Ekoponik: Lobster Dipanen, Selada Dipetik

Bayangkan bila Anda dapat memanen lobster dan sayuran sekaligus di halaman
belakang rumah. Tentu sangat menyenangkan, bukan? Dengan sistem ekoponik,
semuanya bisa terwujud di lahan seluas 10-20 m2. Lobster dan selada hidroponik
tumbuh sehat di dalam air yang bersirkulasi terus-menerus. Lantaran tidak
menggunakan nutrisi hidroponik dan nirpestisida, dijamin biayanya murah.

Teknik itulah yang diterapkan David Attawater, hobiis lobster asal Australia.
Setiap 4-5 bulan, ia memamen lobster dan selada dari halaman belakang rumah.
Padahal di sana tak terlihat kolam pembesaran atau akuarium berukuran besar
layaknya peternak lobster. Yang tampak hanya barisan selada di atas talang
hidroponik dan beberapa kolam fiber tertutup styrofoam. Namun, saat penutup
putih itu diangkat tampak ratusan crayfish-nama lain lobster air
tawar-berukuran 10-12 cm berkecipak.

Ini lobster ekoponik, ujarnya. Dengan menggunakan jaring, ia mengangkat 5-6
lobster berbobot sekitar 80-90 g itu ke dalam ember. Ia lalu melangkah ke kolam
lain yang jaraknya hanya 2-3 langkah. Di sana 12 ikan silver perch berbobot 250
g/ekor dipanen. David mengambil 2 ekor Bidyanus bidyanus kesukaannya lalu
memetik beberapa helai selada dari talang hidroponik. Hari itu sup lobster
lengkap dengan sayuran hasil dari kebun ekoponik menjadi menu spesial.
Lobster ekoponik

Terobosan terbaru di dunia lobster yang diterapkan pakar di bidang hidroponik
itu kini mulai dilirik di Indonesia. David menyebutnya sistem ekoponik karena
memadukan akuaponik dan hidroponik. Prinsip teknik ini, air berputar dari satu
kolam ke kolam lain tanpa ada yang terbuang. Meski di lahan sempit dan sumber
air terbatas, David bisa membesarkan lobster, selada, dan tanaman hias
sekaligus.

Ekoponik yang dibuat David terdiri dari kolam ikan berukuran 3,4 m x 1 m x 1 m
berisi ikan air tawar. Lalu 3 talang NFT sepanjang masing-masing 3 m ditanami
selada hijau, 2 tumpukan styrofoam sebagai biofi lter, kolam permanen yang
dilengkapi tanaman air sebagai fi lter alami, tangki pembersih racun, dan kolam
lobster berukuran 1,5 m x 0,5 m x 0,5 m. Setiap bagian dihubungkan dengan pipa
PVC berdiameter 3,5 cm sepanjang 2-3 meter. Di ujung pipa diberi lubang
sebanyak 15-20 buah sebagai tempat keluar air sekaligus aerator. Air didorong
menggunakan 2 pompa otomatis yang beroperasi setiap 15 menit. Dengan cara itu
kebutuhan oksigen terlarut tetap terjamin.

Nitrat dan amonium
Cara kerjanya? Sebanyak 500-600 liter air dalam kolam ikan menjadi sumber air
utama bagi sistem ekoponik. Dari sana air dialirkan ke kolam lobster dan talang
hidroponik. Nah, supaya air terbebas dari nitrat, amonium, dan polutan lain
yang beracun, sebelumnya dimasukkan ke dalam kolam berisi paku-pakuan seperti
Boston ferns, maiden hair ferns, dan selada. Tanaman-tanaman itu bertugas
sebagai penyerap kelebihan nitrat yang berbahaya bagi lobster. Nitrat dan
amonium justru dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman air.

Lantaran sistem ekoponik dirancang untuk menyuplai nutrisi secara kontinu,
nitrat dan amonia yang terkandung dalam kotoran ikan dan lobster harus difi
lter. Dari kolam lobster, nitrat, amonia, dan zat padat terlarut dialirkan
melalui pipa PVC berdiameter 3,5 cm sepanjang 1-2 m menuju tangki pembersihan.
Di dalam tangki berkapasitas 65 liter itu racun-racun ditangkap menggunakan
katup dan kain yang dilekatkan pada ujung pipa.

Agar lebih steril, alumnus Grafton National Fishing Industry Education Centre,
Austalia, itu menyaring kembali air di kolam penyaringan. Kolam berukuran 0,5 m
x 0,2 m x 0,3 m dilengkapi tanaman air Bacopa monniera yang berfungsi sebagai
penahan kerikil dan kotoran padat lain. Sebanyak 10-15 tanaman air itu
diletakkan di dalam lubang di dasar kolam.

Dengan sistem gravitasi, air kemudian mengalir secara otomatis ke biofi lter
yang posisinya lebih rendah. Biofi lter sederhana itu berupa 10 tumpukan boks
styrofoam yang dasarnya diberi 4-5 lubang kecil dan dialasi jaring halus.
Setiap tumpukan berisi ratusan bola-bola kecil yang bertugas menangkap sisa
nitrit (NO2) dan nitrat (NO3). Nah, air itulah yang dipompa kembali menuju
kolam lobster dan NFT, kata David.
Pemberian nutrisi

Ir Cuncun Setiawan, peternak lobster kawakan di Jakarta, berpendapat beternak
lobster dengan sistem ekoponik dapat diterapkan asal pasokan air bebas racun.
Bila kondisi air bagus lobster pasti tumbuh sehat, kata Cuncun. Menurutnya
sistem ekoponik pada lobster cocok untuk skala hobiis karena efi sien di lahan
sempit. Namun, sulit diterapkan untuk pembesaran karena hewan bercangkang itu
memerlukan lahan luas untuk tumbuh besar.

Tak hanya air bersih dan oksigen terlarut yang diperlukan. Pakan berupa pelet
juga diberikan 2-3% dari bobot tubuh atau sekitar 200-300 g/hari. Selain itu
lobster diberi tambahan pakan berupa kulit wortel, vitamin, dan mineral.
Menurut Yos Sutiyoso, pakar hidroponik di Jakarta, selada hidroponik dan
tanaman hias air dapat tumbuh sehat lantaran mendapatkan suplai nutrisi berupa
N, P, K, Ca, Mg, S, Fe, Mn, Cu, Zn, B, dan Mo dari kotoran ikan dan lobster
yang terurai. Kotoran ikan dan lobster mengandung zat yang diperlukan selada.
Hanya perlu dicermati jumlah nutrisi yang dipasok ikan dan lobster, kata Yos.
Menurutnya pasokan pakan dan nutrisi berbanding lurus dengan kotoran yang
dihasilkan.

Parameter air
Pertumbuhan lobster, ikan air tawar, hingga tanaman air tergantung kondisi air.
Oleh karena itu, David rutin mengecek kandungan oksigen terlarut, pH, dan suhu.
Dengan sistem air berputar terus-menerus, oksigen terlarut dicapai di atas 5
ppm. Semakin tinggi kadar oksigen terlarut maka proses respirasi dan
metabolisme semakin bagus. Suhu air dipertahankan 23-26oC.

Kadar keasaman air dijaga 7. Maklum, bila pH naik maka kadar amonia juga
meningkat sehingga membahayakan ikan dan lobster. Bila pH terlalu rendah,
kalsium karbonat (CaCO3) diberikan hingga pH netral. Pemberian kalsium karbonat
terlalu banyak mengakibatkan persentase amonia dalam air juga naik. Pokoknya
kalau pH sudah netral jangan ditambahkan lagi, sarannya.

Dengan perawatan relatif mudah seperti membersihkan pompa dan biofi lter, serta
mengukur parameter air seminggu sekali, lobster, ikan air tawar, selada pun
tumbuh sehat bersama-sama.

Share this article :
 

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. ARTIKELIUS - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger