Kita  berhubungan dengan orang-orang, teman, sahabat, kerabat atau keluarga. Kita pun  menginginkan 
  bentuk hubungan yang paling membahagiakan. Dimana di antara kita saling  mempercayai, menolong, dan 
  rasa kasih sayang. Kita menyebutnya sebagai bentuk hubungan yang terbaik.  Sayang sekali dalam benak 
  kita seringkali ada persepsi mengenai orang lain sedemikian rupa sehingga kita  lupa bahwa pada dasarnya 
  setiap orang itu baik. 
Dalam  berhubungan, kita juga sering merasa kecewa dan dikhianati. Kita menjadi tidak  percaya, tidak mau 
  menolong, bahkan tidak ada lagi rasa kasih pada orang lain. Ini menyebabkan  hubungan yang kita jalin 
  menjadi gagal. Bila kita ingin menjalin hubungan yang terbaik, kembalilah pada  prinsip-prinsip awal tersebut. 
  Berikut ada beberapa tips yang semoga bermanfaat bagi anda dalam menjalin  hubungan terbaik dengan 
  orang lain. 
1. Terimalah orang lain apa  adanya. 
Setiap  orang berbeda. Sikap terbaik adalah menerima orang lain apa adanya. Jangan  berusaha menciptakan 
  dunia berdasarkan pikiran anda sendiri. Jangan menerima orang lain dengan  syarat-syarat. Ini membelenggu 
  diri anda sendiri. Terimalah orang lain dengan tulus agar anda bisa menemukan  bagaimana sesungguhnya 
  seorang manusia itu. 
2. Percayalah bahwa pada  dasarnya setiap orang itu baik. 
Ini  adalah prinsip dasar dalam menjalin hubungan terbaik dengan orang lain. Memang  kita tidak sedang 
  hidup di dunia yang sempurna yang dihuni oleh orang-orang yang sempurna. Setiap  orang mempunyai 
  kepentingannya masing-masing. Dan ini bisa menciptakan persepsi tertentu dalam  benak anda. Namun, apa 
  pun persepsi yang terbentuk dalam diri anda, percayalah bahwa pada dasarnya  setiap orang itu baik. Anda 
  tak perlu membuktikan bahwa diri anda baik, namun percayalah bahwa orang lain  itu baik, maka mereka pun 
  akan mempercayai bahwa anda pun baik adanya. 
3. Berikan lebih banyak  daripada yang anda terima. 
Hubungan  itu dijalin melalui pemberian, bukan penerimaan. Adalah  salah bila anda beranggapan bahwa 
  anda disenangi, karenanya anda diberi. Yang tepat adalah anda disenangi karena  anda memberi lebih 
  daripada yang anda terima. Memberi bukan hanya menyenangkan orang lain, namun  juga baik bagi diri anda 
  sendiri. Seorang sahabat selalu memberi, bukan menuntut. Memberi adalah  pancaran kasih sayang. Anda 
  takkan bisa memiliki rasa kasih tanpa ada dorongan untuk memberi. 
4. Perlakukan orang  dengan penuh hormat dan bermartabat. 
Untuk mencapai hubungan yang terbaik anda harus memperlakukan orang lain  dengan penuh hormat dan 
  bermartabat. Anda bahkan takkan bisa menjalin hubungan yang baik bila anda  merendahkan diri orang lain. 
  Seorang pelukis kenamaan pernah berkata, perlakukan teman-teman anda  sebagaimana anda meletakkan 
  lukisan di bawah cahaya lampu terbaik. 
5. Maafkan kesalahan  orang lain. 
Setiap hubungan mungkin saja mengalami hambatan, atau mungkin juga jatuh  gagal. Ini membuat anda 
  kesal, kecewa, dan merasa dikhianati. Namun bukan berarti anda tidak bisa  menjalin hubungan yang lain. 
  Percayalah ini adalah bagian dari pertumbuhan suatu hubungan. Dan, maaf anda  atas kesalahan orang lain 
  membuat hubungan semakin berkembang dan dewasa. Anda takkan  mendapatkan hubungan terbaik bila 
  anda tak bersedia memaafkan. 
6. Berbagilah bersama  orang lain. 
Dunia ini tidak selebar daun talas, meskipun bila dilanda jatuh cinta,  sepasang kekasih berperilaku 
  seolah-olah hanya mereka yang hidup di dunia ini. Buktinya, di saat mereka  merayakan pernikahan, mereka 
  mengundang teman dan kerabat. Berbagi berarti mempercayai bahwa kita hidup di  dunia ini bersama-sama, 
  tidak sendiri. Bahkan sesungguhnya kita butuh berbagi dengan orang lain. Di  kala suka kita berbagi dengan 
  teman untuk melipatgandakan kebahagiaan itu. Sedangkan di kala duka, kita  berbagi untuk menemukan 
  hiburan yang mampu meredakan kesedihan. Jangan simpan sendiri kebahagiaan anda,  berbagilah. Jangan 
  perburuk kedukaan anda, berbagilah. 
Semoga  bermanfaat !!! 
Have  a positive day! 
Salam, 
  Mohamad “Bear” Yunus 
 

Post a Comment