pemilu yang akan datang, bersama partai-partai besar lainnya.  

Ada lagi yang menanyakan kasus bail out pemilu bank century? Wah, saya malah sudah lupa… sambil berucap 'amit-amit jabang bayi'…. 'ojo ketemu neng anak putu...'

Atau kalau perlu bangsa ini dibuat oleh para pemimpinnya menjadi semacam 'korporatisasi negara', menjabat dengan berbagai label di berbagai tempat, yang penting menguntungkan individu, penguasa 'owners' dan kelompok tertentu saja, tanpa perlu dan perduli lagi memikirkan nasib rakyat, kesejahteraan rakyat, kemajuan masyarakatnya – apalagi petani dan nelayan yang saat ini sedang bingung dengan perubahan cuaca, hama dan gagal panen.

Kalau kemudian kompor tabung gas 3kg banyak yang meledak, karena sekarang jumlahnya sudah sekitar 45 juta tabung gas. Seperti halnya sepeda motor dan kendaraan. Pemakai harus sangat cermat, kalau tidak hati-hati resiko kecelakaan dan kebakaran akan terus terjadi. Kalau kecelakaan berkendaraan korbannya pengendara, kendaraan dan orang lain. Tetapi kalau tabung gas, selang dan kompor meledak, korbannya bukan saja pemakai, tabung gas, selang dan kompornya, tetapi juga termasuk motor dan rumahnya porak poranda.

Ini semua perlu langkah progresif dan langkah tanggung jawab dari pemerintah. Perlu segera langkah urgent untuk sosialisasi secara massal melalui iklan radio, telivisi dan media masa tentang standar keselamatan pemakaian kompor dan tabung gas elpiji 3 kg… karena mereka ada yang terbatas pengetahuannya. Jangan hanya kejar target produksi dan distribusi konversi minyak ke gas elpiji, tetapi lupa sosialisasi, kualitas dan jaminan standar keselamatan bagi masyarakat pemakai… sebelum korban akan banyak berjatuhan dan sangat menyengsarakan hidup mereka.

Menuju Indonesia sejahtera, maju dan bermartabat.

 

You Have Inside Your MInd!

YOUR INNER GENIUS - Jonathan Parker, Phd
 
Perhaps it's no coincidence that the word "genie" is related to the Latin word for "genius." A lot of people think of genius only as a rare phenomenon found in a few gifted individuals - a term applied to a brilliant scientist, a master artist, a musical virtuoso. In reality, each and every person is born with an inner genius which, like a magical genie, can release inner forces enabling us to accomplish far more than we ever believed possible. That's because genius is really just a natural way the human mind works to solve a problem or meet a challenge - any challenge, including weight loss. The key is knowing how to tap into your own inner genius.
 
The source of your genius is your inner or subconscious mind, which has had a powerful effect in directing every aspect of your life from the time of your birth up until now.
 
YOUR CONSCIOUS MIND: THE TIP OF THE ICEBERG
Of course you only have one mind. But, as you probably know, it consists of two different levels of activity, two "systems:" the conscious and the subconscious.
 
Your conscious mind is the logical, reasoning portion of your mind with which you are most familiar. It uses the five senses to gather information that enables you to learn about your physical environment. IT represents your awareness of yourself, other, and your surroundings Most of your daily activities also fall under its direction. You talk to your friends, go about your business, and do whatever you normally do, mainly through consciously determining to take certain actions.
 
Apart from directing ordinary activities, the conscious mind is also the source of your intellect and reasoning capabilities. It's what in most cases you are referring to when you say, "I think." V The conscious mind allows you to analyze data and approve at logical conclusions. This reasoning process is used when solving problems, writing letters or reports, working on the job, building a house, balancing your checkbook - for just about anything you might do day in and day out.
 
As important as your conscious thought processes and actions may seem, however, they are to a very great extent guided by a much deeper level of mental activity - your subconscious mind.
 
YOUR SUBCONSCIOUS MIND: "THE POWER TO MOVE THE WORLD!"
According to the dictionary, one of the definitions of "genius" is "a guardian spirit." In many respects this accurately describes your subconscious or inner mind. Over 90 percent of your mental activity is subconscious - yet its work is done without you even being aware of it. It's on the job while you're awake and asleep, 24 hours a day.
 
It is the builder and sustainer of your body, the seat of your knowledge, emotions, and habits, and it has a powerful effect on the events that take place in your life. In fact, William James, the father of American psychology, said, "The power to move the world is in the subconscious mind." What he meant is that it is not what is outside of us that really determines what happens in our lives - how prosperous we are, whether we are happy or not, our health, and yes, even our physical appearance, including weight - it is all what is on the inside that determines out lives.
 

8 Cara Sukses Bekerja dalam Tim

Mampu bekerja dalam tim adalah salah satu syarat yang realtif umum diberlakukan oleh perusahaan dalam mencari karyawan. Oleh karena itu, selain harus mampu bekerja sendiri, kita juga dituntut bekerja secara kelompok dengan kualitas hasil yang sama baiknya dengan bekerja perorangan. Jika masa kerja Anda masih tergolong pendek, hal tersebut memang merupakan hal yang gampang-gampang sulit. Namun 8 cara dibawah ini bisa membantu Anda agar sukses bekerja dalam tim.

z            Kenali Anggota Tim dengan Baik

Saat berkenalan, dapatkan informasi mengenai teman-teman dalam tim, selain namanya. Misalnya, sudah berapa lama ia bekerja, nomor teleponnya dll. Pastikan Anda tahu bagaimana menyebutkan namanya dengan benar.

z            Temukan kesamaan

Untuk memperlancar komunikasi carilah apa yang menjadi kesamaan antara Anda dan sesama anggota tim. Misalnya saja hobi, makanan favorit, tempat berakhir pekan favorit atau program tv favorit.

z            Hargai Kesempatan Orang Lain Bicara

Meskipun menurut Anda pendapat mereka tidak semua ada 'isinya', namun memotong kalimat seseorang saat ia sedang bicara adalah hal yang kasar. Apalagi jika Anda memotong ucapannya dengan nada tinggi atau dengan suara lebih keras. Cara ini tidak membuat orang bersimpati dengan Anda dan Anda pun menjadi tidak nyaman apabila ide Anda akhirnya tidak diterima.  

z            Bersikap Ramah

Biarpun Anda sedang berbasa-basi menanggapi sebuah pendapat, cobalah untuk berbicara dengan nada ramah. Jika Anda terpaksa harus menanggapi sebuah ide yang Anda anggap kurang masuk akal, lihat dulu sisi baiknya dan utarakan. Setelah itu baru Anda tambahkan keberatan Anda mengenai ide tersebut dan kelemahannya apabila dieksekusi nanti.

z            Tuliskan dan Dokumentasikan

Jangan pernah melanggar peraturan yang satu ini. Jika Anda dipilih sebagai penanggung jawab sebuah proyek, biasakan untuk selalu menuliskan tanggung jawab setiap anggota tim dan distribusikan. Atur jadwal meeting lewat e-mail dan distribusikan pada anggota tim. Jika ada masukan sebelum meeting dari salah satu anggota tim, tuliskan dan distribusikan kembali via e-mail agar semua anggota ter-update dengan baik

z            Bersikap Terbuka dan Jujur

Bicarakan dengan anggota tim yang lain jika Anda menghadapi masalah dalam pengerjaan proyek ini. Bersikap jujur juga merupakan modal bekerja dalam tim. Dengan menggalang kebiasaan ini, Anda akan merasa nyaman ketika berkomunikasi, baik dalam keadaan normal maupun ketika sedang ada masalah.

z            Kontrol Emosi

Tekanan pekerjaan yang tinggi akan mudah memicu timbulnya stress atau rasa lelah sehingga masalahpun akan mudah muncul. Sebaiknya beristirahatlah sejenak bila Anda sudah merasa lelah untuk mengosongkan pikiran sementara. Ingat, pandai mengatur emosi adalah salah satu kunci suksesnya bekerja dalam tim.

z            Tawarkan Pilihan Solusi

Saat menemukan masalah dalam mengolah ide, ajak tim Anda untuk berpikir bersama. Gunakan pilihan kalimat pertanyaan (seperti; "Menurut pendapat saya cara ini adalah cara yang tepat, dengan pertimbangan a, b, c .... Bagaimana menurut teman-teman?" dan bukan seperti; "Bagaimana jika kita memakai cara A, bukan cara B?". Model pertanyaan terakhir hanya akan memperpanjang diskusi karena anggota tim disodorkan pertanyaan bukan Opsi.

Selamat bekerja!

 

Jenderal lemah, Letnan kuat

(Memimpin ternyata memang tidak sulit, bagi yang punya komitmen)

Suatu ketika, ada joke ringan yang dilontarkan oleh Saddam Husein ketika ia masih hidup, "Tembak semua pesawat yang melintasi udara Irak, kecuali pesawat Indonesia (karena ada Gus Durnya)." Prajuritnya bertanya: "Kenapa tidak boleh, Tuan Presiden?" "Hmm..pesawat Indonesia suka telat, kalau kita tembak, nanti malah jatuhnya ke negara kita sendiri..!" Prajuritnyapun tertawa terbahak-bahak. Mengapa kita dikenal sebagai bangsa yang telatan, tidak disipiln dan terakhir korup? Kultur yang telatan, tidak disiplin dan korup kalau diramu menjadi satu, tinggal satu akarnya: kemalasan. Kultur korporat, juga kultur bangsa, sangat kuat dipengaruhi dan dibentuk oleh kultur pemimpinnya. Tabiat pemimpin yang malas, otomatis melahirkan citra perusahaan atau bangsa yang malas. Negeri ini ibarat, seorang malas, tapi ingin segera kaya, maka merampoklah ia. Setelah merampok dan benar-benar bisa kaya, lalu tidurlah ia. Ketika ia sedang tidur, ia nampak sehat, meski ia sebenarnya sangat "sakit" (jiwanya dan batinnya). Persoalannya, ia tidak mau mengakui bahwa dirinya sakit. Berpura-puralah ia tetap sehat. Obat (terapi) tidak ia perlukan. Akibatnya sakitnya bertambah parah, karena dibiarkan, lalu ke fase kronis. Teman-temannya berdoa: "Biarkan ia mati dulu, kita kubur rame-rame lalu kita gantikan dia..!"

Jenderal semakin lemah

Teman penggantinya itupun, mewarisi habit lama temannya yang telah mati itu, maunya juga bersenang-senang. Indonesia, lalu ibarat kura-kura malas yang tidak mau melompat jauh. Lihatlah Barack Obama yang bagai macan tutul jantan kuat (leopard) mampu melompat tajam dan menakjubkan. Sebaliknya si pemimpin (jenderal) negeri ini, malahan sibuk belajar bermimpi memiliki rumah besar di tengah hutan. Sehingga ia bisa berlari-lari riang gembira tanpa batas. Padahal ia tahu, ia tidak bisa melompat jauh karena sakit kanker (baca: malas). Kondisi pemimpin semacam ini sebenarnya semakin menunjukkan dirinya bahwa ia sakit. Semakin ia hanya bermimpi, tanpa tindakan, ia semakin lemah. Rakyat itu pandai mengamati.

Apapun yang ia perbuat tetaplah lemah. Kinerjanya lemah, motivasinya lemah, drive untuk berubah terasa loyo, valuenya dipenuhi oleh pementingan diri sendiri. Apakah sosok calon pemimpin kita (si jenderal) masih bisa menunjukkan lompatan besar di 2009 nanti? Banyak rakyat yang sudah merasakan pesimisme besar bahwa pemilu 2009 yang menelan 48 triliun rupiah tidak akan menghasilkan perubahan apa-apa karena kelemahan UU pemilunya sejak awal (sakit sistemnya). Tanda utama kelemahan si jenderal, kakinya kecil bagai kaki meja, perutnya buncit bagai perut kerbau.  Karena pilihan rakyat untuk memilih calon jenderalnya di 2009  tidak akan banyak (batasan UU Pilpres), rakyat akan masuk lagi dalam kotak lama yang sama. Candaan lawan-lawan politik, "Loe lagi, loe lagi..!!" Alias tidak ada wajah jenderal baru yang kuat untuk 2009."  Pilkada Jatim yang akan menghabiskan 820 milyar rupiah (hampir 1 triliun) untuk menghasilkan 1 orang gubernur (jenderal), dirasakan rakyat terlalu "costly" untuk mengelola APBD Jatim yang 20 triliun rupiah. Jika dana itu dialokasikan untuk subsidi Rp 100 juta/sekolah yang roboh/rusak di Jatim, bisa menghidupi 8.200 sekolah dengan baik. Namun karena jenderal tetaplah si penikmat kemalasan, maka pesta demokrasi yang mahal itu tidak lagi nampak sebagai pemborosan yang bisa dicegah, melainkan kenikmatan politik.

Apakah jenderal yang terpilih nanti, tidak malas dan rajin melompat untuk  menyenangkan hati rakyat? Mungkin tidak! Kura-kura malas yang itu-itu lagi, akan mewarisi anak kura-kura yang malas pula. Meski rakyat berusaha cerdas, agenda perubahan yang ditawarkan calon pemimpin, tetaplah kecil lompatannya. Tidak seperti yang disajikan Barack Obama, si macan tutul yang melompat dengan "change, yes we can" sehingga ia memenangi hati rakyat Amerika secara sangat baik dan sukses.  Cobalah simak kehidupan seorang investor terkaya di dunia saat ini. Warren Buffett, ibarat jenderal kuat. Ia masih hidup di sebuah rumah dengan 3 kamar berukuran kecil di pusat kota Ohama, yang ia beli setelah ia menikah 50 tahun yang lalu. Ia berkata bahwa ia mempunyai segala yang ia butuhkan dalam rumah itu. Meskipun rumah itu tidak ada pagarnya. Prinsip hidup sehat si jenderal kuat: "Jangan membeli apa yang tidak dibutuhkan, dan dorong anak Anda berbuat yang sama [don't buy more than what you "really need" and encourage your children to do and think the same]".  Lalu apa yang harus kita cermati untuk kepemimpinan mendatang? Idealnya kita memiliki jenderal kuat yang mirip Warren Buffett atau Barack Obama.

Point penting dari situasi ini adalah kita tidak lagi memiliki kemewahan untuk memilih. Pilihan kita benar-benar sangat miskin.

Jenderal harus disembuhkan

Lalu apakah jenderal bisa disembuhkan dari sakitnya agar ia menjadi kuat kembali? Jenderal Sudirman yang satu paru-parunya sakit, tidak bisa bertahan hidup lama. Ia harus meninggalkan bangsanya yang ia cintai Januari 1950 ketika PBB baru saja mengakui kedaulatan penuh kemerdekaan kita.

Harapan kepemimpinan kita  kini memang hanya tinggal 2 (dua). Pertama, rakyat harus terus mengefektifkan semua mesin demokrasi (UU Pemilu, media, opini, musyawarah) untuk fokus pada satu hal. Paket UU Pemilu termasuk UU Pilpres misalnya harus direvisi (baca: disusun kembali) pada April 2011. Revisi ini akan turut memulihkan si jenderal dari sakitnya yang kronis dan menjadi kuat kembali.  Skenario ini,  harus terus didengungkan dengan kencang agar pasukan yang kita miliki nanti terdiri dari jenderal yang kuat (sembuh), dengan letnan yang kuat. Masih ada harapan, meski tipis, untuk mendapatkan keajaiban kesembuhan bagi sang jenderal. Karena jenderal yang kuat dan letnan yang kuat adalah pasukan ideal yang seharusnya dimiliki negeri sebesar ini.

Letnan pengganti yang kuat

Jika jenderal tidak bisa lagi sembuh, harapan apa lagi yang tersisa (baca: kedua)? Pertama, Indonesia menjadi mirip pasukan yang jenderalnya lemah, dan  letnannya tidak jelas kuat atau lemah. Satu-satunya harapan tersisa, ada pada letnan yang kuat (pembantu / pengikut / asisten) untuk memperkecil kekalahan. Meski jenderalnya lemah, sosok pembantu pemimpin 2009 nanti haruslah letnan atau srigala-srigala yang kuat. Karena  pembantu dan pengikut yang kuat ("ing madya bangun karsa") masih mungkin untuk menyemangati sang jenderal yang melemah. Jika perlu memaksanya untuk "istirahat" dan menyerahkan kedaulatan kepada letnan yang semakin kuat.

Persyaratannya, para kabinet mendatang yang dipilih haruslah atas dasar obyektifitas, kompetensi dan profesionalismenya. Letnan kuat hendaknya selain pandai, mereka juga harus berkarakter.  Dua (2) kualitas ini mewakili apa yang pemimpin besar (great leader) dunia biasa miliki. Zig Ziglar  motivator kelas dunia yang bijak, memberikan tips stategis bagi para pemimpin: "It is not your aptitude, it is your attitude that determines your altitude." Sikap yang besar bersumber dari kematangan jiwa. Pemimpin yang sikapnya matang, cenderung mengayomi. Dalam memilih letnan kuat, perhatikan baik-baik dan ikuti nasehat agung itu ("attitude is everything").  Jangan mengulang habit lama,  mencari menteri yang hanya pandai, tetapi tidak berkarakter. Akibatnya, kita akan mendapatkan jenderal lemah dan letnan lemah. Kedua-duanya sekarang ini malah menjadi penghuni tahanan kejaksaan atau kepolisian.

Ciri dari letnan kuat berintelektual tinggi adalah kepandaiannya dalam memilih alternatif solusi yang tersedia, memilah-milahnya dan memutuskannya dengan bijak dan elegan. Kreativitas dan performannya tidak boleh ketinggalan. Kecerdasan bukan hanya genius, melainkan terampil berjalan dalam badai kebiasaan malas dan bersenang-senang (self-glory) bangsa. Si letnan harus menyelamatkan kultur negeri ini. Ia haruslah menteri kabinet yang jujur dan bermoral kuat. Karena kultur negeri ini masih bisa diperbaiki, melalui karakter yang baik, drive perubahan yang kuat, dan nilai-nilai (value) yang mulia.

Ketika proses suksesi ini berjalan baik, maka letnan kuat akan siap menjadi jenderal kuat di pemilu mendatang, 2014.  Jim Collins dalam "Good to Greatnya", tahun 2004 menginspirasi para letnan kuat sbb.: 10 dari 11 perusahaan yang berhasil berubah dari perusahaan baik menjadi perusahaan yang hebat, telah menemukan letnan-letnan kuat yang mampu menjadi jenderal kuat, yang asalnya dari dalam perusahaannya sendiri, bukan merekruit dari luar. Percayalah, meski ini pilihan terakhir (baca: kedua), negeri ini masih sangat bisa  menemukan letnan-letnan kuat yang  akan menjadi seorang jenderal super tangguh  yang membawa perubahan bagi negeri ini. Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS) dalam dialog forumnya terakhirnya di Q-TV tanggal 19 Desember 2008, masih percaya & optimis bahwa, ada letnan-letnan kuat "somewhere" yang belum tercemar yang negeri ini miliki. Sehingga tak ada alasan bagi kita untuk tetap merasa mendung, suram, "hopeless", "golput" dan diam saja.

 

Success Leaves Tracks

By: Brian Tracy

When I began searching for the secrets of success many years ago, I discovered an interesting principle: success leaves tracks. A wise man who had studied success for more than 50 years concluded that the greatest success principle of all was, "learn from the experts."

Learn From the Experts
If you want to be a big success in any area, find out what other successful people in that area are doing, and do the same things, until you get the same results. When I studied the interviews, speeches, biographies and autobiographies of successful men and women, I found that they all had one quality in common. They were all described as being "extremely well organized." They used their time very, very well. They were highly productive and they got vastly more done in the same period of time than the average person.

Be Both Effective and Efficient
High performing men and women were both effective and efficient. They did the right things, and they did them in the right way. They were constantly looking for ways to improve the quality and quantity of their output. As a result, their contribution to their organizations was vastly higher and therefore much better paid, than the contributions of the average person.

Action Exercises
Here are two things you can do immediately to put these ideas into action:

First, develop a study plan today to learn from the experts in your field. This can save you years of hard work.
Second, decide what is the most important thing to do, and then decide how to do it.

 

The Law of Clarity

FPlogosmall(1)

Clarity accounts for probably 80% of success and happiness. Lack of clarity is probably more responsible for frustration and underachievement than any other single factor. That's why we say that "Success is goals, and all else is commentary." People with clear, written goals, accomplish far more in a shorter period of time than people without them could ever imagine. This is true everywhere and under all circumstances.

The Three Keys to High Achievement
You could even say that the three keys to high achievement are, "Clarity, Clarity, Clarity," with regard to your goals. Your success in life will be largely determined by how clear you are about what it is you really, really want.

Write and Rewrite Your Goals
The more you write and rewrite your goals and the more you think about them, the clearer you will become about them. The clearer you are about what you want, the more likely you are to do more and more of the things that are consistent with achieving them. Meanwhile, you will do fewer and fewer of the things that don't help to get the things you really want.

The Seven Step Process for Achieving Goals
Here, once more, is the simple, seven-step process that you can use to achieve your goals faster and easier than ever before.

First, decide exactly what you want in each area of your life. Be specific!

Second, write it down, clearly and in detail;

Third, set a specific deadline. If it is a large goal, break it down into sub-deadlines and write them down in order;

Fourth, make a list of everything you can think of that you are going to have to do to achieve your goal. As you think of new items, add them to your list;

Fifth, organize the items on your list into a plan by placing them in the proper sequence and priority;

Sixth, take action immediately on the most important thing you can do on your plan. This is very important!

Seventh, do something every day that moves you toward the attainment of one or more of your important goals. Maintain the momentum!

Join the Top 3%
Fewer than three percent of adults have written goals and plans that they work on every single day. When you sit down and write out your goals, you move yourself into the top 3% of people in our society. And you will soon start to get the same results that they do.

Review Your Goals Daily
Study and review your goals every day to be sure they are still your most important goals. You will find yourself adding goals to your list as time passes. You will also find yourself deleting goals that are no longer as important as you once thought. Whatever your goals are, plan them out thoroughly, on paper, and work on them every single day. This is the key to peak performance and maximum achievement.

Action Exercises
Here is how you can apply this law immediately:

First, make a list of ten goals that you would like to achieve in the coming year. Write them down in the present tense, as though a year has passed and you have already accomplished them.

Second, from your list of ten goals, ask yourself, "What one goal, if I were to accomplish it, would have the greatest positive impact on my life?" Whatever it is, put a circle around this goal and move it to a separate sheet of paper.

Third, practice the seven-step method described above on this goal. Set a deadline, make a plan, and put it into action and work on it every day. Make this goal your major definite purpose for the weeks and months ahead.

 

Menjual Keperawanan

Wanita itu berjalan agak ragu memasuki hotel berbintang lima . Sang
petugas satpam yang berdiri di samping pintu hotel menangkap kecurigaan
pada wanita
itu. Tapi dia hanya memandang saja dengan awas ke arah langkah wanita itu
yang kemudian mengambil tempat duduk di lounge yang agak di pojok.
Petugas satpam itu memperhatikan sekian lama, ada sesuatu yang harus
dicurigainya terhadap wanita itu. Karena dua kali waiter mendatanginya
tapi,
wanita itu hanya menggelengkan kepala. Mejanya masih kosong. Tak ada yang
dipesan. Lantas untuk apa wanita itu duduk seorang diri. Adakah seseorang
yang sedang ditunggunya.
Petugas satpam itu mulai berpikir bahwa wanita itu bukanlah tipe wanita
nakal yang biasa mencari mangsa di hotel ini. Usianya nampak belum terlalu
dewasa. Tapi tak bisa dibilang anak-anak. Sekitar usia remaja yang t engah
beranjak dewasa.
Setelah sekian lama, akhirnya memaksa petugas satpam itu untuk mendekati
meja wanita itu dan bertanya:
'' Maaf, nona ... Apakah anda sedang menunggu seseorang? "
'' Tidak! '' Jawab wanita itu sambil mengalihkan wajahnya ke tempat lain.
'' Lantas untuk apa anda duduk di sini?"
'' Apakah tidak boleh? '' Wanita itu mulai memandang ke arah sang petugas
satpam..
'' Maaf, Nona. Ini tempat berkelas dan hanya diperuntukan bagi orang yang
ingin menikmati layanan kami.''
'' Maksud, bapak? "
'' Anda harus memesan sesuatu untuk bisa duduk disini ''
'' Nanti saya akan pesan setelah saya ada uang. Tapi sekarang, izinkanlah
saya duduk di sini untuk sesuatu yang akan saya jual ''
Kata wanita itu dengan suara lambat.
'' Jual? Apakah anda menjual sesuatu di sini? ''
Petugas satpam itu memperhatikan wanita itu. Tak nampak ada barang yang
akan dijual. Mungkin wanita ini adalah pramuniaga yang hanya membawa
brosur.
'' Ok, lah. Apapun yang akan anda jual, ini bukanlah tempat untuk
berjualan. Mohon mengerti. ''
'' Saya ingin menjual diri saya, '' Kata wanita itu dengan tegas sambil
menatap dalam-dalam kearah petugas satpam itu.
Petugas satpam itu terkesima sambil melihat ke kiri dan ke kanan.
'' Mari ikut saya, '' Kata petugas satpam itu memberikan isyarat dengan
tangannya.
Wanita itu menangkap sesuatu tindakan kooperativ karena ada secuil senyum
di wajah petugas satpam itu. Tanpa ragu wanita itu melangkah mengikuti
petugas satpam itu.
Di koridor hotel itu terdapat kursi yang hanya untuk satu orang. Di
sebelahnya ada telepon antar ruangan yang tersedia khusus bagi pengunjung
yang ingin menghubungi penghuni kamar di hotel ini. Di tempat inilah deal
berlangsung.
'' Apakah anda serius? ''
'' Saya serius '' Jawab wanita itu tegas.
'' Berapa tarif yang anda minta? ''
'' Setinggi-tingginya. .' '
'' Mengapa?" Petugas satpam itu terkejut sambil menatap wanita itu.
'' Saya masih perawan ''
'' Perawan? '' Sekarang petugas satpam itu benar-benar terperanjat. Tapi
wajahnya berseri. Peluang emas untuk mendapatkan rezeki berlebih hari
ini..
Pikirnya
'' Bagaimana saya tahu anda masih perawan?''
'' Gampang sekali. Semua pria dewasa tahu membedakan mana perawan dan mana
bukan.. Ya kan ...''
'' Kalau tidak terbukti? "
'' Tidak usah bayar ...''
'' Baiklah ...'' Petugas satpam itu menghela napas. Kemudian melirik ke
kiri dan ke kanan.
'' Saya akan membantu mendapatkan pria kaya yang ingin membeli keperawanan
anda. ''
'' Cobalah. ''
'' Berapa tarif yang diminta? ''
'' Setinggi-tingginya. ''
'' Berapa? ''
'' Setinggi-tingginya. Saya tidak tahu berapa? ''
'' Baiklah. Saya akan tawarkan kepada tamu hotel ini. Tunggu sebentar ya.
''
Petugas satpam itu berlalu dari hadapan wanita itu.
Tak berapa lama kemudian, petugas satpam itu datang lagi dengan wajah
cerah.
'' Saya sudah dapatkan seorang penawar. Dia minta Rp. 5 juta. Bagaimana?
''
'' Tidak adakah yang lebih tinggi? ''
'' Ini termasuk yang tertinggi, '' Petugas satpam itu mencoba meyakinkan.
'' Saya ingin yang lebih tinggi...''
'' Baiklah. Tunggu disini ...'' Petugas satpam itu berlalu.
Tak berapa lama petugas satpam itu datang lagi dengan wajah lebih berseri.
 
'' Saya dapatkan harga yang lebih tinggi. Rp. 6 juta rupiah. Bagaimana? ''
 
'' Tidak adakah yang lebih tinggi? ''
'' Nona, ini harga sangat pantas untuk anda. Cobalah bayangkan, bila anda
diperkosa oleh pria, anda tidak akan mendapatkan apa apa. Atau andai
perawan
anda diambil oleh pacar anda, andapun tidak akan mendapatkan apa apa,
kecuali janji. Dengan uang Rp. 6 juta anda akan menikmati layanan hotel
berbintang untuk semalam dan keesokan paginya anda bisa melupakan semuanya
dengan membawa uang banyak. Dan lagi, anda juga telah berbuat baik
terhadap
saya. Karena saya akan mendapatkan komisi dari transaksi ini dari tamu
hotel. Adilkan. Kita sama-sama butuh ... ''
'' Saya ingin tawaran tertinggi ... '' Jawab wanita itu, tanpa peduli
dengan celoteh petugas satpam itu.
Petugas satpam itu terdiam. Namun tidak kehilangan semangat.
'' Baiklah, saya akan carikan tamu lainnya. Tapi sebaiknya anda ikut saya.
Tolong kancing baju anda disingkapkan sedikit.
Agar ada sesuatu yang memancing mata orang untuk membeli. '' Kata petugas
satpam itu dengan agak kesal.
Wanita itu tak peduli dengan saran petugas satpam itu tapi tetap mengikuti
langkah petugas satpam itu memasuki lift.
Pintu kamar hotel itu terbuka. Dari dalam nampak pria bermata sipit agak
berumur tersenyum menatap mereka berdua.
'' Ini yang saya maksud, tuan. Apakah tuan berminat? " Kata petugas satpam
itu dengan sopan.
Pria bermata sipit itu menatap dengan seksama ke sekujur tubuh wanita itu
...
'' Berapa? '' Tanya pria itu kepada Wanita itu.
'' Setinggi-tingginya '' Jawab wanita itu dengan tegas.
'' Berapa harga tertinggi yang sudah ditawar orang? '' Kata pria itu
kepada sang petugas satpam.
'' Rp.. 6 juta, tuan ''
'' Kalau begitu saya berani dengan harga Rp. 7 juta untuk semalam. ''
Wanita itu terdiam.
Petugas satpam itu memandang ke arah wanita itu dan berharap ada jawaban
bagus dari wanita itu.
'' Bagaimana? '' tanya pria itu.
''Saya ingin lebih tinggi lagi ...'' Kata wanita itu.
Petugas satpam itu tersenyum kecut.
'' Bawa pergi wanita ini. '' Kata pria itu kepada petugas satpam sambil
menutup pintu kamar dengan keras.
'' Nona, anda telah membuat saya kesal. Apakah anda benar benar ingin
menjual? ''
'' Tentu! ''
'' Kalau begitu mengapa anda menolak harga tertinggi itu ... ''
'' Saya minta yang lebih tinggi lagi ...''
Petugas satpam itu menghela napas panjang. Seakan menahan emosi. Dia pun
tak ingin kesempatan ini hilang.
Dicobanya untuk tetap membuat wanita itu merasa nyaman bersamanya.
'' Kalau begitu, kamu tunggu di tempat tadi saja, ya. Saya akan mencoba
mencari penawar yang lainnya. ''
Di lobi hotel, petugas satpam itu berusaha memandang satu per satu pria
yang ada. Berusaha mencari langganan yang biasa memesan wanita melaluinya.
Sudah
sekian lama, tak ada yang nampak dikenalnya. Namun, tak begitu jauh dari
hadapannya ada seorang pria yang sedang berbicara lewat telepon
genggamnya.
'' Bukankah kemarin saya sudah kasih kamu uang 25 juta Rupiah.
Apakah itu tidak cukup? " Terdengar suara pria itu berbicara.
Wajah pria itu nampak masam seketika
'' Datanglah kemari. Saya tunggu. Saya kangen kamu.
Kan sudah seminggu lebih kita engga ketemu, ya sayang?! ''
Kini petugas satpam itu tahu, bahwa pria itu sedang berbicara dengan
wanita.
Kemudian, dilihatnya, pria itu menutup teleponnya. Ada kekesalan di wajah
pria itu.
Dengan tenang, petugas satpam itu berkata kepada Pria itu: '' Pak, apakah
anda butuh wanita ... ??? ''
Pria itu menatap sekilas kearah petugas satpam dan kemudian memalingkan
wajahnya.
'' Ada wanita yang duduk disana, '' Petugas satpam itu menujuk kearah
wanita tadi.
Petugas satpam itu tak kehilangan akal untuk memanfaatkan peluang ini.
"Dia masih perawan..''
Pria itu mendekati petugas satpam itu.
Wajah mereka hanya berjarak setengah meter. '' Benarkah itu? ''
'' Benar, pak. ''
'' Kalau begitu kenalkan saya dengan wanita itu ... ''
'' Dengan senang hati. Tapi, pak ...Wanita itu minta harga setinggi
tingginya.''
'' Saya tidak peduli ... '' Pria itu menjawab dengan tegas.
Pria itu menyalami hangat wanita itu.
'' Bapak ini siap membayar berapapun yang kamu minta. Nah, sekarang
seriuslah ....'' Kata petugas satpam itu dengan nada kesal.
'' Mari kita bicara di kamar saja.'' Kata pria itu sambil menyisipkan uang
kepada petugas satpam itu.
Wanita itu mengikuti pria itu menuju kamarnya.
Di dalam kamar ...
'' Beritahu berapa harga yang kamu minta? ''
'' Seharga untuk kesembuhan ibu saya dari penyakit ''
'' Maksud kamu? ''
'' Saya ingin menjual satu satunya harta dan kehormatan saya untuk
kesembuhan ibu saya. Itulah cara saya berterima kasih .... ''
'' Hanya itu ...''
'' Ya ...! ''
Pria itu memperhatikan wajah wanita itu. Nampak terlalu muda untuk menjual
kehormatannya. Wanita ini tidak menjual cintanya. Tidak pula menjual
penderitaannya. Tidak! Dia hanya ingin tampil sebagai petarung gagah
berani di tengah kehidupan sosial yang tak lagi gratis. Pria ini sadar,
bahwa
di hadapannya ada sesuatu kehormatan yang tak ternilai. Melebihi dari
kehormatan sebuah perawan bagi wanita. Yaitu keteguhan untuk sebuah
pengorbanan tanpa ada rasa sesal. Wanta ini tidak melawan gelombang laut
melainkan ikut kemana gelombang membawa dia pergi. Ada kepasrahan diatas
keyakinan tak tertandingi. Bahwa kehormatan akan selalu bernilai dan
dibeli oleh orang terhormat pula dengan cara-cara terhormat.
'' Siapa nama kamu? ''
'' Itu tidak penting. Sebutkanlah harga yang bisa bapak bayar ... '' Kata
wanita itu
'' Saya tak bisa menyebutkan harganya. Karena kamu bukanlah sesuatu yang
pantas ditawar. ''
''Kalau begitu, tidak ada kesepakatan! ''
'' Ada ! " Kata pria itu seketika.
'' Sebutkan! ''
'' Saya membayar keberanianmu. Itulah yang dapat saya beli dari kamu.
Terimalah uang ini.
Jumlahnya lebih dari cukup untuk membawa ibumu ke rumah sakit.
Dan sekarang pulanglah ... '' Kata pria itu sambil menyerahkan uang dari
dalam tas kerjanya.
'' Saya tidak mengerti ...''
'' Selama ini saya selalu memanjakan istri simpanan saya.
Dia menikmati semua pemberian saya tapi dia tak pernah berterima kasih.
Selalu memeras. Sekali saya memberi maka selamanya dia selalu meminta.
Tapi hari ini, saya bisa membeli rasa terima kasih dari seorang wanita
yang gagah berani untuk berkorban bagi orang tuanya.
Ini suatu kehormatan yang tak ada nilainya bila saya bisa membayar ...''
'' Dan, apakah bapak ikhlas...? ''
'' Apakah uang itu kurang? ''
'' Lebih dari cukup, pak ... ''
'' Sebelum kamu pergi, boleh saya bertanya satu hal? ''
'' Silahkan ...''
'' Mengapa kamu begitu beraninya ... ''
'' Siapa bilang saya berani. Saya takut pak ...
Tapi lebih dari seminggu saya berupaya mendapatkan cara untuk membawa ibu
saya ke rumah sakit dan semuanya gagal.
Ketika saya mengambil keputusan untuk menjual kehormatan saya maka itu
bukanlah karena dorongan nafsu.
Bukan pula pertimbangan akal saya yang `bodoh` ... Saya hanya bersikap dan
berbuat untuk sebuah keyakinan ... ''
'' Keyakinan apa? ''
'' Jika kita ikhlas berkorban untuk ibu atau siapa saja, maka Tuhan lah
yang akan menjaga kehormatan kita ... '' Wanita itu kemudian melangkah
keluar
kamar.
Sebelum sampai di pintu wanita itu berkata:
'' Lantas apa yang bapak dapat dari membeli ini ... ''
'' Kesadaran... ''
.. . .
Di sebuah rumah di pemukiman kumuh. Seorang ibu yang sedang terbaring
sakit dikejutkan oleh dekapan hangat anaknya.
'' Kamu sudah pulang, nak ''
'' Ya, bu ... ''
'' Kemana saja kamu, nak ... ???''
'' Menjual sesuatu, bu ... ''
'' Apa yang kamu jual?'' Ibu itu menampakkan wajah keheranan. Tapi wanita
muda itu hanya tersenyum ...
Hidup sebagai yatim lagi miskin terlalu sia-sia untuk diratapi di tengah
kehidupan yang serba pongah ini. Di tengah situasi yang tak ada lagi yang
gratis. Semua orang berdagang. Membeli dan menjual adalah keseharian yang
tak bisa dielakan. Tapi Tuhan selalu memberi tanpa pamrih, tanpa
perhitungan
....
'' Kini saatnya ibu untuk berobat ... ''
Digendongnya ibunya dari pembaringan, sambil berkata: '' Tuhan telah
membeli yang saya jual... ''.
Taksi yang tadi ditumpanginya dari hotel masih setia menunggu di depan
rumahnya. Dimasukannya ibunya ke dalam taksi dengan hati-hati dan berkata
kepada supir taksi: '' Antar kami kerumah sakit ...''
 
 
 
Cheers,
 
-Rachel
Http://remang- remang.blogspot. com/2008/ 12/deasy- sang-penderita -retinitis.html
 

SOICHIRO HONDA : "Lihat Kegagalan Saya"



 Cobalah amati kendaraan yang melintasi jalan raya. Pasti, mata Anda selalu terbentur pada Honda, baik berupa mobil maupun motor. Merk kendaran ini menyesaki padatnya lalu lintas, sehingga layak dijuluki "raja jalanan".

Namun, pernahkah Anda tahu, sang pendiri "kerajaan" Honda - Soichiro Honda - diliputi kegagalan. Ia juga tidak menyandang gelar insinyur, lebih-lebih Profesor seperti halnya B.J. Habibie, mantan Presiden RI. Ia bukan siswa yang memiliki otak cemerlang. Di kelas, duduknya tidak pernah di depan, selalu menjauh dari pandangan guru. "Nilaiku jelek di sekolah. Tapi saya tidak bersedih, karena dunia saya disekitar mesin, motor dan
sepeda," tutur tokoh ini, yang meninggal pada usia 84 tahun, setelah dirawat di RS
Juntendo, Tokyo, akibat mengindap lever.

Saat merintis bisnisnya Soichiro Honda selalu diliputi kegagalan. Ia sempat jatuh sakit, kehabisan uang, dikeluarkan dari kuliah. Namun ia trus bermimpi dan bermimpi...

Kecintaannya kepada mesin, mungkin 'warisan' dari ayahnya yang membuka bengkel reparasi pertanian, di dusun Kamyo, distrik Shizuko, Jepang Tengah, tempat kelahiran Soichiro Honda. Di bengkel, ayahnya memberi cathut (kakak tua) untuk mencabut paku. Ia juga sering bermain di tempat penggilingan padi melihat mesin diesel yang menjadi motor penggeraknya.

Di situ, lelaki kelahiran 17 November 1906, ini dapat berdiam diri berjam-jam. Di usia 8 tahun, ia mengayuh sepeda sejauh 10 mil, hanya ingin menyaksikan pesawat terbang.

Ternyata, minatnya pada mesin, tidak sia-sia. Ketika usianya 12 tahun, Honda berhasil menciptakan sebuah sepeda pancal dengan model rem kaki. Tapi, benaknya tidak bermimpi menjadi usahawan otomotif. Ia sadar berasal dari keluarga miskin. Apalagi fisiknya lemah, tidak tampan, sehingga membuatnya rendah diri.

Di usia 15 tahun, Honda bekerja Hart Shokai Company. Bosnya, Saka Kibara, sangat senang melihat cara kerjanya. Honda teliti dan cekatan dalam soal mesin. Setiap suara yang mencurigakan, setiap oli yang bocor, tidak luput dari perhatiannya. Enam tahun bekerja disitu, menambah wawasannya tentang permesinan. Akhirnya, pada usia 21 tahun, bosnya mengusulkan membuka suatu kantor cabang di Hamamatsu. Tawaran ini tidak ditampiknya.

Di Hamamatsu prestasi kerjanya tetap membaik. Ia selalu menerima reparasi yang ditolak oleh bengkel lain. Kerjanya pun cepat memperbaiki mobil pelanggan sehingga berjalan kembali. Karena itu, jam kerjanya larut malam, dan terkadang sampai subuh. Otak jeniusnya tetap kreatif. Pada zaman itu, jari-jari mobil terbuat dari kayu, hingga tidak baik meredam goncangan. Ia punya gagasan untuk menggantikan ruji-ruji itu dengan logam. Hasilnya luarbiasa. Ruji-ruji logamnya laku keras, dan diekspor ke seluruh dunia. Di usia 30, Honda menandatangani patennya yang pertama.

Setelah menciptakan ruji, Honda ingin melepaskan diri dari bosnya, membuat usaha bengkel sendiri. Ia mulai berpikir, spesialis apa yang dipilih? Otaknya tertuju kepada pembuatan Ring Pinston, yang dihasilkan oleh bengkelnya sendiri pada tahun 1938. Sayang, karyanya itu ditolak oleh Toyota, karena dianggap tidak memenuhi standar. Ring buatannya tidak lentur, dan tidak laku dijual. Ia ingat reaksi teman-temannya terhadap kegagalan itu. Mereka menyesalkan dirinya keluar dari bengkel.

Karena kegagalan itu, Honda jatuh sakit cukup serius. Dua bulan kemudian, kesehatannya pulih kembali. Ia kembali memimpin bengkelnya. Tapi, soal Ring
Pinston itu, belum juga ada solusinya. Demi mencari jawaban, ia kuliah lagi untuk menambah pengetahuannya tentang mesin. Siang hari, setelah pulang kuliah - pagi hari, ia langsung ke bengkel, mempraktekan pengetahuan yang baru diperoleh. Setelah dua tahun menjadi mahasiswa, ia akhirnya dikeluarkan karena jarang mengikuti kuliah.

"Saya merasa sekarat, karena ketika lapar tidak diberi makan, melainkan dijejali penjelasan bertele-tele tentang hukum makanan dan pengaruhnya," ujar Honda, yang gandrung balap mobil. Kepada Rektornya, ia jelaskan maksudnya kuliah bukan mencari ijasah. Melainkan pengetahuan. Penjelasan ini justru dianggap penghinaan.

Berkat kerja kerasnya, desain Ring Pinston-nya diterima. Pihak Toyota memberikan kontrak, sehingga Honda berniat mendirikan pabrik. Eh malangnya, niatan itu kandas. Jepang, karena siap perang, tidak memberikan dana. Ia pun tidak kehabisan akal mengumpulkan modal dari sekelompok orang untuk mendirikan pabrik. Lagi-lagi musibah datang. Setelah perang meletus, pabriknya terbakar dua kali.

Namun, Honda tidak patah semangat. Ia bergegas mengumpulkan karyawannya. Mereka diperintahkan mengambil sisa kaleng bensol yang dibuang oleh kapal Amerika Serikat, digunakan sebagai bahan mendirikan pabrik. Tanpa diduga, gempa bumi meletus menghancurkan pabriknya, sehingga diputuskan menjual pabrik Ring Pinstonnya ke Toyota. Setelah itu, Honda mencoba beberapa usaha lain. Sayang semuanya gagal.

Akhirnya, tahun 1947,setelah perang Jepang kekurangan bensin. Di sini kondisi ekonomi Jepang porak-poranda. Sampai-sampai Honda tidak dapat menjual mobilnya untuk membeli makanan bagi keluarganya. Dalam keadaan terdesak, ia memasang motor kecil pada sepeda. Siapa sangka, "sepeda motor" - cikal bakal lahirnya Mobil Honda - itu diminati oleh para tetangga. Mereka berbondong-bondong memesan, sehingga Honda kehabisan stok.

Disinilah, Honda kembali mendirikan pabrik motor. Sejak itu, kesuksesan tak pernah lepas dari tangannya. Motor Honda berikut mobinya, menjadi "raja" jalanan dunia, termasuk Indonesia.

Soichiro Honda mengatakan, janganlah melihat keberhasilan dalam menggeluti industri otomotif. Tapi lihatlah kegagalan-kegagalan yang dialaminya. "Orang melihat kesuksesan saya hanya satu persen. Tapi, mereka tidak melihat 99% kegagalan saya",
tuturnya. Ia memberikan petuah ketika Anda mengalami kegagalan, yaitu mulailah bermimpi, mimpikanlah mimpi baru dan berusahalah untuk merubah mimpi itu menjadi kenyataan.

Kisah Honda ini, adalah contoh bahwa Sukses itu bisa diraih seseorang dengan modal seadanya, tidak pintar di sekolah, ataupun berasal dari keluarga miskin. Jadi buat apa kita putus asa bersusah hati merenungi nasib dan kegagalan. Tetaplah tegar dan teruslah berusaha, lihatlah Honda sang "Raja Jalanan" :-)


5 Resep keberhasilan Honda :

1.    Selalulah berambisi dan berjiwa muda.

2.    Hargailah teori yang sehat, temukan gagasan baru, khususkan
waktu memperbaiki produksi.

3.    Senangilah pekerjaan Anda dan usahakan buat kondisi kerja
Anda senyaman mungkin.

4.    Carilah irama kerja yang lancar dan harmonis.

5.    Selalu ingat pentingnya penelitian dan kerja sama

 

Psikologi Kalajengking

Seekor Kalajengking ingin melintasi sebuah sungai, akan tetapi si Kalajengking tentu saja tidak bisa berenang. Setelah berjalan kesana kemari, lalu akhirnya ia bertemu dengan seekor Katak.

 

"Tuan Katak, bisakah engkau membawaku dipunggungmu untuk menyeberangi sungai ini?" pinta si Kalajengking

"Sebenarnya aku mau" jawab si Katak. "Tapi sepertinya dalam kondisi ini, aku harus menolak. Kamu bisa saja menyengatku saat aku berenang membawamu ke seberang"

"Tidak mungkin aku melakukan itu, aku tidak tertarik menyengatmu, karena kalau kusengat kau akan mati, dan kita akan tenggelam bersama" jawab si Kalajengking.

Meskipun si Katak sangat mengetahui betapa berbahayanya si Kalajengking, tapi penjelasan yang disampaikan oleh si Kalajengking menurutnya masuk akal. "hmmm iya, jika dia menyengatku maka dia pun juga akan mati karena tenggelam, tidak ada untungnya buat dia" begitu kira-kira pemikiran si Katak.

Akhirnya si Katak setuju. Si Kalajengking langsung naik ke punggung si Katak, dan si Katak pun berenang. Akan tetapi begitu mereka mencapai pertengahan sungai, si Kalajengking menggoyangkan ekornya dan menyengat si Katak.

"Arrrrggggghhhhh kenapa engkau menyengatku? Sekarang aku akan mati dan kau akan tenggelam di sungai ini"

"Aku tahu" jawab si Kalajengking saat dia mulai perlahan-lahan tenggelam di tengah sungai. "Tapi aku Kalajengking, aku harus menyengatmu, itu sudah sifatku"


"Apa yang salah dalam cerita ini?"


Kalajengking dalam cerita ini melukiskan bagaimana setiap makhluk mempunyai kekuatan. Sengatan adalah kekuatan alami kalajengking. Walaupun ada upaya membatasi, kekuatan tak akan hilang begitu saja. Kekuatan itu akan mencari jalan untuk menampilkan diri. Sebuah kekuatan alami akan mencari jalannya sendiri.

Apa kekuatan alami anda? Apa kekuatan alami anak anda? Apa kekuatan alami bawahan anda? Apakah kita sudah mengapresiasi kekuatan alami diri kita dan orang lain?


Dalam kenyataannya, apresiasi atas kekuatan alami biasanya hanya di awal relasi. Ketika pertama bekerja, kita biasanya kagum dengan kekuatan alami atasan atau bawahan kita. Ketika masih bayi, kita kagus dengan kekuatan alami anak kita. Sayangnya, itu hanya sebentar saja.


Ketika anak kita masuk SD, ketika anak kita mendapat raport, kita akan mulai beralih fokus pada kelemahan anak kita. Kita lebih fokus pada nilai berwarna merah atau yang buruk. Semisal, nilai matematika. Kita diskusikan persoalan nilai itu dan bahkan bila perlu mengirim anak kita mengikuti les matematika. Harapannya, nilai anak kita akan jadi lebih baik.


Fokus pada nilai buruk membuat kita melupakan kekuatan alami anak kita. Padahal raport itu sebenarnya sudah menampilkannya. Kita justru membuat anak kita bergelut lebih lama dengan kelemahannya. Dan kehabisan waktu untuk mengembangkan kekuatannya. Anak kita yang kekuatan alaminya, semisal pada kemampuan berbahasa, sama sekali tidak mendapatkan kesempatan mengembangkannya.


Apa yang terjadi kemudian? Kekuatan alaminya akan sia-sia. Kekuatan alami itu akan tampil dalam bentuk-bentuk yang justru tidak bisa kita terima. Bahkan, bisa jadi anak kita tumbuh berkembang menjadi orang lain. Tidak percaya diri. Tidak yakin dengan kemampuan dirinya.


Pola serupa terjadi dalam dunia kerja. Ketika awal kagus pada kehebatan bawahan kita. Sampai kemudian datang saatnya penilaian kinerja dan bawahan kita tidak mencapai target kinerja. Kita mulai tergoda untuk mencari kelemahannya dan berusaha memperbaiki kelemahan itu. Segala upaya dilakukan. Dengan sendirinya, kita akan menyia-nyiakan kekuatan alami bawahan kita.


Sistem yang kita bangun saat ini memang memperlakukan semua orang itu sama. Anak harus baik nilainya di semua pelajaran. Karyawan kita mencapai sasaran kinerja dengan cara yang sama. Sistem yang tidak menghargai kekuatan alami orang-orang didalamnya. Jangankan mengapresiasi orang, pilihan seseorang pun tidak tidak dihargai.


Apa yang terjadi kemudian? Seperti kisah kalajengking itu, terjadilah kekerasan dan konflik dengan berbagai bentuknya, bisa fisik, psikologis, maupun sosial.


Apa pelajarannya?

Kenali dan apresiasi kekuatan alami kita!  Kenali dan apresiasi kekuatan alami orang lain!


Ini adalah kunci pertama sebagai seorang manajer hebat!

Ini adalah kunci pertama sebagai orang tua hebat!

Psikologi kalajengking!


Penulis: Bukik dan Dimas

 

Psikologi Kodok

Hah? Psikologi Kodok? Bukik sudah bosen jadi psikolog manusia apa?
Bukan. Say a presentasi disebuah perusahaan dengan slide pertama berjudul psikologi kodok. Apa itu?


Peter Senge bercerita dalam bukunya "The Fifth Discipline" tentan seekor kodok. Syahdan, kodok mempunyai psikologi yang menarik. Apabila seekor kodok dimasukkan dalam panci berisi air mendidih maka dia akan refleks melompat keluar dari panci itu. Tapi a pabila anda memasukkan kodok dalam panci biasa. Kemudian, anda taruh panci itu diatas kompor dan panaskan dengan api yang kecil sekali. Sehingga, air dengan sangat perlahan memanas. Kodok tidak akan melompat keluar dari panci itu. Bahkan, sampai mati di dalam panci!

Mengapa? Kodok itu gagal menangkap sinyal perubahan suhu air yang merambat perlahan. Kodok merasa seolah-olah tetab berada pada air dengan suhu standar. Sampai suatu titik hingga semuanya telah terlambat. Mati!


Apa yang bisa kita pelajari dari Psikologi Kodok?
Psikologi kodok digunakan oleh Senge sebagai kegagalan organisasi pembelajaran. Kita cenderung menikmati area nyaman saat ini sehingga biasa mengabaikan sinyal-sinyal perubahan kecil yang ada dalam organisasi maupun lingkungan eksternal organisasi kita.

Kekeliruan-keliruan kecil dibiarkan sehingga menjadi kebiasaan dan tradisi yang kemudian menentukan nasib seluruh organisasi. Kita membiarkan keluhan-keluhan kecil pelanggan sehingga membentuk citra negatif organisasi. Kita tersadar nanti setelah angka penjualan kita merosot. Kita abaikan perlakuan buruk kepada karyawan, seperti mendikte ide, tidak mengapresiasi kerja bawahan, dan kita baru tersadar setelah karyawan itu pindah ke perusahaan lain.


Apakah anda pernah mengalami kejadian Psikologi Kodok?

 

Tindakan Penentu Kesuksesan

Oleh: Andre Vincent Wenas


...setelah menyelesaikan rencana strategis perusahaan, tibalah
pada fase penerapannya. Saat ini terjadi banyak kebingungan di kalangan manajer
dan akhirnya malah mengarah pada stagnasi (kemacetan) dalam pelaksanaannya.
Bagaimana kiranya bisa menyiasati kendala ini?

Memang kunci sukses program bukanlah pada apa yang terumuskan dalam rencana
bisnis, tetapi lebih pada apa yang Anda lakukan. Tindakan (eksekusi) itulah yang

bakal membuat perubahan dan perbedaan. Laurence Haughton (bukunya: It's Not What

You Say, It's What You Do, Gramedia, 2007) bisa membantu kita:

Pertama, periksa kembali apakah arahnya sudah jelas dan dirumuskan dengan
sederhana. Sekali lagi… sederhana! sehingga semua orang bisa mengerti tanpa
keraguan sedikit pun.

Apakah setiap inisiatif strategis ada penjelasannya. Jangan terburu
mengasumsikan tim Anda telah paham hanya karena mereka mangangguk-angguk. Karena

di bawah desakan waktu dan banyaknya inisiatif yang mesti dieksekusi, ditambah
lagi tekanan dari perintah yang tak terucapkan namun diasumsikan oleh atasan dan

kolega, mereka cenderung untuk menganggukkan kepala saja. Asal bapak senang,
kalau target tak tercapai itu urusan nanti.

Sekali lagi – karena sering dilupakan – rumusan tujuan yang jelas dan
sederhana adalah SMART: specific (jelas dan bisa dideskripsikan maknanya),
measurable (terukur), accountable (dapat dipertanggungjawabkan), realistic
(realistis, menantang tapi masuk akal), dan time-bound (ada jadwalnya).

Kedua, faktor orang (terutama sikapnya yang tepat). Pastikan setiap orang
dalam organisasi punya agenda yang sama. Para pimpinan mesti dijadikan model
bagi seluruh organisasi. Oleh karena itu mereka juga perlu diperlakukan dengan
hormat (respek). Kompetensi apa yang dibutuhkan (sehingga perlu dikembangkan)
untuk mengeksekusi adalah:

a) Keahlian memecahkan masalah (mencari solusi), kapasitas melihat berbagai
pendekatan menang-menang, dan menggunakan kreativitas.
b) Empati (memahami posisi orang lain), kemampuan mengantisipasi perasaan,
pikiran dan tindakan orang lain, serta menggunakan pemahaman ini untuk membantu
dan membimbing orang lain.
c) Komitmen (mencerminkan kedewasaan), memenuhi tanggungjawab dengan
segala konsekuensinya.
d) Sikap Asertif (dorongan ego), kemampuan bertahan dalam situasi
kompetitif, mengatasi tenggat waktu, dan bersikap positif saat direlokasi.
e) Fleksibilitas (kemampuan adaptasi), cukup percaya diri untuk
mempertimbangkan perubahan, kemampuan melihat gambaran yang lebih besar.
f) Dorongan diri (otonomi), kemampuan mencapai banyak hal tanpa supervisi,
bekerja dengan baik, dan menggunakan tatanan-nilai dalam menetapkan prioritas.

Ketiga, cegah organisasi dipenuhi "manusia gua" (mereka yang nyaman
mendekam dalam ketidaksadarannya). Upayakan semua orang bisa melepaskan ide lama

dan cara yang sudah usang. Pertama yang perlu "dilepaskan" adalah anggapan bahwa

atasan adalah orang terpintar di kantor. Atasan jangan jadi "pembajak dialog".

Kedua, lepaskan "perfeksionisme" yang mengakibatkan stagnasi. Prinsip eksekusi

adalah: tak ada rotan maka akar pun jadilah! Ketiga, lepaskan trauma kegagalan.
Ini terkait dengan soal sebelumnya, sebagian dari akibat sikap perfeksionis
adalah: bahwa satu kegagalan kecil membuat ide baru apa pun terdiskualifikasi.

Keempat, ciptakan dan pimpin tim yang hebat. Ciri-ciri tim hebat adalah:
saat bekerja dengan mereka, Anda tidak sabar menunggu hari esok. Tim hebat
adalah, saat semua orang mengerjakan banyak hal dalam waktu yang mepet, tak
perlu ada orang yang meneriakkan perintah serta pengawasa berlebihan. Pada tim
hebat, kerja keras tidak terasa melelahkan (burn-out), masalah dipecahkan tanpa
banyak keluhan (walau bukan berarti bahwa setiap anggota selalu setuju). Kalau
ada ketidaksepakatan, tim hebat mendiskusikannya secara dewasa dan bekerjasama
lagi dengan cepat. Tim hebat memiliki cara untuk membuat semua orang, bahkan
yang berada dalam grup paling beragam sekalipun, melakukan hal terbaik.

Sehingga pada akhirnya, soalnya bukan lagi pada apa yang kita katakan…
tetapi apa yang kita lakukan (eksekusi), itulah yang akan membuat perubahan dan
perbedaan.

Bersiaplah untuk sukses!
 

10 Filosofi Hidup orang Jawa

 

 

1. Urip Iku Urup (Hidup itu Nyala, Hidup itu hendaknya memberi manfaat nagi orang lain disekitar kita, semakin besar manfaat yang bisa kita berikan tentu akan lebih baik)

 

2. Memayu Hayuning Bawana, Ambrasta dur Hangkara (Manusia hidup di dunia harus mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan; serta memberantas sifat angkara murka, serakah dan tamak).

 

3. Sura Dira Jaya Jayaningrat, Lebur Dening Pangastuti (segala sifat keras hati, picik, angkara murka, hanya bisa dikalahkan dengan sikap bijak, lembut hati dan sabar)

 

4. Ngluruk Tanpa Bala, Menang Tanpa Ngasorake, Sekti Tanpa Aji-Aji, Sugih Tanpa Bandha (Berjuang tanpa perlu membawa massa; Menang tanpa merendahkan atau mempermalukan; Berwibawa tanpa mengandalkan kekuasaan, kekuatan; kekayaan atau keturunan; Kaya tanpa didasari kebendaan)

 

5. Datan Serik Lamun Ketaman, Datan Susah Lamun Kelangan (Jangan gampang sakit hati manakala musibah menimpa diri; Jangan sedih manakala kehilangan sesuatu).

 

6. Aja Gumunan, Aja Getunan, Aja Kagetan, Aja Aleman (Jangan mudah terheran-heran; Jangan mudah menyesal; Jangan mudah terkejut-kejut; Jangan mudah kolokan atau manja).

 

7. Aja Ketungkul Marang Kalungguhan, Kadonyan lan Kemareman (Janganlah terobsesi atau terkungkung oleh keinginan untuk memperoleh kedudukan, kebendaan dan kepuasan duniawi).

 

8. Aja Kuminter Mundak Keblinger, Aja Cidra Mundak Cilaka (Jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah;Jangan suka berbuat curang agar tidak celaka).

 

9. Aja Milik Barang Kang Melok, Aja Mangro Mundak Kendo (Jangan tergiur oleh hal-hal yang tampak mewah, cantik, indah; Jangan berfikir mendua agar tidak kendor niat dan kendor semangat).

 

10. Aja Adigang, Adigung, Adiguna (Jangan sok kuasa, sok besar, sok sakti).

 

Have a positive day!

 

Salam Inspirasi

Mohamad Yunus, CHt, CPHR, MNLP

 "MIND and BODY are ONE"

 

Membuat Poster K3 yang Efektif

 
Bagaimana cara membuat poster K3 yang efektif sehingga menarik orang untuk membaca dan bertindak ?

Dalam wikipedia dijelaskan bahwa poster atau plakat adalah karya seni atau desain grafis yang memuat komposisi gambar dan huruf di atas kertas berukuran besar. Pengaplikasiannya dengan ditempel di dinding atau permukaan datar lainnya dengan sifat mencari perhatian mata sekuat mungkin. Karena itu poster biasanya dibuat dengan warna-warna kontras dan kuat.

Poster digunakan juga sebagai salah satu media menyampaikan pesan pesan K3. Diharapkan poster dapat menjadi media yang efektif sehingga orang tertarik membaca, terinspirasi, dan melakukan isi pesan dalam poster, kemudian bagaimana cara membuat poster K3 yang efektif sehingga menarik orang untuk membaca dan bertindak?

Berkut ini adalah cara yang J.E.L.A.S. dalam membuat poster K3 yang efektif:

J= Judul harus menarik orang yang membacanya walau sekilas. Kita bisa meniru susunan atau gaya bahasa pada headline dengan kalimat yang menarik atau kontroversial di media masa atau headline pencuri perhatian pada iklan iklan komersil di berbagai media.

E=Efisiensi kalimat dibuat dalam bentuk teks yang lebih singkat tanpa menhilangkan inti pesan, karena poster pada hakikatnya bersifat visual sehingga lebih banyak gambar yang berbicara dan teks berperan memperkuat ilustrasi visual. Apabila ada teks yang ingin ditekankan, dapat dibedakan warnanya dengan warna biru atau merah agar mendapat perhatian khusus dari pembaca.

L=Layout poster harus "eye catching" (enak dipandang mata), desainnya menarik dan warna dasar menggunakan warna yang terang sehingga tidak mengganggu tampilan gambar dan teks.

A=Animasi adalah salah satu bentuk gambar unik atau lucu yang bisa ditampilkan dalam poster dan seakan akan berbicara dalam bentuk visual sehinga orang senang membaca dan menangkap informasi yang disajikan tersebut.

S=Susunan teks pada poster dibuat beraturan, berurutan, mengalir, dan ada instruksi yang mengajak, sehingga pembaca merasa nyaman untuk menikmati pesan pesan yang disampaikan dalam poster dan tergerak untuk melakukan pesan yang disampaikan dalam poster.

Semoga sebagian cara cara untuk membuat poster yang efektif tersebut dapat bermanfaat untuk kampanye K3 kita.

Anda memiliki cara lain yang dapat memperkaya khazanah kampanye K3 kita.

Salam Safety

Sumber: www.lorco.co.id

 
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. ARTIKELIUS - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger