Terapi Tanpa Merekayasa Lingkungan

By: Adang Adha

 

Klien: pak Adang tolong ini adik saya, perilakunya mengkhawatirkan, adik saya kecanduan judi online dan sekarang sudah mulai berani mencuri uang dan perhiasan orangtua yang cukup besar jumlahnya. Sekarang sudah berani melawan dan mengancam orangtua saya, Apakah bisa adik saya di hypnotherapy agar sembuh?

 

Saya: sebelumnya boleh saya bertanya dulu, berapa usia adik anda?

 

Klien : 16 tahun pak laki laki

 

Saya : apakah ada problem keluarga di rumah, seperti orangtua bercerai atau selalu bertengkar? Apakah pola asuh orangtua sangat longgar memanjakan anak atau sangat keras otoriter? Apakah anak pernah mengalami kejadian yang mungkin berpengaruh  pada dirinya?

 

Klien: jadi gini pak ayah saya sangat keras sekali mendidik kami, ayah jarang bicara bahkan tidak segan memukul kami kalau sedang marah sekali. Sedangkan ibu selalu melingdungi anak anaknya. Kasus ini sudah terjadi sejak 3 tahun yang lalu. Ayah sudah sangat marah pada adik saya, namun ibu saya selalu melindungi. Bahkan ibu sering memberi adik saya uang, karena alasannya untuk mendapat uang lagi. Tadinya ayah sudah tidak peduli lagi dan Sekarang bermasalah mencuri HP temannya, karena sudah menyangkut oranglain ahirnya ayah ahirnya mengganti HP temannya yang dicuri itu.

 

Saya: apa yang sudah dilakukan oleh keluarga untuk mengatasinya?

 

Klien: adik saya udah pernah dibawa ke kiyai orang pintar dan sudah diikutkan pelatihan remaja dari lembaga X yang cukup mahal tapi belum ada perubahan.

 

Saya: apakah ibu dan ayah anda pernah ikut konseling ke psikolog tentang pengasuhan anak?

 

Klien: belum pernah pak, ayah saya beranggapan ibu saya yang perlu ke psikolog ikut konseling tapi ibu saya malah bilang ayah saya yang harus ikut, alasannya adik saya begitu karena ayah saya yang terlalu keras padanya. Tolong aja pak adang yang terapi adik saya di hypnotherapy biar berhentu judi online nya. 

 

Saya: saya seringkali mendapatkan kasus serupa, anak bermasalah karena pola asuh dan komunikasi orangtua yang kurang tepat. Anak di konseling dan terapi namun ayah dan ibunya tidak mau berubah, anak kembali bermasalah. Saya yang dipersalahkan tidak bisa menterapi anaknya.

Klien: oh gitu ya pak?

 

Saya: saya tidak tau apa problem sebenarnya dari adik anda. Hanya saja jika akar dari permasalahannya adalah faktor anak yang kesepian, emosi tidak stabil dan kehilangan orientasi hidup disebabkan oleh pola asuh dan komunikasi orangtua yang kurang tepat maka lingkungan keluarga dan pola asuh perlu direkayasa agar perilaku anak berubah

 

Klien: nggak bisa adik saya nya aja pak?

 

 

Klien: baik kalo gitu saya diskusikan dengan orangtua saya dulu pak Adang

Saya: silahkan

 

Saya kerap menganjurkan kepada klien yang datang kepada saya untuk merekayasa lingkungan tempat tinggal klien. Merekayasa menciptakan lingkungan yang mendukung terhadap perubahan prilaku klien dan mengurangi lingkungan yang mendukung klien untuk kembali seperti semula. jika tidak, perubahan akan sangat sulit terjadi bahkan perilaku bermasalahnya bisa kembali walaupun sudah diterapi macam macam. Bentuk rekayasa lingkungan bisa bermacam macam. Mulai dari meminta orang terdekat untuk mengubah perilaku, meminta klien untuk berhenti menonton tv atau bermain internet, sampai dengan meminta klien untuk pindah ke lingkungan sekolah atau tempat kerja baru yang sesuai. 

 

Dalam ilmu psikologi saya belajar bahwa perilaku seseorang dipengaruhi oleh keadaan atau kondisi fisiologi, kepribadian dan lingkungannya. Terapi bisa dilakukan dengan cara melakukan rekayasa fisik dengan diet makanan, olahraga dan lain sebagainya, bisa pula dengan merekayasa pikiran, emosi perilaku dan bisa pula dengan lingkungan. Dalam kasus diatas dugaan penyebab dari perilaku bermasalah si anak adalah dari pola asuh keluarga yang tidak tepat. Dalam kasus seperti ini penting untuk memastikan lingkungan atau pola asuh dari orangtuanya berubah. Saya kerap menolak untuk menterapi anak yang bermasalah disebabkan pola asuh orangtuanya namun orangtuanya tidak mau berubah atau bahkan beberapa tidak mau tau dengan alasan kesibukan. Biasanya mereka berani memberi kompensasi uang yang besar agar mereka tidak ikut terlibat. Well money can’t buy anything

 

Salam

 

Adang Adha

 

__._,_.___


Posted by: adang adha <adunk_fis@yahoo.com>

 

Share this article :
 

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. ARTIKELIUS - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger