Bisa dilakukan! Tips Memotivasi Pegawai tanpa Menggunakan Uang

By : Try Hall

 

Telah lama dikatakan, "Uang tidak dapat membelikebahagiaan." Sebuah riset dari Social Psychology &

 

Personality Science memperkuat makna pepatah tersebut.Uang memang dapat mengurangi rasa tidak bahagia, tetapi uang juga tidak menambah kebahagiaan. 

Singkatnya, "karena kebahagiaan bukanlah semata ketiadaan kesedihan, atau sebaliknya. Pendapatan bisa saja memiliki kaitan yang berbeda terhadap masing-masing

perasaan yang tadi disebutkan." Hal ini sepertinya berlaku juga pada semangat dan motivasi pegawai: uang tidak dapat meningkatkan keduanya juga.

Kabar baiknya adalah, stimulus selain uang dapat memotivasi dan meningkatkan semangat pegawai. 

 

Berikut ini adalah beberapa cara sederhana yang bisa dilakukan.

1. Jangan pelit memberikan pujian

Ini adalah cara yang terbaik, termudah, dan paling efektif untuk memotivasi pegawai tanpa menggunakan uang, karena itulah Anda mungkin sudah kerap kali mendengar saran ini.

Setiap kali seorang pegawai menunjukkan kemajuan, sekecil apapun, berikan pujian. Puji secara empat mata, puji di hadapan orang-orang, sewa pesawat terbang untuk menulis "Good job!"di langit (yang ini mungkin akhirnya Anda jadi menggunakan uang).

 

Bagaimanapun cara Anda melakukannya, pujilah pegawai Anda atas kerja baiknya.

 

2. Kurangi manajemen

Mungkin terdengar bertentangan untuk memiliki project leader tanpa seorang project manager, tapi meniadakan seorang team manager dapat memberdayakan sebuah team untuk bekerja secara kompak

sebagai sebuah group, tidak seperti bila pegawai-pegawai harus mereport secara sendiri-sendiri kepada satu orang yang berwenang. Membiarkan pegawai bekerja bersama sebagai sebuah team dengan sesamanya yang sederajat dapat meningkatkan produktivitas.

Saya memiliki kisah pribadi untuk mengilustrasikan maksud saya. Di SLTA dahulu, saya ikut tim gulat. Pelatih kami adalah seorang petarung MMA profesional dan menerapkan porsi latihan pribadinya kepada kami. Kami berlari lima mil setiap hari sebelum latihan dimulai. Apabila ada yang tertinggal di belakang, semuanya akan memperlambat laju, dan bila yang tertinggal tidak mampu berlari sprint seperempat mil tambahan dalam waktu kurang dari satu menit, kami semua harus berlari sprint sampai dia dapat melakukannya.

Ketika itu terjadi, kami bukannya berlari secepat mungkin karena kami tidak ingin mengecewakan pelatih

kami, tetapi kami melakukannya agar kami tidak mengecewakan team. Intinya, ketika diberikan otonomi,

tidak ada yang ingin membiarkan teamnya gagal.

 

3. Buatlah ide-ide Anda jadi milik mereka

Tidak ada yang suka diperintah-perintah apa yang harus ia lakukan. Itu berlawanan dengan hakikat kita. Ketimbang bersikap menuntut, lebih baik bertanya. Lebih baik lagi, carilah cara untuk membuat pegawai Anda merasa seakan mereka mendapatkan ide.

Katakan sesuatu seperti, "Saya rasa dengan cara ini bisa berhasil, bagaimana menurut Anda?" Lalu biarkan mereka mengembangkan gagasan tersebut lebih jauh. Lalu lihatlah mereka melesat dan melaksanakannya dengan antusias.

 

4. Cobalah untuk tidak mengkritik atau mengkoreksi

Semua orang bisa melakukan kesalahan, entah kapan. Tidak ada yang suka diingatkan kembali akan kesalahan yang dibuatnya.

Pegawai tentu saja akan melakukan kesalahan sesekali, tetapi daripada mengkritisi (dan mungkin menafikan kerja baik yang lebih banyak dibuat mereka) cobalah menggunakan kesalahan

tersebut sebagai kesempatan untuk mereka belajar.

Tanyakan kepadanya, bila waktu bisa diulang, apa yang seharusnya ia lakukan agar kesalahan itu tidak terjadi. Mungkin saja dengan melakukan cara yang tidak biasa, sang pegawai dapat menemukan cara yang lebih baik untuk melakukan tugas tersebut.

Menuding orang atas kesalahannya dapat meredam keluarnya pemikiran kreatif di kemudian hari.

Mengkritisi adalah pembunuh motivasi nomor satu.

Mengurangi negatifitas dapat menjadi cara terbaik untuk memotivasi pegawai tanpa menggunakan uang.

Sebuah studi oleh Social Psychology menyimpulkan bahwa "psikologis kita lebih terpengaruh oleh hal buruk ketimbang hal baik.

Dan dalam hal uang, ini sangat masuk akal: tidak memiliki uang dapat membuat anda tersiksa, tidak dapat

tidur seiring permasalah dan tagihan terus bertambah.

Di sisi lain, saat memiliki uang kita tidak mengalami pengaruh sedramatis saat tidak memiliki uang.

Semangat pegawai, seperti halnya kebahagiaan mereka, tidak dapat dibeli. Tapi ini adalah hal yang baik.

Sebuah organisasi, di luar hal keuangan, dapat memiliki pegawai yang semangat & motivasinya tinggi, dan itu tidak ternilai.

 

Sumber : A Profiles Global Business Blog

 

Share this article :
 

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. ARTIKELIUS - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger