Evaluasi Program Pengembangan Leadership Anda

By : Harrison Monarth 

 

Walaupun penelitian menunjukkan bahwa suksesi adalah bagian esensial dari perencanaan strategis, banyak perusahaan mengabaikan pengembangan leadership untuk lebih fokus ke tantangan-tantangan jangka pendek. Tetapi keberhasilan

perusahaan Anda di masa depan bergantung pada mengidentifikasi dan mengembangkan generasi pemimpin berikutnya.

Menurut sebuah survey di tahun 2014 yang dilakukan oleh Deloitte, 86% pemimpin bisnis mengetahui bahwa masa depan perusahaan mereka bergantung pada efektivitas pengembangan kepemimpinan mereka. Sebuah survey terhadap 2.200 pemimpin HRD di seluruh dunia menemukan bahwa hanya 13% yang percaya diri atas perencanaan suksesi mereka, dengan 54% melaporkan penurunan bisnis mereka dikarenakan kekurangan talenta. Untuk meningkatkan strategi pengembangan leadership Anda, simak kriteria yang Anda gunakan untuk mengidentifikasi pemimpin potensial, apa yang Anda lakukan untuk membantu pengembangan mereka, dan bagaimana Anda mengukur keberhasilan mereka. Buatlah seperangkat kompetensi kepemimpinan yang jelas dan terdefinisi, agar HRD dan stakeholder lain mengetahui ke mana mereka dapat melihat track leadership dengan

cepat. Seringkali, perusahaan menuntut adanya daftar penilaian kualitas yang samarsamar, seperti misalnya kreativitas dan inovasi, yang tidak sejalan dengan kebutuhan organisasi. Atau mereka mengandalkan ukuran-ukuran yang subyektif, seperti misalnya disukai/tidak disukai, kesetiaan, kenaikan pangkat, dll. Ini beresiko membuat Anda melewatkan top talent yang sesungguhnya dan mempromosikan orang yang salah. Dan ini membuat manajer yang muda dan menjanjikan menjadi

bingung mengenai skill dan perilaku seperti apakah yang mereka butuhkan untuk mengembangkan karir mereka.

 

Sebuah report dari mcKinsey & Company juga menyebutkan “Terlalu banyak langkah awal dalam training yang kami temukan berdasar pada asumsi bahwa satu cara yang sama bisa diterapkan untuk semuanya dan bahwa satu cara kepemimpinan sudah cukup baik tanpa melihat strategi, kultur organisasi ataupun mandat CEO. Pemimpin senior harus menentukan skill dan sikap leadership secara spesifik, yang diperlukan untuk bisa berhasil menjalankan strategi perusahaan. Entah perusahaan

Anda merencanakan merger, memasuki global market yang baru, mengerahkan sales, atau menciptakan struktur corporate yang lebih flat, adalah penting untuk pertama-tama berpikir mengenai skill apa yang diperlukan untuk mengeksekusi inisiatif-inisiatif.

Sebagai contoh, ketika sebuah perusahaan Amerika mempromosikan seseorang untuk mengepalai produk mereka beserta pengembangan konten di India, perusahaan itu mengidentifikasi skill apa yang akan membuat orang itu berhasil: kepekaan kultural, kemampuan membentuk team multicultural, gaya berkomunikasi yang luwes, dan toleransi yang tinggi terhadap ketidakpastian. Dengan executive coaching dan pengembangan leadership yang bertarget, si eksekutif mampu bertransisi dengan

kompetensi yang dibutuhkan.

 

Di samping skill yang dibutuhkan untuk menjalankan strategi tertentu, penelitian telah mencatat bahwa talenta kepemimpinan berpotensi tinggi umumnya mendemonstrasikan dorongan untuk menjadi unggul, kemampuan belajar yang cepat, dan semangat

wirausaha, dibarengi dengan kemampuan mengendus resiko. Pusatkan program pengembangan leadership Anda ke arah yang memperkuat kemampuan karyawan untuk meraih hasil yang kuat dan kredibel, untuk menguasai jenis keahlian baru, dan untuk

memperkuat standar perilaku yang mencerminkan budaya dan nilai perusahaan. Kredibilitas sangat penting, karena dengan membangun kepercayaan dan rasa percaya diri di antara kolega dapat menghasilkan kemampuan untuk mempengaruhi stakeholder secara luas.

 

Pertimbangkan bagaimana cara orang-orang bertalenta kepemimpinan bisa dipantau dengan cepat dalam

perusahaan Anda. Penelitian menunjukkan bahwa pengembangan kepemimpinan menjadi efektif ketika pegawai

berpotensi tinggi dapat teridentifikasi sepantasnya secara formal. Perusahaan harus jelas mengenai siapa saja yang leadershipnya sedang mereka perhatikan dan seberapa banyak perusahaan berinvestasi pada mereka ini. Investasi ini

dapat berbentuk kesempatan berkembang lebih jauh, seperti assignment atau training khusus, reward dan insentif, otoritas yang lebih besar, resource tambahan, dan feedback yang meningkat.

Pasangkan potensial leader dengan mentor dan coach eksekutif. Beri pekerjaan yang menantang dan berkaitan dengan strategi bisnis keseluruhan, lalu sering berikan feedback agar bisa dilakukan penyesuaian dengan cepat. Kunci dari intervensi ini adalah

agar momentum dapat terus bergerak. Inibukanlah kegiatan sekali waktu atau workshop yang tidak berkelanjutan. Program pengembangan harus terus berjalan dan berkembang untuk menjawab tantangan bisnis secara actual. Ciptakan sebuah proses untuk mengukur performance dan pertumbuhan. Saat kompetensi leadership sudah ditentukan, penilaian terukur pada beragam tahap dalam sebuah program pengembangan dapat membantu para calon pemimpin untuk tetap pada jalurnya. Banyak cara penilaian yang mengukur semuanya, mulai dari problem-solving dan gaya pengambilan keputusan hingga kecerdasan emosional dan cara pendekatan seseorang terhadap inovasi. Menggunakan penilaian 360 derajat (360-degree assessment) sepanjang program dapat menunjukkan pada Anda apakah para pegawai benar mempelajari kompetensi leadership yang diharapkan ataukah perlu diadakan penyesuaian.

 

Beberapa perusahaan telah membuktikan diri mereka sebagai teladan dalam hal pengembangan leadership yang efektif. Lihatlah

P&G, IBM, dan GE, tiga perusahaan terbaik dalam hal pemimpin, menurut peringkat yang dibuat Chief Executive. P&G dan IBM

keduanya menjadikan pengembangan kepemimpinan sebagai prioritas dan menginvestasikan besar-besaran untuk training,

dan IBM telah menstandarisasi jenjang leadership. GE telah mengubah fokus pengembangan leadership-nya dibawah CEO-nya yang baru, Jeff Immelt, di mana mereka menekankan pada inovasi dan gagasan-gagasan baru dari orang-orang berpotensi terbaik. Organisasi yang gagal mengembangkan calon pemimpin yang kuat akan kehilangan orang-orang tersebut. Dengan kehilangan itu, akan ada biaya mahal untuk merekrut eksekutif, mungkin akan terjadi kerugian momentum strategis dan kepercayaan investor, dan mungkin perusahaan akan terhambat oleh CEO yang keluar jalur. Ini saatnya untuk melindungi perusahaan Anda dari pemimpin yang tidak cakap yang akan merusak laju perusahaan.

 

Sumber : Harvard Business Publishing

 

Share this article :
 

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. ARTIKELIUS - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger