Neuro-Linguistic Programming & Investasi

Pernahkah mendengar sebuah ilmu yang namanya Neuro-Linguistic Programming? Atau kependekan dari NLP. Bila belum, ini saatnya anda memahami sebuah ilmu yang sangat luar biasa dan bahkan ilmu ini dapat digunakan dari  leadership, selling, manajerial, bisnis, sport, therapy, conseling, coaching, mengajar dan bahkan dipakai untuk stock trading. Wow, menarikkan?

Saya akan mengulas sedikit apa itu NLP. NLP adalah sebuah ilmu pscychology of Excellence atau ada yang menyebut science of achievement atau disebut ilmu modeling. Yes, modeling. Awalnya ilmu ini diciptakan oleh dua orang yang luar biasa yang bernamaDr Richard Bandler dan John Grinder pada tahun 1970 dan awalnya mereka memodeling para counselor yang sangat dahsyat sepanjang masa. Mereka memodeling Virgina Satir seorang family counselor yang sangat terkenal dan ilmunya diintisarikan menjadi meta model yang dipakai untuk menggali informasi dan dipakai dari selling hingga leadership dari konselor hingga coach. Mereka memodel juga Milton Erickson seorang hypnotherapist yang terkenal hingga masa sekarang  yang ilmunya sekarang dikenal sebagai Milton Model yang ilmunya digunakan untuk influencing dan selling serta dipakai untuk memotivasi seseorang. Dan singkat cerita sejak masa itu banyak sekali perkembangan yang terjadi dari mereka memodel seorang pakar penjualan terkenal bahkan Robert Dilts alumni dari Richard Bandler memodel perusahaan Fiat dan beberapa perusahaan lainnya untuk dipakai strateginya untuk menjadi seorang pemimpin luar biasa.

NLP aplikasi untuk Trading

Charles Faulkner salahseorang Master Trainer NLP terkenal menggunakan teknik modelingnya untuk aplikasi Stock Trading. Beliau melakukan NLP dalam trading ditahun 1990 dan mengatakan hati-hati menggunakan kata-kata positif ketika mengeluarkan pernyataan untuk sebuah journal. Karena ketika menggunakan kata-kata yang kurang tepat maka otak manusia akan menyimpannya dan pikiran dan tubuh manusia menjadi sesuai dengan kondisi kata-kata yang digunakan. Sehingga ketika melakukan transaksi yang muncul bukanlah perasaan yang tepat. Dari ilustrasi diatas, saya mencoba untuk memberikan contoh, pernahkan anda dalam kondisi perasaan yang normal dan ketika mendengar lagu-lagu yang sedih maka perasaan andapun hanyut menjadi sedih. Ini juga kita berbicara hal yang sama. Ketika kata-kata yang digunakan negative maka perasaan orang yang melakukan transaksi trading akan negative dan judgement nya bisa meleset. Dari perkataannya ini maka kata-kata beliau digunakan berbagai buku trading seperti The New Market Wizards (1992), oleh Jack Schwager; The Outer Game of Trading (1994), oleh Robert Koppel & Howard Abell; dan The Intuitive Trader (1996), oleh Robert Koppel.

Dalam buku The Intuitive Trader, Charles Faulkner membagikan idenya dari hasil modeling trader yang sukses yaitu bagaimana mengembangkan intuisi yang dibutuhkan untuk menjadi trader yang sukses. Beliau mendefinisikan intuisi sebagai teknik untuk mendapatkan solusi dan ide. Beliau mengidentifikasikan ada 4 halangan untuk mengidentifikasikan 4 hambatan yang menghalangi intuisi bekerja :

1.           Kurangnya kesadaran penuh karena terpengaruh nya emosi tertentu karena pengaruh ketidak pastian

2.           Limiting belief atau mental block atau mental yang menghambat khususnya ketika memperkirakan pergerakan pasar

3.           Bertindak berdasarkan intuisi yang salah atau Cognitive illusions

4.           Di kendalikan oleh ketakutan atau keserakahan

Menurutnya, seorang trader yang sukses mempunyai intuisi yang bagus dikarenakan kepercayaan diri yang tinggi sebagai akibat dari kepekaan panca indera yang mereka gunakan dan juga pergunakan pikiran bawah sadar yang membantu proses terjadinya intuisi yang bagus. Penggunakan pikiran bawahsadar yang bagus disebabkan karena pencatatan data secara terus menerus sehingga terasalah intuisinya. Oleh sebab itu, beliau menganjurkan untuk trader baru mencatat harian untuk jurnal tentang pikirannya, perasaannya, ide dan ide-ide yang muncul berdasarkan pasar.Sehingga lama kelamaan para trader mulai menyadari terjadinya pola bagaimana, kapan dan dimana dia menerima intuisi tersebut. Dan para trader juga dapat melihat apa yang terjadi ketika mereka mengikuti intuisi. Semua haruslah tercatat. Baik saat pengambilan keputusan tertentu dengan intuisi emosi tertentu hasilnya seperti apa. Sehingga lama kelamaan terciptalah sebuah pola yang mudah dikenali.

Dari hasil modeling tersebut, beliau mendefinisikan seorang Trading  yang sukses harus menguasai 5 bidang yaitu :

§             Market Indicator

§             Strategi trading,

§             Manajemen keuangan,

§             Management emosi & mempunyai belief system yang sukses dan mendukung

§             Mindset pemenang.

Framing Sang Pemenang

Apaitu Framing?  Didalam NLP ada sebuah asumsi dasar yang menarik sebagai bimbingan dalam melakukan segala sesuatu. Pernyataannya seperti ini “manusia tidak pernah rusak, yang salah adalah Framingnya. Maskudnya bagaimana?

Coba kita melihat sebuah foto yang jelek atau sudah tua atau usang. Kemudian kita taruh dalam pigura yang sangat indah maka foto yang jelek tadi berubah menjadi sesuatu yang bagus. Begitu juga bila kita bayangkan foto Hitler yang kita tahu kekejaman beliau dan foto beliau ditaruh dalam pigura yang terkesan kokoh maka foto tersebut menjadi menyeramkan. Tetapi sebaliknya bila foto beliau berwarna pink dan ada bulatan besar berwarna hijau maka dipastikan foto Hilter tidak lagi menjadi serambahkan cenderung lucu.

Begitu juga ketika manusia menaruh didalam pikirannya Frame yang salah maka sudah dipastikan tidak akan efektif ketika melakukan sesuatu. Contoh : ketika seorang istri menaruh dalam pikirannya sebuah frame bahwa suaminya tukang selingkuh walau belum tentu suaminya melakukan selingkuh maka istrinya selalu berasumsi ketika suaminya baik kepadanya atau apapun maka sang istri langsung berasumsi bahwa suaminya pasti selingkuh maka dia baik-baik dengan dirinya. Karena Frame yang dipakai adalah Frame menyalahkan.

Bagaimana pengaplikasiannya dalam berinvestasi? Bila Frame yang digunakan tidak berguna maka persepsi yang muncul mungkin tidak akan berguna dalam melakukan transaksi. Contoh : Frame yang dipakai cari aman maka kemungkinan investasi yang dilakukanhanya deposito saja. Kecuali Framenya dirubah. Dan saya yakin para pembaca yang sudah biasa berinvestasi tahu frame apa yang tepat. Bagaimana bila kita mau pakai frame ini untuk kita memodel seseorang? Yes, bisa! Coba bila kita tanyakan kepada seorang trader yang sangat ahli dalam melakukan trading dan Tanya kepadanya, Frame apa yang digunakan saat melakukan transaksi dan bagaimana beliau tahu bahwa itu ada malah investasi yang bagus? Dan setelah itu, gunakan framenya untuk kita untuk melakukan trading. Tapi tetap dijaga 4 hambatan yang diatas menurut Charles Faulkner mungkin saja bisa menghambat kita.

Selamat bereksplorasi

Antonius Arif adalah seorang Licensed Trainer of NLP™, the society of NLP™-Richard Bandler, Pembicara Professional,  Penulis buku, Coach dan konsultan di bidang Leadership, Motivational serta Selling. Telah menuliskan 10 buku laris seperti Billionaire Attitude, Rahasia Menghancurkan mental block dan The Magic of  Money Magnet.

www.antoniusarif.com & www.NLPLeadershipIndonesia.com

 

Share this article :
 

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. ARTIKELIUS - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger