Oleh: Hari Subagya
Dalam semedi yang dalam, penuh kekhusukan dan kepasrahan memohon kepada yang maha kuasa, Pak Jokowi usai membantu korban banjir dg bantuan beras dan mengankat karung pasir.
Dalam zikir yang menggetarkan langit, keprihatinan seorang pemimpin yg mencintai rakyatnya, namun seakan lemas karena masalah begitu menumpuk, seakan tak terselesaikan. Buliran air mata menetes dari sudut matanya mengucur meluncur deras melalui pipi kanan kirinya.
Tangannya diangkat tinggi tinggi dalam hening dan kehusukan yang tiada
Badannya kurus, dan perutnya pun tetap ramping. Dia prihatin dg orang orang yg harus dinaunginya sebagai seorang pemimpin yang amanah.
Jokowi benar benar berada dalam kekhusukan doa yang paling tinggi.
Doarrrrrrrrrrrr brussssssws wooooouuufufffff
Tiba tiba
Hampir satu kilometer lebarnya layaknya sungai Barito....Bersih dan luas. Lengkap dengan Jembatan jembatan penghubung yang indah.
Air banjirpun tersedot kesungai besar yang membelah
Tanah tanah terangkat satu senti demi satu senti bersama bangunanya tanpa retak dan bekas sedikitpun.
Semua orang tidak tahu apa yang terjadi. Semua bangunan aman dan tetap berdiri rapi tanpa ada sedikitpun masalah...Hanya satu yang sedikit beda. Gedung DPR RI berada di dasar sungai.
Post a Comment