Hidup menyodorkan terlalu banyak pertanyaan yang tak terjawab, tak sedikit orang termasuk diri kita mencari tahu apa tujuan hidup ini. Sebagian memikirkannya keras-keras, namun jawaban yang dirumuskan tak jua menentramkan hati. Sebagian yang lain merenungkannya dalam nurani dalam-dalam, namun sang pikiran masih penuh berjuta tanya.
sebaik-baiknya, menikmati setiap detik dengan ketentraman pikiran dan kerendahan hati adalah lebih dari cukup ketimbang setumpuk kalimat jawaban dan pernyataan. Tujuan hidup tak berada di balik kata-kata - seindah apapun kata itu digoreskan - melainkan dalam hidup itu sendiri yang kita temukan sewaktu kita sungguh-sungguh menjalaninya.
Terbetik pertanyaan, seberapa penting arti tujuan dalam kehidupan kita? Pabila kita pahami lebih dalam sebenarnya tujuan bukan hanya agar kita memperoleh apa yang kita inginkan,
tujuanpun akan membentuk diri kita. Dan lebih dari itu, tujuan akan mengisi hidup kita dengan makna-makna. Perpaduan antara harapan dan semangat untuk meraihnya itulah nilai sebuah tujuan. Rangkaian perjalanan sebuah tujuan adalah niat kita untuk menggapai sesuatu bersemilah harapan-harapan, harapan akan menghasilkan keyakinan dan kekuatan yang dasyat dari dalam diri. Kekuatan yang dasyat pastilah berbuah benih ketekunan, benih keberanian, dan benih kedaya-tahanan.
Mulailah untuk hargailah setiap detak waktu yang berputar, tanamlah bibit-bibit tujuan disetiap lahan harapan dan berilah ia pupuk benih-benih yang dihasilkan oleh harapan hingga
suatu saat kita
Ketika dikiaskan dalam sebuah ilustrasi, dalam bermain hokey atau sepak bola, kita membutuhkan gol untuk menentukan sebuah kemenangan. Gol adalah upaya yang berhasil. Tanpa gol, tak ada kemenangan dan kejayaan. Dalam hidup pun demikian. Kita harus menetapkan tujuan untuk diri kita sendiri entah apapun pekerjaan yang kita tekuni, apakah itu sebagai praktisi HRD, Terapis, Trainer, Akuntan, Sales, Marketer, Dokter, Psikolog, atau bahkan sebagai kepala rumah tangga dan Perusahaan sekalipun tentunya masing-masing memiliki tujuan yang beragam. Buku-buku manajemen waktu mengingatkan kita bahwa penentuan tujuan adalah langkah pertama mendapatkan kontrol seiring dengan berjalannya proses. Termasuk banyak buku agama yang kita yakini menjabarkan begitu luas arti kata sebuah tujuan di kehidupan alam dunia ini.
Tujuan membentuk rencana kita. Tujuan mengerahkan energi kita dan memfokuskan sumber daya kita. Kita perlu menggagendakan tujuan kita dalam catatan. Paling tidak, kita harus menetapkan dua perangkat tujuan: satu untuk karier bisnis kita, dan satu untuk lagi untuk kehidupan kita. Tujuan kita harus mencakup 25, 10, 5 dan 1 tahun jadwal waktu. Tujuan satu tahun
harus dipecah ke dalam langkah-langkah selama 12 bulan. Langkah bulanan harus dirinci ke dalam langkah mingguan. Ciptakan daftar tugas tahunan, bulanan, mingguan, dan harian. Tuliskan dalam daftar tugas kita berbagai hal yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan. Cantumkan dalam daftar tugas harian kita tindakan tertentu yang mendekatkan kita kepada tujuan jangka panjang. Hal ini membuat kita bisa memiliki target. Jika kita tidak memiliki tujuan, kita takkan mampu meraih apapun. Tujuan mengharuskan adanya target.
Seperti Pak Covey pernah berkata, ”Mulailah dengan tujuan akhir” artinya mari kita siapkan catatan-catatan tujuan, sasaran, serta target kita dahulu sebelum pikiran dan langkah kaki
menelurusi aktivitas di segala arah tanpa tujuan akhirnya. Evaluasi apa yang telah kita kerjakan dan perbaikilah dengan cermat dan efektif tujuan2 yang ingin dicapai di tahun berikut. Dan
berusaha tuk selalu hadirkan passion, love, spirit, patience, sincerity, and pray to GOD di setiap singsingan lengan dan derap langkap mencapai tujuan. Selamat membuat catatan tujuan serta
Sasaran Anda...... dan sukses! (catatan : Mohamad Yunus)
Have a positive day!
Salam Inspirasi,
Mohamad Yunus, CPHR, CHT, MNLP
Post a Comment