© 2006. Nugroho Adhi W. All rights reserved.
"kita pasti mati, sayangnya, kita tak bisa memilih caranya. Tapi, kita bisa memutuskan bagaimana meraihnya... demi kita dikenang sebagai manusia." Proximo, Gladiator
Dalam sebuah kelas training, seorang fasilitator memulai programnya dengan selembar uang senilai Rp. 100.000 yang masih baru. Di dalam ruangan tersebut, dia bertanya, "Siapa yang mau uang ini?"
Spontan para partisipan mengacungkan tangan mereka.
"Saya akan memberikan uang ini pada salah satu dari kalian, tapi apakah kalian masih mau kalau uang ini sudah kusut?" katanya sambil meremas-remas uang tersebut agar menjadi kusut.
Para partisipan masih tetap mengacungkan tangan mereka.
"Bagaimana kalau saya melakukan ini?" katanya sambil menjatuhkan uang tersebut ke lantai dan menginjaknya berulang kali. Kemudian uang itu yang sudah menjadi kusut dan kotor diambilnya kembali, "masih ada yang mau?"
Para partisipan tetap saja mengacungkan tangan mereka.
"Kita semua baru saja mempelajari sesuatu yang sangat berharga," katanya, "tidak peduli apa yang saya lakukan terhadap uang tersebut, teman-teman sekalian tetap saja menginginkan uang tersebut karena nilai uang tersebut tidak berkurang, masih tetap 100 ribu rupiah."
"Sering kali dalam kehidupan ini kita jatuh, segala sesuatunya tidak sesuai dengan keinginan kita, dan terpuruk dikarenakan keputusan yang kita ambil dan juga hambatan menghadang di tengah perjalanan kita. Kita merasa bahwa kita sudah tidak berharga lagi. Tetapi, apapun yang telah atau akan terjadi, kita tidak akan pernah kehilangan harga diri kita. Kotor atau bersih, kacau atau teratur, kita masih tetap sangat berharga... terutama bagi orang-orang yang mencintai kita."
Harga dari kehidupan yang kita jalani bukan datang dari apa yang kita lakukan atau siapa yang kita kenal, tetapi dari SIAPA DIRI KITA.
Post a Comment