Belajar dari World Cup 2010

Mengapa Muller - Bukan Villa, Sneijder, atau Forlan?



"Muller Sabet Gelar Top Skorer dan Pemain Muda Terbaik" - begitu judul salah satu headline di Yahoo Olahraga yang saya baca pagi ini. Tapi tahukah anda bahwa sebetulnya tercatat ada empat nama yang menjadi pencetak gol terbanyak di Piala Dunia 2010 dengan torehan lima gol. Selain Muller, pemain yang mengoleksi lima gol pada edisi tahun ini adalah David Villa, Wesley Sneijder, dan Diego Forlan. Namun mengapa Muller yang dipilih?

Apabila ada kesamaan jumlah gol, maka berdasarkan regulasi FIFA di Piala Dunia ini jumlah assist menjadi faktor yang diperhitungkan. Jika masih sama, maka jumlah menit penampilan sang pemain pun diperbandingkan. Pemain dengan catatan waktu lebih sedikit dinilai lebih unggul.

Menurut catatan statistik FIFA, Muller telah memberikan assist tiga kali kepada rekannya untuk mencetak gol sedangkan Villa dan Sneijder masing-masing tercatat memberikan assist sebanyak satu kali. Bukankah ini adalah hal yang indah untuk diambil pelajaran?

Dalam pandangan saya, apabila ada 2 individu yang sama kuatnya maka faktor yang akan memberi nilai lebih adalah kemampuannya untuk bekerja sama demi membuat orang lain juga menjadi sukses melalui dirinya. Itulah spirit sebuah kerja sama tim!

Melihat aksi Muller secara individu memang indah. Pemain dengan nomor punggung 13 ini adalah penyerang serba bisa. Kelebihannya terletak pada teknik dan kecepatan larinya, akurasi tembakan dan sundulan kepala yang bagus. Penempatan posisi dan umpan-umpan dari kakinya juga bagus.

Ia juga dipuji karena kesabarannya. 

Tapi Muller mengakui bahwa ia bukan tipikal pemain yang mengandalkan kemampuan individu untuk membongkar pertahanan lawan.
"Aku bukan pemain yang menggiring bola melewati lima pemain dan kemudian mencetak gol spektakuler. Aku butuh penyerang-penyerang bagus di sekitarku. Aku tidak pernah bisa main bagus tanpa rekan setim yang bagus," ujarnya.

Karenanya, coba diingat-ingat pernahkah anda memaki-maki kalau melihat seorang pemain bola secara individu berusaha memasukkan bola dan tidak dioper ke rekan lainnya? Inti dari bermain bola adalah kerja sama tim. Lihatlah pemain mahal dunia seperti Christiano Ronaldo atau Wayne Rooney yang tidak berdaya kalau tidak didukung oleh pemain-pemain lainnya? Kemenangan Spanyol atas Belanda tadi pagi memang ditentukan oleh gol tunggal yang diciptakan oleh Andres Iniesta; tetapi siapa yang bisa menyangkal bahwa gol itu adalah hasil operan dari Fabregas? Apa yang terjadi kalau pemain tengah dan belakang Spanyol tidak rajin menyapu bola di lini tengah dan pertahanan? Atau kiper merangkap kapten Casillas kurang lengket menangkap gawang? Sia-sia saja bukan gol tunggal Iniesta, karena bukan tidak mungkin Belanda akan mempergunakan kesempatan itu untuk memasukkan gol juga.

Maka saya tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk duduk lebih lama di cafe untuk menunggu saat-saat penyerahan piala kepada tim Spanyol. Saya menikmati keharuan, kebanggaan dan air mata tim Spanyol; apalagi mereka menyempatkan untuk mengganti kaos birunya dengan kaos nasional Spanyol berwarna merah darah. Lupa semua rasa letih, cidera otot, aksi jegal menjegal (dan tendang menendang, sikut menyikut, dll), diganti dengan kegembiraan atas mimpi yang telah menjadi kenyataan.

Aksi gol Iniesta memang enak untuk dilihat, namun kerja keras Ramos, Pique, Puyol, Capdevila,dan Xavi bagi saya, jauh lebih nikmat untuk disimpan dalam benak. Sama halnya dengan tim Belanda yang walaupun belum mampu menjuarai Piala Dunia, aksi Sneijder, Robben, Van Bommel dan Bronckhorst bagi saya, tetap istimewa di hati.



Inilah indahnya sepak bola. Tidak perlu ada duka berkepanjangan (walaupun ketika tim favorit saya Brasil & Jerman berturut-turut tumbang dan saya sempat duduk bengong tidak percaya selama beberapa menit); karena semua tim menampilkan laga terbaiknya. Sebagian bersinar, sebagian lagi bisa jadi kurang cemerlang. Keindahan bola adalah karena dimainkan oleh 11 orang, dan siapa pun yang menjadi skorer adalah hasil dari kerjasama tim yang matang.

Dunia akan mengenang Iniesta sebagai pencetak gol tunggal bagi Spanyol selama beberapa tahun (kalau ingatan anda masih cukup kuat); namun sejarah sepak bola dunia sepanjang jaman akan mengukir nama Spanyol sebagai tim yang menjuarai World Cup 2010.

Kalau Paul si gurita (yang terancam dijadikan calamari) bisa ngomong, dia mungkin akan bilang: "Makanya aye bilang juga ape; yang aye ramal kan tim nya bukan jumlah gol atau skorernya. Soalnya susah tau, ngeramal dari 22 pemain (belum termasuk cadangan). Lebih enak juga ngeramal tim, soalnye peluangnye 50-50!"

Hari gini..... masih percaya gurita, apalagi percaya Deddy Corbuzier.... Bubar dah!

Share this article :
 

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. ARTIKELIUS - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger