Self Expanding

By: Adang Adha

 

 

“Human being are limited only by the extent of their knowledge, their ways of understanding themselves and their ability to “check out” with others. Though and feeling are inextricably bound together; the individual need to be a prisoner of his feeling but can use of the cognitive component of his feeling to free himself”.

Virginia Satir

(Family Therapist )

 

Seringkali saya menemukan banyak paradox di tempat kerja yang dikemukakan oleh karyawan. Mereka umumnya mengeluhkan kondisi mereka di perusahaan, biasanya mereka yang sudah lama bekerja di persahaan. mereka mempersepsi perusahaan memberlakukan mereka secara tidak adil, karyawan baru digaji lebih tinggi dari karyawan lama, sistem penilaian kinerja yang dirasa tidak adil dan subjektif dan masih banyak keluhan lainnya. Uniknya ketika saya memberikan wawasan kepada mereka untuk mencari kerja di perusahaan lain yang dianggap akan memberikan gaji yang lebih layak atau sistem penilaian kinerja yang di persepsi cukup adil mereka menolak dengan berbagai alasan, mulai dari sudah nyaman, umur sudah terlalu tua, sulit cari tempat kerja baru, dan lain sebagainya dan ketika saya beri pula wawasan bahwa mereka perlu mengupgrade diri mereka sendiri agar kompetensi meningkat dan ahirnya mendapatkan penghasilan yang sesuai mereka enggan berubah, dan meminta perusahaan yang mengubah kebijakannya tentang karyawan agar lebih nyaman untuk mereka.

 

Saudaraku sekalian. Lingkungan tidak akan berubah hanya untuk anda. Hidup tidak akan melunak walaupun anda mengeluhkannya. Kita sendiri yang perlu mengenal diri kita, mengolah dan membangkitkannya agar lingkungan kerja menjadi tempat yang produktif bagi kita, hidup menjadi lebih hidup dan lebih bermakna. Memperluas wawasan, terus belajar dan mengembangkan potensi diri, mengenal emosi dan mengendalikannya, mengembangkan pula keahlian sosial akan memperluas batas pikiran kita terhadap diri sendiri. orang orang yang sukses di perusahaan adalah orang orang yang mau terus belajar dan memiliki keahlian sosial yang tinggi. Juga sebaliknya, orang orang yang belum berhasil di perusahaan kebanyakan adalah orang orang dengan tipikal hampir sama, enggan untuk belajar dan mengembangkan keahlian sosialnya. Mereka ini biasanya lalu mengeluh namun tetap tidak mau berubah (saya bahas tentang hal ini di tulisan saya sebelumnya “terjebak dalam otomatisasi pekerjaan”)

 

Di beberapa perusahaan dan instansi yang mengundang saya untuk memberikan pelatihan di perusahaannya. saya menemukan sebagian karyawan yang enggan sekali untuk ikut pelatihan, merasa pelatihan tidak ada gunanya bahkan beberapa berpendapat “daripada ikut pelatihan mendingan kasi uangnya saja ke mereka sehingga lebih berguna” atau ikut pelatihan karena menghindari pekerjaan dan mendapat uang saku setelah ikut pelatihan. Di beberapa instansi saya menemukan juga mereka mau ikut pelatihan hanya karena prasyarat naik golongan atau naik jabatan tertentu. Sedangkan isi pelatihannya sendiri mereka abaikan atau menganggap tidak perlu karena merasa sudah tau. Ditambah lagi dengan trainer atau pembicara yang kurang menarik ketika menyampaikan yang jadi pembenaran untuk bermalas malasan belajar.  Namun ketika karir tidak beranjak naik, rasa nyaman di pekerjaan menjalar hebat sehingga enggan berubah dan lingkungan kerja menjadi tempat yang tidak lagi ramah orang orang ini akan menyalahkan perusahaan, atasan atau rekan kerja

 

Memperluas wawasan dan pemahaman anda tentang pekerjaan akan membuat anda lebih mudah dalam menyelesaikan pekerjaan, memperluas wawasan dan pemahaman anda tentang diri sendiri akan membuat anda lebih mudah menyelesaikan masalah emosi anda, memotivasi diri sendiri dan terus melakukan perbaikan, memperluas wawasan dan pemahaman anda tentang manusia dan bagaimana berkomunikasi akan mempermudah anda bergaul dan menciptakan lingkungan kerja yang nyaman, memperluas wawasan dan pemahaman anda tentang kehidupan akan membuat hidup anda menjadi lebih mudah dan lebih bermakna.

 

Kehilangan semangat untuk belajar di perusahaan hanya akan membuat pekerjaan anda semakin sulit di kemudian hari. Saya sudah banyak melihat banyak orang yang dulu pintar dan kinerja nya sangat bagus namun karena berhenti belajar hal baru ahirnya mereka terbuang digantikan oleh teknologi atau karyawan baru yang masih semangat belajar. Saya juga banyak menyaksikan betapa banyak orang orang yang sudah berumur lebih dari 60 tahun namun masih semangat terus belajar, masih produktif malah semakin bijak sehingga orang orang seperti ini tetap mampu berkarya dan ilmu serta kearifannya semakin bermanfat bagi banyak orang.

 

Keputusan anda mau terus belajar dan mengeksplorasi diri, hanya anda yang peduli dengan karir anda, anda yang menjalani hidup anda sendiri. Apapun keputusan anda setelah membaca tulisan ini terserah anda. Jika anda percaya akan hidayah Tuhan, Ketahuilah Tuhan memberi hidayahnya hanya pada orang orang yang berusaha dengan sekuat tenaga.

 

Share this article :
 

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. ARTIKELIUS - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger