Metafora di NLP

Metafora dalam NLP secara umum dapat diartikan sebagai suatu bentuk perumpamaan, kiasan atau ibarat. Merupakan proses chunking aside untuk membuat perbandingan atau hubungan yang mungkin jelas atau "terselubung" antara beberapa hal.

 

Dalam hal ini, metafor bisa mengambil sifat-sifat tertentu dari suatu hal untuk diterapkan dalam hal lain yang dimaksudkan. Misal, suatu metafora sederhana adalah: "Waktu akan bisa menyembuhkan luka batinmu."

 

Perhatikan disini bahwa waktu adalah suatu  hal yang tidak mungkin bisa melakukan sesuatu, tapi diberikan suatu kualitas yang seolah-olah mampu melakukan sesuatu. Pikiran sadar mengenali ini sebagai hal yang nggak mungkin, maka pikiran sadar akan mengabaikannya dan membiarkan pikiran bawah sadar yang memprosesnya melalui proses kreatif menciptakan makna. Tiba-tiba terjadi insight: "Oh, aku disuruh beristirahat, dan melakukan aktivitas lain. Sejalan dengan waktu berlalu, kondisi psikologisku akan pulih..."

Nah, karena sifatnya yang unik, metafor bergerak melampaui pikiran sadar, dan bekerja di level bawah sadar. Metaphor bertindak  mengelabui otak kiri dan pesannya menembus otak kanan dan alam tak sadar.

 

Kompleks Metafora

Metafor dalam bentuk yang lebih canggih bisa dilakukan dengan cara bercerita. Milton Erikson menggunakan cerita dalam menangani klien-kliennya, cerita merupakan metafora yang kompleks, karena didalamnya bisa dilakukan berbagai manuver untuk mempengaruhi pendengarnya.

Dalam membuat metafora kompleks:

  • Awal : yaitu cerita yang similar dengan problem dari si Klien.
  • Akhir: yaitu merupakan resolusi problem Klien.

Hubungan keduanya: yaitu resource yang dibutuhkan untuk menyelesaikan problem.

_._,_.___


by: sinergi_nlp@yahoo.co.id

 

Share this article :
 

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. ARTIKELIUS - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger