Lifemeter

Apa itu lifemeter? Lifemeter itu meteran hidup. Alat untuk mengukur sudah sampai dimana kita hidup. Sudah berapa persen waktu yang kita jalani dalam kehidupan. Masih cukup banyak waktu atau sudah begitu mendesak? Lho memang tahu kapan kita mati? Hahaha Saya tahu pasti kapan Anda meninggal dunia. Pasti Anda tidak percaya? Bagaimana kalau saya katakan “Umur Anda pasti tidak lebih 100 tahun lagi?”

&nb sp;

Jangan dijawab dengan YA atau tidak! Namun jawablah dengan tingkat probability (kemungkinan benar). Saya yakin jawabnya diatas 90%.

 

Jadi buatlah lifemeter Anda. Kalau Jaman Nabi Adam hidup bisa 2000 tahun, maka umatnya jaman itu juga berusia sekitar 2000 th. Jaman Nabi Nuh bisa 500 tahun, maka usia umatnya juga sekitar 500 tahun. Nabi terakhir Nabi Muhammad SAW berusia 63 tahun, maka usia manusia jaman sekarang juga akan berkisar 63 tahun.

 

mengusulkan Anda mengukur progress bar usia Anda, sehingga Anda akan menyadari sudah kira kira sekian persen waktu hidup Anda jalani, kemudian sisa waktu yang mungkin masih Anda miliki. Tidak Hanya kita ,cobalah juga mengukur dan menimbang tentang Hal baik dan buruk yang telah Anda lakukan sepanjang waktu sampai detik ini.

 

Apakah Anda cukup sibuk untuk kepentingan diri sendiri? Bahkan sangat sibuk? Atau justru Anda sudah terpenjera dengan aktifitas rutin Anda, sehingga tidak sempat lagi berfikir dan bertindak untuk orang sekitar. Ukurlah kehidupan Anda, ukurlah pencapaian Anda, ukur hal hal yang memperjelas posisi Anda. Dimana Anda dan seperti apa Raport kehidupan Anda. Dan tidak kalah pentin gnya untuk menanyakan pada perenungan diri untuk mengukur kehidupan kita. Jika hari ini adalah kematian kita, kemana tempat kembali. SURGA atau NERAKA?

 

Apakah Anda sudah merasa cukup menafkahi keluarga?

Apakah Anda sudah membalas budi Baik orang orang sekitar Anda?

Apakah Anda sudah menyiapkan Masa depan orang orang yang Anda cintai?

Apakah Anda sudah menyenangi pekerjaan Anda?

Apakah Anda memiliki waktu cukup untuk aktivitas yang Anda inginkan?

Apakah Anda merasa tertekan dalam pekerjaan?

Apakah Anda bahagia dengan kondisi sekarang?

Apakah Anda masih terjerat utang?

Apakah Anda sering harus menolak keinginan Orang tercinta, bukan karena tidak perlu, namun karena tidak tersedianya Uang?

Apakah Anda bahagia?

Apakah Anda melakukan pembenaran terhadap kekurangan kekurangan Anda?

Apakah Anda ingin lebih berarti bagi kehidupan?

Apakah Anda ingin melakukan sesuatu yang besar dalam hidup ini?

Apakah anak anak Anda terjamin kesehatan dan pendidikanya?

Apakah Anda sudah melakukan dan memberi yang terb aik untuk orang orang yang Anda cintai?

 

Sederetan pertanyaan yang bisa membuat panas dingin. Mengaduk emosi dan kadang menguras air mata. Namun disisi lain bisa menyengat dan memercikan api semangat untuk berbuat lebih dan melakukan hal hal yang merubah kehidupan. Deretan pertanyaan yang sangat menyiksa bila muncul dari mulut orang lain, namun bisa berdampak beda bila pertanyaan itu muncul dari perenungan diri, sebagai bahan evaluasi. Pertanyaan yang bisa mengguggah iba, lalu kita perlahan mendatangi orang orang tercinta dan membisikan kata. “Maafkan aku sayang, engkau pantas menerima yang jauh lebih baik dari kondisi sekarang”

 

Pertanyaan yang bisa menyulut api semangat dan keinginan yang mendalam untuk melakukan perubahan dalam hidup, melakukan perbaikan, melakukan koreksi. Pertanyaan pertanyaan yang membutuhkan jawaban pasti yang bukan berupa kata kata dan pembelaan diri, namun jawaban yang pasti. Yaitu TINDAKAN.

Sahabat sukses..What time is it? It’s TIME TO CHANGE!

 


by: "Hari SUbagya" <harisubagya@cbn.net.id>

 

 

Perkalian dalam Kehidupan

Apakah Operasi Perkalian hanya berlaku di bidang matematik dan exacta saja?

Yuk Mari Kita Lihat Hal Berikut:

(+) x (+) = (+)
Hal Positif yang di Lakukan secara Positif, maka hasilnya Pasti Positif. Bahkan seringkali kita mendapatkan hasil berkali lipat positif (berkelimpahan).

Lihatlah, Pakar-pakar ternama yang berbagi ilmu dengan tulus mendatangkan banyak kebaikan untuk diri mereka, keluarganya, dan juga untuk peserta seminarnya.


Bagaimana dengan kejadian lainnya?


Oke, mudah nya lihat hal berikut deh:

(-) x (-) = (+)
Hal Negatif yang Tidak dilaksanakan, hasilnya menjadi positif untuk diri kita. Kita terhindar dari bahaya dan ketidakmanfaatan dari hal negatif tersebut.

Contoh: Penipuan-penipuan yang kita Tolak, akan menjauhkan diri kita dari hal Buruk. Tentunya akan kembali menarik Hal-hal Positif disekeliling kita yang membuat "happy, health, and wealth".

Selanjutnya,

(+) x (-) = (-)
Hal Positif kalo kita tolak, lho ternyata bisa jadi negatif untuk hidup kita lho.


Begitu Pula:

(-) x (+) = (-)
Hal Negatif yang kita laksanakan dengan positif, malah jadinya bisa lebih negatif untuk kehidupan kita.


Jadi.... Ternyata hukum perkalian juga bermanfaat dalam kehidupan yaa.

Semoga bermanfaat.

Yours Sincerely,

__._,_.___


Posted by: "Sobri Al Majid" <sobri_am@yahoo.com>

 

 

Membelikan Gadget untuk Anak Balita? Pahami Dulu Risikonya

Selain efek radiasi, membiarkan anak bermain tablet atau gadget sejenis ternyata menyimpan bahaya psikologis yang cukup besar. Inilah yang perlu menjadi perhatian para orang tua saat generasi “iTods” (Ipad & Toddlers) mulai mengalami pertumbuhan yang signifikan.

Setelah melakukan survei ke 1.034 orangtua yang memiliki anak usia 6 bulan hingga 4 tahun, sebuah lembaga independen Childwisemenemukan, hampir 10 persen dari orangtua menyediakan tablet di kamar anak, sehingga “memencet layar” menjadi hal yang lumrah sebelum tidur. Tak hanya itu, anak-anak juga dibebaskan tidur dengan tablet mereka, sehingga kamar telah beralih fungsi dari zona istirahat menjadi zona bermain elektronik.

Bila di tahun 2012 hanya 27 persen anak di usia tersebut yang menggunakan tablet dan telepon seluler, di tahun ini jumlahnya meningkat hingga 73 persen. Dan 29 persen di antaranya, sudah memiliki tablet pribadi pemberian orang tua.

Kebanyakan anak-anak menggunakan perangkat tersebut untuk menonton video klip, program televisi, main game, maupun aplikasi. Rata-rata lama penggunaan ialah 30 menit hingga 1 jam. Tak heran bila penelitian tersebut juga mendapati, 1 di antara 10 anak usia pre-school sudah sangat lekat dengan tayangan televisi maupun aplikasi tablet, sehingga sangat berisiko mengalami kecanduan layar elektronik.

Menanggapi kondisi itu, Dr Aric Sigman, spesialis pendidikan kesehatan anak dari Royal Society of Medicine menyatakan, sangat penting bagi orangtua untuk membuat aturan baru tentang kebiasaan bergadget anak untuk menghindari anak terobsesi akan teknologi.

“Sama halnya seperti menyediakan kulkas di kamar tidur anak. Anak bisa seenaknya memilih makanan yang mereka suka kapanpun. Walau orang tua menyediakan brokoli, bisa jadi anak memilih untuk makan es krim terus,” lanjut Sigman.

Selain meningkatkan kemungkinan anak untuk mengakses situs yang membahayakan, sebuah studi yang dikeluarkan oleh The Seattle Children’s Institute di Amerika menyatakan, menonton acara apapun di tablet atau televisi lewat dari jam 7 malam, bisa menyebabkan anak usia 3-5 tahun sulit tidur, mimpi buruk, dan kelelahan saat bangun. Sedikit banyak, ini akan mengganggu aktivitas sekolah mereka.

Untuk itu, Sigman meminta para orang tua untuk memberi contoh kebiasaan baik soal gadget, seperti menyimpan ponsel ketika bermain dengan anak, menggunakan ponsel saat sedang tidak bersama anak, dan membuat aturan kapan anak boleh bermain gadget.

Bila tidak, kecanduan gadget bisa berlangsung hingga anak besar. Anak-anak menjadi hilang kesempatan untuk bereksplorasi di dunia nyata, sulit bergaul, bahkan penyimpangan prilaku karena mengakses situs berbahaya.

__._,_.___


by: Peoplesoft Indonesia <peoplesoftindonesia@gmail.com>

 

 

CARA CEPAT MEMPERBAIKI HIDUP

Sahabat, mari sejenak kita berandai-andai bahwa kita sedang mengerjakan tes psikologi atau tes lain semacam itu. Saya menuliskan beberapa “situasi” yang, mungkin, pernah kita punyai. Situasi-situasi tersebut memerlukan respon kita. Contoh, “Ketika saya berkendara dan ada pengendara lain yang memotong laju kendaraan saya, maka saya ..” Pada contoh itu, tugas kita adalah melengkapi bagian “..” dan kita mungkin mengisinya dengan “..., maka saya marah-marah dan nyumpahin pengendara itu.” Nah, sekarang kita ambil waktu sejenak untuk melengkapi situasi-situasi yang ada di bawan alinea ini. Santai saja. Syarat terpenting untuk mengisinya adalah “jujur” – jujur kacang ijo, jujur ayam, jujur manado atau jujur lainnya boleh, asal jujur.

Bila saya terjebak macet dalam perjalanan ke tempat kerja, maka saya ...

Bila anak “membantah” perintah saya, maka saya ...

Ketika istri saya lupa mencuci baju kerja yang saya inginkan, maka saya ...

Ketika suami saya anak-anak “membuat” rumah berantakan, maka saya ...

Sudahkah semua situasi itu kita lengkapi dengan beberapa respon yang biasa kita pilih?

Sudah? Terima kasih.

Bila (catatan: bila bisa diganti dengan ketika, dalam hal, manakala, dan lain sebagainya).., maka saya .. adalah sebuah pola perilaku kita. Dari waktu ke waktu kita selalu menghadapi “situasi” yang kemudian kita respon dengan sebuah “aksi” atau “reaksi” – yang ini sepertinya lebih sering. Mulai pola kecil seperti dalam hal bangun pagi, saya biasa bangun pukul 5 sampai pola yang lebih besar seperti ketika menghadapi masalah yang pelik, saya stress. Baik pola kecil, sedang, maupun besar, semua “bekerja sama” membentuk hidup yang kita jalani sampai sekarang ini. Betul sekali! Simpel-nya kita bisa mengatakan bahwa hidup kita adalah hasil dari bangun pagi jam berapa, reaksi kita ketika orang memotong laju kendaraan kita, tindakan kita ketika istri lupa membuatkan kopi, sampai respon kita dalam menghadapi masalah.

Demikian banyak pola-pola yang kita punyai dari waktu ke waktu sampai-sampai kita tidak menyadari bahwa pola-pola itu ada. Tentang hal itu, kita telah menjadi seperti ikan. Ikan tidak pernah tahu – saya cukup yakin tentang ketidak-tahuan ini walaupun saya belum pernah mewawancarai ikan – apa itu air yang sejatinya adalah “dunia” mereka. Ketidak-tahuan para ikan tidak bisa mengubah fakta bahwa air adalah substansi yang vital bagi hidup mereka. Kebelum-tahuan kita akan pola-pola yang kita jalani, tidak mengubah fakta bahwa adalah hal yang utama dalam membentuk hidup kita.

Dalam “membentuk” hidup, kita tidak serta merta mengerti cara dan melakukannya. Manusia adalah pengamat yang hebat. Mengamati burung menjadi inspirasi penciptaan pesawat terbang. Mengamati ikan menjadi ide pewujudan kapal selam. Mengamati mahluk cakep membuat kita .. eits keterusan! Pengamatan juga yang kita lakukan ketika “belajar membentuk” hidup. Kita mengamati orang tua kita, orang-orang di lingkungan kita, mengamati tontonan televisi, mengamati berita Koran, dan pengamatan-pengamatan yang lain. Semua itu mempengaruhi kita dalam merespon suatu situasi. Semua itu mempunyai kontribusi dalam pembentukan pola-pola kita.

Ketika belajar di sekolah, para pengajar sering memberi tahu kita mana contoh baik dan mana contoh buruk. Kita, kemudian, bisa memberi label “ini” contoh baik, “itu” contoh buruk. Berbeda dari ketika belajar di sekolah, ketika mempelajari pola-pola kita cenderung mencontoh tanpa peduli buruk atau baik hasil dari pola itu. Karena orang tua sering membentak ketika kita, dianggap, melakukan kesalahan, kita belajar membentak. Karena lingkungan kita amati sering menyalahkan orang lain ketika mengalami kemalangan, kita juga melakukan hal yang sama. Kita seakan mesin photocopy yang berjalan. Kita seperti tidak mempunyai pilihan. “Orang tua saya, saudara saya, sahabat saya, teman saya, rekan kerja saya, semua melakukan itu.” Begitu dalih yang kita punyai.

Benarkah kita tidak mempunyai pilihan?

Mungkin benar bagi yang menyatakan benar. Pasti salah bagi yang mengatakan salah. Menurut saya, kita merasa punya pilihan atau tidak, yang jelas kehidupan yang lebih baik dari saat ini tentu merupakan sesuatu yang kita mau. Kehidupan yang kita jalani saat ini adalah hasil dari pola-pola kita. Ini artinya bila kita memang ingin memperbaiki hidup kita – secara keseluruhan atau hanya beberapa aspek saja – maka kita perlu mengubah pola kita. Bila yakin kita tidak punya pilihan, pastikan bahwa kita TIDAK BISA TIDAK memilih untuk mengubah pola agar hidup kita lebih baik. Pastikan kita tidak punya pilihan lain selain berubah. Untuk kita yang percaya bahwa kita mempunyai pilihan dalam hidup ini, silahkan MEMILIH untuk mengubah pola. Gampang bukan?

Ya, kita bisa mengubah pola-pola kita bila kita ingin memiliki “bentuk” hidup yang lain, yang lebih baik tentunya. Sebelum menentukan untuk mengubah pola, tentunya kita harus terlebih dahulu melakukan observasi terhadap pola-pola mana yang tidak efektif dalam hidup kita. Sebagai contoh, coba amati apakah pola ketika anak saya membuat rumah berantakan, maka saya akan menjewer dan mengomel itu baik hasilnya? Efek positif apa yang kita dapat dari pola itu? Efek negatif apa yang bisa timbul? Total jendral – jendral kancil, jendral Nagabonar, dan jendral lainnya – lebih besar mana efeknya? Bila memang lebih besar efek negatifnya, pola ini sebaiknya memang perlu kita ubah.

Cara mengubah pola ternyata tidak rumit. Kita hanya perlu mengubah respon kita saja dan pola itu akan berubah. Coba lihat contoh berikut ini.

“Ketika saya berkendara dan ada pengendara lain yang memotong laju kendaraan saya, maka saya marah-marah dan nyumpahin pengendara itu.” Bagian bergaris bawah adalah respon kita. Itu yang harus kita ubah.

“Ketika saya berkendara dan ada pengendara lain yang memotong laju kendaraan saya, maka saya tersenyum dan berdoa agar saya dilindungi dari marabahaya lain di jalan. Pada kalimat kedua ini respon sudah kita ubah. Hore!

Ada cara pendukung yang penting juga untuk kita lakukan agar kita bisa lebih mudah dalam mengubah pola-pola yang tidak produktif atau tidak efektif dalam hidup kita. Cara pendukung itu adalah menentukan satu set sikap yang merupakan identitas “diri terbaik” kita. Tentukan sikap-sikap apa yang harus kita punyai ketika kita menjadi diri kita sendiri yang paling baik, paling bermanfaat, paling produktif.

Nugroho Nusantoro adalah service culture trainer yang .. , ayah yang .., suami yang .., anak yang .., dan seterusnya. Dengan mengisi “..” setelah peran-peran yang saya jalani dengan sikap terbaik saya maka saya bisa menemukan satu identitas “puncak” bagi kehidupan saya. Ini sangat membantu saya untuk mengembangkan pola yang lebih produktif.

Perhatikan ilustrasi berikut.

Nugroho Nusantoro adalah service culture trainer yang sangat menguasai materi. Identitas ini membantu saya melengkapi pola bila saya memimpin satu pelatihan, maka saya mempersiapkan serta mempelajari materi dengan baik.

Satu lagi contoh.

Bapak Budi membaca Koran di dapur – eeh ngelantur! Bapak Budi adalah seorang motivator ranking satu di Asia Tenggara. Itu identitas Bapak Budi. Dengan identitas seperti itu, pola apa kira-kira yang akan terbentuk melalui respon dalam situasi ini: bila seseorang menyapa, “Apa kabar Pak Budi?”, maka saya ...” Mungkinkah Bapak Budi mempunyai pola bila seseorang menyapa, “Apa kabar Pak Budi?”, maka saya jawab dengan lemes dan datar-datar saja? Ga mungkinlah! Tidak cocok dengan identitas yang beliau sandang.

Itulah cara identitas membantu kita dalam memperbaiki pola. Segera miliki identitas-identitas yang memberdayakan. Hindari identitas yang ga jelas , letoy atau yang destruktif. Silahkan nikmati artikel-artikel atau Facebook note saya untuk lebih memahami tentang identitas ini. 

Kembali tentang mengubah pola.

Mengubah pola memang sangat mudah. Ubah respon kita terhadap satu situasi, maka pola akan berubah. Di sisi lain, diperlukan upaya lebih dalam mendorong agar diri kita MAU mengubah suatu pola. Setelah itu, “perjuangan” harus kita lakukan untuk mempertahankan serta mempraktekkan pola baru yang lebih produktif. Sebagai seorang service culture trainer, saya sangat perlu mempunyai kompetensi di bidang kecerdasan emosional - yang di dalamnya terdapat skill dan alat untuk mengubah pola-pola – sehingga saya mengambil sertifikasi (Six Seconds, 2008) di bidang kecerdasan emosional ini. Walaupun saya mempunyai kualifikasi kecerdasan emosional, saya juga masih harus belajar dan terus berupaya, bahkan dengan tingkat kesulitan yang menantang, untuk mengenali dan mengubah pola-pola yang tidak produktif dalam hidup saya. Intinya, mengubah pola memang memerlukan proses serta determinasi. Bila kita sanggup melakukannya – karena memang sangat mungkin dilakukan – maka “bentuk” kehidupan kita, secara keseluruhan maupun aspek-aspek tertentu saja, akan mengalami peningkatan yang luar biasa. Peningkatan inilah yang bisa kita jadikan pendorong agar kita MAU mengubah pola-pola kita.

Sebagai penutup dari tulisan ini, saya ingin bertanya apakah kita tahu apa yang dilakukan seekor lalat ketika ia jalur terbangnya terhalang kaca. Betul! Dia akan terus dan terus menggerakkan sayapnya dan berusaha menembus kaca tersebut. Tentu tindakan itu sia-sia. Semakin keras ia mencoba, semakin tenaganya terkuras tanpa hasil. Lalat tidak pernah mau mengubah pola. It’s okay. Itu terjadi pada lalat dan lalat memang tidak bisa membaca artikel-artikel seperti ini. Sangat wajar kalau ia ngotot tidak mau mengubah pola. Nah! Kita sudah membaca artikel ini, artikel yang membahas tentang mengubah hidup melalui perubahan pola, masa ia kita seperti lalat sih?

Selamat mengamati, menemukan, dan mengubah pola-pola yang perlu diperbaiki.

Nugroho Nusantoro

 

 

Prinsip Mencapai Hubungan Terbaik

Kita berhubungan dengan orang-orang, teman, sahabat, kerabat atau keluarga. Kita pun menginginkan
bentuk hubungan yang paling membahagiakan. Dimana di antara kita saling mempercayai, menolong, dan
rasa kasih sayang. Kita menyebutnya sebagai bentuk hubungan yang terbaik. Sayang sekali dalam benak
kita seringkali ada persepsi mengenai orang lain sedemikian rupa sehingga kita lupa bahwa pada dasarnya
setiap orang itu baik.

Dalam berhubungan, kita juga sering merasa kecewa dan dikhianati. Kita menjadi tidak percaya, tidak mau
menolong, bahkan tidak ada lagi rasa kasih pada orang lain. Ini menyebabkan hubungan yang kita jalin
menjadi gagal. Bila kita ingin menjalin hubungan yang terbaik, kembalilah pada prinsip-prinsip awal tersebut.
Berikut ada beberapa tips yang semoga bermanfaat bagi anda dalam menjalin hubungan terbaik dengan
orang lain.

1. Terimalah orang lain apa adanya.

Setiap orang berbeda. Sikap terbaik adalah menerima orang lain apa adanya. Jangan berusaha menciptakan
dunia berdasarkan pikiran anda sendiri. Jangan menerima orang lain dengan syarat-syarat. Ini membelenggu
diri anda sendiri. Terimalah orang lain dengan tulus agar anda bisa menemukan bagaimana sesungguhnya
seorang manusia itu.

2. Percayalah bahwa pada dasarnya setiap orang itu baik.

Ini adalah prinsip dasar dalam menjalin hubungan terbaik dengan orang lain. Memang kita tidak sedang
hidup di dunia yang sempurna yang dihuni oleh orang-orang yang sempurna. Setiap orang mempunyai
kepentingannya masing-masing. Dan ini bisa menciptakan persepsi tertentu dalam benak anda. Namun, apa
pun persepsi yang terbentuk dalam diri anda, percayalah bahwa pada dasarnya setiap orang itu baik. Anda
tak perlu membuktikan bahwa diri anda baik, namun percayalah bahwa orang lain itu baik, maka mereka pun
akan mempercayai bahwa anda pun baik adanya.

3. Berikan lebih banyak daripada yang anda terima.

Hubungan itu dijalin melalui pemberian, bukan penerimaan. Adalah salah bila anda beranggapan bahwa
anda disenangi, karenanya anda diberi. Yang tepat adalah anda disenangi karena anda memberi lebih
daripada yang anda terima. Memberi bukan hanya menyenangkan orang lain, namun juga baik bagi diri anda
sendiri. Seorang sahabat selalu memberi, bukan menuntut. Memberi adalah pancaran kasih sayang. Anda
takkan bisa memiliki rasa kasih tanpa ada dorongan untuk memberi.

4. Perlakukan orang dengan penuh hormat dan bermartabat.

Untuk mencapai hubungan yang terbaik anda harus memperlakukan orang lain dengan penuh hormat dan
bermartabat. Anda bahkan takkan bisa menjalin hubungan yang baik bila anda merendahkan diri orang lain.
Seorang pelukis kenamaan pernah berkata, perlakukan teman-teman anda sebagaimana anda meletakkan
lukisan di bawah cahaya lampu terbaik.

5. Maafkan kesalahan orang lain.

Setiap hubungan mungkin saja mengalami hambatan, atau mungkin juga jatuh gagal. Ini membuat anda
kesal, kecewa, dan merasa dikhianati. Namun bukan berarti anda tidak bisa menjalin hubungan yang lain.
Percayalah ini adalah bagian dari pertumbuhan suatu hubungan. Dan, maaf anda atas kesalahan orang lain
membuat hubungan semakin berkembang dan dewasa.
Anda takkan mendapatkan hubungan terbaik bila
anda tak bersedia memaafkan.

6. Berbagilah bersama orang lain.

Dunia ini tidak selebar daun talas, meskipun bila dilanda jatuh cinta, sepasang kekasih berperilaku
seolah-olah hanya mereka yang hidup di dunia ini. Buktinya, di saat mereka merayakan pernikahan, mereka
mengundang teman dan kerabat. Berbagi berarti mempercayai bahwa kita hidup di dunia ini bersama-sama,
tidak sendiri. Bahkan sesungguhnya kita butuh berbagi dengan orang lain. Di kala suka kita berbagi dengan
teman untuk melipatgandakan kebahagiaan itu. Sedangkan di kala duka, kita berbagi untuk menemukan
hiburan yang mampu meredakan kesedihan. Jangan simpan sendiri kebahagiaan anda, berbagilah. Jangan
perburuk kedukaan anda, berbagilah.

Semoga bermanfaat !!!

Have a positive day!

Salam,
Mohamad “Bear” Yunus

 

 

Data Data Hitam Lalu Lintas & Jalan Raya

Berikut ini adalah data dari berbagai sumber mengenai data data terkait aktivitas berlalu lintas termasuk mengenai kecelakaan lalulintas dan penyebabnya.

  • Hingga saat ini kecelakaan jalan raya masih memegang predikat "pembunuh" terbesar ketiga di dunia, setelah penyakit jantung dan TBC. (Data WHO). Jangan sampai Anda menjadi korbannya.
  • Dalam setiap 9,1 menit sekali terjadi satu kasus kecelakaan di jalan raya. (Data Kepolisian RI tahun 2009). Semoga setiap menit hidup Anda adalah keselamatan dan selalu mengutamakan keselamatan saat berkendaran.
  • 8 dari 10 kecelakaan kendaraan bermotor di jalan raya Indonesia melibatkan pengendara sepeda Motor (Data Dishub). Biker sejati wajib selalu berhati hati. 
  • Tercatat, dari sekitar 1.536 korban kecelakaan, sekitar 81,45% adalah karyawan swasta. (Data Polda Metro Jaya). Kalau celaka bagaimana bisamencari nafkah lagi ?. 
  • 63 %  Kecelakaan Lalulintas mengakibatkan kemiskinan pada keluarga korbannya (Data Pustral UGM-2004). Kalo tulang punggung keluarga yang celaka, siapa yang akan menopang ekonomi keluarga ? 
  • Pada tahun 2010, sejak H-7 hingga saat Lebaran tiba, jumlah kecelakaan lalu lintas yang berkaitan dengan mudik sudah mencapai 900 kasus. Dari situ, 164 orang meninggal dunia. (Data Mabes Polri). Tetap mudik dengan utamakan keselamatan saat agar selamat sampai tujuan. 
  • 155 kecelakaan (saat mudik)  dialami kendaraan roda dua, 40 kecelakaan dialami mobil berpenumpang, 22 kecelakaan dialami bus, 34 kecelakaan dialami mobil barang, dan 9 kecelakaan dialami jenis kendaraan lainnya. (Data Kepolisian RI). Siapapun Anda, selalu mengutamakan keselamatan adalah upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan.
  • 65 % dari Kecelakaan mobil yang terjadi disebabkan oleh kelalaian individu (Data Dupont). Sikap kita saat berkendaraan akan menentukan keselamatan di jalan.
  • Faktor mengantuk merupakan penyebab tertinggi kecelakaan saat mudik, sekitar 34% atau sepertiga dari kecelakaan diakibatkan mengantuk. (Data Ditjen Perhubungan Darat) Persiapkan kondisi tubuh sebelum berkendaran, istirahat setiap 2 jam perjalanan, semoga Anda selalu selamat selama di jalan.
  • Faktor kedua yang merupakan penyebab tertinggi kecelakaan saat mudik adalah kurang antisipasi (28%), karena mengemudi mobil adalah pekerjaan yang menuntut 100% konsentrasi. (Data Ditjen Perhubungan Darat). Fokus dan jaga konsentrasi Anda dari hal hal yang dapat mengalihkannya.
  • Faktor ketiga penyebab tertinggi kecelakaan saat mudik adalah pecah ban kendaraan. (Data Ditjen Perhubungan Darat). Periksa ban sebelum berkedaraan dan berhenti bila dirasa ada yang tidak beres dengan ban kendaraan Anda.
  • Riset menunjukan bahwa semakin kecepatan berkendaraan ditingkatkan, semakin besar pula potensi terjadinya kecelakaan fatal. (Data WHO) Berkendaraanlah denga kecepatan yang bijak sesuai situasi dan kondisi yang tepat.

 

Semoga informasi ini dapat menginspirasi para rekan Pro Safety seta rekan kerabat kita yang juga para pengguna jalan.

Sumber: Lorco.co.id  dan diadaptasi juga dari berbagai sumber

(Silahkan membagikan artikel ini dengan syarat mencantumkan sumber aslinya)

By Kang Aa Widi Safari

 

 

Cara menikmati apapapun pekerjaan anda, termasuk pekerjaan yang anda kurang sukai

Dalam dunia ideal, Anda hanya perlu melakukan hal yang dicintai untuk dilakukan, namun kenyataannya dalam kehidupan  kadang-kadang jauh dari ideal, dan hal ini memaksa anda untuk berurusan dengan hal-hal yang Anda tidak sukai atau mungkin tidak sesuai dengan keinginan anda.

untuk mencapai suatu kesuksesan orang harus mampu melakukan dengan baik pada hal yang tidak di sukai dan hal ini adalah penting untuk kesuksesan pribadi orang tersebut, konsisten sebagai kinerja membuat anda lebih menonjol dari rekan-rekan. Sebenernya tinggal bagaimana anda memotivasi diri sendiri untuk dapat tidak hanya melalui atau melakukan suatu pekerjaan yang tidak anda sukai itu, tapi benar-benar menemukan beberapa kenikmatan dalam proses? Karena ingat, Anda akan lebih memiliki performa baik jika Anda menikmati apa yang Anda lakukan.

beberapa hal yang anda dapat lakuakn dalam menikmati sesuatu pekerjaan yang tidak anda sukai

1. Melihat manfaat jangka panjang - Jauhkan mata Anda pada masa depan, dan bagaimana kegiatan ini dapat bermanfaat nanti.

2. Menemukan apa yang Anda dapat belajar dari hal tersebut, selalu ada sesuatu yang Anda dapat belajar dari setiap situasi. Jika Anda benar-benar tidak dapat berfikir apapun, setidaknya dapat memberi manfaat anda untuk tetap  yang merupakan pelajaran berharga dalam melakukan hal tersebut

3. Anggap saja apa yang anda lakukan adalah hal tepat bagi anda

4. Menikmati interaksi dengan orang lain

5. Berpikir dan mengatakan sesuatu yang positif  Fokus pada berpikir positif dan berkata, sebenarnya hal ini adalah suatu kesempatan besar untuk anda menimba pengalaman dan belajar, atau berapa banyak Anda menikmati orang-orang yang bekerja dengan Anda.

Memiliki sikap positif adalah sama pentingnya ketika datang untuk mengoptimalkan dan menjaga kesehatan Anda. Memilih untuk menjadi bahagia adalah sangat mudah untuk mengatakan, namun mungkin sulit untuk dipraktikkan di dunia nyata. Namun demikian, manfaat untuk kesehatan Anda - baik fisik dan mental - sangat nyata, tetapi akan memakan waktu beberapa upaya menuju ke sana.

Jika anda berjuang dengan sikap negatif, salah satu yang terbaik dan paling efektif alam perawatan yang Anda inginkan - dengan Emotional Freedom Technique - tiada kaitannya dengan satu pil obat-dan semuanya harus dilakukan dengan mengeluarkan atau menyebabkan alasan mengapa Anda mungkin diri sendiri dengan membatasi kepercayaan. Jadi nikmati suatu hal yang tidak anda sukai dan jadikan hal tersebut sebagai peluang yang besar.

--
Best Regard
Erwin Arianto,SE

 

SASARAN PELATIHAN TIDAK SESUAI HARAPAN?? MAIN TEKA TEKI SAJA..!!!

Seberapa banyak anda mengikuti  pelatihan ? Pelatihan motivasi, pelatihan, leadership,manajemen konflik atau pelatihan Manajemen Strategis? Ataupun membaca buku buku  mengenai itu semua?  Dimana setiap pelatihan  ataupun buku buku tersebut menawarkan banyak hal baik dari segi  teori  maupun  saran saran praktis yang diberikan,  dan tentu saja  pelatihan dan buku buku yang diberikan semuanya memang memiliki hal yang sangat bagus dan tepat. Tetapi bagaimana dengan diri kita ? Apakah  pelatihan tersebut  juga membuat anda menjadi lebih efisien dan efektif  bahkan untuk dapat melakukan ekseskusi? Apakah telah membantu anda dalam melakukan tindakan perubahan?

Coba  ujilah diri anda dengan daftar pertanyaan ini, apabila  anda masih memiliki keadaan mental :

 

  • Masih menghindari  resiko?
  • Masih sulit menyesuaikan diri  dengan  perubahan?
  • Tidak mampu menentukan prioritas waktu ?
  • Sulit bekerja sama dengan tim?
  • Masih memiliki ketidakmampuan mengelola tim ?
  • Kesulitan mengelola informasi ?
  • Ketidakmampuan berpikir  di “luar kotak”?

dan hal lain sebagainya yang menghambat kreativitas serta  mendapatkan  ide ide segar untuk dieksekusi  dengan efisien juga efektif. Jika jawabannya masih “Iya”, berarti  anda menunjukan tanda tanda “kekakuan otak”

Apa yang harus kita lakukan?  Latihlah otot otak anda agar tidak menjadi kaku. Latihlah otak anda agar menjadi  “berotot”. Sebagaimana otot otot di tubuh kita, jika tidak di latih dengan gerakan olahraga pasti akan kaku.”, Jika sudah tidak kaku  pastikan gerakan badan menjadi lebih segar dan gesit, Begitu juga otak kita, bisa dilatih agar tidak mengalami kekakuan “otak otot: jika dilatih dengan rutin dipastikan kita memiliki “kegesitan secara mental”

Bagaimana melatih otak  kita agar tidak “kaku”. Lakukanlah dengan menjawab TEKA TEKI. !! Menurut Donalee Markus Ph.D, pendiri Designs for Strong Minds (DSM),USA yang  telah banyak melatih dan mendesain teka teki untuk berbagai  Organisasi, seperti NASA. Dalam  bukunya “Retrain Your Bussines Brain” menuliskan tiga hal  untuk manfaat Teka teki  sehingga memiliki otak yang lebih ber “otot” juga memiliki kegesitan mental.



1.  Menyediakan Peluang untuk Gagal

Tidak ada orang ingin gagal dan senang akan kegagalan, tetapi pulih dari kegagalan dapat memperkuat kreativitas, dan bisa terjadi sebaliknya kesuksesan dapat menyebabkan kekakuan diri karena berada di zona nyaman sehingga kreativitas menjadi lemah.

Apakah kita ingat dengan masa kecil kita ketika belajar berdiri dan berjalan?  Pada saat itu kita tidak dihinggapi  akan ketakutan gagal, yang dirasakan hanya senang, bermain juga terus berusaha. Begitu juga dengan Teka teki, karena teka teki  merupakan latihan  simulasi untuk memberikan peluang kegagalan dan terus memberikan peluang peluang lainnya untuk menjawab teka teki tersebut.

2.  Menciptakan ketidakseimbang

Pernah kesal ketika kita menjawab TTS atau SUDOKU ataupun  menyusun Puzzle? Rasanya kita telah mencoba menjawab tetapi kadang tidak berhasil menemukannya. Atau kadang kita menjadi frustasi dan sedikit emosional, ada dua pilihan BERHENTI ?  atau TERUSKAN… !!?.  Dan kondisi mental tersebut dalam menghadapi menjawab teka teki  merupakan latihan simulasi untuk menghadapi kondisi  mentalitas ketika menghadapi stress di lingkungan kerja.

3.  Menawarkan alternatif

Dalam memecahkan  masalah kadang kala kita sering menghadapi kebuntuan seakan akan jalan keluar tidak terlihat sama sekali. Kadang kita tidak mengetahui bahwa sebenarnya  ada beberapa alternatif dari masalah kita. Dengan teka teki  otak kita diberikan kelenturan dan kegesitan mental sehingga dapat mengambil tindakan yang cepat dalam menetapkan keputusan dalam permasalahan 

4.  Memperkuat kelemahan kognitif

 

Nahh,, silahkan anda bermain teka teki, saran saya , carilah teka teki  memiliki visual berdimensi dengan variable yabg cukup tinggi, memang kesulitan untuk menjawabnya lumayan tinggi  bahkan bisa membuat kita frustasi, tetapi percayalah jika anda terus berlatih terus menerus pasti anda akan merasakan manfaatnya.

 Selamat Mencoba,,,!!

 

Emma Yulini

 

 

 

__._,_.___


Posted by: fitri yanti <fitriyanti_hrplasa@yahoo.co.id>

 

 

Kiat Sukses sebagai Project Manager dalam menangani proyek

Latar belakang

Banyak perusahaan yang mengalami kegagalan dalam menangani proyek tidak memperhatikan sumber permasalahan yang menyebabkan kegagalan, namun lebih sering menyalahkan pihak lain yang menjadi penyebabnya, seperti tidak adanya vendor yang memenuhi harapan, dan keadaan yang diluar kewenangan manajer proyek.

Keberhasilan pekerjaan pada suatu proyek akan sangat tergantung dari kemampuan Manajer Proyek dalam mengelola pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya, melalui ketrampilan khusus yang didukung oleh sumber daya yang ada.

Tugas Project Manager

  1. Menyelesaikan tujuan dengan merekrut sumber daya manusia, memilih, memberikan orientasi, pelatihan, menugaskan, penjadwalan, coaching, konseling, dan mendisiplinkan karyawan; berkomunikasi untuk tujuan pekerjaan, perencanaan, monitoring, menilai, dan mengkaji kontribusi pekerjaan, perencanaan dan meninjau tindakan kompensasi, menegakkan kebijakan dan prosedur.
  2. Mencapai tujuan operasional dengan memberikan informasi dan rekomendasi kepada rencana strategis dan ulasan; mempersiapkan dan menyelesaikan rencana aksi, menerapkan produksi, produktivitas, kualitas, dan standar pelayanan pelanggan, menyelesaikan masalah, menyelesaikan audit, mengidentifikasi tren, menentukan perbaikan sistem, menerapkan perubahan.
  3. Mempergunakan anggaran yang sesuai dengan peramalan kebutuhan, penyusunan anggaran tahunan, jadwal pembayaran, menganalisis varians, memulai tindakan korektif.
  4. Update pengetahuan tentang pekerjaannya dengan berpartisipasi dalam pendidikan, publikasi profesional, memelihara jaringan pribadi, berpartisipasi dalam organisasi profesional.
  5. Meningkatkan reputasi departemen dan organisasi dengan pencapaian permintaan yang baru dan berbeda, menjajaki peluang untuk menambah nilai prestasi kerja.

Project Manager di dalam melaksanakan tugasnya dibantu dengan tim yang harus dapat memenuhi kriteria Project Manager, sehingga target pelaksanaan Project Manager dapat tercapai.

Kriteria untuk dapat mengidentifikasi tim yang dapat berhasil dalam membantu Project Manager, adalah sebagai berikut:

  1. Keterampilan yang dibutuhkan
  2. Identifikasi individu
  3. Saat membutuhkan tim
  4. Lokasi tim atau keberadaan tim
  5. Pelatihan yang dibutuhkan
  6. Kompatibilitas interpersonal yang dibutuhkan

Mengelola Resiko (Risk Management)

Manajemen risiko adalah identifikasi, penilaian, dan prioritas risiko sebagai efek ketidakpastian pada tujuan, baik positif maupun negatif yang diikuti oleh aplikasi terkoordinasi dengan meminimalkan nilai ekonomis sumber daya, memantau, dan mengendalikan probabilitas dan/atau dampak peristiwa yang merugikan atau untuk memaksimalkan realisasi kesempatan. Risiko dapat berasal dari ketidakpastian di lapangan, ancaman dari kegagalan proyek pada setiap tahap, pengembangan, produksi, atau memelihara kelestarian siklus, kewajiban terhadap hukum, risiko kredit, kecelakaan, penyebab alam dan bencana dan resiko peperangan, atau peristiwa tidak pasti atau tidak terduga akar-penyebab

Dalam mengelola resiko tersebut, maka Project Manager harus dapat mengidentifikasi beberapa penyebabnya

  1. Kurangnya program manajemen dan kedisiplinan
  2. Kurangnya dukungan tingkat eksekutif
  3. Tidak ada kaitan dengan strategi bisnis
  4. Kesalahan dalam menentukan anggota tim
  5. Tidak dilakukannya langkah evaluasi keberhasilan
  6. Tidak adanya manajemen risiko
  7. Tidak mampu mengelola perubahan

Sehingga Project Manager harus menentukan program management prioritas, dengan perhatian ditujukan kepada:

  1. Perhatian yang besar dalam lingkup proyek
  2. Membagi dalam beberapa bagian proyek
  3. Membagi dalam produk sejenis
  4. Memperhatikan program yang cenderung untuk menjadi permanen

Di dalam pelaksanaan program management, maka Project Manager harus mampu melakukan pengelompokan atas satu atau beberapa proyek melalui :

  1. Mengatur jadwal untuk pembiayaan awal
  2. Keterlibatan orang yang tepat
  3. Harus mencakup pelaksanaan
  4. Identifikasi item yang tidak termasuk dalam proyek
  5. Hal yang mempengaruhi proyek sehingga biaya menjadi maksimum
  6. Mengelompokkan proyek menjadi beberapa bagian proyek

Ketrampilan yang harus dimiliki:

  1. Risks Management Strategy
  2. Business Planning Strategy
  3. Business Process dan Re-Engineering Business Process
  4. Leadership, Mentoring, Coaching
  5. Program Management
  6. Analyst Strategy
  7. Change Management Strategy

__._,_.___


Posted by: vmc_value@yahoo.co.id

 

 

Cara-Mencintai-Pekerjaan

Mencintai pekerjaan merupakan hal yang penting untuk menunjang dan mengembangkan apa yang dikerjakan. Dalam hal ini pekerjaan merupakan salah satu mata pencaharian seseorang untuk mendapatkan uang atau harta benda agar terciptalah kelangsungan hidup. Sehingga untuk membuat pekerjaan itu lebih baik maka seseorang perlu mencintai pekerjaannya.

Suatu ketika saat seseorang sedang bangkrut dan tidak memiliki apa - apa yang tersisa, ini merupakan salah satu faktor yang tidak dapat mencintai pekerjaannya sendiri. Sehingga banyak sekali orang yang menduakan pekerjaan yang ditempuhnya untuk pekerjaan yang lain yang sebenarnya tidak akan pernah berkembang pesat.

Mencintai pekerjaan itu dimulai saat sejak kecil dimana anda menjadi peran utama dalam membangun pekerjaan anda saat ini. Bila anda terlatih diusia dini, maka pekerjaan yang anda miliki saat ini menjadi ujung tombak suatu perusahaan yang baik dan perusahaan yang di gandrungi berbagai kalagan. Sehingga bila anda menginginkan hal itu terjadi, sebaiknya rubah cara pandang dan cara berpikir anda untuk masa depan yang ingin anda gapai.
Karena dengan mencintai pekerjaan itu akan memberikan suatu perubahan yang paling dalam dan selalu mendapatkan apa yang anda inginkan. Pekerjaan itu di mulai saat anda memilih dan memiliki suatu keputusan dan kemauan dalam meraih cita - cita anda saat ini. Sehingga dalam hal ini anda akan memperoleh suatu perubahan yang sangatlah unik dan menarik untuk diri anda sendiri.

Mencintai pekerjaan itu sangatlah gampang. Perhatikan berikut ini :

 

Cintailah Dengan Berpikir Positif

Terkadang seseorang sering sekali mengabaikan bagaimana berpikir positif itu bekerja dengan baik. Ketika anda memikirkan sesuatu dan anda tidak menginginkannya, maka pikiran itu akan menjadi negatif. Bila anda menginginkan perubahan baik setelah anda berpikir, maka sebaiknya rubah pikiran negatif anda dengan tersenyum sedikit dan memikirkan hal apa yang berguna bagi anda setelah terjadinya peristiwa atau kejadian yang anda alami saat ini.

Cintailah Dengan Weton Anda

Weton sangatlah mempengaruhi apa yang anda punya. Menurut orang jawa bila anda memiliki weton yang cocok dengan pekerjaan anda, maka itu akan menjadi kebanggan dan cara hidup anda yang jauh lebih baik. Inilah yang sering sekali dipakai dalam memperoleh suatu jabatan, keinginan, ataupun hal lain yang berhubungan dengan weton. Karena dengan wetonlah orang akan mendapatkan suatu pencerahan dan motivasi secara dini, menghindari kejadian yang kurang baik, dan meramalkan keberhasilan bagi diri anda sendiri. Baca Juga "Tips Mencari Kerja Menurut Weton".


Feeling

Perasaan itu bermacam - macam saat anda sedang bekerja. pekerjaan anda terkadang membuat diri anda semakin baik, mudah senyum atau bahkan sebaliknya. Inilah yang sebaiknya anda rasakan. Feeling atau perasaan anda merupakan hal yang paling utama dalam membentuk suatu pekerjaan yang anda cintai. Sehingga hal ini sebaiknya anda memiliki feeling yang bagus dan bisa bermanfaat bagi diri anda sendiri maupun kepada orang lain.

 

Tujuan Anda

Tujuan apa yang anda inginkan setelah anda mendapatkan uang sehabis bekerja. Itulah hal yang paling utama dalam pekerjaan anda. Bila anda menginginkan cita - cita besar dalam hidup anda maka sebaiknya tuangkanlah dengan pekerjaan anda, dan cintailah pekerjaan anda dengan semestinya. Itulah hal yang paling utama dalam seluruh hal yang anda lakukan saat anda bekerja.

Motivasi Anda

Motivasi merupakan dorongan yang begitu erat dengan cara hidup anda. Dengan motivasi anda akan memberikan seluruh hal yang baik dan kebaikan anda akan menjadikan suatu perintah bagi diri anda sendiri untuk menuju perubahan setelah anda mendapatkan apa yang anda inginkan. Pekerjaan anda merupakan salah satu hal yang paling baik untuk anda nikmati demi perubahan yang ingin anda gapai nantinya.

 

Tantangan Anda

Suatu masalah jika anda berpikir positif maka akan anda pikirkan bahwa itu adalah sebuah tantangan yang baik bagi diri anda sendiri. Sehingga masalah apapun didunia ini akan menjadi tantangan bagi anda untuk memperoleh suatu perubahan yang istimewa bagi kehidupan anda mendatang. Dengan memberikan seluruh hal yang baik bagi diri anda, maka anda akan tetap mencintai pekerjaan anda seumur hidup anda.

 

__._,_.___


Posted by: arief hertadi <arief.mmsbdg@yahoo.com>

 

 
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. ARTIKELIUS - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger