Wanita Mengucapkan 20.000 Kata per Hari. Waah?!

Oleh Syarif Niskala

 

Seorang sahabat membacakan SMS dari istrinya, “Pa, jangan lupa ya. Malam ini pulangnya jangan telat. Kita khan mau dinner di luar. Ini khan hari ulang tahun pernikahan kita. He…he…he…”. Sahabat itu membalasnya dengan SMS yang berisi, “OK”. Saya pun tersenyum simpul. Apa yang dapat kita pahami dari 2 SMS yang berbiaya sama besar itu? Sang istri mengirimkan SMS yang terdiri atas 23 kata (114 karakter). Sementara sang suami menjawabnya dengan SMS yang terdiri atas 1 kata (2 karakter). Njomplang ya….

 

Kalau dalam budaya komunikasi SMS seperti di atas, bagaimana dengan budaya komunikasi lisan? Apakah ada perbedaan yang mencolok antara seorang laki-laki dengan perempuan? Dengan bantuan Mbah Google, saya menemukan fakta menarik. Menurut wiki.answers.com, pria mengucapkan kata sebanyak 6.075 buah per hari, sedangkan wanita mengucapkan kata sebanyak 8.805 buah per harinya. Lain lagi dengan data yang disajikan oleh funadvice.com. Mereka mengatakan bahwa wanita mengucapkan kata sebanyak 7.000 per hari, sedangkan pria mengucapkan kata sebanyak 2.000 buah per hari. Lebih mengejutkan lagi, seorang trainer menyatakan bahwa wanita mengucapkan kata sebanyak 20.000 per hari, sedangkan pria hanya 7.000 per hari!

 

Ternyata fenomena wanita lebih banyak bicara dibandingkan pria telah menjadi kesadaran umum. Mungkin itulah sebabnya seorang suami harus mafhum jika saat lelah pulang bekerja, istrinya nyerocos melaporkan kejadian di rumah ditambah dengan berbagai persoalan yang belum ada pemecahannya. Ya, suami harus sabar dan sadar bahwa hal itu belum akan berakhir mengingat stok kata yang dilontarkan masih menumpuk di ujung lidah istrinya.

 

Demikian pula halnya dengan sang istri. Jangan marah atau merasa kesal tidak diindahkan jika sang suami menjawabnya hanya dengan sepatah atau dua patah kata pendek. Bisa jadi sang suami sudah mulai kehabisan stok kata di ujung lidahnya. Tetaplah tersenyum dan sabar ya.

 

Nah, terkait akan datangnya bulan Ramadhan yang mulia, mungkin perbandingannya akan tetap sama walau jumlah kata-kata yang keluar menurun sedikit. Akan lebih baik jika jenis kata-kata yang keluar dari mulut kita lebih terpilih rasa bahasanya, lebih padu susunan katanya, lebih jernih makna yang dikandungnya, dan pastikan diberi intonasi yang lebih menunjukkan kasih sayang. Dengan demikian, kualitas puasa Ramadhan kita kali ini akan meningkat pesat ke arah puasa hakikat, seperti yang senantiasa dilirihkan oleh Hadad Alwi.

 

Share this article :
 

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. ARTIKELIUS - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger