Politik Kantor Tak Selamanya Kotor!

Oleh: Bambang Bhakti, Master Trainer TeamMaster® Indonesia

Di sudut kantin sebuah kantor di kawasan Semanggi, tiga pria berdasi dan seorang wanita tampak asyik bertukar kata, "Caranya itu lo. Murahan banget, memanfaatkan kecantikan," celoteh si wanita. "Ya. Dia memang penjilat. Tapi sebagai anak baru, harusnya dia memperhitungkan juga kekuatan massif orang lama," sambar salah satu lelaki berdasi. Waduh-waduh, segitu sewotnya. Sebenarnya, apa yang sedang terjadi?

Konon, karyawan yang tergolong "lingkar luar" elit kekuasaan di kantor, memang cenderung apriori dan ngobrol sinis seperti keempat "aktivis kantin" tadi. Sebaliknya, kalangan "lingkar dalam" justru memuji upaya bosnya sebagai contoh bentuk kepemimpinan yang berpengaruh, tim yang solid, atau penghargaan atas kinerja yang baik, strategi yang benar, taktik nan jitu, hubungan kerja akrab, hangat dan efektif, serta sederet pujian lain terhadap pimpinan.

Pengalaman praktis mengajarkan, politik kantor amat erat hubungannya dengan upaya seseorang atau sekelompok orang untuk memperoleh kekuasaan melalui perolehan jabatan yang strategis dan "berpengaruh", atau kenikmatan hidup melalui perolehan monetary dan non-monetary, atau bahkan kelanggengan kekuasaan dan kenikmatan hidup.
Namun, tak seperti politik "dalam skala luas" yang dipenuhi politikus busuk, agitator, dan koruptor; politik kantor tak identik dengan cara-cara kotor. Ada aturan mainnya, lo.

Menjual Diri

Di kantor, kita mengenal lima proses kerja utama yang mencakup rancangan berpikir, implementasi dan pencapaian.
Kelima proses kerja itu adalah misi organisasi, sasaran utama, strategi, program-program kunci, serta anggaran (budget). Sedangkan untuk menjalankan lima proses kerja utama tersebut dan juga roda organisasi, dibutuhkan tiga dimensi pengaruh, masing-masing sistem dan prosedur, kebijakan, dan sumberdaya manusia.

Nah, wilayah utama yang berpotensi menjadi sumber "politicking" adalah tiga dimensi pengaruh tersebut diatas. Di wilayah inilah terjadi tarik-menarik kepentingan, baik antardivisi, antarfungsi, bahkan antarmanusianya sendiri. Tarik menarik itu bahkan bisa juga terjadi di ruang rapat direksi, ketika masing-masing direktur atau kepala divisi mencoba "menjual" betapa penting divisinya. Bahkan, kadang terkesan menjual dirinya sendiri di depan presiden direktur dan para anggota direksi lainnya.

Ambil contoh kasus John (40 tahun, WNA, bukan nama sebenarnya), direktur IT (information technology) sebuah perusahaan swasta. Pagi itu dia berhasil menekankan pentingnya rasionalitas fungsi IT dalam melaksanakan modernisasi proses kerja, guna meraih efisiensi. Suaranya lantang, argumentasinya kuat, sehingga mampu mempengaruhi dewan direksi untuk mengubah struktur organisasi divisi lain, berikut sumber daya manusianya. Dia bahkan mampu menempatkan orang-orang kepercayaannya di posisi-posisi kunci.

Dari kacamata divisi IT, penguasaan teknologi harus dimanfaatkan untuk mengubab proses kerja. Namun, sang direktur IT pun sadar, perubahan ini membutuhkan dukungan dari presiden direktur dan anggota direksi lainnya. Peristiwa yang tampak normal ini menjadi potensial memasuki wilayah politik kantor ketika John lebih  mengutamakan membangun pengaruh melalui "orang-orangnya" untuk melaksanakan perubahan di tingkat operasional, di luar divisi IT. Dia tidak menciptakan ownership perubahan tersebut diantara manajer operasional, tetapi tetap memegang kendali di lapangan.

Situasi makin buruk ketika ia menempatkan orang-orangnya pada posisi setingkat dengan kepala departemen fungsional di setiap wilayah operasional. Alhasil, tenaga-tenaga muda berbasis IT yang berpendidikan "lebih baik" dengan masa kerja relatif singkat, didudukkan "sederajat" dengan para manajer bagian yang usia dan "jam terbang" relatif terpaut minimal 15 tahun.

Menurut para manajer operasional, meskipun disadari IT adalah pendukung kapabilitas organisasi, namun pendekatan implementasi seperti yang digambarkan di atas justru memicu berbagai persepsi. Bagi divisi yang merasa tak memiliki perubahan melalui IT, akhirnya menganggap divisinya tak punya komitmen apapun,
sehingga diam-diam tak mendukung. Bahkan, sebagian manajer operasional berusaha menghambatnya.

Ada karyawan yang merasa kekuasaan dan kenyamanannya mulai terancam. Sementara sebagian lagi merasa frustrasi, karena argumentasi mereka yang disusun berdasarkan pengalaman dan intuisi bisa dipatahkan dengan argumentasi perubahan proses, yang semata- mata berbasis teknologi.

Kendala Sosial Budaya

Aksi yang dilakukan oleh direktur IT tersebut menumbuhkan reaksi di jajaran operasional, berupa retaliasi (perlawanan). Antara lain tergalangnya koalisi di antara para manajer operasional untuk mendiskreditkan proyek-proyek IT. Di divisi maupun unit bagian yang sistem IT-nya sudah terpasang, tidak akan ada artinya bila
masukan data tidak akurat. Integritas dan akurasi data menjadi "alat" ampuh untuk melumpuhkan "kekuasaan" teknologi.

Dengan kata lain, retaliasi pun terjadi dengan mengacaukan input data, sehingga kredibilitas IT terancam. Di bagian lain, retaliasi dilakukan dengan menjadikan out put yang tidak berkualitas sebagai alasan untuk menutupi ketidakmampuan IT melakukan analisis data. Merasa terancam kredibilitasnya, sang direktur IT lalu
melakukan serangkaian serangan balik di ruang rapat direksi, dengan membeberkan ketidakberhasilan IT lebih disebabkan keterbatasan intelegensi jajaran operasional.

Dia juga menyarankan peremajaan organisasi, alias reorganisasi atau dengan istilah yang lebih "kasar", penggusuran beberapa manajer operasional. Bisa dibayangkan "panasnya" ruang rapat direksi yang sebenarnya ber-AC sangat dingin tersebut. Politisasi kantor mencapai eskalasi lebih tinggi ketika para direktur yang bertanggung jawab di bidang operasional - notabene orang-orang Indonesia - terusik rasa nasionalismenya ketika usulan "bule" tersebut disetujui presiden direktur yang juga "bule".

Sang direktur IT sendiri, dengan kelihaiannya berpolitik di kantor, mampu bertahan, bahkan memperkuat posisinya hingga bertahun-tahun kemudian. Apa kiat John, sehingga mampu bertahan dan menang? Secara teoritis, bisa disebut John telah berhasil membangun lima sumber kekuatan.

Pertama, expertise. Keahliannya di bidang teknologi bisa digunakannya untuk menguasai orang lain dan melanggengkan posisinya, dengan memanfaatkan payung modernisasi dan profesionalisme.

Kedua, legitimate. Jabatan resmi dan absah merupakan sumber kekuasaan untuk mempengaruhi orang lain. Dia memiliki "stempel" jabatan yang punya kewenangan untuk mengubah proses kerja, melakukan restrukturisasi, bahkan rasionalisasi organisasi. Selanjutnya, ia mampu menciptakan "wibawa", bahkan rasa takut akan adanya perubahan yang menimbulkan rasa ketergantungan orang lain pada dia. Namun, seperti juga expertise, tidak semua orang mampu memanfaatkan legitimate yang dipunyainya untuk memupuk kekuasaan melalui kewenangan yang dimilikinya.

Ketiga, coercive. Pendekatan yang keras, baik melalui pikiran maupun perilaku (kata-kata kasar) hisa dimanfaatkan untuk menguasai orang lain. Ia tidak ingin dirinya disebut "bintang film", ia siap tidak populer, bahkan ia siap dipersepsikan sebagai devil's advocate, atau sebagai sang diktator, sepanjang tujuan pribadinya tercapai. Namun lagi-lagi tidak semua orang bisa melakukan ini, karena umumnya bisa berbenturan dengan nilai-nilai dan budaya yang dianutnya.

Keempat, kharisma. Ia sadar Indonesia pernah dijajah 350 tahun oleh "orang bule", sehingga umumnya di hadapan "orang bule", kita menjadi sering kurang percaya diri. Situasi ini dia manfaatkan sebaik-baiknya dengan perilaku "superioritas" dan reference. Dia manfaatkan kedekatannya dengan presiden direktur dan para direktur asing lainnya (kedekatan budaya maupun teknis).

Pembangunan chemistry melalui serangkaian lobi-lobi pembangunan koalisi, komunikasi formal di kantor maupun informal di cafe (beer time after office hour) menghasilkan perolehan winning heart di antara para pembuat keputusan. Inilah juga yang menjadi salah satu titik lemah para profesional Indonesia, yaitu upward communication.

Jadi, politisi yang baik memang harus punya skill tinggi.

Have a positive day!

 

KENAPA DARAH MENGENTAL ?

KEKENTALAN DARAH DALAM TUBUH, MENGAPA TERJADI???
 
 Ada satu pertanyaan yang masuk ke mailbox saya, yaitu "Mengapa harus minum  air putih banyak-banyak. .?"                                                
Well, sebenarnya jawabannya cukup "mengerikan" tetapi karena sebuah pertanyaan jujur harus dijawab dengan jujur, maka topik tersebut bisa
 
dijelaskan sbb:                                                            

                                                                           
Kira-kira 80% tubuh manusia terdiri dari air.                              

                                                                           
Malah ada beberapa bagian tubuh kita yang memiliki kadar air di atas 80%.Dua  organ paling penting dengan kadar air di atas 80% adalah :          
Otak dan Darah. !!                                                        
                                                                           
Otak memiliki komponen air sebanyak 90%,                                  
Sementara darah memiliki Komponen air 95%.                                
                                                                           
Jatah minum manusia normal sedikitnya adalah 2 liter sehari atau 8 gelas sehari.                                                                    

                                                                           
Jumlah di atas harus ditambah bila anda seorang perokok.                  
                                                                           
Air sebanyak itu diperlukan untuk mengganti cairan yang keluar dari tubuh kita lewat air seni, keringat, pernapasan, dan sekresi.                    

Apa yang terjadi bila kita mengkonsumsi kurang dari 2 liter sehari...?    
                                                                           
Tentu tubuh akan menyeimbangkan diri. Caranya...?                          

Dengan jalan "menyedot" air dari komponen tubuh sendiri.Dari otak...?      

                                                                           
Belum sampai segitunya (wihh...bayangkan otak kering gimana jadinya...),  
melainkan dari sumber terdekat : Darah. !!                                
                                                                           
Darah yang disedot airnya akan menjadi kental..                            

Akibat pengentalan darah ini, maka perjalanannya akan kurang lancar ketimbang yang encer.                                                      

                                                                           
Saat melewati ginjal (tempat menyaring racun dari darah)                  
Ginjal akan bekerja extra keras menyaring darah.                          
Dan karena saringan dalam ginjal halus, tidak jarang darah yang kental bis
a menyebabkan perobekan pada glomerulus ginjal.                              
                                                                           
Akibatnya, air seni anda berwarna kemerahan, tanda mulai bocornya saringan ginjal. Bila dibiarkan terus menerus, anda mungkin suatu saat harus menghabiskan
400.000 rupiah seminggu untuk cuci darah                                  
                                                                           
Eh, tadi saya sudah bicara tentang otak ' kan ...?                          

                                                                           
Nah saat darah kental meng alir lewat otak, perjalanannya agak terhambat..
                                                                           
Otak tidak lagi "encer", dan karena sel-sel otak adalah yang paling boros mengkonsumsi makanan dan oksigen,                                          

                                                                           
Lambatnya aliran darah ini bisa menyebabkan sel-sel otak cepat mati atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya..(ya wajarlah namanya juga kurang makan...)                                                                  

                                                                           
Bila ini ditambah dengan penyakit jantung (yang juga kerjanya tambah berat
                                                                           
Bila darah mengental... ),maka serangan stroke bisa lebih lekas datang      

                                                                           
Sekarang tinggal anda pilih: melakukan "investasi" dengan minum sedikitnya 8
gelas sehari- atau- "membayar bunga" lewat sakit ginjal atau stroke.      
                                                                           
Anda yang pilih...!
 

Seberapa Menarikkah?

By Syarif Niskala

Bulan Ramadhan adalah bulannya ibadah. Apapun telah tersedia untuk mewujudkannya. Bukankah ada shalat sunat yang khas Ramadhan untuk menjawab kebutuhan Anda akan tambahan jenis ibadah shalat, yakni tarawih. Ada tambahan amal harta di bulan Ramadhan, yakni zakat fithrah. Ada momentum sangat spesial di 10 hari terakhir Ramadhan dalam perburuan malam lailatul qadr dengan 'itikaf. Ada malam nuzulul Quran sebagai penguat keutamaan membaca kitab paling mulia. Dan tentu saja ada puasa wajib Ramadhan yang membuat segala sesuatunya menjadi sangat berbeda.

Cukup? Belum. Karena manusia pada dasarnya memiliki sifat pamrih, maka khusus bulan Ramadhan semua kompensasi berlipat-lipat. Standard kompensasi sunnat dinaikkan menjadi setara dengan kompensasi utama, wajib. Bagaimana dengan sistem kompensasi wajib? Tentu saja dinaikkan berkali-kali lipat. Saking tingginya, biarlah Allah Swt saja yang menentukannya. Seperti kenaikan gaji yang sangat khusus, diperlukan kebijakan khusus non reguler dari pemilik kewenangan tertinggi. Demikianlah dengan kompensasi puasa, biarlah menjadi rahasia antara yang berpuasa dengan Yang Maha Menguasai. Subhanallah, Mahasuci Allah Swt yang demikian Berkasihsayang pada makhluk-Nya.

Tapi apakah itu semua cukup? Untuk segelintir orang, entahlah.

Pada hari ketiga Ramadhan pukul 16.30, saya melihat tiga pemuda tanggung dengan dandanan jauh dari kesan perlente sedang menghisap rokok di perempatan gang yang sangat ramai di Cicadas - Bandung. Ketiga pemuda dengan muka kusam tak terawat itu seolah sedang memamerkan dirinya bahwa "Lihatlah kami yang gagah ini. Kami sangat bangga tidak berpuasa. Mengapa pula kalian bersusah-susah menahan lapar, haus, dan tidak merokok. Bodoh sekali kalian. Mengapa kalian tidak seperti kami, tidak berpuasa. Menghormati orang berpuasa? Huh, tidak. Kamilah yang lebih hebat!" Ketika saya dan anak usia prasekolah saya yang sedang belajar berpuasa melewatinya, mereka nampak angkuh melihat anak saya yang berjalan gontai tak bertenaga. "Abi, kenapa Kak Ahmad, Kak Rahmat, dan Kak Sidik itu merokok? Bukankah belum adzan maghrib?"

---

Kata Pak Mario Teguh, motivasi itu adalah target yang bergerak. Akan selalu diperlukan cara tertentu yang tepat sesuai dengan kondisinya. Sesuatu yang sangat membuat Anda termotivasi hari ini, bisa jadi esok hari adalah hal biasa saja.

Motivasi atau alasan, ada dalam ranah persepsi atau pikiran. Jika suatu alasan dipersepsikan sangat menarik, maka dia akan menjadi energi pendorong yang luar biasa. Mungkin bagi Anda, disebut takwa oleh Yang Maha Pencipta sangat menarik. Tapi mungkin bagi ketiga pemuda tadi, 'terlihat gagah tidak berpuasa di depan khalayak' jauh lebih menarik daripada gemerlap kemewahan surga, kesyahduan disambut-Nya, serta terhindarnya dari gemeratak nyala api abadi neraka. Who knows?

Sahabat, seberapa menarikkah beribadah di bulan Ramadhan bagi Anda?

 

5 Tips Membangun Bisnis Pribadi

Membangun kerajaan bisnis sendiri mungkin jadi dambaan bagi banyak orang. Namun memulai sebuah usaha tidaklah semudah membalikan tangan. Ada hal-hal yang harus dipersiapkan, direncanakan dan dilaksanakan dengan ketekunan. Simak beberapa tips tentang bagaimana mempersiapkan membuka usaha sendiri berikut ini.

1. Melakukan Penelitian Pasar
Penelitian merupakan hal integral dalam membangun bisnis. Lakukan penelitian di pasar dan tentukan siapa konsumen Anda. Tentukan mana yang akan jadi sasaran utama Anda atau konsumen Anda jadi lebih kecil. Pahami perbedaan antara pasar dan dimana Anda dapat meraih pelanggan.
 
2. Pilih Patner Yang Tepat
Jika Anda akan mencari rekan kerja, pastikan Anda sudah memilih yang tepat. Anda ingin seorang rekan kerja yang memiliki latar belakang bisnis atau pengarah bisnis. Beberapa pengalaman manajemen juga lebih disukai. Jika Anda ingin rekan kerja yang memenuhi latar belakang financial, mereka perlu memiliki kredit yang bagus atau kemampuan untuk menawarkan dukungan financial.

3. Jaminan Keuangan
Keuangan dapat jadi tantangan terbesar, tapi ada beberapa jenis pilihan yang tersedia untuk mendapatkan modal usaha. Ada dapat memilih ikut program pemerintah dalam membangun usaha kecil. Anda bisa mulai mengajukan pinjaman pada bank yang menangani usaha kecil dan mendapatkan pinjaman berjumlah kecil. Atau Anda bisa mengambil pinjaman pribadi di bank. Pilihan lain adalah mencari rekanan yang mau berinvestasi untuk memulai usaha bersama.

4. Ciptakan Image Atau Posisi Penjualan Yang Unik
Mulai dengan membangun keberadaan Anda, branding image Anda di public dan para pelanggan Ikatan ini masuk dalam posisi penjualan. Kembangkan tagline Anda dan temukan angel yang tepat yang mengena pada produk atau pelayanan tertuju pada pelanggan. Ciptakan sebuah image yang membuat Anda terpercaya di mata pelanggan Anda.

5. Berhenti Berpikir Mendapat Laba Secepat Kilat
Sangat, sangat jarang ada bisnis yang sukses dalam semalam. Kebanyakan bisnis membutuhkan waktu dan usaha, bahkan untuk mulai melihat hasilnya. Saat Anda memahami ini dan Anda tak seharusnya menaruh pengharapan secara berlebihan atau yang tak realistis. Persiapkan usaha, pengorbanan dan bahkan kemungkinan mengalami kerugian. Anda tak akan jadi kaya raya hanya dalam semalam, tapi Anda dapat membangun sebuah usaha yang menguntungkan secara bertahap.

 

TUJUH RAHASIA MANAJER SUKSES

Oleh : Rumadi Hartawan

Setelah sekian tahun bekerja bersama klien dari seluruh dunia, saya berkesempatan untuk mengamati para manajer sukses luar biasa di profesi yang mereka pilih. Meski pun mereka bekerja di berbagai bidang, industri dan budaya yang berbeda, hal yang menarik pengamatan saya tidak terletak pada perbedaan itu. Namun, apa yang mereka miliki pada umumnya. Saya sangat terkesan sekali dengan pola perilaku yang mereka tunjukkan secara konsisten dalam pendekatan mereka menage orang lain. Bagaimana pun, mereka telah menemukan secara intuitif, tujuh rahasia berikut, yang saya percaya dimiliki oleh manajher sukses pada umumnya.

1–Mereka adalah Teladan yang Transparan
Manager-manager yang paling sukses selalu mengenakan nilai-nilai pribadi dan organisasi dalam lengan bajunya. Mereka memiliki pengetahuan dan ketrampilan tinggi; dan terus berusaha untuk menguasai keduanya. Dengan melakukan ini, mereka menjadikan diri mereka teladan bagi orang lain baik di dalam maupun luar pekerjaan. Apakah itu berupa dedikasi untuk memberikan pelayanan pada konsumen, komitmen pada mutu, atau hal-hal lain, mereka mewujudkan dan mempratekkan sendiri nilai-nilai tersebut, dan senantiasa berusaha keras untuk menguasai dan memperbaikinya. Karena mereka selalu melihat pada perilaku diri mereka sendiri sebelum memandang orang lain, mereka dipercaya sebagai teladan, dan perintahnya dihormati.
 
2–Mereka Meminta Hal yang Sama dari Orang Lain
Mereka mampu memvisualisasikan ketrampilan, pengetahuan dan budaya yang diperlukan oleh organisasi dan pribadi untuk mencapai sukses. Mereka pun mengajak orang lain untuk melakukan hal yang sama sesuai dengan tuntutan perubahan. Mereka memang tidak "sabaran" dalam mengejar goal individu, namun mereka sangat sabar dalam menolong orang lain agar mau mencapai tujuan tersebut. Sekali mereka mampu meraih sejumlah orang yang mau berubah, mereka meminta dan mengharapkan kesetiaan penuh pada budaya organisasi yang baru. Misi mereka bukan untuk menciptakan sekelompok orang yang meniru mereka, namun menolong setiap orang agar bisa meraih kemampuan tertingginya. Untuk itu, mereka mencanangkan standar dan harapan tinggi untuk sukses.
 
3–Mereka Membimbing Orang Lain
Bagi manager sukses, setiap berhubungan dengan orang lain adalah kesempatan untuk melakukan "coaching" atau pelatihan. Pelatihan meliputi pelatihan perilaku, pendidikan, memberikan dorongan, menunjukkan bagaimana seharusnya, memberikan counseling, dan lain sebagainya. Tetapi, fokus semua ini adalah untuk menolong orang lain menggapai sukses. Para manajer ini secara kosntan dan aktif terlibat dalam pengembangan kinerja orang lain agar menjadi lebih berbakat dan mampu.
 
4–Mereka Membukukan Prestasi.
Mereka memiliki standar kinerja yang dapat diukur dan dinyatakan. Mereka secara jelas menunjukkan faktor-faktor kesuksesan pada setiap orang dalam organisasi. Standar ini merupakan rencana pengembangan individu, yang karenanya dirancang sedemikian rupa untuk setiap orang dalam organisasi. Mereka memberikan wewenang sekaligus mengharapkan pertanggungjawaban.
 
5–Mereka Melatih Manajer Baru
Agar Bisa Melatih Orang Lain Mereka mengakui bahwa beberapa orang dalam organisasi akan memegang tanggung jawab yang lebih besar di masa datang. Mereka menyiapkan manager-manager masa depan dengan melatih mereka agar mampu melatih orang lain. Mereka memberikan orang-orang ini kesempatan untuk memperlebar ketrampilannya dengan mengembangkan ketrampilan orang lain.
 
6–Mereka Menerapkan Program yang Luar Bisa
Banyak orang yang merasa puas dengan tanggung jawab mereka saat ini. Manajer sukses tidak menggunakannya sebagai alasan untuk tidak tumbuh berkembang. Mereka senantiasa meluaskan jalan dan menemukan cara-cara baru agar orang lain pun bisa tumbuh dan mengembangkan posisinya. Mereka mengakui bahwa perkembangan dan pertumbuhan yang terus-menerus adalah perjalanan hidup yang panjang, bukanlah tujuan. Dan program yang mereka terapkan merefleksikan hal ini.
 
7–Mereka Mengulangi, Mengulangi, dan Mengulangi.
Orang-orang sukses mengetahui bahwa tidak ada sesuatu yang dicapai dalam semalam. Manajer yang baik meraih keberhasilan mereka ini melalui konsistensi dan disiplin. Mereka pun menolong sukses orang lain melalui peneladanan dan pelatihan yang terus-menerus diulang. Mereka tahu, satu-satunya jalan untuk menjaga tingkat sukses yang tinggi adalah melalui disiplin dan pelatihan yang berulang-ulang. Pada kenyataannya, tanpa pengulangan dan latihan, 6 rahasia di atas hanya merupakan kalimat-kalimat menarik ketimbang praktek manajemen yang sukses. Semuanya akan menjadi kebiasaan yang membentuk dasar sukses yang berkelanjutan. Meski banyak rahasia untuk sukses, tampak sekali hal-hal yang sebenarnya "common sense". Meski tampaknya mudah dimengerti, namun rahasia ini sulit untuk dilaksanakan. Dan hanya dengan sungguh-sungguh menerapkannya, manager sukses menunjukkan perbedaannya dari mereka yang cuma main-main.

(disarikan dari "Seven Secrets of Successful Managers", Patrick Malone, The PAR Group, ThePARGroup. com)

 

Siapa Bilang Swasta Tidak Rugi atau Bangkrut?

Banyak orang berkata bahwa jika BUMN diprivatisasi jadi perusahaan Swasta, maka akan lebih baik. Karena Swasta menggunakan dananya sendiri, maka mereka jadi lebih hati-hati. Begitu alasannya.

Namun pendapat tersebut tidak sepenuhnya benar. Karena kalau perusahaan tersebut menengah kecil, mungkin masih murni memakai uang sendiri. Tapi umumnya perusahaan swasta menengah atas, apalagi asetnya sudah sampai trilyunan rupiah lebih, hanya sebagian kecil yang menggunakan uang pribadi. Umumnya menggunakan dana pihak lain atau uang rakyat mulai dari sekedar pinjaman Bank, atau pun dengan menarik dana masyarakat dengan melempar saham di Bursa Saham.

Bahkan jika perusahaan tersebut berupa Bank Swasta atau pun Pialang Saham Swasta, mereka dengan mudah menarik dana masyarakat yang menjadi nasabahnya sampai ratusan trilyun lebih.

Apakah perusahaan Swasta tersebut jadi bagus dan tidak rugi?

Kita lihat betapa banyak perusahaan swasta yang merugi. BHS Bank bangkrut dan pemiliknya kabur dengan trilyunan uang nasabah. Lehman Brothers juga bangkrut dengan kerugian 300 milyar dollar AS. Sarijaya Securities bangkrut dengan menghilangkan Rp 245 milyar uang nasabahnya. Enron yang sudah Go Public dan Chrysler bangkrut, sementara AIG harus "dinasionalisasi" dengan dana US$ 85 milyar dari uang rakyat AS.

Pada Krisis Moneter di tahun 1998, pemerintah harus menalangi Bank-bank Swasta seperti BCA, Danamon, Lippo, dan sebagainya dengan uang rakyat sebesar Rp 600 trilyun melalui KLBI/BLBI. Itu adalah jumlah yang sangat besar karena melampaui jumlah APBN Indonesia saat itu. Bank-bank Swasta tersebut merugi dan diambil-alih pihak lain.

Banyak perusahaan swasta yang kreditnya macet. Meski perusahaan merugi, namun pemilik perusahaan tetap bebas menikmati kekayaannya yang mungkin berasal dari kredit tersebut (misalnya berupa deviden/gaji sebagai komisaris/direktur) karena sebagai PT, tanggung-jawabnya hanya sebatas PT (Perseroan Terbatas). Harta pribadinya tidak bisa diganggu-gugat.

Perusahaan yang Go Public pun yang katanya akan jadi bagus dan sulit bangkrut karena dimiliki publik sehingga lebih transparan dan terawasi, tetap saja bangkrut. Contohnya adalah Enron, Daya Guna Samudera (DGSA), Bintuni Minaraya (BMRA), Super Mitory (SUMI), dan sebagainya.

Perusahaan Inggris Thames yang mengambil alih PAM Jaya jadi TPJ (Thames Pam Jaya), ternyata merugi dan diambil-alih oleh AETRA. Padahal seluruh infrastruktur PAM dari jaringan pipa di Jakarta atau pun fasilitas penyaringan air sudah dibangun oleh BUMD PAM Jaya. Namun TPJ tetap merugi padahal perbaikan untuk meningkatkan mutu air PAM nyaris tidak ada.

Pada perusahaan swasta/terutama asing yang mengelola kekayaan alam Indonesia seperti minyak, gas, batubara, emas, perak, tembaga, dan sebagainya, kerugian negara/rakyat lebih parah lagi. Harta kekayaan alam yang seharusnya sebesar-besarnya dinikmati oleh rakyat menurut pasal 33 UUD 45, ternyata justru dinikmati oleh swasta/asing. Menurut PENA pada tahun 2008, sekitar Rp 2.000 trilyun/tahun dari hasil kekayaan alam Indonesia justru dinikmati oleh asing.

Jadi banyak juga perusahaan swasta yang merugi dan merugikan rakyat Indonesia. Oleh karena itu menurut UUD 45 yang asli, meski swasta bebas beroperasi, namun untuk sektor yang menguasai hajat hidup orang banyak atau pun kekayaan alam harus dikuasai oleh BUMN atau negara sehingga tidak merugikan rakyat dan kekayaan alam bisa dinikmati oleh rakyat. Bagaimana pun juga swasta prinsipnya mencari untung. Bukan memberi layanan masyarakat. Bahkan meski perusahaannya merugi, sebagian pemiliknya pasti berusaha agar pribadinya kaya meski harus memakai uang nasabah, pinjaman ke bank, atau pun menarik dana masyarakat dengan Go Public.

Sebaliknya, banyak juga BUMN yang untung dan berhasil memakmurkan negaranya seperti perusahaan migas Arab Saudi, ARAMCO. Sejak dinasionalisasi Raja Faisal tahun 1974, pendapatan migas Arab Saudi meningkat sehingga bisa memakmurkan rakyatnya. Begitu pula negara-negara Kuwait, Qatar, Venezuela, dan juga Malaysia menggunakan BUMN-nya sehingga mereka lebih makmur dari Indonesia. Bahkan negara dengan sistem ekonomi bebas seperti Norwegia pun tetap menggunakan BUMN untuk mengelola migasnya sehingga jadi satu negara termakmur di dunia karena kekayaan alamnya bisa dinikmati oleh seluruh rakyatnya. Bukan segelintir pemilik perusahaan migas swasta!

Lehman Brothers Bangkrut Merusakkan 300 Milyar Dolar AS

BERLIN - Presiden Federal Financial Supervisory Authority Jerman, Jochen Sanio mengatakan bahwa Lehman Brothers bank investasi raksasa AS yang bangkrut membawa kerugian yang luas sehingga di luar AS kerusakan diperkirakan mencapai 300 milyar dolar AS.

Lehman Brothers pada 15 September lalu setelah gagal mendapatkan suntikan modal akhirnya mendaftarkan kebangkrutan. Setelah itu pemerintah AS secara kontras mengumumkan rencana penyelamatan untuk AIG.

Hal tersebut membuat banyak orang bertanya-tanya atas keputusan pemerintah AS dengan membiarkan Lehman bangkrur dan AIG diselamatkan dengan dana 85 milyar dolar AS.

Baca selengkapnya di:
http://id.ibtimes.com/articles/20081014/investasi-raksasa-bank-modal-kontras-suntikan.htm

Enron scandal
From Wikipedia, the free encyclopedia

Enron Corporation Enron logo, designed by Paul Rand
Founded Omaha, Nebraska, 1985
Headquarters Houston, Texas, United States
Industry formerly Energy
Revenue $101 billion (in 2000)
Employees approx. 22,000 in 2000
approx. 4 as of 2008.
Website
http://www.enron.com/

The Enron scandal was a financial scandal involving Enron Corporation (former NYSE ticker symbol: ENE) and its accounting firm Arthur Andersen, that was revealed in late 2001. After a series of revelations involving irregular accounting procedures conducted throughout the 1990s, Enron was on the verge of bankruptcy by November 2001. After a white knight rescue attempt by smaller rival Dynegy had failed, Enron filed for bankruptcy on December 2, 2001.

As the scandal was revealed, Enron shares dropped from over US$90.00 to less than 50¢. Enron's plunge occurred after revelations that much of its profits and revenue were the result of deals with special purpose entities (limited partnerships which it controlled). The result was that many of Enron's debts and the losses that it suffered were not reported in its financial statements.

Baca selengkapnya di:
http://en.wikipedia.org/wiki/Enron_scandal

Chrysler declares itself bankrupt

Chrysler, the 85-year-old Detroit carmaker, employs 54,000 people, with many more depending on the company for business and work. Photograph: Bettmann/Corbis

America's third-largest car manufacturer, Chrysler, has declared itself bankrupt after a handful of creditors withstood pressure from the Obama administration to forgive billions of dollars in debt, casting a cloud of uncertainty over tens of thousands of jobs at factories, suppliers and dealers.

Baca selengkapnya di:
http://www.guardian.co.uk/business/2009/apr/30/chrysler-verge-bankruptcy-talks-collapse

Tips Menilai Saham
Seringkali terjadi saham yang turun tajam dan menjadi sangat murah kemudian di bangkrut-kan atau di delisting. Contoh terbaru yaitu saham Daya Guna Samudera (DGSA), Bintuni Minaraya (BMRA), Super Mitory (SUMI).

Baca selengkapnya di:
http://www.e-samuel.com/knowledge/investment/index.asp?parent=218&gf=185

"Likuidasi 16 Bank Bukan Obat Mujarab yang Ditunggu-tunggu"

Inilah kejadian paling pahit dalam sejarah perbankan Indonesia: 16 bank dilikuidasi pada 1 November lalu. Untuk pertama kali juga ada sejumlah nama beken di Republik Indonesia yang dicekal ke luar negeri. Kabarnya, pihak Departemen Keuangan meminta semua pemilik bank yang dilikuidasi untuk dicekal ke luar negeri, walau pihak Kejaksaan Agung belum mengeluarkan surat pencekalan.

Maklum saja, di antara pemiliki dari 16 bank yang dicabut izinnya, terdapat nama-nama konglomerat " kelas kakap " yang tercatat sebagai pemilik dan pemegang saham. Sebut saja putra Presiden Soeharto, Bambang Trihatmodjo, sebagai pemegang saham Bank Andromeda. Ada Ponco Sutowo, putra bekas dirut Pertamina Ibnu Sutowo yang menjadi pemegang saham Bank Pacific. Selain itu, ada pula pengusaha pribumi kondang Probosutedjo, yang juga saudara Pak Harto, pemilik Bank Jakarta. Ada juga Titiek Prabowo yang menjadi salah satu pemegang saham Bank Industri.

Di tahun 1994, masyarakat digemparkan oleh mega skandal korupsi yang dilakukan oleh pengusaha Eddy Tansil atas Bapindo, sebesar Rp 1,3 triliun. Mungkin, inilah sejarah korupsi terbesar yang pernah dilakukan oleh seorang pengusaha sepanjang sejarah dunia perbankan Indonesia. Yang lebih memilukan, Eddy bisa kabur dari penjara Cipinang Jakarta setelah menyuap beberapa penjaga penjara. Bagaimana dengan Bapindo yang nyaris "lumpuh"? Tentu saja "segar" lagi dalam lindungan BI.

Berdirinya ratusan bank yang menjamur setelah Pakto 88, ternyata membawa akibat luas. Bank-bank milik konglomerat, bukan rahasia lagi, dipakai sebagai "modal" untuk membiayai proyek-proyek grup usaha itu sendiri. Bank Indonesia mematok hanya 20 persen kredit dari total yang dikucurkan yang boleh dipakai oleh grup sendiri. Tapi siapa yang bisa memastikan ketentuan ini dipatuhi oleh sang pengusaha yang kelewat "enak"memerah sapi gemuk bernama bank -- miliknya sendiri tadi.

Kasus semacam ini bisa dilihat dalam hal Bank Artha Prima (BAP), milik Oka Mas Agung atau Bank Pacific (BP) punya Ibnu Sutowo. Keduanya limbung lantaran duitnya dikuras oleh sipemiliknya dengan cara menyalurkan kredit ke grup sendiri dan macet. Jumlah kredit bermasalah di BAP mencapai Rp 889 miliar, yang terdiri atas Rp 345 miliar akibat penerbitan surat promes, dan Rp 565 miliar kredit macet.

Sedangkan BP diperkirakan menderita kerugian hingga mencapai Rp 3 triliun akibat ekspansi pemberian kredit ke grup sendiri dan penerbitan surat berharga (commercial paper). Ambisi sang direktris untuk membangun kawasan wisata resor Lido di Sukabumi, Jawa Barat, sebesar Rp 800 miliar, disebut-sebut sebagai salah satu penyebab bank milik bekas bos Pertamina ini terkuras pundi-pundinya.

Hal yang sama juga terjadi pada Bank Perniagaan dan Bank Artha, yang sempoyongan digerogoti pemiliknya sendiri. Bank Perniagaan digangsir oleh pemiliknya sendiri, Hindoro Budiono, selama empat tahun sebesar Rp 900 miliar lebih. Caranya, seperti yang dilakukan oleh para pemilik bank lainnya, dengan menerbitkan commercial paper (CP) yang dijamin oleh Bank Perniagaan. Nah, pada saat commercial paper jatuh tempo, surat-surat pengakuan utang itu tak bisa dicairkan.

Baca selengkapnya di:
http://www.tempo.co.id/ang/min/02/36/utama.htm

Dari Pakto 88 Sampai Likuidasi 16 Bank

Ada empat "penyakit" perbankan yang dibawa Pakto 88. Yaitu, bank-bank banyak dikuasai para konglomerat. Di tangan konglomerat, suburlah praktek insider lending alias pemberian kredit untuk kelompok usaha mereka sendiri. Padahal praktek tersebut terlarang bagi dunia perbankan. Salah satu contoh betapa maraknya praktek insider lending itu adalah ambruknya Bank Summa yang dilikuidasi BI pada tanggal 14 Desember 1992.

"Penyakit" lain adalah tingginya suku bunga. Bahkan ada bank swasta yang berani memasang tarif 30 persen setahun. Suku bunga tidak lagi ditentukan kekuatan pasar, akibat mekanisme kredit makin tidak sempurna dengan adanya alokasi kredit untuk kalangan sendiri. Kredit macet makin tak terkendali. "Penyakit" lain lagi, pemilik bank memperkuat status-quo kesenjangan penguasaan sumber ekonomi dalam masyarakat. "Penyakit" lainnya, investasi banyak dikucurkan ke sektor mewah, misalnya apartemen, perkantoran mewah, dan lapangan golf. Sesuatu yang dianggap sebagai kemubaziran investasi.
http://www.tempo.co.id/ang/min/02/36/utama3.htm

Mengapa Bos Sarijaya Tenggelamkan Tambang Uangnya?

Senin, 12 Januari 2009 | 07:02 WIB

PT SARIJAYA Permana Sekuritas merupakan perusahaan sekuritas lokal terbesar kedua, memiliki 48 kantor cabang yang tersebar di 24 provinsi. Namun, mengapa tiba-tiba Herman Ramli, Komisaris Utama yang juga pemilik 100 persen saham Sarijaya, nekat menggelapkan dana milik 8.700 nasabahnya senilai hampir Rp 300 miliar.

Langkah ini jelas akan menenggelamkan Sarijaya selaku perusahaan sekuritas dan manajer investasi yang selama ini menjadi tambang uang Herman Ramli. Di samping itu, juga memaksa Herman mendekam di hotel prodeo. Apa yang dilakukan Herman Ramli seperti bunuh diri. Lalu, mengapa Herman Ramli rela melakukan tindakan senekat itu? Keterpaksaan atau karena ada motif lain?

Mabes Polri menduga, uang nasabah Sarijaya yang digelapkan Herman dibagi-bagi kepada beberapa pihak. Dugaan tersebut muncul setelah menemukan aliran dana ke sejumlah rekening yang dikuasai berbagai pihak. Namun, Bareskrim Mabes Polri belum dapat mengungkap lebih lanjut dana aliran dari Herman Ramli digunakan untuk apa oleh pihak penerima. Apakah dipakai untuk usaha lain atau untuk keperluan lain atau sekadar diamankan, belum terungkap.

Namun, hasil penelusuran Persda Network ke berbagai pihak mengaburkan dugaan Mabes Polri. Herman Ramli melakukan penggelapan itu diduga karena keterpaksaan. Ia mencoba memanfaatkan kelemahan pengawasan dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) untuk menyelamatkan Sarijaya dari belitan utang.

Hanya, keberuntungan tidak berpihak kepada Herman Ramli. Langkah akal-akalan yang sebenarnya juga lazim dilakukan perusahaan sekuritas tidak membuahkan hasil. Namun, justru sebaliknya, terperosok ke dalam jurang yang lebih dalam.

Baca selengkapnya di:
http://www.kompas.com/read/xml/2009/01/12/07021095/mengapa.bos.sarijaya.tenggelamkan.tambang.uangnya

Penipuan Terbesar di Wall Street
Minggu, 21 Desember 2008, 07.30 WIB

Siapa yang tidak mengenal Bernard Madoff, seorang manajer investasi bertangan dingin di Wall Street. Namun itu semua ternyata palsu dan banyak yang menjadi korban penipuannya. Modusnya mengambil uang investor baru dan diberikan kepada investor lama atau "gali lubang, tutup lubang".

Baca selengkapnya di:
http://www.kompas-tv.com/content/view/10408/2

Penipuan Skandal Investasi Madoff rugikan Rp 650 trilyun.

Madoff investment scandal
From Wikipedia, the free encyclopedia

The Madoff investment scandal is the Ponzi scheme that former NASDAQ chairman Bernard Madoff confessed to in 2008. He founded the Wall Street firm Bernard L. Madoff Investment Securities LLC in 1960, and was its chairman until his arrest. Alerted by his sons, federal authorities arrested Madoff on December 11, 2008. On March 12, 2009, Madoff pled guilty to 11 felonies and admitted to operating what has been called the largest investor fraud ever committed by an individual. On June 29, 2009, he was sentenced to 150 years in prison with restitution of $170 billion. According to the original federal charges, Madoff said that his firm had "liabilities of approximately US$50 billion." Prosecutors estimated the size of the fraud to be $64.8 billion
 

DOA HARIAN - RAMADHAN

Puasa hendaklah dimulai dengan niat. Tanpa niat puasa tidak
syah. Hal ini sejalan dengan apa yang disabdakan oleh Rasulullah SAW yang
berbunyi: "Sesungguhnya segala amal perbuatan itu tergantung niat. Dan
sesungguhnya tiap-tiap orang yang beramal itu ditentukan oleh apa yang ia
niatkan"

 

Niat dalam menjalankan ibadah puasa ini adalah semata-mata
karena Allah. Karena mengharap ridho dan kasih-Nya.. Dengan kata lain bukan
dikarenakan malu kepada tetangga atau kepada orang lain, dan bukan pula
karena faktor politis dan sebagainya, akan tetapi dikarenakan oleh Allah
semata. Hal ini sesuai dengan perintah Allah dalam Al-Qur'an surat
Al-Bayyinah ayat 5 yang berbunyi: "Mereka tidaklah disuruh kecuali supaya
menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya."

 

Apa itu niat ?

Kalau kita bicara tentang niat, kami kira sudah tidak ada lagi
yang tidak tahu atau mengerti apa itu niat. Sebab niat itu sudah menjadi
bahasa Indonesia dan sudah sering kita pakai sehari-hari.

 

Namun demikian tidak ada salahnya kalau hal ini kita kaji kembali untuk menyegarkan ingatan. Niat adalah keinginan hati yang kemudian diiringi dengan perbuatan. Dalam bahasa Arab didefinisikan sebagai berikut: "Menyengajakan sesuatu yang dibarengi dengan perbuatan"

 

Umpamanya, kita mempunyai keinginan untuk pergi ke salah satu
tempat. Katakanlah ke Medan atau ke Surabaya . Kemudian keinginan tersebut
kita iringi  atau barengi dengan pelaksanaan, maka itulah yang dikatakan
niat. Tapi andaikata tidak dibarengi dengan perbuatan atau pelaksanaan maka
belum dikatakan niat. Yang demikian ini baru dikatakan angan-angan. Dalam
bahasa Arab disebut dengan "Tamanni".

 

Demikian juga halnya dalam menjalankan ibadah puasa ini. Kalau
kita sudah ada keinginan untuk mengerjakan puasa, kemudian kita laksanakan
keinginan itu, maka sudah termasuk dengan apa yang disebut niat.

 

Menempatkan niat

 

Ada yang mengatakan niat puasa itu hendaklah dilakukan setiap
malam bulan Ramadhan. Demikian pendapat Imam Syafi'i. Hal ini berdasarkan
kepada salah satu hadist  Nabi yang berbunyi: "Barang siapa yang tidak
berniat puasa pada malam hari, maka tidak ada puasa baginya." (Riwayat
Malik)

 

Kemudian ada hadist Nabi yang diriwayatkan oleh Abu Daud,
Tarmidzi dan Nasa'i, yang berbunyi: "barang siapa yang tidak berniat puasa
sebelum fajar, maka tidak ada puasa baginya."

 

Namun demikian, ada ulama yang mengatakan niat itu cukup sekali
saja waktu awal Ramadhan atau waktu memulai puasa. Demikian pendapat Imam Maliki dan Imam Ahmad.

 

Kesimpulannya, niat itu harus ada, sebab tidak syah puasa kalau
tidak pakai niat. Permasalahannya niat itu perlu dilapazdkan atau tidak ?
Niat itu sebaiknya dilafadzkan, seandainya tidak dilafadzkan juga tidak
apa-apa dan tetap syah puasanya. Mengenai waktu memasang niat itu sama saja. Apakah itu pada awal Ramadhan atau setiap malam mau puasa.

 

Narasumber: Buku "Puasa bukan sekedar kewajiban"

 

Tambahan:

1. Niat puasa adanya di dalam hati dan hukumnya wajib, sedangkan melafadzkannya (mengucapkan niatnya) sunah.

2. Perbedaan antara puasa sunah dengan puasa wajib adalah pada waktu
niatnya. Kalau puasa sunah lupa niat pada malam hari boleh saja niatnya pada
pagi hari, asalkan belum makan/minum apa-apa, sedangkan puasa wajib pada
bulan Ramadhan diniatkan pada malam hari atau sebelum fajar ketika makan
sahur. Kalau niatnya sudah masuk fajar, menurut ilmu "Mantik" dan kitab
'Ushul Fiqih "ghoyatul wushul" bukannya tidak ada puasa / puasanya tidak
syah. Puasanya tetap syah, hanya nilainya jadi puasa sunah biasa. Sedangkan
puasanya tetap harus diteruskan sebagaimana biasanya, tidak boleh
dibatalkan. Nanti setelah Ramadhan puasanya harus diQodho (diganti dengan
niat membayar puasa Ramadhan).

3. Memasang niat sebaiknya pada malam awal Ramadhan kita niatkan puasa
satu bulan penuh, sedangkan pada malam-malam berikutnya tetap kita niatkan setiap malam.

 

Keterangan:

* Niat puasa satu bulan seluruhnya adalah untuk menjaga-jaga takut ada
yang lupa niat pada malam berikutnya.

* Niat puasa setiap malam Ramadhan adalah untuk menyegarkan atau
memperbaharui niat kita. Tapi walaupun seumpamanya kita lupa niat, kita
tidak usah mengqodho-nya karena diawal Ramadhan kita sudah niat untuk
seluruhnya.

 

Adapun bacaan  niatnya sbb:

 

- Untuk bacaan niat satu bulan penuh pada awal Ramadhan: "Nawaitu
shauma sahri romadhona kullihi" (Saya niat puasa pada bulan Ramadhan satu
bulan seluruhnya).

-         Untuk niat puasa pada setiap malam: "Nawaitu shauma ghodin 'an
adaai fardhu syahri romadhona hadzihis-sanati lillahi ta'ala" (Saya niat
puasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan karena Allah
Ta'ala) Atau lebih bagus bacanya di-idhofatkan semua (kashroh) yaitu :

-         Untuk niat puasa pada setiap malam: "Nawaitu shauma ghodin 'an
adaai fardhi syahri romadhoni hadzihis-sanati lillahi ta'ala" (Saya niat
puasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan karena Allah
Ta'ala)

 

Senandung Blewah...

Oleh : Ietje S. Guntur

Bulan puasa. Bulan Ramadhan baru bergulir . Tetapi urusan dapur dan menu berbuka puasa sudah memenuhi agenda saya, dan barangkali juga ibu-ibu para bidadari lainnya. Inilah serunya, dan barangkali aneh juga. Puasa setahun sekali, ibu-ibu justru lebih banyak direpotkan dengan urusan menu berbuka puasa setiap hari...hehehehe...

"Apa nih hidangan buka puasanya ?" begitu biasanya Pangeran Remote Control dan si Cantik membuka perbincangan. Sambil matanya melirik ke meja makan. Berharap ada sesuatu yang istimewa dan lain dari biasanya.

"Apa, ya ? Ya itu deeh...ada kolak, ada gorengan !" saya menunjuk ke arah meja makan. Kolak , entah kenapa memang menjadi hidangan tradisi yang tak tergeser oleh apa pun !
"Hmm...nggak ada yang segar-segar, ya ?"
"Apa yang segar ? Buah ?"
"Blewah gitu...kan enak tuh...Es blewah !"
"Ohh...iya...boleh juga. Tapi jangan sekarang. Besok-besok saja !" sahut saya, sambil memutar otak, dimana gerangan harus mendapatkan buah blewah yang menjadi idaman.

Saya sendiri awalnya memang kurang menyukai buah blewah ini. Bukan karena rasanya tidak enak, tapi karena belum terbiasa. Dulu, ketika masih di Sumatra, saya tidak mengenal buah blewah ini. Selama bulan puasa, buah-buahan yang menjadi minuman penyegar saat berbuka puasa adalah buah timun yang diserut, kemudian diberi gula pasir dan tambahan potongan es batu. Rasanya segaaarr....

Setelah pindah dan tinggal lama tinggal di Jawa, saya mulai melihat buah blewah yang dijajakan pinggir-pinggir jalan oleh pedagang buah. Kadang-kadang ada juga pedagang buah di pasar tradisional yang menjual buah ini. Seperti sekarang, saat menjelang dan pada bulan Ramadhan di pinggir jalan di kompleks perumahan saya sudah berjejer penjual buah blewah menjajakan dagangannya. Buah-buah blewah, yang mirip dengan labu parang atau timun suri, digelar begitu saja hanya beralas plastik, atau diatas rerumputan. 

Buah blewah ini memang menarik. Umumnya buahnya berbentuk bulat lonjong, dengan kulit berwarna jingga terang dengan bercak kehijauan. Dan di balik kulit buat yang tipis, terdapat daging buah yang relatif lembut dan bertekstur. Serta di bagian dalamnya terdapat rongga yang berisi biji dan serat. Aroma buah blewah yang wangi menyeruak di udara, mengundang pembeli untuk singgah dan memborong buah yang berasa manis segar ini.

Walaupun blewah bukan buah musiman seperti mangga atau rambutan, tetapi beberapa tahun terakhir ini saya perhatikan, bahwa musim buah blewah baru semarak menjelang dan pada saat bulan Ramadhan. Buah blewah, yang pohonnya tumbuh merayap di tanah seperti labu dan semangka, memang hampir identik dengan bulan puasa. 

Kendati di bulan-bulan yang lain ada juga yang berjualan blewah di pasar-pasar buah tradisional, tetapi beberapa bulan menjelang bulan puasa penanaman buah blewah ini memang diistimewakan. Kebun buah blewah ini tidak selalu harus menggunakan lahan khusus. Sering juga petani blewah adalah petani musiman yang memanfaatkan sawah atau ladang yang sudah dipanen.

Saya pernah melihat kebun buah blewah di sisi kiri kanan jalan tol arah Cirebon, dan beberapa daerah di Bekasi dan Krawang. Menurut beberapa petani yang sempat saya ajak ngobrol, khusus menjelang bulan puasa mereka menanam blewah untuk konsumsi masyarakat yang menjalankan ibadah puasa. Selain rasanya yang segar, buah manis ini juga cepat memulihkan tenaga yang terkuras selama berpuasa sepanjang hari. 

Tak hanya itu. Buah blewah, yang punya nama ilmiah Cucumis melo L. convar. cantalupensis memiliki khasiat yang sangat banyak. Antara lain kaya kandungan mineral kalium dan provitamin A serta serat makanan. Kandungan gizi dalam buah ini bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh, menyehatkan fungsi ginjal dan limpa, dan menurunkan tekanan darah. Jadiiii...selain enak dan segar, blewah pun bisa bikin awet muda...he he he...Nggak usah repot beli multi vitamin impor, buah lokal yang eksotik ini cukup mantap sebagai penyeimbang gizi dan penjaga kesehatan.



Ngomong-ngomong soal blewah, sejauh yang saya amati...sampai saat ini belum ada hidangan es blewah di hotel-hotel berbintang di Jakarta. Pamor blewah belum setara dengan pamor saudara sepupunya, semangka, yang sudah menjadi hidangan pilihan di hotel dan resto bintang empat dan lima. Padahal, dengan keunikan rasanya yang manis harum dan kesegarannya yang menggoda, seyogyanya sudah saatnya blewah naik panggung ke hotel bintang yang berkilauan.

Saya sendiri belum tahu alasannya, kenapa hotel-hotel bintang, bahkan yang berada di bawah bendera jaringan hotel Indonesia sendiri masih enggan memasukkan buah eksotik ini ke dalam menu regular minumannya. Barangkali hanya satu atau dua hotel berbintang saja yang nekad...(hmm...soalnya berani menerobos pakem jaringan hotel internasional yang dikuasai modal luar) , menghidangkan es blewah dalam acara khusus seperti buka puasa bersama yang diselenggarakan di hotel-hotel berbintang. Padahal kan keren juga tuh kalau melihat es blewah ini dimasukkan ke dalam daftar seasonal tropical fruit...hehehe...sejajar dengan mangga dan rambutan yang sudah mendapat tempat lebih dahulu . Apalagi kalau ada sebutan, misalnya Blewah Krawang...woooww....pasti ada rasa bangga yang mencuat terhadap buah lokal rasa internasional ini...


Menyimak kasus...eeeh, kenapa jadi kasus ya ? Mhmmm...pokoknya menyoal tentang blewah, entah kenapa rasa kebangsaan saya ikut-ikutan bergolak. Belajar dari banyak kasus pembajakan hasil karya bangsa Indonesia yang kemudian diakui sebagai karya negara lain, membuat saya jadi prihatin. Dari mulai urusan tempe, batik, lagu, tarian, bahkan juga buah-buahan dan ayam...yang berasal dari Indonesia setelah dipatenkan oleh orang lain, barulah kita kalang kabut. Saya kuatir...(semoga tidak berlebihan), suatu saat si Blewah Krawang ini pun diakui dan dipatenkan oleh orang lain. Dan menjadi konyol, kalau kemudian hak tanam buah blewah ini pun harus diatur oleh negara lain...hiks hiks hiks...

Jangan tertawa dulu !

Arus globalisasi dan kesadaran mendaftarkan hak paten untuk bermacam-macam hasil karya, termasuk hasil budi daya pertanian sudah melanda banyak negara. Sementara kita, yang begitu kaya dengan hasil bumi lokal masih adem ayem dan tentrem raharjo...tek trek tek tek...!!!

Saya prihatin, mumpung masih bisa prihatin. Saya mendahului...dengan rasa sedih. Saya masih berharap...suatu hari nanti...blewah berwarna kuning orange keemasan itu akan naik tahta dari pinggir jalan ke jajaran kuliner kelas internasional...

Di sisi lain, kalau buah blewah ini tidak cepat-cepat diangkat ke permukaan, tidak cepat-cepat diberi label dan disertifikasi, barangkali suatu hari nanti saya tidak akan lagi melihat pedagang buah menggelar dagangannya di pinggir-pinggir jalan seputar kompleks perumahan tempat tinggal saya. Suatu hari nanti, kita, termasuk saya, tidak bisa lagi menikmati segarnya es blewah pada saat berbuka puasa dengan sesuka-suka kita. Suatu hari nanti, es blewah tidak lagi menyemarakkan acara family day yang selalu heboh dan hiruk pikuk sesaat setelah bedug magrib bertalu-talu...


Menatap es blewah yang mulai mencair di gelas , saya termenung.

Buah sederhana itu telah memberi banyak kontribusi dalam rangkaian ritual bulan Ramadhan. Walaupun dia bukan buah wajib atau buah berlabel tertentu, tetapi kehadirannya yang sejenak, sekali setahun mampu mengikat hati banyak keluarga. 

Tak dapat dipungkiri, bahwa demi segelas es blewah kita bergegas pulang ke rumah, agar dapat berbuka puasa bersama suami, isteri, anak, cucu, menantu, kakak, adik dan anggota keluarga lain. Bahkan persahabatan pun bisa lebih erat dengan minum es blewah sebagai welcome drink dalam acara-acara reuni dan buka bersama yang semakin menjadi tradisi belakangan ini.

Seandainya saja...kita bisa belajar dari segelas es blewah, yang kesegarannya dapat membasuh kerongkongan yang kering sepanjang hari. Yang khasiatnya bisa membuat awet muda. Yang kehadirannya dapat menyejukkan dan mengikat hati kita semua...

 

Marilah saling memaafkan

Oleh : Erwin Arianto
Suatu hari seorang sahabat bercerita kepada saya, bahwa dia telah tersakiti oleh seorang rekannya, dan dia telah membalas rasa sskitnya yang tersimpan menjadi sebuah dendam dalam hatainya, dan dia berkata puas sah ngebalas sakit hati ini sama dia. Dan saya pun hanya tersenyum mendengar cerita sahabat saya tersebut.

Tanpa disadari kita sering bila kita tersakiti hal yang biasanya pertama timbul adalah ingin membalas perlakuan orang yang menyakiti kita, itulah adalah reaksi wajar seorang manusia.
Walaupun mudah diucapkan, memaafkan bukanlah perbuatan yang mudah dilakukan. Ketika seseorang telah atau akan dicelakai, maka yang tertanam biasanya perasaan dendam dan ingin membalas. rasaan sepertiitu adalah wajar dalam diri orang biasa. Namun, sikap memaafkan hanya ada pada diri orang yang luar biasa.

Menurut saya yang kurang berpengetahuan ini, ada cara elegan yang lebih memberi nilai lebih kepada dirikita, yaitu dengan memaafkan kesalahan orang lain yang telah menyakiti diri kita.
"tapi kita kalah dong, engga puas, masih dendam" suatu pertanyaan yang manusia wi dari seorang sahabat ketika saya mencoba menyampaikan pendapat menganai memafkan, benar, reaksi manusia akan membalas semua perlakuaan yang diterima, Ada aksi pasti ada reaksi.

Coba kita berfikir tenang bila kita disakiti oleh seseorang dan kita membalas, apalah permasalaan akan selesai pada saat itu„? Dengan teori kemungkinan, akan menghasilkan kemungkinan yang kecil. Ketika kita membalas, orang yang menyakiti kita akan bereaksi sama, jadi permaslahan akan berlanjut tanpa ada ujung.

Dan bagi yang mempunyai keluhuran akhlak, mereka bukan hanya mampu memaafkan kesalahan orang lain, melainkan sekaligus membalas kesalahan tersebut dengan kebaikan yang tak pernah tererbayangkan oleh sang pelaku. hal tersebut justru dapat mempererat talisilaturahim dan membuat antara yang berselisih saling memikirkan seolah-olah mereka adalah sahabat yang sangat setia.

Sesuai prinsip matematika Minus satu (-1) ditambah minus satu (-1) akan menghasilkan jumlah minus yang lebih besar (-2), begitu pula dendam, bila kita menyalurkan dendam, akan menghasilkan dendam yang lebih besar.

Ketika kita memaafkan adalah hal yang positif, seperti persamaan matematika, ketika minus satu (-1) ditambah (+1) akan menghasilkan Nol (0), hal itu pun berlaku ketika kita tersakiti (-), dan kita bereaksi positif dengan memaafkan (+) akan menghasilkan Nol (0), dan tidak akan ada maslah yang baru yang timbul, dan masalah akan selesai saat itu juga.

Dengan bisa memaafkan kesalahan orang, juga memperlihatkan kebesaran hati kita sebagai manusia, kita akan secara tidak langsung orang akan memandang kita sebagai orang yang berbesar hati dan bijak sana.

Meminta maaf memang bukan hal yang mudah; kadang kita tidak menyadari bahwa tindakan kita telah menyakiti orang lain. Di sisi lain, memberi maaf juga sulit dilakukan; karena kadang masih tetap mengungkit-ungkit kesalahan orang lain. Ternyata tidak mudah menanamkan sikap iklas dalam diri untuk memaafkan orang lain.

Kalau melihat dari sisi sebaliknya, ternyata memberi maaf bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Dari berbagai cerita selama ini, banyak peristiwa yang mencerminkan hal ini. Permintaan maaf seringkali tidak serta merta diiringi dengan perasaan rela memaafkan. Contohnya saja, meskipun orang lain sudah minta maaf, kita masih mengingat-ingat kejadian saat kita disakiti oleh orang lain, terlebih lagi jika kita merasakan ada kerugian yang timbul akibat kesalahan orang tersebut. Seolah-olah ada rasa tidak puas bila orang yang melakukan kesalahan tersebut belum merasakan kerugian yang sama.

Dalam hidup ini ada kalanya kita dan orang terdekat kita berada dalam situasi yang sulit, yang kadang menyebabkan kita mengatakan atau melakukan hal-hal yang menyakiti satu sama lain. Juga terjadinya beda pendapat dan konflik karena sudut pandang yang berbeda. Oleh karena itu, sebelum kita menyesal di kemudian hari, cobalah untuk saling memaafkan dan melupakan masa lalu.

Seperti sebuah cerita dari milis, ketika sesorang marah, diminta untuk menancapkan satu butir paku di sebatang pohon, ketika dia tidak marah dan berhasil memaafkan dia mencabut kembali paku yang ditancapkan, maka akan tersisa lubang-lubang yang tertancap didinding.

Begitu pula saat kita membalas sesuatu dendam, yang terjadi kita akan membuat bekas luka dihati sesorang yang kita balas, luka fisik dapat sembuh, luka hati susah untuk sembuh. Tapi hal ini tidak akan terjadi jika kita bisa memaafkan, kalau kita bisa memaafkan kesalahan seseorang maka tidak akan ada paku yang tertacap, dan tidak akan menimbulkan lubang di dalam hati seseorang. Dan kita tidak kembali menyakiti orang lain.

Mari kita bersama belajar menajdi seorang yang bijaksana dan terhormat dengan bisa memaafkan kesalahan orang lain. Karena jujur cape ketika kita menyimpan dendam, saat kita dendam kepada orang lain, percaya atau tidak kita akan menjadi orang yang paling memperhatikan oranng tersebut, kita memperhatikan untuk melihat titik lemah orang tersebut. Dan kita merasa geram saat orang tersebut memperoleh kenikmatan atau kebahagian. Mungkin orang tersebut tahu kita perhatikan. Cape deh.

Lebih baik kita bisa memaafkan dan kita bisa hidup dengan tentram dan damai, jadi buat apa kita mendendam, mari kita saling memaafkan.dan hidupkita akan lebih damai dan indah. Kiranya kata-kata yang terucap pernah melukai, laku pun pernah tak berkenan, dan diam membawa prasangka. Mohon dimaafkan, agar ringan melangkah dalam kehidupan

"Mari kita belajar memaafkan, karena jadi orang yang pemaaf akan lebih terhormat, disbanding dengan orang pendendam"

" Dengan memafkan kita akan menyelesaikan masalah tanpa masalah"

 

1000 VS 100.000

Konon, uang seribu dan seratus ribu memiliki asal-usul yang  sama tapi mengalami nasib yang berbeda. Keduanya sama-sama
dicetak di PERURI dengan bahan yang berkualitas dan peralatan yang sama.

Pertama kali keluar dari PERURI, uang seribu dan seratus  ribu sama-sama bagus, berkilau, bersih, harum dan menarik. Namun tiga bulan setelah keluar dari PERURI, uang seribu dan  seratus ribu bertemu kembali di dompet seseorang dalam  kondisi yang berbeda. Uang seratus ribu berkata pada uang  seribu :"Ya, ampiiiuunnnn. ...........darimana saja  kamu, kawan? Baru tiga bulan kita berpisah, koq kamu udah  lusuh banget? Kumal, kotor, lecet dan...... bau! Padahal  waktu kita sama-sama keluar dari PERURI, kita sama-sama keren kan ...... Ada apa denganmu?"

Uang seribu menatap uang seratus ribu yang masih keren  dengan perasaan nelangsa. Sambil mengenang perjalanannya, uang seribu berkata : "Ya, beginilah nasibku , kawan. Sejak kita keluar dari PERURI, hanya tiga hari saya berada di dompet yang bersih dan bagus. Hari berikutnya saya sudah pindah ke dompet tukang sayur yang kumal. Dari dompet tukang sayur, saya beralih ke kantong plastik tukang ayam. Plastiknya basah, penuh dengan darah dan kotoran ayam.

Besoknya lagi, aku dilempar ke plastik seorang pengamen, dari pengamen sebentar aku nyaman di laci tukang warteg.  Dari laci tukang warteg saya berpindah ke kantong tukang  nasi uduk, dari sana saya hijrah ke 'baluang' (pren  : tau kan baluang...?) Inang-inang. Begitulah perjalananku  dari hari ke hari. Itu makanya saya bau, kumal, lusuh, karena sering dilipat-lipat, digulung-gulung, diremas-remas. ......"

Uang seratus ribu mendengarkan dengan prihatin.: "Wah, sedih sekali perjalananmu, kawan! Berbeda sekali dengan pengalamanku. Kalau aku ya, sejak kita keluar dari PERURI  itu, aku disimpan di dompet kulit yang bagus dan harum.

Setelah itu aku pindah ke dompet seorang wanita cantik. Hmmm....dompetnya harum sekali. Setelah dari sana , aku lalu berpindah-pindah, kadang-kadang aku ada di hotel berbintang  5, masuk ke restoran mewah, ke showroom mobil mewah, di tempat arisan Ibu-ibu pejabat, dan di tas selebritis. Pokoknya aku selalu berada di tempat yang bagus. Jarang deh aku di tempat yang kamu ceritakan itu. Dan...... aku jarang lho ketemu sama teman-temanmu. . "

Uang seribu terdiam sejenak. Dia menarik nafas lega, katanya : "Ya. Nasib kita memang berbeda. Kamu selalu berada di tempat yang nyaman. Tapi ada satu hal yang selalu membuat saya senang dan bangga daripada kamu!"

"Apa itu?" uang seratus ribu penasaran. "Aku sering bertemu teman-temanku di kotak-kotak amal di mesjid atau di tempat-tempat ibadah lain. Hampir setiap minggu aku mampir di tempat-tempat itu. Jarang banget tuh aku melihat kamu disana....."

Begitulah manusia dan nasib, terkadang nasib baik membuat manusia lupa akan fitrahnya kepada sang kuasa, mereka terlalu menikmati dunia dan melupakan akhirat. yang mana kah nasib anda uang 1000 atau 100.000
 

Kepastian Dalam Ketidakpastian

Apakah anda bisa meramalkan sebuah perubahan yang terjadi, apakah anda bisa tahu apa yang akan terjadi besok hari kepada anda, jawabanya adalah tidak, hal ini saya dapat ketika menjenguk seorang sahabat karib saya dari SMP "iskandar" beliau awalnya dalam keadaan sehat walafiat dan Suatu beberapa waktu lalu beliau di vonis memiliki tumor di tubuhnya, perubahan terjadi dari badan yang sehat dan dapat beraktifitas menjadi lemah akibat penyakit tersebut, menjadi lemah dan tidak berdaya sungguh membuah hati berfikir, bahwa hidup akan selalu berubah dan penuh dengan suatu ketidakpastian, sesuatu yang kepastian dalam hidup hanyalah sebuah ketidakpastian.

Sesuatu yang pasti adalah ketidakpastian.  Tidak ada sesuatu pun yang pasti selain ketidakpastian itu.Lebih menarik lagi bila kita sedikit mengkaitkan dengan kehidupan sehari-hari, misalnya:Sesuatu yang pasti akan hari esok adalah bahwa hari esok itu tidak pasti. dengan ketidakpastian ini kita menjadi ingin menyiapkan diri menghadapinya. karena manusia hidup dari ketidakpastian Jika segalanya sudah pasti maka kemanusiaan hilang artinya.

Menurut ahli motivasi Maslow kebutuhan dasar manusia salah satunya adalah keinginan untuk mendapatkan hal-hal yang pasti-pasti merupakan sesuatu yang menjadi kebutuhan utama manusia dalam kehidupan. Dengan mempunyai keinginan tersebut sebetulnya kita berhadapan dengan sebuah ketidakpastian karena kehidupan kita sehari-hari sendiri sudah penuh ketidak-pastian. Setiap kali bangun pagi, kita sudah menghadapi dunia yang penuh ketidak-pastian. Kita memang sudah membuat berbagai perencanaan, tetapi Bisakah  kita memastikan bahwa apa yang sudah terencana tersebut pasti 100 peren terlaksana sesuai dengan rencana yang sudah dibuat.

Bisakah kita berhenti untuk khawatir menghadapi sebuah ketidakpastian, Mengkhawatirkan untuk berhenti Khawatir sudah menambah kekhawatiran diri sendiri. Apa yang membuat manusia khawatir dalam hidup ini? Tidak bisa hidup? Karena tidak ada makanan dan pakaian maka tidak bisa hidup? Itu kekhawatiran dari beberapa persen penduduk dunia ini yang sedang hidup dalam kelaparan. Tapi, apa yang menjadi kekhawatiran dari orang-orang yang tidak kelaparan? Tidak ada jaminan masa depan? Tidak ada jaminan untuk tetap mempertahankan segala kesenangan dan kenikmatan?  bukankah memang semuanya itu tidak bisa dipertahankan dan suatu saat pasti hilang?! Hanya tinggal menunggu waktu untuk menghadapi semuanya, karena semuanya sementara dan terakhir kita harus mati dan meninggalkan semuanya..Kalau memang sudah pasti untuk kehilangan semuanya, mengapa harus khawatir dan merasa tidak pasti? Mengapa bukan mempersiapkan diri untuk kehilangan segala sesuatu dan menghadapi saat seperti itu? Buk ankah itu lebih realistis?

Ketidakpastian seperti  memang tidak pernah dapat diduga, tak terkirakan. dan kalau sudah begini, memang percaya tidak percaya, apa saja bisa berubah diluar bayangan sebelumnya.kehidupan itu bisa berubah pada waktu yang kita tidak pernah tahu kapan. karena manusia tidak dapat memahami bagian-bagian temporal dalam hidupnya secara keseluruhan. Dari apa yang terjadi hari ini kita tidak bisa memahami kehidupan kita di kemudian hari. tapi jangan khawatir dengan ketidak pastian karena dalam ketidakpastian kutemukan harapan, dalam ketidakaturan kutemukan cinta, dalam ketidakjelasan kutemukan cahaya. berharap ada banyak pertanyaan  agar ada banyak tantangan untuk tumbuh dan berkembang!

Memang, hidup ini tidak pasti. Siapa yang bisa memastikan kehidupan ini? Tidak ada yang bisa memastikan. Hidup ini terus mengalami perubahan dan jika kita tidak bisa menerima perubahan itu, kita menjadi stres luar biasa. Pada umumnya kita tidak mau adanya perubahan dan ingin segala sesuatunya tetap. Sikap seperti inilah yang membuat kita cemas, bingung, khawatir, dan ragu menghadapi hidup.Sikap batin yang positif sangat berguna bagi kita untuk menghadapi ketidakpastian hidup. Diperlukan kekuatan yang benar-benar mengarahkan kita kepada perjuangan hidup dan membutuhkan waktu yang lama. Perjuangan kita belum usai sebelum kita mencapai pencerahan. Namun, yang terpenting bagi diri kita adalah membiasakan membangun mental untuk menghadapi hidup ini.karena ketidakpastian akan menumbuhkan sebuah harapan yang akan membawa sebuah kepastian dalam hidup manusia.Ketidakpastian adalah salah satu tantangan untuk mencari Kepastian Hidup. Dalam mengarungi hidup ini diperlukan ketang guhan, kesabaran, dan Sebuah harapan untuk membuat Kepastian dalam ketidakpastian Hidup...
 

Membaca Keajaiban Pikiran Manusia

Oleh : Erwin Arianto
 
Pernah saya membaca dalam beberapa artikel dan saya pun mengakuinya bahwa pikiran manusia sungguh ajaib, kenapa? apapun yang kita cari kemungkinan akan kita temukan di dalam pikiran kita. Jadi bila kita mencari keburukan, tak akan sulit bagi anda untuk menemukannya, dan bila anda mencari keindahan juga pasti akan anda temukan. Buktinya, banyak dari pembaca media ini dapat membuat artikel, cerpen dan puisi yang sangat menawan.

Sebagian besar pengalaman kita tergantung pada cara kita menyikapi hidup ini, ada sedikit cerita tentang dua orang tukang bangunan si Joko dan si baba yang kerjanya sama persis. Dan suatu ketika saya bertanya kepada Joko "apa yang kamu kerjakan?" Joko menjawab dengan negative dan mengasihani dirinya sendiri "Aku duduk disini setiap hari, meletakan satu bata diatas bata yang lain."

Saya pun beralih bertanya kepada si baba dengan pertanyaan yang sama, tetapi mendapat jawaban yang berbeda dari si baba, dengan mantap penuh percaya diri si baba berkata " Aku seorang pekerja ahli. Aku membantu membangun gedung-gedung yang anda lihat disekitar anda ini, tanpa peran ku gedung-gedung tersebut tak akan pernah terbangun." Dari cerita diatas jawaban dari kedua tukang bangunan tidak ada yang salah, keduanya benar. Mudah bagi anda untuk mengerti bahwa dalam kehidupan anda bisa mengalami seperti kedua tukang bangunan tersebut dan anda dapat menyikapi dengan cara yang berbeda. Yaitu cara pertama anda bisa mengambil hikmah, anugerah yang tersembunyi dalam keadaan, atau masalah yang ada dan mengambil pelajaran berharga dari setiap masalah atau keadaan yang ada. Atau anda bisa memilih sikap yang lebih umum yaitu melihat dari sisi sulit dan sisi buruknya sebagai bukti hidup ini keras dan tak adil.

Saya sadari membaca tulisan ini tidak berarti anda akan mampu menyikapi masalah secara lebih positif, (saya pun tidak selalu bisa), tapi selalu menenangkan bisa mengetahui bahwa selalu ada sisi positif dari sebuah permasalahan yang ada. Mungkin ada dari anda yang berkata "tulisan Erwin adalah omong kosong " tapi mungkin beberapa anda akan bisa bertanya pada diri anda sendiri " apa pilihan yang tersedia bagiku atas keadaan/masalah yang kuhadapi saat ini.?"

Satu-satunya pilihan yang paling mudah dan umum adalah berpikir negative menyerah, kalah, berpikir pesimis. Tapi saya meminta anda untuk berfikir sejenak bahwa pilihan tersebut bukan lah pilahan terbaik. Pilihan tersebut membuat situasi menjadi lebih buruk, semakin sulit diatasi dan lebih berat dari keaadaan sebenarnya. Dan membuat orang disekitar anda akan merasa tertekan dan tidak aman, dan mengurangi kesempatan anda untuk menyelesaikan secara efektif dan menang. Menurut ingatan saya berdasarkan pengalaman hidup saya, setiap kali saya mampu bersikap positif terhadap sebuah situasi, apa pun itu, sikap itu membuat saya menjadi berkembang dan mendapatkan penyelesaian yang kreatif serta tepat sasaran. Sikap positif mencegah hari-hari buruk menjadi tambah buruk, seperti keadaan kita sedang putus cinta, gagal dalam wawancara kerja, gagal mendapat promosi, salah dalam menempatkan strategi bisnis, gagal mendapat beasiswa, menderita kebangkrutan financial, retaknya hubungan pernikahan, dan lain-lain. Dengan bersikap positif membuat kita lebih tegar, dan kita pun dapat menemukan hikmah dibalik suatu kejadian yang menyakitkan dan memfokuskan pikiran kesana. Kita pasti bisa jika kita mau untuk berlatih. Pendek kata bersikap positif membantu kita untuk tidak meributkan masalah dan terlalu dalam. Saya mengajak sahabat-sahabat ku semua untuk berlatih berfikir positif, betapa indah kehidupan ini jika kita isi dengan berfikir positif. Saya yakin anda pun pasti bisa. Mari bersama ciptakan kehidupan yang lebih baik dengan berfikir positif.Lebih baik memiliki sedikit ilmu untuk diamalkan dari pada banyak ilmu tapi tak terpakai. Mari kita berfikir positif. Melakukan perubahan kecil dengan berfikir positif sekarang, untuk mencapai sukses besar kemudian adalah investasi yang tak memerlukan modal tapi menghasilkan keuntungan yang besar.
 
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. ARTIKELIUS - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger