Empat Teknik Berbohong Yang Cespleng

On Behalf Of Dadang Kadarusman

 

Dalam hidup, kadang-kadang kita mesti berbohong juga. Entah untuk melindungi seseorang. Menyembunyikan sesuatu. Atau untuk menutupi kebohongan-kebohongan lainnya yang sudah lebih dulu dilakukan. Di pengadilan, hampir bisa dipastikan terjadi kebohongan. Di ruang konfrensi pers jubir lembaga pemerintahan. Di kantor. Di rumah. Dimana-mana terjadi kebohongan. Pelakunya juga macam-macam. Pejabat pemerintah. Anggota DPR. Pengusaha. Pedagang. Atasan. Bawahan. Wartawan. Suami. Istri. Anak. Iiih…., semua kalangan sudah pada berbohong. Sayangnya, tak seorang pun dari mereka yang benar-benar pandai berbohong. Kebohongannya sangat mudah diketahui oleh publik. Maupun oleh orang-orang yang berusaha mereka bohongi. Ilmu bohong mereka, cetek. Padahal, ada loh ilmu berbohong yang cespleng. Anda ingin tahu?

 

Buya Hamka adalah ulama besar yang melahirkan tafsir Al-Azhar, buku-buku Islam, dan karya-karya sastra lainnya. Selain sangat bijaksana, beliau menguasai ilmu berbohong tingkat tinggi. Sayangnya saya tidak sempat berguru kepada beliau, karena beda zaman. Tapi masih ada cara lain untuk mengeruk ilmu berbohong Buya Hamka. Yaitu, belajar kepada puteranya sekaligus murid andalannya. Maka saya pun meminta kepada Pak Irfan Hamka; tolong ajari saya teknik berbohong Buya Hamka. Berkat beliau, saya jadi paham betul ilmu berbohong Prof. Dr. Buya Hamka. Karena saya prihatin pada kemampuan berbohong para pembohong yang ilmu bohongnya masih cetek itu, maka saya akan menjelaskannya dalam artikel ini. Sesama pembohong, kan sudah selayaknya saling menolong.  

 

Menurut Buya Hamka, untuk bisa berbohong dengan canggih itu ada 3 syarat.

 

Pertama, Anda harus memiliki mental baja. Jika berbohong, Anda ragu-ragu nggak? Layar tivi kita juga suka menayangkan pesakitan yang gemetaran ketika menjawab pertanyaan hakim. Lah, cara bohong begitu mah nggak nendang. Pasti ketahuan. Harus punya mental baja dong kalau mau jago dalam berbohong. Muka kita. Suara kita. Gerak tubuh kita mesti mantap. Katakan kebohongan itu dengan lugas, tidak boleh ragu-ragu. Kalau kita cermati, tampaknya ada juga politisi dan anggota DPR kita yang sudah punya syarat pertama ini. Mental Anda sudah kuat seperti orang-orang itu? Kalau belum, belajar dulu dari mereka. Jangan melakukan kebohongan itu sekarang. Pasti ketahuan kok. Latihan mental dululah.   

 

Kedua, Anda harus ingat atas kebohongan sebelumnya. Mengingat kebohongan dimasa lalu itu sangat penting. Untuk menjaga konsistensi perkataan yang kita ucapkan. Bayangkan kalau hari ini kita berbohong. Terus besok kita lupa; sudah bohong apa ya kemarin? Lalu, lusa kita ditanya lagi soal kebohongan yang sama; enggak lucu kan kalau jawaban kita berbeda? Udah pasti ketahuan deh kalau kita bohong. Makanya, selalu ingat dong kebohongan yang sudah diucapkan. Jangan seperti para pesakitan disidang KPK itu. Masa sih kalau ditanya hakim jawabannya suka berubah-ubah. Itu menunjukkan bahwa mereka, tidak ingat dengan kebohongan sebelumnya. Anda susah ingat? Jangan langsung bohong dong. Pasti ketahuan kok. Perkuat dulu daya ingat Anda ya.

 

Ketiga, Anda mesti menyiapkan kebohongan lainnya untuk menutupi kebohongan sebelumnya. Bener banget kan? Anda yang sudah pernah berbohong paham betul soal ini. Sekali berbohong ya mesti tetap berbohong. Kalau nggak, ya bohong kita ketahuan dong.  Makanya, setelah berbohong sekali kita mesti menyiapkan kebohongan kedua. Setelah berbohong kedua kali itu, kita mesti menyiapkan kebohongan yang ketiga. Terus begitu saja. Karena para pembohong paham benar bahwa setiap kebohongan melahirkan kebohongan-kebohongan lainnya. Anda sanggup untuk memproduksi kebohongan terus-menerus? Kalau belum mampu, sebaiknya jangan berbohong dulu deh. Pasti ketahuan kok. Bikin dulu daftar kebohongan sebanyak-banyaknya.

 

Hanya tiga syarat itu yang diajarkan oleh Buya Hamka. Dijamin, kebohongan Anda canggih betul. Jika Anda tidak punya ketiga kemampuan itu, maka sebaiknya Anda tidak usah berbohong deh. Gampang ketahuan bohong Anda. Begitu Buya Hamka mengajarkan. Tapi, Anda tahu kan kalau saya ini punya otak encer. Saya menilai bahwa teknik bohong Buya Hamka itu kurang cocok dizaman sekarang. Jaman dulu mungkin oke banget. Tapi zaman sekarang? Kurang cespleng. Maka kepada Anda, saya berikan tambahan satu teknik lagi agar kebohongan kita menjadi sempurna. Sulit dibongkar. Dan benar-benar tidak bisa diotak-atik. Anda ingin tahu? Simak penjelasan ini.

 

Keempat – inilah ilmu pemungkasnya –;   ajaklah orang lain untuk bersekongkol dengan kebohongan Anda.  Rugi kalau Anda berbohong sendirian. Gak bakal ada yang dukung. Berjamaah sajalah. Sekarang kan bukan hanya sholat saja yang dilakukan secara berjamaah itu. Kemungkaran pun sudah berjamaah kita lakukan. Semakin banyak kroni dan kongsi serta koalisi yang bisa Anda bangun dalam kebohongan itu, semakin kokoh juga kebohongan yang Anda ciptakan. Kalau satu tertangkap, maka yang lainnya membela. Gimana aja deh caranya supaya kebohongan berjamaah itu jangan sampai merembet seperti kartu domino. Jika Anda belum bisa membangun jamaah yang solid untuk melakukan kebohongan, sebaiknya yaaaa berkoalisi dululah dengan para pembohong. Jangan langsung maen bohong saja. Itu konyol namanya.

 

Baiklah. Sekarang Anda sudah tahu teknik berbohong yang cespleng. Latih dulu ke-empat teknik diatas sebelum Anda berbohong ya. Jangan sampai Anda ditertawakan pemirsa tivi. Dicemooh tetangga. Dijitak atasan. Atau didamprat istri hanya gara-gara ilmu dan teknik bohong Anda cetek. Latihan dulu. Sampai Anda benar-benar menguasainya. Nah, sambil melatih penguasaan ke-4 teknik berbohong yang cespleng itu, silakan Anda baca Al-Qur’an. Banyak ilmu tentang kebohongan disana. Silakan disimak, dipelajari, dan diresapi.  

 

Salah satu ilmu tentang bohong tingkat tinggi misalnya ada dalam surah 36 (Yaa Siiin) ayat ke 65. Ayat ini cocok sekali untuk para pembohong dan orang-orang yang sedang belajar teknik berbohong yang cespleng. Disitu Anda akan menemukan firman Allah ini: “Pada hari ini kami tutup mulut mereka. Tangan mereka akan berkata kepada Kami, dan kaki mereka akan memberi kesaksian; terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.”

 

Saya dan Buya Hamka paham benar bagaimana cara berbohong yang cespleng. Cocok benar dengan zaman kita yang sudah dipenuhi oleh kebohongan ini. Dimana-mana orang pada berbohong. Dari pejabat Negara, hingga rakyat jelata. Kita pun sering tergoda untuk ikut berbohong. Namun saya dan Buya Hamka – seperti halnya juga Anda – diingatkan bahwa; tak seorang pun mampu berbohong dihadapan Allah Yang Maha Mengetahui. Masih berani ya berbohong meski setiap tindakan kita disaksikan Tuhan? Semoga Allah mengampuni kebohongan kita dimasa lalu. Dan semoga Allah. Menguatkan diri kita untuk menghindari kebohongan lainnya. Aamiin.

 

 

Dalam Perang Inovasi, Musuh Terberat Seringkali Datang dari Dirimu Sendiri

On Behalf Of vmc_value@yahoo.co.id

Sumber: http://strategimanajemen.net/2013/08/25/dalam-perang-inovasi-musuh-terberat-seringkali-datang-dari-dirimu-sendiri/#more-1335

Senja mulai membayangi sebuah gedung pencakar langit yang megah. Matahari petang mulai melipir, kembali ke peraduannya. Di salah satu koridor gedung itu, seorang manajer muda tampak menangis terisak. Ada kegetiran yang begitu pahit di matanya.

Manajer muda itu baru saja selesai meeting “new product idea” dengan para petinggi di kantornya. Ia dibantai : ide produk baru yang ia presentasikan, dikecam oleh para seniornya.

“Ide produk baru yang kekanak-kanakan !! Idenya tidak sesuai dengan tradisi perusahaan ini !!” Begitu kecaman dari para petingginya.

Batin manajer muda itu terluka. Hatinya berduka lantaran ide produk barunya diremehkan seperti calon pecundang.

“Senior-seniorku itu bodoh. Mereka tidak paham perkembangan pasar.” Begitu manajer muda itu membatin. Masih dengan mata yang berkaca-kaca. Semburat senja terus membayang langit sore itu.

Manajer muda itu tidak menyerah. Ia lalu bergerilya menemui CEO dan Presiden Komisaris perusahaan dimana ia bekerja. Tanpa kenal lelah, ia meyakinkan mereka bahwa ide produknya bisa menjadi ikon bagi masa depan perusahaan.

Beruntung CEO perusahaan itu akhirnya menerima ide produk baru dari manajer muda yang gigih itu.

Sejarah kelak mencatat, ide produk itu menjelma menjadi produk legendaris dan terlaris dalam industri digital dunia.

Anak muda itu bernama Ken Kutaragi. Perusahaan tempat ia bekerja : Sony. Ide produk yang ia usulkan : Sony PlayStation.

Ironi sejarah hadir disitu : ide produk yang dulu dikecam senior-senior Sony itu menjadi produk Sony paling sukses setelah Walkman. Konsol game PlayStation memang merupakan salah satu produk paling laris dan fenomenal bagi bisnis Sony.

Kisah Sony PlayStation mendedahkan sebuah pelajaran penting : ide inovasi radikal tak mudah diwujudkan.

Ide-ide inovasi yg brilian acap mengalami kematian prematur justru karena penolakan dari pihak internal.

Iklim senioritas, konflik serta arogansi internal sering membuat ide kreatif layu sebelum mekar. Kisah penolakan ide produk Playstation oleh senior-senior di Sony menunjukkan mentalitas itu.

Kompetisi bisnis tersulit sering bukan dengan perusahaan lain. Namun justru perang antar divisi dalam perusahaan itu sendiri. Nafas inovasi kehilangan oksigen, lantaran di-sabotase oleh konflik internal antar divisi yang begitu keras.

Maka musuh (rival) terbesar seringkali bukan datang dari pihak (perusahaan) lain, tapi muncul dari elemen internal dalam diri perusahaan itu sendiri.

Ego dan kepentingan sebuah divisi seringkali bertabrakan dengan kepentingan divisi lain. Sialnya, masing-masing divisi itu jarang yang mau mengalah, dan ngotot dengan kepentingannya masing-masing. Meeting demi meeting dijalani, namun gagal membangun sebuah kata kunci yang magis : koordinasi dan kolaborasi antar divisi.

Alhasil, berbagai inisiatif yang mantap ataupun ide inovasi yang brilian mandek di tengah jalan, karena koordinasi antara divisi adalah sebuah kemewahan yang sulit diwujudkan.

Kembali ke kisah Sony. Sejarah penciptaan Sony PlayStation yang sarat intrik dan resistensi, mungkin juga bisa memberi penjelasan kenapa dalam “smartphone war” mereka begitu tersengal-sengal mengejar laju Samsung yang begitu cepat.

Sony Xperia Z mungkin produk yang indah (lihat gambar produknya diatas). Namun mereka telah kehilangan momentum dari Samsung Galaxy Series yang produknya datang silih berganti, dengan kecepatan yang mencengangkan. Juga dengan varian screen yang rancak : mulai dari 2.6 inch hingga seri Grand dengan 6 inch.

Dalam produk tablet, Sony juga termehek-mehek. Ketinggalan jauh dari Samsung Tab yang terus membanjiri pasar dengan aneka pilihan.

Seperti yang pernah diulas disini, Samsung memang memiliki senjata ampuh dalam perang inovasi : speed. Speed in decision making. Speed in new product launch.

Sebaliknya dengan Sony. Berkaca dari kisah PlayStation diatas, mereka mungkin terlalu sibuk dengan “perang internal antar divisi”. Akibatnya fatal : peluncuran produk baru acap berjalan terseok-seok, dan akhirnya kehilangan momentum.

Maka benar jika ada sebuah pesan bijak yang mengatakan : perang terberat sesungguhnya adalah mengalahkan ego dan nafsu dirimu sendiri. Bukan mengalahkan pihak lain.

 

 

Membangun personal branding lewat internet

On Behalf Of Hendry Risjawan

Personal branding itu apa sih?

Personal branding adalah istilah yang digunakan untuk memperkenalkan diri kita kedunia lewat media, salah satu media yang paling sering dipakai adalah internet. Personal branding lebih memfokuskan menunjukan “Skill” ketimbang popularitas belaka.Tujuan dari personal branding sendiri adalah meningkatkan tingkat kepercayaan user, client, rekan seprofesi terhadap profesi atau s kill yang kita miliki. Jadi, kalau hanya mengejar popularitas itu belum bisa disebut personal branding. perhatikan kata kata “Personal” yang lebih menekankan pada “nilai SDM”, bukan nilai produk /layanan yang kita jual.

 

Mengapa personal branding harus dibangun?

jawaban ini simple, sekarang, sebagai contoh anda seorang developer web dan anda bertemu calon client ingin membuat web dan anda ditanya dengan pertanyaan (1) atau (2)
1)” Emang mas bisa buat website?
2) ” kalau mau buat website ke mas berapa biayanya?”.
jika ada calon client ke anda datang, pertanyaan mana yang menunjukan tinggkat kepercayaan client tinggi terhadap kita?
tentunya pertanyaan (2) bukan? Ketika calon client bertemu dengan kita, SMS atau mengemail dengan pertanyaan (1), dia belum percaya terhadap kemampuan anda. Ingat, calon client adalah orang yang tidak mengenal kita secara langsung, mereka biasanya dapat dari referensi, atau karya yang kita publish di internet.

coba kita bandingkan dengan pertanyaan (2). Jika anda baru pertama kali ketemu dengan calon client dan si client langsung menanyakan pertanyaan tersebut ke anda, anda merasa dipercaya kan? anda dianggap paham atau sudah ahli dengan profesi atau skill anda.
contoh diatas bukan hanya untuk web developer. Desainer, Trainer, Motivator, Enginer dan semua profesi yang membutuhkan skill khusus bisa membangun personal branding lewat internet

konsep personal branding adalah konsep menjual “Skill” diri tanpa kita harus susah payah iklan lewat web, koran atau media lainnya. dalam bahasa sederhana, mengubah pertanyaan (1) menjadi pertanyaan no (2) saat pertemuan pertama dengan (calon) client atau pihak yang tertarik dengan skill anda. Nah bagaimana tips tipsnya agar personal branding bisa berhasil?

Berikut ini adalah tips tip personal branding yang bisa anda coba

1. Buat website

buatlah website dengan nama anda. Sebagai contoh yourname.web.id. Denga n membuat website, anda terlihat lebih profesional ketimbang karya anda ditampilkan di blog atau website gratisan

2. Buat email Profesional

pisahkan email profesional dengan email personal.Untuk email profesional, gunakan nama lengkap anda, sebagai contoh
nama anda adalah Ahmad abdurrahman buatlah email dengan nama ahmadabdurahman@domain.com. sedangkan alamat personal anda bebas, bisa ahmad_cute@yahoo.com, atau ahmad_ganteng@gmail.com juga boleh.

3. buat akun dengan username yang sama

jika anda mempunyai bany ak akun jejaring social dan layanan internet, buatlah usernamenya konsisten, hal ini sangat
bermanfaat ketika calon client mencari anda lewat mesin pencari. Mengapa? karena biasanya username menjadi bagian dari alamat website, contoh twitter.com/username atau facebook.com/username.

4. buat karya orisinil, unik dan menarik

hal inilah hal yang paling penting dari personal branding, buatlah karya orisinal, bukan karya plagiat atau terjemahan google translate,
apalagi asal copy paste. Karya bisa berbentuk apa saja, bukan hanya artikel. jika anda fotographer tentunya karya anda adalah foto, jika skill anda adalah video editor, ditunjukan video, intinya pilihlah media yang paling cocok buat karya anda. misal jika anda hobi memasak, sepertinya video cara memasak plus info bumbu akan lebih pas ketimbang hanya sebuah artikel. Catatan penting, ORISINIL karena Semakin banyak karya copy paste di website anda, semakin rendah nilai branding anda, begitu juga sebaliknya.

Buatlah karya yang unik, jika karya dalam format artikel, gunakan gaya bahasa tulisan yang konsisten, jika dalam bentuk gambar , podcast, video atau yang lainnya buatlah “signature” yang menunjukan itu karya anda. hal yang lebih penting, buatlah karya yang menarik buat orang lain yang sehobi atau seprofesi, semakin menarik karya anda, nilai branding anda makin tinggi.

5. Broadcast karya anda

setelah anda membuat karya di internet,jangan lupa sebar ke jejaring social, cara termudah, gunakan layanan seperti twitterfeed atau linkalpha yang secara otomatis akan menyebarkan karya anda ke jejaring social yang anda ikuti.

6. diskusi dan beri solusi

jika karya anda mendapat apresisasi (Like, favorite, komentar, share, tweet, dll) maka balas dengan ucapan terimakasih
dan jangan lupa, berikan solusi saat ada user menanyakan sesuatu yang berhubungan dengan karya anda. bukan hanya komentar”wah saya kurang tahu”,”wah saja juga ga paham”. dua komentar ini akan menurunkan nilai branding anda. Saya yakin jika karya anda asli, anda tidak akan menjawab komentar dengan dua jawaban diatas. jawaban model tersebut biasanya dibuat oleh orang orang dengan m odel kopas, comot sana, comot ini demi mengejar iklan adsense dan sebagainya.

7. Menjadi anggota group atau komunitas

ikutilah forum, milis atau chat yang berhubungan dengan skill atau hobi anda, dan jangan lupa, jika ada acara workshop, seminar atau meetup, usahakan datang, anda akan ketemu orang orang baru disana, biasanya calon client atau orang yang menikmati karya anda. Biasanya mereka akan antusias dan senang bisa bertemu dengan anda, tentunya jika karya anda berkualitas.

8. Jangan melakukan spaming

inilah yang sering terjadi di page facebook atau akun twitter. Isinya cuma menawarkan produk atau menjual “Skill” diri tanpa bukti. Apalagi ditambah “Tolong dilike ya”, “Tolong dishare ya”, Follow back dong! atau mengomentari website dengan menyebutkan produk yang anda jual. semakin sering anda menggunakan trik diatas, semakin rendah branding anda. loh emang ga boleh? semua boleh, tapi jangan terlalu sering, anda seperti orang yang “desperate” kalau tiap hari selalu spamming, seakan akan anda Minta dikasihaniBertingkah, bertindak yang wajar sajalah. Sekarang anda pilih? punya 1000 follower sampah, atau pilh 100 follower yang selalu engage( retweet, favorit, like dsb) dengan karya karya anda?

Sejauh ini, orang orang yang sebentar bentar iklan dan menawarkan diri justru menandakan dia minta dikasihani. coba bayangkan jika anda ketemu orang baru di bis lalu dia bilang :” mas, nanti kalo ada proyek bilang saya ya” atau “mas, kalo ada teman minta buatin karya X, suruh ke saya ya!”. Kepercayaan itu butuh bukti dan tidak datang secara tiba tiba,dan cara termudah membuktikannya adalah menunjukan karya anda lewat internet.

 

 

Makna Dibalik Sakit Yang Kita Alami

Siapa diantara kita yang pernah mengalami sakit ? entah sakit dengan skala ringan ataupun yang sudah mencapai stadium yang tinggi atau hanya sekedar tertusuk duri di jalan. Pastilah kita semua pernah mengalaminya. 

Mungkin kita pernah berpikir mengapa kita diberikan sakit ? apakah sakit merupakan musibah yang datang pada kita ? apa tujuan Yang Maha Kuasa memberikan kita sakit ? Apa hikmah dibalik sakit yang kita derita ? Apakah kita perlu melakukan renungan  dan evaluasi diri atas musibah berupa sakit yang kita alami ?

 

Apabila kita berpikir sejenak untuk pahami, sakit sebenarnya salah satu ujian yang diberikan Sang Pencipta kepada kita. Pada kenyatannya, dengan ujian atau cobaan yang datang, tentu saja reaksi tiap dari kita berbeda, mungkin dari kita  tidak mudah menghadapinya, tidak sabar, menyesali kenapa musibah atau ujian itu datang, tetap sabar dan bersyukur, dan reaksi-reaksi lainnya. Bagi sebagian dari kita akan tersenyum bila mengetahui dengan baik bahwa Di balik semua musibah yang menimpa tersebut, ditemukan suatu kenikmatan yang luar biasa dan bila tetap bersabar, akan menggugurkan dosa-dosa bagaikan daun kering di pohon rimbun yang diterpa angin kencang. Seperti halnya dengan musibah-musibah yang kita alami dalam kehidupan ini entah dalam bentuk kesulitan, kesediaan, penderitaan ataupun kesenangan, sakitpun memberikan ujian pada kita apakah kita mampu lulus melewatinya dan hubungan kita dengan Sang Khalik semakin dekat ataukah sebaliknya.

 

Sebenarnya bagi seseorang yang memiliki nilai-nilai kehidupan yang positif dan baik mengganggap bahwa  di setiap aktivitas dalam hidupnya  baik di kantor, rumah, maupun dilingkungan dimanapun dia berada akan selalu mendatangkan kebaikan. Karena dia menyadari ada 2 kondisi yang ada dalam diri manusia yaitu kesenangan dan kesedihan. Dimana ia akan selalu besyukur ketika mendapatkan kesenangan dan selalu bersabar ketika mendapatkan musibah.

 

Memang rasa bersyukur ketika mendapatkan kebaikan/kesenangan adalah sesuatu mudah untuk dilakukan  tetapi tetap bersikap sabar ketika mendapatkan musibah adalah sesuatu tidak mudah untuk untuk dilakukan. Hal itulah yang akan membedakan tingkat kualitas seseorang. Semakin besar  ujian yang diterima dan dia dapat bersabar maka semakin tinggi  pela tingkat kualitas seseorang.

 

Hikmah lainnya selain sebagai penggugur dosa, adalah meningkatkan kesabaran dan keikhlasan kita menerima serta menjalankan setiap ujian, menambah pundi-pundi tabungan kita setelah kehidupan di dunia ini dan menghindarkan diri kita dari balasan buruk Sang Pencipta, mengikis dan pelebur rasa sombong karena semakin menyadari bahwa kita adalah mahluk yang lemah yang setiap saat dapat sakit, menjadi renta dan tidak berdaya dan akan selalu membutuhkan segala pertongan dariNYA, dan yang tidak kalah pentingnya adalah mensucikan hati kita yang telah belajar bagaimana bersikap iklas sabar dan berserah diri.

 

Dengan demikian, apakah kita masih mengeluh dan menyalahkan orang lain atau Sang Khalik atas apa yang telah kita alami ? apakah kita masih enggan untuk mengevaluasi diri bahwa sakit adalah bentuk teguran dari tubuh kita yang selama ini kita abaikan dalam merawatnya selama ini dan malas untuk berkomunikasi tuk sekedar mendengar jeritan suaranya bahwa Anda tidak memperlakukannya dengan baik ? Itu pilihan Anda !Semoga kita dapat mengambil pelajaran dari sakit ini. (MY)

 

Be Positive and Be Grateful ! 


Mohamad "Bear" Yunus SE Dilp MNLP CHt CPHR

“Pikiran dan Tubuh adalah SATU"

 

 

BUDGETING dan BUDAYA

On Behalf Of Trainingsdm Indonesia
 

Budgeting atau peranggaran adalah suatu kata yang berbeda artinya dengan angggaran (budget). Anggaran (budged) adalah kata benda yang berarti hasil yang diperoleh dari suatu proses perencanaan. Sedangkan peranggaran (budgeting) memiliki pengertian adalah proses pembuatan anggaran itu sendiri. Mulai dari pengumpulan informasi dan data, penyusunan rencana dan anggaran (secara kuantitatif), implementasi rencana sampai pada tahap pengawasan dan evaluasinya. Jadi dapat dikatakan bahwa pengertian budgeting jauh lebih luas dari pada pengertian budged.

 

Pada kesempatan ini, secara khusus-penulis mencoba mengangkat topik tentang peranggaran (budgeting). Alasan utamanya adalah karena pada tahap proses penyusunan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi budget lah yang sering kali menjadi titik rawan permasalahan.

 

Suatu waktu, Prof. Dr. Ichlasul Amal (mantan rektor UGM) di harian Kompas Minggu 19 September 2004 memberikan pendapatnya tentang tindakan DPRD Yogyakarta. “Kalau anggaran sudah ditetapkan lalu tidak habis justru dianggap perencanaannya tidak benar sehingga dihambur-hamburkan. Ini kultur yang tidak benar sebab anggaran yang tersisa sebenarnya bisa ditabung”. Ini adalah salah satu contoh sebuah organisasi di pemerintahan yang telah terbudaya dengan penghamburan sisa anggaran tanpa aktivitas yang jelas maksud dan tujuannya. Bagaimana dengan organisasi di perusahaan kita, apakah juga mengalami hal yang sama? Jika jawabannya “ya”, berarti mungkin tidak ada salahnya kalau dikatakan  bahwa menghambur-hamburkan sisa anggaran merupakan salah satu budaya manusia Indonesia.

 

Di setiap akhir tahun, sebagian perusahaan juga telah mulai melakukan evaluasi rencana-rencananya, termasuk anggarannya. Pada saat evaluasi, tidak jarang akan ditemui adanya biaya-biaya siluman akibat dari aktivitas-aktivitas siluman. Dikatakan biaya dan aktivitas siluman, karena memang biaya dan aktivitas tersebut tidak ada dalam perencanaan dan pos anggaran di awal tahun penyusunan anggaran, tetapi muncul di akhir tahun. Biaya-biaya dan aktivitas ini biasanya juga tersebunyi di dalam pos-pos tertentu sehinga terlihat masih relevan dan rasional. Sebagai contoh, cash yang diterima oknum-oknum tertentu dimasukkan dalam pos pengembangan SDM, meskipun pada kenyataannya aktivitas pengembangan SDM tersebut tidak benar-benar ada. Masih banyak contoh-contoh lain yang bisa saja terjadi di banyak perusahaan.

 

Pertanyaan protes yang mungkin muncul adalah, apakah budget tersebut sekaku itu, sehingga tidak boleh ada penyesuaian di tengah-tengah atau di akhir tahun anggaran? Bisa saja ada penyesuaian, karena idealnya memang suatu anggaran yang baik juga harus bersifat fleksibel selain juga realistis, sehingga penilaian kinerja terhadap orang yang bertanggung jawab atas anggaran juga bisa lebih fair dan rasional. Masalahnya adalah, jika biaya-biaya dan aktivitas siluman muncul (mungkin dalam rangka menghabiskan sisa anggaran) maka rencana anggaran tahun berikutnya dapat menjadi bias. Agar dana yang dianggarkan dapat terus meningkat atau paling tidak sama dengan anggaran tahun lalu, maka upaya untuk mencari-cari aktivitas siluman pun terus diupayakan. Setiap tahun kelihatannya organisasi sibuk dan penuh dengan aktivitas (terlihat dari anggaran yang terus meningkat). Kembali ke pertanyaan yang mendasar, apakah aktivitas-aktivitas tersebut dalam rangka untuk semakin mendekatkan organisasi perusahaan kepada visi, misi dan tujuan perusahaan atau justru membuat perusahaan semakin jauh dari visinya?

 

Perilaku penghambur-hamburan sisa anggaran, jelas merupakan tindakan tidak terpuji, kecuali memang perusahaan itu adalah milik Anda sendiri. Kesalahan-kesalahan ini tentunya juga tidak dapat disalahkan hanya kepada orang yang melaksanakan atau mengeksekusi anggaran tersebut. Penyebabnya bisa juga karena pimpinan yang lebih tinggi (komite anggaran) lebih cenderung memberikan fonis bahwa jika terjadi sisa anggaran di akhir tahun, berarti orang yang menyusun perencanaan di awal tahun kurang baik dalam membuat rencananya. Atau bisa juga karena adanya ketakutan-ketakutan bahwa jika anggaran tahun berjalan tidak habis, maka kemungkinan untuk membuat peningkatan anggaran di tahun mendatang akan sulit untuk disetujui. Kondisi ini akan semakin diperparah lagi dengan upaya-upaya me-mark-up setiap pos aktivitas. Jika saja anggaran setiap pos aktivitas misalkan dinaikkan 10% karena ketakutan-ketakutan banyaknya dana yang mungkin nanti tidak disetujui oleh komite anggaran, lalu 10% tersebut dikali sekian aktivitas-berarti telah terjadi markup yang cukup besar. Belum lagi jika dalam suatu perusahaan terdapat banyak departemen dan setiap departemen melakukan hal yang sama.

 

Apakah kebiasaan-kebiasaan seperti di atas masih perlu terus dibudayakan di dalam suatu perusahaan? Jika demikian, berarti anggaran yang katanya sebagai alat bantu bagi manajemen untuk mengontrol perencanaan dan aktivitas perusahaan dalam rangka mencapai tujuan akan semakin jauh dari fungsi utamanya. Penyusunan anggaran hanya menjadi seremonial tahunan belaka yang hanya membuang-buang waktu, pikiran dan biaya. Angaran hanya menjadi kata benda yang mati, yang menjelang akhir tahun perlu diziarahi (cukup dilihat dan diratapi) tanpa ada upaya perbaikan sama sekali. Permasalahan ini tidak terlepas dari perilaku dan sikap mental orang-orang yang terlibat di dalamnya.

 

Setiap tahun berlalu dan masuk ke tahun yang baru. Dunia usaha terus saja tanpa mengenal kompromi harus masuk ke dalam dunia persaingan yang semakin ketat. Hanya perusahaan-perusahaan yang efisien dan memiliki strategi dan aktivitas yang efektiflah yang mampu bersaing. Semua itu tidak terlepas dari orang-orang yang merupakan pelaku-pelaku dari rencana-rencana tersebut. Kita telah tahu bahwa masih banyak yang perlu dibenahi yang jauh lebih penting di dalam orgnaisasi perusahaan kita. Kita juga tentulah orang-orang yang terampil untuk melakukan perbaikan-perbaikan di masa yang akan datang (karena pendidikan rata-rata karyawan dan pengalaman kerja sudah semakin meningkat). Persoalannya dan yang menjadi pekerjaan rumah (PR) kita dan entah sampai kapan adalah apakah kita MAU melakukan suatu perubahan budaya budgeting ke arah yang lebih baik? Berani menerima tantangan?!

 

Herdianto Purba, SE, MM

i-Learn Training and Consulting

 

 

13 Aturan Sukses dari Joe Girard

On Behalf Of Johny Rusly

Hari ini, kita akan belajar dari seorang tokoh penjualan nomor satu di dunia, yaitu Joe Girard. Beliau adalah salesman terhebat didunia. Bagi banyak orang, menjual satu mobil sehari saja sudah cukup sulit. Tetapi Joe Girard, pada masa kejayaannya, konon mampu menjual 6 mobil sehari … Bayangkan, 6 mobil sehari …

 

Tidak berlama-lama lagi, mari kita lihat 13 Aturan Sukses dari Joe Girard, salesman terhebat di dunia …

 

1. Simpanlah masalah Anda untuk diri Anda sendiri dan buatlah orang-orang percaya bahwa Anda memiliki waktu yang indah.
  
2. Aturlah Hidup Anda, simpanlah janji-janji Anda dalam sebuah buku janji, sehingga Anda tidak perlu menggunakan kata-kata yang menyakitkan seperti: "SAYA LUPA." Pada akhir setiap hari, tuliskan apa yang Anda telah lakukan dan rencanakanlah kerja Anda untuk hari berikutnya. Jika Anda tahu kemana Anda pergi, maka Anda akan tiba di sana.

3. Bekerjalah ketika Anda bekerja, jangan mengambil jam makan siang yang lama atau bermain golf ketika Anda harus bekerja. Makan dengan orang yang dapat membantu Anda mencapai tujuanmu, bukan dengan rekan kerja.
  
4. Berpakaianlah semestinya; Apa jenis orang yang Anda hadapi. Jika Anda menjual kepada pekerja kerah biru, janganlah memakai jas seharga Rp. 5 juta, sepatu mahal, perhiasan atau jam tangan. Pakailah ketika Anda sedang sendiri, bukan ketika Anda bekerja - pakaian dapat membuat orang lain menjauh.
  
5. Amati Tidak-Tidak dari Girard; Tidak merokok atau mengunyah tembakau atau permen karet, tidak ada cologne, tidak ada lelucon senonoh atau kotor, dan para pria tidak memakai anting-anting ketika sedang bekerja. Matikan ponsel - mereka menjengkelkan. Pembunuh terbesar dari semuanya adalah TIDAK TEPAT WAKTU.
  
6. DENGARKAN! Orang bisa mengetahui jika Anda tidak mendengarkan. Semakin lama Anda mendengarkan, semakin banyak orang akan merasa terikat dengan Anda. Semakin Anda mendengarkan, semakin besar kemungkinan pelanggan akan melakukan bisnis dengan Anda. Mendengarkan menunjukkan bahwa Anda peduli. "Mulut seharusnya hanya digunakan untuk makan - tutup mulut besarmu!"

7. Tersenyumlah! Senyum meningkatkan nilai nominal Anda. Jika seseorang tersenyum lebih banyak, mereka akan merasa lebih baik dan membuat pelanggan mereka merasa ingin melakukan bisnis dengan mereka.

 

8. Jagalah sikap positif; bergaullah dengan orang positif. Jauhilah dari para penentang atau orang  cengeng yang suka mengeluh. Jika ada sesuatu yang tidak beres dalam hidup Anda, Simpanlah untuk diri sendiri - tidak ada yang mau mendengar masalah Anda.
  
9. Jawablah semua panggilan telepon dan email. Tidak menjawab panggilan telepon dan email adalah cara untuk kehilangan pelanggan dan teman-teman. Jawablah panggilan dan email sesegera mungkin.

 

10. Katakan kebenaran. Jika Anda tertangkap dalam kebohongan, bahkan hanya sekali, Anda selalu akan dianggap pembohong. Bahkan jika Anda mengatakan kebenaran untuk sisa hidup Anda, Anda tidak akan dipercaya.
  
11. Jangan menjual terlalu mahal. Jika Anda melakukannya, dan pelanggan membandingkan kesepakatan Anda dengan orang lain, Anda akan kehilangan dia. Ambil sedikit dan tinggalkan sedikit; Joe hanya bekerja pada keuntungan kecil, tetapi besar pada volume, rata-rata enam penjualan mobil ritel sehari. Pembicaraan beredar dari mulut ke mulut bahwa Anda tidak bisa mengalahkan harga Joe Girard.

 

12. Berdirilah di depan produk atau layanan Anda, bukan dibelakangnya. Hal paling penting yang perlu Anda lakukan untuk pelanggan Anda adalah melayani mereka, dan mereka akan melakukan bisnis dengan Anda lagi dan lagi.
  
13. Belajarlah dari penjualan setiap hari; Ketika orang memberitahu Anda mengapa mereka melakukan bisnis dengan Anda, mereka memperkuat kepercayaan mereka pada Anda. Anda belajar tentang hal-hal yang mereka sukai dan apa yang mereka tidak suka dan jika mereka menyukai Anda, mereka akan melakukan bisnis dengan Anda selamanya.

Track record Joe Girard berbicara untuk dirinya sendiri, sebagai dosen internasional, penulis buku terlaris perbaikan diri, dan Penjual Terbesar di Dunia, Joe Girard adalah pembicara Anda ingin memberi orang apa yang mereka butuhkan!

 

 

Mengukur "Perasaan" Sebuah Perusahaan

On Behalf Of C&G Training Network

Suasana hati yang baik terbukti sangat penting di dalam tim: kemampuan seorang pemimpin untuk menggerakkan kelompok ke dalam suasana kerja yang bergairah dan kooperatif akan menentukan keberhasilannya. Di sisi lain ketika konflik emosi di dalam kelompok menyedot perhatian dan energy dari tugas bersama, kinerja kelompok akan menurun.

            Mari kita lihat hasil kajian terhadap 62 orang CEO dan tim-tim manajemen puncaknya. Para CEO ini mewakili beberapa perusahaan yang termasuk Fortune 500, serta perusahaan jasa terkemuka di Amerika Serikat (seperti perusahaan-perusahaan konsultan dan akuntan), or ganisasi-organisasi nirlaba, dan dinas-dinas pemerintah. Para CEO dan anggota tim manajemennys dinilai tentang seberapa positifnya suasana hati mereka semangat, antusiasme, ketekunan. Kepada mereka juga ditanyakan seberapa banyak konflik dan pergolakan yang pernah dialami tim puncak, yaitu konflik kepribadian, kemarahan dan friksi dalam rapat, dan konflik emosi (kontras dengan ketidaksepakatan tentang ide).

            Kajian menemukan bahwa semakin positif suasana hati secara keseluruhan orang-orang yang berada di tim manajemen puncak, semakin erat kerjasama mereka dan semakin bagus bisnis perusahaan. Dengan kata lain, semakin lama sebuah perusahaan di kellola oleh tim manajemen yang tidak akur, semakin buruklah performa bisnisnya.

        &nb sp;   Oleh karena itu, “IQ kelompok” jumlah total bakat terbaik dari setiap orang yang dikontribusikan dalam upaya terbaik bergantung pada kecerdasan emosi kelompok, seperti yang ditunjukkan di dalam keharmonisannya. Seorang pemimpin yang terampil dalam kerjasama dapat memelihara tingginya kerjasama dapat memelihara tingginya kerjasamanya dan dengan demikian menjamin bahwa rapat-rapat keputusan kelompok memang layak untuk dihadiri. Pemimpin seperti ini tahu cara menyeimbangkan pemusatan kelompok pada tugas yang ada denganperhatian terhadap kualitas relasi anggota-anggotanya. Secara alami ia akan menciptakan iklim yang bersahabat tetapi efektif, yang mengangkat semangat setiap orang.

Tentu saja, ada kesepakatan umum bahwa karyawan yang merasa senang ketika bekerja akan lebih bisa menyenangkan pelanggan dan dengan meningkatkan laba. Tetapi sebenarnya ada suatu logaritma tertentu untuk m engukur relasi ini: Untuk setiap satu persen perbaikan suasana pelayanan, terjasi dua persen peningkatan pendapatan.

            Benjamin Schneider, seorang profesor di Maryland University, menemukan bahwa di berbagai jenis perusahaan kantor-kantor cabang bank, asuransi, pusat layanan kartu kredit, dan rumah sakit tingkat suasana pelayanan dari karyawan merupakan tolak ukur kepuasan pelanggan, dan pada gilirannya, menentukan pendapatan perusahaan. Sebaliknya, rendahnya mental petugas pelayanan pelanggan pada waktunya akan menjadi tolak ukur tingginya tingkat pergantian karyawan (turnover) dan menurunnya kepuasan pelanggan sampai tiga tahun berikutnya. Pada gilirannya, rendahnya kepuasan pelanggan akan menyebabkan menurunnya pendapatan.

        ;     Jadi apa obatnya? Di samping adanya relasi yang jelas antara iklim kerja dengan kondisi kerja atau gaji, pemimpin yang resonan juga mempunyai peran penting. Pada umumnya, semakin tingginya tuntutan emosi suatu pekerjaan, pemimpin semakin perlu bersikap empatik dan suportif. Pemimpinlah yang mempengaruhi iklim pelayanan dan dengan demikian member landasan bagi karyawan untuk memuaskan pelanggan. Misalnya, pada sebuah perusahaan asuransi, Schneider menemukan bahwa kepemimpinan yang efektif mempengaruhi iklim pelayanan di antara agen-agen sehingga melayani dengan senyum.

Dari semua aspek bisnis, pelayanan yang baik terhadap pelanggan yang merupakan kunci rahasia setiap industry jasa adalah aspek yang paling terpengaruh oleh penularan suasana hati, artinya, paling terpengaruh oleh aspek loop-terbuka otak. Pekerjaan melayani pelanggan adalah pekerjaan yang penuh stress, di mana emosi y ang tinggi terus mengalir, bukan hanya dari pelanggan kepada petugas yang langsung melayani pelanggan tetapi juga dari petugas kepada pelanggan. Tentu saja, dari sudut pandang bisnis, suasana hati yang buruk petugas layanan pelanggan adalah kabar yang sangat buruk. Pertama-tama, sikap kasar atau tidak ramah ini bersifat menular, menciptakan pelanggan yang tidak puas bahkan marah terlepas dari apakah masalah pelayanannya telah ditangani dengan baik atau tidak. Kedua, pekerja yang pemarah akan melayani pelanggan dengan buruk, sehingga kadang-kadang menderita dampak yang membahayakan: Unit perawatan jantung di mana pada umumnya suasana hati perawatnya “defresi”, angka kematian pada pasiennya empat kali lebih tinggi daripada unit-unit yang menjadi pembanding. Sebaliknya, suasana hati yang cerah petugas layanan pelanggan akan menguntungkan bisnis.

 

 

Tobat: I once was lost, but now I'm found

Untuk Si Anak Hilang yang Telah Kembali, Selamat Datang!

Oleh: Mona Sugianto, M.Psi, Psikolog

Zoom
Bahunya yang kekar bergerak hebat, karena upayanya yang begitu kuat menahan tangisan. Sudah 22 hari dipendamnya, di depan istri, di depan anak-anaknya, di depan orang tua, di depan mertua, di hadapan semua anak buahnya, di antara rekan bisnisnya. Tapi kini sudah tidak sanggup lagi. Ia meledak, meraung, dan terus berkata, “Ya Tuhan…” Ada keheningan mencekam saat mendengarkan kepedihannya. Sampai akhirnya ia terisak, kemudian diam. Kemudian ia berkata, “Saya sudah tersesat, Bu. Saya menyakiti hati istri saya. Saya berselingkuh. Saya dosa.” Wajah istrinya yang sedari awal sudah pucat pasi, semakin tampak putih, seperti ukiran batu pualam yang begitu indah, namun begitu sedih, begitu sepi….

 
Tersesat
Anda pernah tersesat? Saya pernah. Waktu kecil, tangan saya pernah terlepas dari pegangan mama saya, di salah satu pusat perbelanjaan yang ramai di Bandung. Awalnya saya tidak sadar, bahwa mama saya sudah tidak ada dekat saya, karena mata saya begitu asik dengan aneka mainan yang berjejer. Sungguh menggiurkan, siapa yang ingat mama? Kemudian saya sadar, bahwa di tengah hiruk pikuk keramaian orang belanja, saya sendirian. Tidak ada mama, tidak ada orang yang saya kenal. Apa yang saya rasakan? PANIK, amat panik. Saya mencari, ke sana, ke sini, berteriak, bertanya, menyusuri kembali jalan yang tadi saya lewati, mata saya mencari-cari. Entah berapa lama, tapi saya merasa amat lamaaaa. Begitu menakutkan rasa tersesat. Seolah-olah saya tidak akan pernah ditemukan, sepertinya saya tidak akan bisa bertemu mama lagi. Tangis saya meledak, tidak bisa lagi ditahan, begitu ketakutan. Sampai saya ditolong oleh petugas keamanan, yang juga mencari saya. Dia bersama mama saya.

Sepertinya hanya pengelaman sepele, “ah, cuma tersesat sebentar, lagian juga banyak orang.” Tapi bila Anda bertanya kepada anak-anak yang pernah tersesat, pengalaman tersesat ternyata menjadi pengalaman yang traumatis dalam diri anak. Rasa begitu jauh, rasa tidak aman, ketakutan, kesepian, rasa sendirian, rasa takut ditinggalkan.

Saya memahami perasaan Bapak dalam kisah zoom di atas, ketika ia berkata,”saya tersesat”. Ada rasa semakin jauh dengan orang yang dicintai, karena perselingkuhannya membuat Sang Istri menjadi begitu dingin. Ada rasa tidak aman, banyak ketakutan, kesepian, sendirian dalam penghakiman, dan takut Sang Istri meninggalkannya.


Tobat
Kapan terakhir Anda sungguh bertobat? Ketika seorang sahabat yang sudah bersih dari narkoba berkata, “tobat, gue, tobatttt…”. Apakah maksudnya? Apakah menyesal? Apa menyesal sekaligus rasa ‘kapok’ alias tidak bermaksud untuk mengulangi lagi? Ataukah menyesal, plus kapok, plus janji untuk berubah? Cukupkah untuk disebut pertobatan?

Belajar dari diri saya sendiri yang sudah banyak tersesat dalam hidup, dan dari beberapa sahabat yang juga mencari kelegaan, maka rumus pertobatan menjadi:

Tobat  =  Menyesal + Kapok + Janji Berubah + Berubah + Rela Menanggung Konsekuensi dari Kesalahan

Masih panjang rupanya perjalanan pertobatan, tidak berhenti sampai janji untuk berubah. Karena moment paling berat justru ketika BERUBAH dan RELA MENANGGUNG KONSEKUENSI KESALAHAN.

Banyak perempuan muda yang ‘terpaksa’ menjadi seorang ibu karena hamil di luar nikah, masih dalam masa studi. Kemudian kata-katanya kepada ibu atau ayahnya (yang merasa marah dan malu) demikian, “saya udah bertobat, ma…saya gak akan ulangi lagi…” Maksudnya adalah, ia berjanji tidak akan melakukan hubungan seks lagi dengan pacarnya, karena ternyata betul bisa hamil. Tapi, apa yang kemudian dilakukan? Ia diantar sang mama, bertemu dengan sang pacar dan mama dari pacarnya, kemudian melakukan negosiasi. Negosiasi apa? Siapa yang akan mengantar ke dokter untuk dikuret/ digugurkan dan siapa yang akan membiayainya biaya dokternya. Kesepakatan dicapai oleh 2 ibu ‘gila’. Mamanya si anak perempuan yang mencari dokter dan mengantar anaknya untuk menggugurkan kandungan. Mama si anak laki-laki yang akan membiayai semuanya. Mengapa? Ya, ada rasa ‘bertanggung jawab’ karena anaknya menghamili anak orang lain. Pertanyaan saya adalah: DI MANA PERTOBATANNYA? Pertobatan sejati adalah ketika berani menanggung konsekuensi dari kekeliruan yang dibuat. ya, tapi kan malu, bu…” Termasuk rasa MALU, itu harus ditelan. Sebuah konsekuensi. Dikeluarkan dari sekolah? Terima juga resikonya. Mengapa? Mengapa harus yang tidak bersalah yang dikorbankan. Karena si remaja takut malu dan takut dikeluarkan dari sekolah, karena para ibu si anak remaja juga takut malu dan takut masa depan anaknya suram, lalu kenapa yang menanggung adalah bayi dalam kandungan?


Cerita Tentang Hukuman
Seorang perempuan muda yang gelisah datang kepada saya. Waktu itu sebelum ia menjawab lamaran dari kekasihnya untuk menikah. Ia bertanya, “Mbak Mona, menurut Mbak Mona, saya harus nggak menceritakan secara jujur kepada calon suami saya bahwa saya sudah tidak perawan lagi (dia pernah berhubungan seksual dengan pacar sebelumnya)?”. Saya bertanya kepadanya, “menurutmu sendiri bagaimana?”. “Saya nggak tau, saya pikir sih, kalau itu tidak ditanyakannya, saya tidak perlu mengatakannya. Toh saya tidak berbohong. Tapi kalau dia bertanya, baru saya katakan, supaya saya tidak bohongi dia,” jawabnya dengan muka berharap. Saya berkata kepadanya, “oh, gitu yaaa, hatimu sendiri enak nggak kalau misalnya sampai menikah, dia nggak tanya, dan kamu juga tidak bilang?” Dia diam, lamaaaa, lalu berkata, “tidak enak sih”. Perempuan yang hatinya baik, begitu lembut dan peka. Saya katakan kepadanya, “Lakukan saja yang hatimu bilang. Kamu tahu kok apa yang perlu dilakukan. Kamu memulai dengan jujur, semoga perkawinanmu baik. Semoga bisa saling menerima apa adanya, bukan karena kepura-puraan.” Dia pergi sambil sedih.

Tiga tahun kemudian, dalam salah satu pertemuan, ia berkata, “Mbak Mona… untung waktu itu (sebelum menikah) saya bilang kepada suami saya bahwa saya sudah tidak perawan lagi. Ia begitu kecewa, dan pulang di tengah hujan dari rumah saya. Ia tidak sms dan tidak menelepon saya selama 1 minggu, dan hidup saya seperti di neraka. Saya berkata pada diri saya, “bodoh banget sih saya ini, ngapain harus bilang, toh ia tidak tanya. Ngapain saya merusak hubungan yang selama ini berjalan begitu baik.”  Saya sudah pasrah kalau ia mau membatalkan rencana perkawinan kami. Tapi seminggu kemudian, dia menelepon saya minta bertemu. Saya datang, Mbak, ke tempat kami sering berdoa bersama. Dia katakan, dia sangat menghargai kejujuran saya. Tentu tidak mudah untuk jujur seperti itu. Dia bertanya dengan siapa saya berhubungan seksual, saya ceritakan kepadanya. Dia menangis, saya lebih lagi. Saya telah mengecewakannya. Dia berkata bahwa dia mencintai saya, dia menerima saya. Kami berpelukan, dan saya menangis keras sekali, Mbak. Saya amat sedih, karena telah membuatnya kecewa, tapi sekaligus merasa lega, karena tidak ada lagi yang saya tutupi dari dia.”   Demikian ceritanya kepada saya sambil air matanya tergenang, saya juga ikutan menangis, karena merasa terharu dengan kedewasaan pasangan muda ini.

Perempuan muda ini berani menanggung konsekuensi dari perbuatannya. Ia menyesal, mau berubah, dan berubah, ditambah membayar konsekuensinya. Ia menanggung hukumannya. Hasilnya? Sebuah kelegaan, sebuah pengampunan, sebuah penerimaan tanpa syarat.


Ditemukan Kembali
Anda yang pernah tersesat, tentu mengetahui betapa leganya saat Anda kemudian ditemukan kembali. Sepertinya kehidupan kembali berpihak kepada Anda dan rasa takut sirna. Kelegaan begitu besar yang dirasakan oleh pencipta lagu Amazing Grace, ketika mengungkapkan:

I once was lost, but now I’m found
Was blind but now I see..

Kelegaan yang sama yang (sepertinya) dirasakan oleh para budak belian (pada masa perbudakan) yang telah dibebaskan dan menjadi orang merdeka. Kelegaan yang dirasakan oleh Bapak di dalam cerita zoom ketika istrinya berkata, “aku memaafkanmu, aku mencintaimu, kita hadapi bersama”.  Istrinya menepati kata-katanya. Ia membantu Sang Suami melewati masa yang begitu sulit. Menghadapi rasa malu, kehinaan, maupun cap dan ketidakpercayaan dari luar, bersama-sama. Ketika tidak ada lagi orang yang memberikan kepercayaan kepadanya, bahkan bisnis yang dijalankan selama puluhan tahun sedang mengalami kehancuran di depan mata, Sang Istri telah menjadi sahabat dan cahaya harapan bagi suaminya. Mereka menjadi semakin kuat, mereka menjadi lebih saling mencintai, relasi mereka menjadi semakin harmonis. Itu karena pertobatan, itu karena memaafkan dan dimaafkan.

Anda pernah merasa menyesal dan kemudian dimaafkan? Bagaimana rasanya? Dimaafkan, dibebaskan, dipercaya, dan relasi-relasi diperbaharui dan menjadi semakin kuat. Saya sangat mengagumi manusia, karena manusia memiliki daya sembuh yang luar biasa dengan memaafkan dan dimaafkan. Sebuah anugrah, sebentuk keajaiban pada masa yang begitu menyesakkan.

 
Selamat bertobat, selamat memaafkan!
Saat saya mau berubah menjadi lebih baik, saat saya bertobat, apa tantangan yang saya hadapi? Kalimat-kalimat seperti ini tentu menyakitkan hati:

  • ·         “Ah, kalau sudah brengsek ya brengsek saja, gak usah pura-pura mau jadi orang baik.”
  •   ·         “Nggak bakalan bisa kamu jadi lebih baik, kamu dah parah banget.”
  •   ·         “Ah, palingan juga sehari dua hari, paling lama seminggu, abis itu, lu pasti balik kaya semula.”
  •   ·         “Tuh, kan, saya udah duga, kamu belum berubah, pasti kamu akan selingkuh kaya dulu.”
  •   ·         “Kenapa gak bales-bales bbmku? Mulai selingkuh lagi ya kaya dulu?”
  •   ·         “Jangan sok alim, lu, tampang lu gak pantes!”
  •   ·         “Gue dah terlanjur jijik ama elu. Gak ada harepan.”


Mari bertobat, mari memberikan kesempatan kepada orang lain, dan mari memaafkan!
Selamat mencintai dan selamat berkarya!

 

Bisakah Penghasilan Anda Naik 7 Kali Lipat dalam Periode 15 Tahun?

On Behalf Of vmc_value@yahoo.co.id

Sumber : http://strategimanajemen.net/2013/10/27/bisakah-penghasilan-anda-naik-7-kali-lipat-dalam-periode-15-tahun/#more-1360

Dimana-mana, sepertinya tren bisnis terus bergerak naik. Penjualan mobil kian meningkat. Penjualan motor dan gadget android terus melangit. Pengunjung mal juga terus merayap naik. Ya, dimana-mana semua serba naik, kecuali satu hal : pendapatan dan gaji kebanyakan orang kok tetap stagnan.

Jadi : bisakah Anda meningkatkan income Anda 7 kali lipat dalam periode 15 tahun? Artinya, jika income Anda sekarang Rp 5 juta/bulan, lima belas tahun lagi harus menjadi Rp 35 juta/bulan. Kalau sekarang sudah 10 juta/bulan, berarti harus meningkat ke angka 70 juta/bulan.

Jika Anda merasa tidak sanggup, sorry, berarti prestasi Anda “dibawah rata-rata prestasi nasional”. Lho, kenapa bisa begitu?

Naik 7 kali lipat dalam kurun 15 tahun. Inilah saudara-saudara, pertumbuhan GDP per kapita ekonomi Indonesia dalam 15 tahun terakhir. Sebuah pencapaian yang impresif, dan membuat saya cukup terkejut.

Berikut datanya. GDP Per Kapita Indonesia tahun 1998 = USD 459. GDP Per Kapita Indonesia tahun 2013 = USD 3600. Naik lebih dari 7 kali lipat dalam 15 tahun (!)

Ibarat orang gajian, pendapatan ekonomi Indonesia naik 7 kali lipat dalam 15 tahun. Ibarat sebuah perusahaan, maka “Indonesian Incorporated”, omzetnya naik 7 kali dalam 15 tahun.

Berikut data lebih detil pertumbuhan impresif GDP Per Kapita Indonesia 1998 – 2013 :

1998 USD 459
2000 USD 773

2005 USD 1,257
2010 USD 2,951

2013 USD 3,600

Dalam bahasa bisnis, GDP bisa diartikan sebagai jumlah produksi/output total yang dihasilkan sebuah perusahaan, dan lalu dinilai dalam bentuk uang. Outputnya bisa berupa sepatu, tas, laptop atau apapun.

GDP Per Kapita artinya total output perusahan itu kemudian dibagi dengan jumlah total karyawan yang bekerja didalamnya. Bahasa KPI-nya : jumlah ton produksi/karyawan.

Dan seperti yang dapat dilihat pada data diatas, secara agregat, total produksi ekonomi Indonesia terus tumbuh dengan cemerlang.

Naik 7 kali lipat dalam periode 15 tahun adalah prestasi yang cukup mencengangkan. Itulah kenapa, banyak lembaga dunia, memprediksi ekonomi Indonesia akan berada pada peringkat 7 dunia pada tahun 2030.

Siapa yang menggerakkan laju ekonomi yang impresif itu? Ya, para pelaku bisnis di sekitar kita. Para pemilik bisnis dimana kita bekerja untuknya. Di kantor-kantor. Di pabrik-pabrik.

Dan sekali lagi, seperti data yang tercantum diatas, pertumbuhan output ekonomi Indonesia naik 7 kali lipat 15 tahun. Inilah angka rata-rata nasional.

Pertanyaannya simpel : apakah income Anda telah tumbuh 7 kali lipat dalam periode 15 tahun belakangan ini? Jika kenaikannya tidak sampai 7 kali lipat, berarti laju Anda dibawah rata-rata pertumbuhan nasional.

Untuk para pelaku bisnis, juga sama pertanyaannya : apakah omzet bisnis Anda bisa tumbuh 7 kali lipat dalam 15 tahun terakhir? Jika tidak, maka prestasi bisnis Anda lebih buruk dari rata-rata nasional.

Siapa yang paling menikmati pertumbuhan 7 kali lipat itu, bahkan melampauinya?

Jawabnya sederhana : mereka yang punya insting bisnis yang tajam, dan gigih memperjuangkan bisnisnya.

Bukan yang hanya bisa mengumpat kesana kemari, atau yang hanya berteriak-teriak melihat “berita buruk” di TV dan di koran. Atau cuma bengong tak tahu harus berbuat apa.

Kini yang dibutuhkan memang bukan hanya mengumpat dan berkeluh kesah (kenapa sih gaji gue ndak naik-naik). Yang diperlukan adalah visi hidup yang jelas, dan kompetensi andal untuk mewujudkan visi itu.

Sebab hanya dengan itu, income Anda bisa naik 7 kali lipat dalam 15 tahun ke depan. Dan bukan terus termehek-mehek digilas roda kemajuan zaman.

Selamat berjuang. Saya akan terus menulis, dan 15 tahun lagi, akan menanyakan hasil prestasi Anda.

 

 
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. ARTIKELIUS - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger