SAAT PRAHARA DI TEMPAT KERJA

 Selama kita bekerja di perusahaan selalu saja ada plus dan minusnya. Sangat jarang ada perusahaan yang sangat ideal, bisa dipastikan ada yang memuaskan namun ada saja yang membuat hati tak menyukainya. Entah hubungan dengan teman sekantor, kultur kerja, kebijakan perusahaan, renumerasinya, jalan bisnis perusahaan, termasuk tingkat kesesuaian dengan atasan.

Seorang eksekutif muda di satu perusahaan swasta besar di Jakarta yang menyukai pekerjaanya - meski gajinya masih di bawah rata-rata industri pada kelasnya – sering merasa ’dikeroyok’ ramai-ramai disaat rapat di kantornya. Dia merasa tidak dibela atasannya, meski ia tidak merasa bersalah sama sekali. Masalah yang terjadi berawal saat perusahaan membutuhkan sales, dan ada barang yang tidak populer menumpuk di gudang. Ketika ditawarkan siapa mau menjualnya dan berapa banyak bisa mengeluarkan dari gudang, semuanya terdiam sambil mengutak-atik di kertas catatan. Eksekutif muda selalu menyampaikan jawaban yang pertama, akan menjual sekian banyak barang tersebut, sebut saja 30% dari jumlah yang ada. Setelah itu keadaan menjadi hening kembali dan ketika pimpinan rapat menanyakan kepada yang lain maka muncul jawaban yang bervariasi antara 5% hingga 10% karena tidak begitu yakin akan dapat menjualnya. Rapat berakhir dan setiap orang yang bertanggung jawab akan menjual segera mulai bergerak menghubungi pelanggannya masing-masing. Tutup bukupun terjadi dan kembali rapat evaluasi dilakukan. Eksekutif muda mencapai target penjualan (atas barang tak populer) dan sebagian koleganya tidak mencapai targetnya. Dalam rapat justru hampir semua koleganya menyalahkan si eksekutif muda tersebut, dengan berbagai alasan yang tidak logis dan dimengerti eksekutif muda tersebut. Misal, pengiriman yang terhambat waktu hingga menjadi batal karena setiap hari kendaraan pengirim sibuk mengirim ke outlet eksekutif muda (modern trade) dengan barang tak populer tersebut!

 

Kejadian dilain perusahaan, sebuah distributor besar yang angin ”kekuasaan” sedang mengalir ke bagian keuangan. Di perusahaan ini bagian keuangan seolah-olah tidak terbantahkan dan harus selalu diikuti pendapatnya, meskipun pendapat tersebut kurang pada tempatnya. Yang seringkali terjadi adalah jika ada tagihan yang bermasalah, maka orang yang menangani pelanggan harus menagihnya walaupun sudah ada staf kolektor perusahaan. Di saat seperti ini banyak muncul masalah yang aneh meski sepele tapi membuat yang melaksanakan menjadi terganggu hingga uring-uringan. Contohnya, walau pelanggan sudah menjawab (via e-mail & telepon) akan membayar hari Kamis, bagian keuangan masih juga minta bagian penjualan mengunjungi manajer pelanggan tersebut di hari Selasa sekedar menanyakan kembali kapan akan membayar. Lebih sakit lagi dirasakan jika atasannya sendiri juga meminta untuk memenuhi permintaan bagian keuangan yang menggelikan tersebut.

 

Kedua contoh di atas seperti inilah yang membuat eksekutif seringkali menjadi gundah gulana, seolah ada prahara menimpanya di tempat terbuka. Suatu keadaan yang membuat tidak cocok dengan suasana pekerjaannya. Jika demikian yang terjadi, apa yang harus dilakukan?

 

Ada 3 strategi yang dapat dilakukan, yaitu cope, fight dan flight.

  1. Cope atau menanggulangi atau menguasai dengan cara menyesuaikan diri, agar tidak menyesakkan dada apapun yang terjadi dinikmatinya saja. Anggap saja semuanya hanya permainan dan kita ikut bermain-main di dalamnya. Semua yang berjalan meski tidak sesuai dengan pendapat / ilmu / manajemen harus diterima dengan lapang dada.
  2. Fight atau lawan dan tegaskan pendapat kita agar orang kembali ke jalan yang benar. Masing-masing menjalankan kewajiban sendiri-sendiri dan sesuai asas kerja dalam perusahaan yang berlaku. Yang tidak sesuai dengan rule-nya harus dikembalikan ke relnya, tidak boleh ada asas adigang-adigung-adiguna.
  3. Flight atau terbang ke perusahaan lain yang mungkin bisa lebih nyaman bekerja. Dengan kata lain tiada perlu lagi meneruskan berkarya di perusahaan tersebut dan tibalah memilih tempat kerja yang baru.

 

Jika prahara menimpa Anda, stategi mana yang akan pilih? Semoga Anda semua nyaman dan tetap berprestasi di tempat berkarya sekarang ini.

 

Persembahan

Fikri C. Wardana

 

Share this article :
 

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. ARTIKELIUS - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger