Berbisnis Dengan Nilai Spiritual

BISAKAH menjalankan bisnis secara jujur ? Jika pertanyaan ini ditujukan kepada para pengusaha atau marketer yang langsung berhubungan dengan klien, mereka pasti akan berpikir tidak hanya sekali untuk menjawab “bisa”. Pasalnya untuk menjalankan bisnis dengan tingkat kejujuran 100% ternyata tidak semudah seperti yang ditekadkan. “Kalau kita jujur seratus persen, mana ada klien yang mau bermitra dengan kami,” kata seorang pemasar produk komunikasi. 

Persoalannya bisakah kita meraih keuntungan dengan menjunjung kejujuran dan etika ? Kalau pertanyaan itu kita tujukan kepada Eko Jalu Santoso, penulis buku The Wisdom of Business, jawabnya pasti bisa. Pasalnya menurut Eko, Tuhan adalah pemilik utama setiap pekerjaan dan organisasi perusahaan atau Bisnis yang sedang kita jalankan. Kalau kita sebagai pengusaha, pemilik perusahaan, atau pemegang saham, maka kita adalah pengelola lapis pertama yang diberi amanah oleh Tuhan (halaman 201).  

Kalau kita adalah karyawan, pegawai, professional, kita adalah pengelola lapis kedua, ketiga dan seterusnya yang juga diserahi amanah oleh Tuhan. “Pada akhirnya semuanya akan bertanggungjawab kepada Tuhan. Kesadaran seperti ini dapat menjadi pembimbing bagi setiap pelaku dunia usaha untuk senantiasa mengambl tindakan sesuai dengan syariat yang dibernarkan oleh Tuhan,” tulisnya. Kesadaran itu akan mendorong setiap pelaku usaha dan professional untuk selalu tunduk dan mengorbit kepada pusat hati nurani yang merupakan pusat spiritual tertinggi. 

Maka bisa dipahami jika pakar ekonomi syariah Muhammad Syafii Antonio berpendapat buku yang ditulis Eko Jalu Santoso itu mampu memberikan paradigma baru terhadap bisnis dan entrepreneurship. Menurut Antonio, berbisnis bukan saja bertujuan untuk mencari keuntungan semata, tapi juga dapat memberdayakan sesama, mengurangi pengangguran, memperbaiki lingkungan, memberikan pendapatan untuk negara, dan menjadikan hidup lebih bermakna. “Oleh karena itu, proses bisnis tidak boleh dilepaskan dari upaya menghadirkan keagungan Tuhan, keluhuran moralitas, dan suara hati dalam setiap tahapannya,” komentar Antonio. 

Sudahkah para pelaku Bisnis dan para professional di dalamnya telah menjalankan Bisnis mereka dengan moral tinggi ? Fakta tidak bisa dimungkiri, iklim kehidupan Bisnis modern yang cenderung mementingkan keberhasilan materialisme, sebagaimana diungkap Eko Jalu Santoso dalam pengantarnya, mendorong para pelaku Bisnis dan masyarakat umum memiliki paradigma sempit tentang arti dunia Bisnis pada umumnya.

 

Share this article :
 

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. ARTIKELIUS - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger