PROFESIONAL

by:Hari Subagya

 

  

Ciri ciri profesional itu ada banyak, karena memang orang yang profesional membutuhkan banyak persyaratan dan cukup tinggi kwalifikasinya. Apakah team Anda profesional, apakah anak buah anda profesional atau bahkan, apakah Anda profesional? Tidak ada salahnya untuk mencoba mengenali dengan paling tidak ada  6 ciri ciri berikut ini

 

1. Taat Aturan

Orang yang profesional, sangat  taat aturan. Aturan dibuat untuk kebaikan. Mereka sadar tentang hal ini. Aturan dibuat justru untuk membuat "permainan" menjadi menarik. Aturan dibuat agar teratur, tidak semaunya sendiri dan inilah yang membuat mereka yang profesional menang. Mengapa, karena mereka akan meningkatkan kwalitas dirinya sesuai aturan.

Orang profesional bila kalah bertanding, dia akan berlatih lebih keras, sedangkan pecundang akan marah dan menyalahkan aturan dan blamming. Beda bukan?

 

2. Senang menjalankan aktivitasnya.

Profesional senang menjalankan pekerjaanya. Istilahnya "tidak dibayar" pun mau, saking senangnya dan saking asyiknya. Jangan salah ini dari sisi keasyikan menjalankan tugas dan kecintaanya pada pekerjaan.

Gambaran sederhananya, jika CR7 membuat goal maka dia akan melakukan selebrasi yang luar biasa. Gembira heboh dan sangat bahagia tak terlukiskan, melebihi kebahagiaanya saat CR7 mengecek bahwa Gajinya sudah di transfer.

 

3. Rendah hati dan mau belajar.

Manusia manusia profesional itu senang belajar. Tidak sombong dan bahkan selalu haus ilmu. Haus inspirasi, haus feedback. Bukan orang yang memandang dirinya sempurna, namun justru sebaliknya. Profesional yakin selalu ada space untuk melakukan improvement.

Terlepas Lebih Jago main bolanya CR7 dibanding MOU, tetap saja CR7 senang menerima masukan masukan perbaikan dari MOU. Meskipun seorang pengusaha sukses luar biasa, tetap saja senang mendapatkan pandangan pandangan baru dan strategy baru dari consultant dan juga anak buah ataupun kolega.

 

4. Berlatih dan Fokus

Profesional itu selalu berlatih. Tiada hari tanpa berlatih. Dia fokus pada bidangnya. Tidak banyak bercabang pikiranya. Fokus untuk hal yang digelutinya dan kemudian terus fokus meningkatkan kemampuanya. Mengasah pisau ketajamanya melalui latihan latihan latihan dan terus latihan.

Fokusnya mampu menghapus distorsi-distorsi. Profesional mampu "mengabaikan" hal hal yang tidak penting, selain apa yang sedang digeluti dan diusahakanya. Dia rela kehilangan banyak hal, demi keinginanya, kesuksesannya, kontribusinya pada hal yang sedang ditekuninya.

 

5. Memiliki harga diri yang tinggi

Profesional sangat tidak senang dengan gaji buta. Profesional sangat tidak senang dengan uang haram. Apa yang dia dapat haruslah apa yang sudah mereka berikan. Profesional senang dengan kontribusi yang tinggi. Dia sangat puas dan bahagia jika hasil kerjanya memberikan kontribusi yang baik, lebih tinggi dari apa yang dibayarkan.

Profesional tidak bisa dibeli dengan hal hal yang bukan dari hasil jerih payah dan pemikiran pemikiranya. Tidak suka mendapatkan apa apa yang diluar lingkup aktivitasnya. Mereka memiliki harga diri, mereka bisa mem-value dirinya, mereka senang menerima imbalan, gaji, fee, bonus dan sejenisnya, karena memang dari kontribusi nyatanya.

6. Tidak Suka Gratis.

Profesional kurang suka dengan barang barang dan jasa jasa gratis, begitu juga dengan di-gratisin. Mereka mengenal NILAI. Sesuatu yang bernilai pantas untuk diapresiasi.

Prefesional itu menghargai orang lain, tidak mencari untung sendiri dan sadar bahwa segala sesuatu dilandasi dengan win win. Segala sesuatu itu berhubungan karena ada timbal balik saling menguntungkan. Ada simbiose mutualisme. Long term relationship dibangun dengan saling mengisi, saling memberi, saling berkontribusi.

 

 

Share this article :
 

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. ARTIKELIUS - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger