Luck Factor

Di dunia ini ada orang-orang  yang memiliki Luck Factor yang besar. Kita menyebutnya sebagai orang yang beruntung. Apapun yang dia kerjakan, seakan-akan sudah terjamin keberhasilannya. Bahkan ada pula yang seperti mendapatkan apa yang dia inginkan tanpa harus bersusah payah mengusahakannya. 

Kita kesampingkan dulu faktor “diluar nalar” yang menyertai perbincangan tentang keberuntungan seseorang. Mari Kita coba melihatnya dari sudut pandang keilmuan dan penelitian yang sudah dilakukan oleh beberapa psikolog dan peneliti kejiwaan. 

Ada beberapa buku yang khusus membahas tentang Luck Factor. Dua diantaranya adalah yang ditulis oleh Dr Richard Wiseman dan Max Gunther. Kali ini Saya akan mereview sedikit isi buku Max Gunther “Luck Factor” 

Menurut Max Gunther, “Beruntung” adalah sebuah kejadian mendadak yang mampu mengubah Kita menjadi lebih baik dengan cara yang tidak masuk akal.

Max Gunther meneliti 2 kelompok orang yang dianggap beruntung dan yang tidak beruntung. Dan Dia membuat daftar sifat-sifat dan karakter dari orang-orang tersebut.

 

Penelitian pada Orang yang BERUNTUNG menunjukkan adanya karakter :

1.       Rajin

2.      Melakukan sesuatu dan bekerja secara sungguh-sungguh demi kepuasan batin, bukan sekedar uang saja

3.       Suka menolong dan mempunyai fokus besar terhadap kehidupan disekitarnya.

4.       Positive Thinking

5.       Selalu kelihatan bersemangat dan tidak mudah menyerah

6.       Punya idealisme, tidak plin-plan, selalu mantap pada keputusannya.

7.       Percaya Diri

8.       Sabar, tahu betul bahwa tidak semua hal bisa dipersingkat.

9.       Sadar, bahwa ada tahap-tahap tertentu untuk dapat meraih sesuatu.

 

Sedangkan pada orang yang KURANG BERUNTUNG karakter yang ditemukan adalah:

1.        Suka menyepelekan sesuatu

2.       Bekerja cenderung karena uang/imbalan. Jika tak ada uang/imbalan dibalik sebuah pekerjaan atau aktifitas, dia akan menghindarinya.

3.       Mementingkan diri sendiri/ enggan fokus pada orang lain.

4.       Negative Thinking / justru terlalu Positive Thinking.

5.       Bingung memutuskan sesuatu dan cenderung lebih percaya pada keputusan orang lain daripada keputusan sendiri.

6.       Mudah putus asa/ malah terlalu nekat.

7.       Tidak sabaran, mengharapkan semuanya serba praktis dan cepat hasilnya.

 

Dari penelitian yang dilakukannya, Max Gunther menyimpulkan bahwa:

“KEBERUNTUNGAN bukan cuma sekedar nasib. KEBERUNTUNGAN tidak hanya datang begitu saja, melainkan BISA DICIPTAKAN oleh manusia itu sendiri”. 

Semasa Saya masih kecil, Saya sering membaca sebuah cerita komik yang berjudul Donald Duck, atau lebih dikenal sebagai Donald Bebek. Figur tokoh yang temperamental dan seringkali tertimpa kesialan, baik karena kecerobohannya sendiri atau karena menjadi korban keisengan ketiga keponakannya hehehe… Wah ketahuan deh di jaman apa Saya dibesarkan 

Si Donald ini mempunyai sepupu bernama Gladstone, atau diterjemahkan dengan nama “Untung”. Bebek yang sangat santai hidupnya tapi selalu beruntung. Dimanapun mereka berdua berada, selalu ada keberuntungan yang menghampiri Si Untung dan ada masalah yang menimpa Si Donald. Ckckck…. kasihan ya Si Donald  

Di jaman sekarang, ternyata faktor-faktor penarik keberuntungan seperti yang dialami Si Untung tadi bisa dilatih dan dibiasakan. Adalah Dr Richard Wiseman, dalam bukunya yang berjudul “Luck Factor” yang melakukan penelitian untuk mencari faktor-faktor apa yang menyebabkan seseorang bisa lebih beruntung dibandingkan orang lain. 

Dr Wiseman mengumpulkan 2 kelompok orang, kelompok pertama adalah orang yang merasa selalu beruntung, kelompok kedua adalah orang-orang yang selalu merasa sial. Kedua kelompok itu menjalani tes-tes yang sama. Dan ternyata memang ada faktor-faktor yang membuat kelompok orang beruntung selalu menarik keberuntungan.

 

Menurut Dr Wiseman, ada 4 faktor yang membedakan orang beruntung dari yang “sial”. Yaitu :

 

1. Sikap Terhadap Peluang

Orang beruntung ternyata lebih terbuka terhadap peluang. Mereka lebih peka terhadap adany a peluang, pandai menciptakan peluang, dan gesit menangkap peluang yang datang.

Bagaimana hal ini dimungkinkan? Ternyata orang-orang yg beruntung memiliki sikap yang lebih santai/rileks dan terbuka terhadap pengalaman-pengalaman baru.

Orang beruntung, lebih terbuka terhadap interaksi dengan orang-orang yang baru dikenal, dan rajin menciptakan jaringan-jaringan sosial baru.

Orang yang “sial” lebih tegang sehingga tertutup terhadap kemungkinan- kemungkinan baru.

 

2. Orang Beruntung menggunakan Intuisi dalam membuat keputusan.

Orang yang beruntung lebih mengandalkan intuisi daripada logika. Keputusan-keputusan penting yang diambil oleh orang beruntung ternyata sebagian besar dilakukan atas dasar bisikan “hati nurani” (intuisi) daripada hasil otak-atik angka yang canggih. 

Orang yang “sial” biasanya sulit mendengarkan bisikan hati nurani karena sudah dipusingkan dengan beban pikiran yang ruwet.

Metoda untuk mempertajam intuisi dapat dilakukan misalnya melalui latihan meditasi yang teratur, merutinkan sholat malam dan memperdalam ibadah. Pada kondisi mental yang tenang, dan pikiran yang jernih, intuisi akan lebih mudah diakses. Dan makin sering digunakan, intuisi kita juga akan semakin tajam.

Contoh intuisi : peka pada isyarat TUBUH saat akan mendapat suatu rejeki besar, peka pada PERASAAN antusias pada suatu hal, peka membaca tanda-tanda di sekitar Kita dalam bentuk peristiwa-peristiwa yang saling berkaitan.

 

3. Orang Beruntung, selalu berpikir positif dan berharap yang terbaik.

Orang beruntung, selalu berprasangka baik pada apapun yang terjadi dalam hidupnya. Dia percaya dan yakin semua itu mempunyai maksud yang baik.

Dengan begitu mereka lebih kuat menghadapi ujian hidup yang menimpa mereka, lebih positif dalam menjalin hubungan dengan orang lain dan selalu optimisme penuh harapan baik.

 

4. Orang Beruntung mengubah hal yang buruk menjadi hal yang baik.

Orang-orang beruntung sangat terampil dan hebat dalam menghadapi situasi buruk dan mengubahnya menjadi kebaikan.

Bagi mereka setiap situasi selalu ada sisi baiknya. Bagi mereka tidak ada kejadian buruk, yang ada adalah umpan balik yang menguntungkan dan menghebatkan.

Begitulah hasil penelitian yang dilakukan oleh Dr Richard Wiseman. Kita bisa menerapkannya dalam keseharian hidup Kita. Mulai lah dengan menuliskan keberuntungan-keberuntungan yang Kita dapatkan hari ini, rasakan kebahagiaannya dan latih diri Kita untuk memiliki sifat-sifat dan karakter ORANG YANG BERUNTUNG

 

 

Regards, Life for Success

Hendry Risjawan

 

Share this article :
 

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. ARTIKELIUS - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger