By. Feri Susanto
Tat kala melihat sebuah pohon yang tumbuh subur, sering kita berkata, ‘Wah hebat ni pohon. Batangnya besar, daunnya rindang, dahannya kuat, bunganya bagus, atau buahnya yang lebat, buahnya yang manis, dan lain sebagainya. Semua yang tampak pada pohon itu kita sanjung.
Kita langka sekali memberikan sanjungan atau pun sekedar berkomentar kepada akarnya. Sadarkah kita bahwa akar adalah salah satu struktur tanaman yang sangat vital kegunaannya. Akar sebagai tempat masuknya mineral (zat-zat hara) dari tanah menuju ke seluruh bagian tumbuhan. Akar merupakan kelanjutan sumbu tumbuhan. Bahkan juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan makanan. Dengannya pohon menjadi tersangga kuat. Dengannya suplai makanan ‘organisasi’ pohon itu terpenuhi. Dengannya kebutuhan pohon akan kelangsungan hidupnya terjaga.
Tapi, akar tetaplah akar. Sedemikian penting pun peranannya, dia tidak pernah demonstrative. Semua hal dikerjakannya dengan kesungguhan. Dia tidak memerlukan sanjungan. Disanjung ataupun tidak, dia tetap bekerja, beramal salih. Dicuekin pemiliknya pun, akar tetap bekerja dengan penuh pengabdian.
Sifat akar seperti inilah yang perlu kita pelajari dalam hal keikhlasan. Pertanyaannya kemudian, sanggupkah kita meniru ikhlasnya akar. Keikhlasan yang tanpa tapi. Tangan kanan memberi, tangan kiri pun tak tahu. Insya Allah, kita terus berusaha.
Post a Comment