Banyak klien mengeluhkan bahwa bawahannya sering sekali datang ke ruangannya dengan membawa masalah padahal menurut atasannya, itu merupakan masalah sepele karena hanya beberapa menit mendengarkan, atasannya mampu memberikan solusi atas masalah yang dihadapi. Anehnya, bawahan tersebut jadi sering bertanya apa solusi atas masalah berikutnya padahal solusi untuk masalah tersebut tidak jauh berbeda. "Seharusnya ia bisa berpikir, tidak perlu minta solusi ke saya," ujar sang pimpinan tersebut.
Mari kita gunakan cara Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan sebagai bagian Budaya Perusahaan yaitu ketika seseorang datang membawa masalah, atasan perlu mendengar permasalahan tersebut dan setelah jelas permasalahannya maka atasannya dapat bertanya dengan pola: “Jika masalah kamu……maka menurut kamu apa solusinya?” Kemungkinan besar yang terjadi adalah bawahan yang bermasalah akan berpikir sesaat lalu mulai menceritakan solusi yang terpikir olehnya. Ketika seseorang bawahan datang untuk minta agar atasannya yang mengambil keputusan maka atasannya dapat berkata:”Jika solusinya adalah….maka menurut kamu solusi mana yang paling menguntungkan?” Kembali lagi, sang bawahan akan mulai menceritakan solusi beserta keuntungan dan kerugian setiap solusi lalu lontarkanlah lagi 1 buah pertanyaan yaitu:”Jika menurutmu solusi tersebut yang paling menguntungkan maka apa keputusanmu?”
Pendekatan dengan pola JIKA...MAKA merupakan paling dasar dari pendekatan Pemecahan Masalah yang selaras dengan kerja otak sehingga hal tersebut dapat diterapakan di seluruh tingkat dalam perusahaan. Jika semua pemimpin dalam perusahaan menggunakan pola seperti diatas untuk Memecahkan Masalah maka akan tercipta KEBIASAAN Memecahkan Masalah & Mengambil Keputusan lalu menjadi budaya perusahaan.
Mengapa Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan sebagai bagian Budaya Perusahaan dapat menjadi solusi bagi perusahaan untuk meningkatkan kinerja? Sedikitnya ada 3 keuntungan yaitu:
1. Ketika karyawan dilatih kemampuan berpikirnya maka kompetensi mereka akan meningkat (menggeser dari kompetensi rendah menjadi kompetensi sedang/ tinggi)
2. Ketika seseorang karyawan didengarkan solusinya, diterima solusinya serta diberikan kesempatan untuk menjalankan solusinya maka hal tersebut merupakan penghargaan tersendiri bagi karyawan tersebut (menggeser dari komitmen rendah menjadi kompetensi & komitmen sedang/ tinggi)
3. Semakin banyak perusahaan memiliki karyawan yang berkompetensi & berkomitmen sedang/ tinggi maka semakin banyak target yang tercapai sehingga kinerja perusahaan akan meningkat signifikan.
4. Semakin banyak target yang terpenuhi maka perusahaan akan menikmati kenaikan omzet dan efisiensi waktu & biaya sehingga dalam jangka waktu pendek, perusahaan akan mengalami peningkatan keuntungan & pertumbuhan.
5. Dalam jangka panjang, perusahaan yang menerapkan Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan sebagai Budaya Perusahaan akan terus berkembang & memiliki daya saing yang kuat yaitu SDM yang hebat sehingga jika diuangkan maka keuntungannya tidak terhingga (unlimited) karena kita tidak tahu sampai seberapa hebat perusahaan akan berkembang.
Apakah ada kemungkinan ketika karyawan diberikan feedback dengan pola JIKA...MAKA belum terpikir solusi? Iya memang ada, karena itu diperlukan melatih otak dengan teknik Problem Solving & Decision Making yang lebih advance yang disesuaikan dengan level karyawan dalam perusahaan tetapi dasar logika akan tetap sama yaitu JIKA...MAKA.
Stop - Step Back - Think,
Ronald
Post a Comment