CAMERON

From: yasierau1@telkomsel.blackberry.com

 

Siapa yang tidak kenal dengan film Terminator, Aliens, Titanic atau yang baru saja meraih Oscar baru-baru ini, Avatar. Tapi adakah yang mengenal "sang pencipta" dari film laris dan langganan Oscar ini? Sang maestro tersebut adalah James Cameron seorang sutradara film asal Kanada.

 

Latar BelakangFrancis James Cameron lahir di Kapuskasing, Ontario, Kanada, 16 Agustus 1954, beliau berprofesi sebagai produser, penulis skenario, editor, dan penemu. Cameron putra dari Shirley (née Lowe), seorang seniman dan perawat, dan Phillip Cameron, seorang insinyur listrik. Kakek buyutnya bermigrasi dari Balquhidder, Skotlandia pada 1825. Cameron dibesarkan di Chippawa, Ontario dan kuliah di Stamford Collegiate di Niagara Falls; keluarganya pindah ke Brea, California pada 1971.

Ketika mempelajari fisika dan bahasa Inggris di Fullerton College dan California State University (USC), Fullerton, Cameron menggunakan setiap kesempatan untuk mengunjungi Film arsip USC. Meskipun sebagian besar latar belakang pendidikannya adalah ilmu alam, ia memilih jurusan filsafat di Fullerton College pada tahun 1973.

Dalam salah satu wawancara, Cameron mengatakan "waktu berkuliah di USC, Fullerton, saya sepenuhnya belajar spesial efek secara otodidak. Saya akan pergi ke perpustakaan USC dan mempelajari setiap tesis mahasiswa pascasarjana yang telah menulis tentang optical printing, atau front screen projection, atau dye transfers, atau apa pun itu yang terkait dengan teknologi film. Jika mereka mengizinkan saya memfotokopi karyanya, ya saya akan lakukan. Jika tidak, saya akan membuat catatan dari semuanya."

 

Setelah putus kuliah, ia mempunyai beberapa pekerjaan, diantaranya mengemudi truk. Cameron mulai menulis naskah setelah melihat film Star Wars pada tahun 1977, ia menulis setiap ia punya waktu senggang dalam pekerjaannya sebagai sopir truk. Tak lama Cameron berhenti dari pekerjaannya sebagai sopir truk untuk memasuki industri film. Ketika Cameron membaca bukunya Syd Field yang berjudul "ScreenPlay", terlintas dalam benaknya bahwa mengintegrasikan ilmu pengetahuan dan seni itu amatlah mungkin dan dia pun menulis naskah fiksi ilmiah berdurasi sepuluh menit dengan dua temannya, berjudul Xenogenesis. Untuk merampungkan filmnya, mereka mengumpulkan uang dan menyewa sebuah kamera, lensa, persediaan film, studio dan mensyut filmnya di pita ukuran 35 mm. Untuk memahami cara mengoperasikan kamera, mereka membongkar kameranya dan menghabiskan setengah hari-pertama untuk mencoba latihan syuting untuk mencari tahu bagaimana cara bekerjanya. Ini adalah cikal bakal dirinya menciptakan teknologi kamera 3D di kemudian hari.

 

 

Awal KarirDalam masa pembelajarannya di dalam teknik film, Cameron memulai karirnya sebagai pembuat model miniatur di Roger Corman Studios. Di Studio, bekerja dengan cepat, dan dengan anggaran produksi yang rendah, Cameron belajar untuk bekerja efisien dan efektif. Dan dalam waktu singkat, dia menjadi Art Director dalam film Battle Beyond the Stars di tahun 1980. Dia bekerja sebagai pengarah dan membuat spesial efek dalam film John Carpenter's Escape from New York tahun 1981, dan bertindak sebagai desainer produksi di Galaxy of Terror (1981), dan konsultan desain pada film Android (1982).

Cameron dipekerjakan sebagai spesial efek director untuk sekuel dari Piranha, yang berjudul Piranha II: The Spawning pada tahun 1981. Namun, sutradara dari film Piranha tersebut meninggalkan pekerjaannya (kabur bo!) dan Cameron disewa oleh Ovidio G. Assonitis, seorang produser asal Italia untuk mengambil alih pekerjaan sutradara, dan ini menjadikannya pekerjaan pertamanya sebagai sutradara. Ia bekerja dengan produser Roger Corman. Interior adegan film ini difilmkan di Roma, Italia sementara adegan bawah laut diambil di Grand Cayman Island.

 

Film ini diproduksi di Jamaika, tapi ketika Cameron tiba di studio, ia menemukan bahwa proyek ini berada di dibiayai oleh orang Italia dan krunya terdiri sebagian besar orang Italia yang tidak bisa berbahasa Inggris. Di bawah tekanan yang tinggi selama mengerjakan film ini, Cameron sampai sempat bermimpi buruk tentang seorang robot pembunuh yang dikirim dari masa depan untuk membunuhnya. Dimana mimpi ini akhirnya memberikan ide baginya untuk membuat film The Terminator, yang kemudian akan melontarkan karirnya di dunia perfilman.

 

Sepak TerjangFilm-film berikutnya yang dibuat setelahnya menjadi langganan peraih anugerah penghargaan tertinggi di dunia film, Oscar. Di Film Titanic bahkan James Cameron menyabet hingga 11 Oscar! Dan tak hanya penghargaan saja, film-film karyanya juga masuk ke jajaran film box office, yaitu deretan film2 terlaris, Film karyanya Titanic bertengger di urutan nomor 1 box office dunia sejak 1997 dengan pendapatan $1,835,300,000 di seluruh dunia. Hingga akhirnya 13 tahun kemudian tahta Titanic digantikan di tahun 2010 dengan karya terbesar dari James Cameron berikutnya, Avatar yang meraih pendapatan $2,734,202,090 di seluruh dunia. Walau jumlah peraihan Oscar untuk Avatar dikalahkan oleh film Hurt Locker (Avatar 3 oscar, dan Hurt Locker 4 osc

Share this article :
 

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. ARTIKELIUS - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger