By. Hendry Risjawan
Ya, orang yang dikaruniai Allah perasaan Cinta yang besar, akan mempunyai energi yang sangat besar. Cinta disini bukan berarti sempit, Cinta antara laki-laki dan perempuan. Namun Cinta yang mempunyai arti yang sangat luas, Cinta pada diri sendiri, Cinta pada kekasih hati, Cinta kepada istri dan anak, Cinta pada kedua orang tua, Cinta pada keluarga, masyarakat dan lingkungannya, bahkan Cinta terhadap Tuhan.
Jika Anda membaca biografinya Bung Karno, Anda akan menemukan kebesaran Cintanya Bung Karno kepada bumi pertiwi. Dengan kekuatan Cinta tersebut, bung Karno akhirnya mampu menjadi Presiden RI pertama. Begitu pula jika Anda mengingat sejarah nabi Muhammad SAW, Anda akan menemukan Cintanya Sang Nabi kepada ummatnya. Sampai sampai diakhir hayatnya pun, ummatnya masih disebut-sebut. Karena Cinta beliau kepada ummatnya, beliau sanggup menerima berbagai macam rintangan, cemoohan, cacian , hinaan,penderitaan,bahkan ancaman pembunuhan.
Energi Cinta memang sangat dahsyat. Perasaan Cinta yang besar akan menumbuhkan kemampuan kepada pemiliknya daya tahan terhadap rasa malu dan penderitaan, tidak mudah menyerah dan rasa tanggung jawab yang besar. Jika Anda menCintai diri Anda, maka Anda tidak ingin diri Anda hanya sebagai seonggok daging yang mampu berjalan atau mayat hidup. Jika Anda menCintai diri Anda, maka Anda akan berusaha dengan sekuat tenaga dan sepenuh hati, tanpa mengenal lelah, untuk menjadikan diri Anda orang yang terpAndang dan berguna. Jika Anda menCintai keluarga, tentu Anda akan berusaha menjaga nama baik, memastikan mereka bahagia tidak terlantar dan bersedih hati, dan menjadikan mereka dipAndang oleh masyarakat disekitarnya.
Sebaliknya orang yang tidak mempunyai perasaan Cinta yang besar pada diri, tidak akan memiliki kemampuan yang luar biasa untuk menanggung derita, cemoohan, rasa malu, hinaan dan daya juang yang tinggi. Karena mereka tidak tahu, kenapa saya harus menderita, kenapa saya harus berjuang terus tanpa mengenal lelah.
Dengan demikian jika Anda ingin menjadi orang sukses, pertama yang harus Anda miliki adalah PERASAAN CINTA. Tumbuh dan kembangkan perasaan Cinta kepada diri sendiri, keluarga dan masyarakat. Maka akan tumbuh pada diri Anda kekuatan untuk bertindak berbuat sesuatu. Tumbuh dan kembangkan terus perasaan Cinta Anda. Maka Anda akan mampu menahan setiap derita yang Anda temui ditengah jalan.
Sebagai anugerah Ilahi, Cinta mempunyai potensi dan energi mengendalikan hati untuk memperjuangkan kebenaran dan prinsip moral (truth and morality principle). Cinta mampu memotivasi seseorang untuk meraih semangat hidup, sensitivitas, kedewasaan, dan pencerahan, Cinta mampu membuat orang yang sedang bermasalah pada kesehatan (sakit) menjadi sehat dalam waktu cepat, Cinta mampu melakukan percepatan terhadap apa yang menjadi niat Anda.
Cinta: Ketulusan dan Pengorbanan
Cinta termasuk hal yang “misteriusâ€. Ia tak dapat diukur, apalagi diformalkan, misalnya dalam bentuk biro jodoh, valentine day, dan lain-lain. Sesuatu yang bersifat biologis, fisikal, dan sebatas kulit, tak mungkin bisa dipakai untuk mengukur dan mengidentifikasi kedalaman makna Cinta.
Aktualisasi Cinta akan tampak dalam beberapa indikasi nilai-nilai yang baik, indah, dan positif, seperti ketulusan, pengorbanan, dan dedikasi. Jika indikasi itu tidak tampak, maka Cinta tidak lebih hanya sebuah sandiwara kebohongan dan komoditi nafsu yang tersembunyi.
Cinta seharusnya mewujud dalam bentuk ketulusan yang mendalam, yakni kenikmatan “memberi†tanpa diembel-embeli pamrih apa pun yang bersifat duniawi. Mengabadikan ketulusan dalam Cinta juga perlu dibarengi penanaman akhlak dan disiplin.
Cinta: Merawat dan Memekarkan Kehidupan
Cinta pada hakikatnya adalah kekuatan untuk merawat dan memekarkan kehidupan. Dalam Cinta, seseorang mendampingi orang lain untuk tumbuh positif dan menjadi “dirinya sendiri, bukan menjadi sorang lain atau siapa pun.
Justru karena Cinta merupakan energi untuk menyayangi dan memekarkan kehidupan tanpa memAndang baju primordialnya, maka Cinta mampu mengatasi dan melampaui apa pun. Dalam puisi-puisinya yang indah dan abadi, Jalaluddin Rumi bahkan memproklamirkan apa yang disebutnya sebagai “Agama Cinta†yang melampaui sekat-sekat primordial dan sektarianisme yang picik dan sempit.
Cinta adalah energi sekaligus substansi kehidupan yang memekikkan persaudaraan dan perdamaian tulus pada semua manusia tanpa memAndang baju primordialnya, baik itu berupa agama, ras, jenis kelamin, keyakinan, ideologi, afiliasi politik, dan lain-lain. Cinta bahkan bisa mengatasi dan melampaui agama-agama yang kadang terdangkalkan karena faktor institusionalisasi dan lembagaisasi.
Cinta: Perdamaian dan Kasih Sejati
Dengan energi Cinta yang menggelegak, seseorang tak pernah merasa jera dan putus asa untuk menyuarakan perdamaian dan kasih sejati di tengah kekerasan dan perang yang terus terjadi dalam sejarah umat manusia dari waktu ke waktu.
Cinta kadang juga diwarnai dengan pengorbanan untuk mewujudkan kebaikan dan keindahan hidup. Pengorbanan adalah gelora samudera yang selalu memunculkan orkestra zikir ketulusan, pelayanan, dan kerinduan untuk membahagiakan Sang Kekasih dengan Cinta sejati. Sang Kekasih ini bisa berupa sesama manusia dan makhluk ciptaan Tuhan, atau bahkan Tuhan itu sendiri.
Dedikasi dan tanggung jawab sebagai bagian dari nilai-nilai Cinta harus selalu menjiwai seseorang sehingga tidak terjadi benturan, baik dengan kepentingan pribadi, keluarga, masyarakat, dan yang lebih penting adalah dengan akidahnya.
Dalam konteks itu, seseorang kadang perlu merasionalisasikan Cinta agar tidak terseret pada penderitaan lahir dan batin, kehilangan masa depan, tercampak di hadapan keluarga dan masyarakat, serta mengalami kehancuran akidah.
Cinta juga merupakan kawasan perebutan makna hidup yang tak pernah usai. Untuk itu, bagi Sang PeCinta yang “berumah†pada suatu keyakinan, akidah, dan agama tertentu, maka menyinta merupakan medan pertarungan yang terus-menerus tapi juga menggairahkan antara nilai-nilai agamawi dengan nilai-nilai umum pengetahuan sekular? yang bergerak terus, acapkali dari arah yang tak terduga.
Cinta: Keajaiban Dalam Penyembuhan
Cinta kita semua berpengaruh besar kepada kehidupan orang lain selama kita menggunakannya dengan baik dan benar. Stephen Covey mengatakan bahwa cinta adalah kata kerja bukan kata sifat. Artinya cinta bukan sekedar kata-kata atau rasa tapi cinta adalah sebuah sikap yang harus dilakukan guna mewujudkan rasa cinta kita. Ini filosofinya sangat dalam, dengan cinta apa aja bisa kita lakukan, dan sering miracle/keajaiban terjadi disini karena kita menaruh emosi kita dengan cinta dan kita healing orang lain dengan cinta, atas ijin Tuhan, keajaiban pun terjadi. That’s true. It happens!!!!!
Dengan cinta kita bisa menjalani hidup, dengan cinta kita bisa menikmati kehidupan ini, kita bisa menghayati kehidupan ini, dengan cinta kita bisa berjuang, jika orang yang kita cintai disakiti orang lain, kita pasti akan melawan orang tersebut, dengan cinta juga kita mempunyai spiritualitas yang tinggi, hubungan antara hamba Tuhan dan Tuhan menjadi hubungan antara kekasih Tuhan. Kita jadikan Tuhan sebagai kekasih kita, kalau kekasih itu kita bisa cerita apa adanya, lepas, jika hamba Tuhan itu seperti ada jarak kita dengan Tuhan kita. Kita ini maunya ada jarak atau tidak… ya tidak ada jarak kan… tetapi kadang kala Tuhannya mau dekat dengan kita, malah kitanya menjauh dari Tuhan… itulah manusia.
Dengan cinta, orang yang sakit atas ijin Tuhan bisa sembuh dari penyakitnya. Ribuan kasus dilaporkan orang bebas dari kanker, orang bebas dari tumor, orang bebas dari penyakit yang dokter saja sudah lepas tangan, orang lumpuh bisa berjalan kembali dan kisah-kisah ajaib lainnya itu semua bermula hanya karena orang tsb merasa dicintai, karena orang tsb merasa dicintai tiba-tiba orang tsb mempunyai energi yang luar biasa untuk melawan penyakitnya dan mereka menjadi pemenang dan hidup sehat sesudahnya.
Kesimpulan
Ia laksana dawai, agar suaranya merdu, kau harus pAndai memetik senarnya. Ia bagaikan bunga, agar tetap segar dan bersemi, kau harus pAndai merawatnya.
Ia bisa mengamuk bagaikan badai, jika kau tak mampu mengendalikannya. Terombang-ambing oleh gelombang muslihatnya, lalu karam tenggelam dalam lautan duka dan penderitaan tak berkesudahan. Namun, ia juga bisa menghantarkanmu menuju mahligai singgasana bahagia, memenuhi relung-relung hatimu dengan aroma wewangian misik dari taman-taman surga. Itulah Cinta.
Begitulah Cinta mewarnai kehidupan manusia. Cinta tak sekedar ungkapan rasa, namun lebih dari itu Cinta adalah seni dalam memberi. Sifat Cinta adalah memberi. Bukan saja ia memberikan apa saja yang dimiliki oleh sang penCintanya secara fisik dan materi, lebih dari itu sang peCinta akan memberikan sepenuh hatinya, segenap jiwanya apa saja yang bisa ia berikan kepada orang yang diCintainya diberikan atas nama CINTA!
Tumbuh dan kembangkan terus perasaan Cinta Anda, maka semua yang berat-berat akan menjadi ringan, semua yang sulit dan susah akan menjadi mudah, semua yang sakit menjadi sehat. Tumbuh dan kembangkan terus perasaan Cinta Anda, maka Anda akan menemukan betapa indahnya hidup didunia ini. Tumbuh dan kembangkan terus perasaan Cinta Anda. Maka Anda akan menjadi orang yang di Cintai dan dikenang. Itulah puncak dari kenikmatan hidup. Bahagia karena menCintai dan diCintai.