Pengalaman Tidak Selalu Benar

Manusia belajar dari pengalaman, namun tidak semua pelajaran yang anda ambil dari pengalaman adalah benar secara logika atau mengalami sesat pikir.  Otak adalah mesin asosiasi mereka bekerja dengan menghubungan suatu kejadian dengan apa yang individu rasakan. Seringkali asosiasi atau kegiatan menghubungan pengalaman dengan apa yang dirasakan oleh individu ini mengalami kekeliruan atau otak membangun asosiasi yang tidak tepat.

 

Para pembangun brand dan marketer tau akan hal ini, mereka membangun asosiasi brand produk mereka dengan hal yang menyenangkan.  Salah satu iklan minuman bersoda menyandingkan produknya dengan wajah yang ceria, menyiratkan kebahagiaan dan kesenangan. Masyarakat membelinya, meminumnya dan merasa mendapatkan kesenangan yang sama seperti di iklan. Tahukah mereka ada banyak sekali penelitian tentang efek buruk minuman bersoda bagi tubuh?  Mungkin tau mungkin juga tidak. Karenanya para penggemar dan peminum minuman bersoda merasa tidak ada masalah asosiasi minuman bersoda dengan kesehatan tubuh tidak terjadi, Efek minuman bersoda tidak langsung terjadi pada tubuh, tidak langsung membuat anda sakit perut, tidak langsung membuat anda gemuk dalam waktu yang cepat,  Asosiasi minuman bersoda dengan efek buruknya tidak terjadi. Minuman bersoda = keceriaan dan kesenangan, jadi teruskan minuman bersoda.

 

Lain cerita dengan seorang teman saya tidak suka sama sekali jika tidak dibilang phobia dengan Pepaya. Pasalnya asosiasi yang ia bangun dengan pepaya adalah hal yang tidak menyenangkan. Diketahui Ayahnya memelihara burung yang makanannya adalah pepaya. Ia mengasosiasikan pepaya dengan kotoran burung yang membuat ketika ia bahkan mencium bau pepaya saja rasanya mau muntah. asosiasi yang terjadi adalah hal yang menurutnya tidak menyenangkan atau menjijikkan. Tahukah teman saya itu dengan banyaknya penelitian tentang manfaat buah pepaya bagi kesehatan? Mungkin juga tau. Namun asosiasi yang terbangun pepaya dengan pengalamannya tidak mengatakan demikian. Pepaya = menjijikkan, jadi jauhi pepaya.

 

Dalam manajeman dan bisnis pun seringkali terjadi hal yang demikian. Kegagalan manajemen melakukan perubahan seringkali terjadi karena kegagalan membangun komunikasi yang membangun asosiasi perubahan dengan hal yang menyenangkan bagi semua karyawan. Asosiasi perubahan yang terjadi pada hal langsung yang tidak menyenangkan. Perubahan berasosiasi dengan kerja lebih banyak pulang lebih larut, prosedur lebih banyak dan ribet karena tidak terbiasa, target lebih tinggi dan disampingnya ada target target pembenahan manajemen, pelaku perubahan tidak mendapatkan reward yang sesuai, dan yang tidak melakukan perubahan tidak mendapatkan hukuman apapun, yang diuntungkan dari melakukan perubahan adalah pemilik perusahaan saja, jadi jangan lakukan perubahan.  

 

Suatu ketika saya berdiskusi dengan seorang manager di sebuah perusahaan retail ternama. ia mengatakan bahwa metode coaching tidak efektif, ia bercerita pengalaman mengikuti pelatihan coaching lalu memberikan coaching kepada bawahannya dan menemukan sebagian  bawahannya bingung ketika di coaching, sebagian lagi menganggap menghabiskan waktu kerja, sehingga ia berkesimpulan metode coaching tidak efektif. “gimana lu tau kalo metode coaching itu nggak efektif? Tanya saya, “ya gua sudah mencoba apa yang diajarkan di kelas dan hasilnya nggak efektif“, jawab teman saya. “ada nggak teman lu yang berhasil melakukan coaching pada bawahannya?” tanya saya, “kayaknya ada, itu si manager x kayaknya berhasil” jawabnya agak ragu lalu tersenyum kecil “iya juga ya kok dia bisa berhasil” akunya. Ini cukup membuktikan pada saya bahwa kesimpulan dari pengalaman seringkali keliru, asosiasi yang dibangun dari pengalaman tidak tepat.

 

Di kehidupan sehari hari, kesalahan asosiasi ini kerap terjadi dan seringkali malah membuat orang tidak bahagia. Sekali gagal dalam bisnis lalu menganggap diri tidak berbakat dalam bisnis, sekali gagal dalam percintaan lalu menganggap diri tidak pantas untuk dicintai. Pernah sekali ditertawakan dalam presentasi lalu menganggap tidak bisa presentasi dan masih banyak contoh lainnya. Apakah anda juga pernah melakukan hal yang sama?

 

Salam

 

Adang Adha

 

Share this article :
 

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. ARTIKELIUS - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger