SALES, RAHASIA MERAIH TARGET

By. Yudhi KA

Tahun 2015 adalah tahun di mana dimulainya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Tahun ini adalah tahun yang sangat dinamis dan penuh perubahan yang signifikan. Tahun ini adalah tahun untuk memulai kompetisi di Asia Tenggara dan saat tepat untuk menunjukkan bahwa Indonesia layak menjadi pemimpin Asia Tenggara.

Bagaimana cara merealisasikan hal tersebut? Setiap orang bisa memulainya dengan hal yang termudah. Setiap orang bisa memulai membangun kompetisi diri. Meningkatkan keterampilan dan specialisasi merupakan hal lain yang bisa dilakukan untuk menghadapi tantangan MEA.

Seorang sales memiliki kewajiban dalam melakukan dan meningkatkan keterampilan diri. Salah satu caranya adalah meningkatkan targetnya. Dalam ajaran Islam diketahui bahwa seseorang yang memiliki hari ini lebih baik dibandingkan dari hari kemarin, maka ia termasuk orang yang beruntung. Sebaliknya jika hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia termasuk orang yang merugi.

Pertanyaan bagi seorang sales adalah, apakah target anda hari ini sama dengan hari kemarin? Jika jawabannya iya, maka anda adalah sales yang tidak membutuhkan target. Anda tidak memiliki keinginan untuk meningkatkan keterampilan diri anda.

Apa yang terjadi dengan manusia yang hidup tanpa target? Anda bisa bayangkan ketika sebuah pesawat terbang tanpa tujuan, maka yang terjadi adalah setiap orang sudah berasumsi buruk dengan pesawat itu dan peluang kecelakaannya menjadi sangat tinggi.

Seorang sales yang hidup tanpa adanya target, maka sebenarnya ia hanya seperti mayat hidup yang sedang berjalan.
Salah satu bahan tenaga kehidupan manusia adalah impian yang dalam hal ini disebut dengan target.

Bagaimana cara menyusun target secara baik? Ada 5 langkah sederhana untuk melakukan hal tersebut dan disingkat dengan istilah SALES.
5 langkah sederhana tersebut adalah :

Langkah #1. Spesifik

Target yang anda buat harus spesifik dan mendetail.
Pastikan anda menjelaskan target anda dalam bentuk nominal-nominal yang ingin anda capai. Selain hal tersebut, time frame dibutuhkan untuk memastikan target nya bisa tercapai dengan mudah.

Pikiran manusia itu seperti anak kecil. Ketika anda menginginkan sesuatu, maka pastikan anda menjelaskan apa yang diinginkan secara jelas dan detail. Selain itu anda harus menggunakan bahasa yang tidak memiliki makna yang ganda atau ambigu. Makna yang ganda hanya akan membuat peluang interpretasi berbeda yang bisa diciptakan oleh pikiran anda terhadap apa yang anda pikirkan.

Langkah #2. Akhir

Penulis teringat sebuah filosofi sederhana dari pelaut-pelaut handal bugis. Mereka selalu diminta oleh orang tua mereka melihat ujung atap rumah mereka sesaat sebelum mereka berlaut. Ini lebih memberikan asumsi kepada pelaut handal bugis yang akan berlayar, bahwa mereka telah sampai di rumah sebelum mereka berlayar.

Pelaut-pelaut bugis telah menetapkan target mereka dari yang paling akhir. Hal ini juga didukung oleh Stephen Covey dalam bukunya 7 Habit of Effective People yang memperlihatkan salah satu habit dari 7 habit adalah memulai dari yang paling akhir. Memulai dari yang paling akhir adalah hal penting yang harus anda lakukan. Hal ini membantu anda untuk tetap terfokus dengan apa yang anda targetkan.

Langkah #3. Lebih

Banyak orang yang hanya menyusun target yang sama seperti target sebelumnya. Mereka tidak berani mengambil target lebih dari apa yang mereka bisa raih di tahun sebelumnya. Ini membuat mereka tetap berada dalam zona nyaman yang merupakan ancaman bagi mereka.

Dalam konteks financial, terdapat sebuah konsep thermostat yang membuat seseorang terbatasi pada titik tertentu dari pendapatan nya. Titik ini akan tetap seperti itu hingga adanya dorongan kuat untuk menaikkan titik thermostat ini.

Seseorang yang tidak melebihkan targetnya dari target tahun sebelumnya tidak melatih thermostatnya untuk mengalami kenaikan.

Langkah #4. Emosi

Ketika berbicara mengenai pengalaman dan memori masa lalu, maka setiap orang akan mengingat beberapa hal dan kenangan di masa lalunya. Kebanyakan hal yang diingat adalah pengalaman yang memberikan emosi dengan intensitas yang tinggi. Misalnya seseorang yang pertama kali jatuh cinta akan mengingat pengalaman itu karena intensitas emosinya yang sangat tinggi.

Dalam penyusunan target di tahun 2015, setiap orang harus melibatkan emosi dengan tingkat intensitas emosi yang tinggi. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa target itu akan selalu teringat dan mudah diakses kapan saja.

Langkah #5. Singkirkan

Setelah anda memastikan semua target anda mudah untuk anda ingat, maka hal berikutnya yang anda lakukan adalah mulai berfokus pada tindakan anda untuk mencapai target anda. Saatnya mulai menyingkirkan target anda secara sadar dan hanya berfokus pada tindakan anda.

Hal ini berarti anda harus menyingkirkan buku yang memuat target anda, simpan jauh-jauh vision board anda dari pandangan mata anda untuk membuat anda hanya berfokus pada tindakan anda sendiri.

Share this article :
 

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. ARTIKELIUS - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger