Dengar, Lihat, Ulangi dan Lakukan !

Sumber : www.roemahnlp.com


Bagaimana sukses dalam melatih... ternyata simpel sekali. Hal kecil yang menjadi faktor kunci dengan cara mudah dan bahasa ringan, jauh membuat orang cepat bisa memahami sebuah konsep ataupun tata cara. Misalnya, kita mengajari seorang anak kecil membuat sebuah gambar monas. Karena Monas cukup di kenal maka si anak entah pernah melihat dari majalah, televisi, melihat langsung atau media apa saja, sudah bisa membayangkan bagaimana bentuk monas itu.
Sekarang saatnya gunakan kata-kata simpel. Simpel yang sekaligus menanamkan keyakinan kepada si anak tadi bahwa menggambar monas itu sangat mudah.
"Okey... sekarang lihat saya akan beri contoh menggambar monas. Setelah ini dengan mudah kita akan menggambar secara bersama-sama dan hasilnya bagus..."
Kalimat diatas selain merupakan ajakan, juga sudah membentuk sebuah keyakinan. Bahwa setelah melihat instruktur menggambar monas, bisa meniru dengan sangat mudah.
Dan dengan bersama-sama, hasilnya menjadi bagus. Apa yang terjadi....? Pola antrian seperti pintu tol terhadap informasi yang masuk ke memory otak anak secara berurutan dalam pekerjaan adalah, "dengan mudah", lalu "menggambar monas", dan seterusnya. Dalam antrian ini, muncul interpretasi pertama adalah memori "mudah" dalam melakukan pekerjaan apapun di belakangnya. Sehingga bagi si anak berlaku sebuah keyakinan 'menggambar monas itu mudah'.
Pola Mendengar, dalam melatih dengan pola kalimat yang memberikan keyakinan kepada orang yang dilatih, memberikan sugesti yang kuat kepada orang tersebut. Bukan dengan menyampaikan, "mempelajari hal ini memang sangat sulit, dulu saya saja bisa 10 tahun, baru mahir.....". Dengan sugesti itu, maka kemungkinan gagal dalam melakukan semakin besar. Pola mendengar, juga dilakukan dengan menyerap hal apa yang disampaikan oleh orang yang kita latih, sehingga bisa dijadikan sarana dalam pemberdayaan lebih atau melakukan refreaming, jika terjadi kesalahan dalam keyakinan tertentu.
Pola Melihat, sebuah sarana melakukan transformasi dengan cukup mudah. Juga membuktikan bahwa pelatih mampu melakukan dengan mudah. Sehingga bisa ditiru dan dilakukan kembali oleh orang yang berlatih. Masih ingatkan populasi orang yang masuk golongan visual lebih besar dari yang lainnya? Melihat sekaligus juga disarankan yang kita latih bisa membayangkan, dia melakukan seperti saat kita mencontohkan. Hanya membayangkan, sangat mudah.
Setelah membayangkan, giliran take action. Dan Pola Ulangi, yaitu mengulangi apa yang sudah diajarkan baik secara auditori (menceritakan kembali), secara visualisasi (membayangkan), dan kinestetik (melakukan dan merasakan). Dan dengan tanpa terasa, yang kita latih ternyata sudah menjadi bisa.... Beajar Berbagi Bermanfaat !

--
Salam Sukses Selalu,

Yant Subiyanto, ST,CM-NLP,CH,CHT

Share this article :
 

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. ARTIKELIUS - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger