Mungkin anda tidak asing lagi mendengar kata phobia yang identik dengan rasa takut yang berlebihan pada sesuatu yang menurut orang normal tidak masuk akal. Taukah anda bila phobia dapat menghambat hidup pengidapnya. Karena jika rasa takut itu terjadi secara berlebihan dan terus menerus, orang tersebut akan terjebak dalam kondisi terkunci mentalnya akibat rasa takut yang berlebihan.
Apa saja faktor penyebab terjadinya phobia?
Phobia merupakan rasa takut berlebihan terhadap benda atau situasi yang tidak rasional dirasakan oleh orang pada umumnya dan ditandai dengan keinginan untuk menjauhi sesuatu yang ditakuti tersebut. rasa takut berlebihan sangatlah tidak baik. Ketika orang sedang takut dapat bertindak tanpa batasan, yang terpenting dia bisa menghindar dari hal yang ditakutinya. Teriakan, berlari kesana-kemari, membanting barang, dan lain sebagainya.
Phobia sebenarnya sangat merugikan. Selain sering menimbulkan rasa cemas dan panik, phobia juga mengganggu pekerjaan, hubungan sosial, bahkan bisa mempengaruhi organ tubuh seperti jantung.
Phobia terjadi karena disebabkan oleh beberapa factor :
1. Faktor Biologis
Phobia disebabkan karena adanya peningkatan tonus saraf otonomi simpatik dan perubahan sistem hantar transmisi di otak. Seperti adanya perubahan norefinefrin, serotonin dan gamma amino butirik asid (GABA) yang berpengaruh pada lokus sereleus di batang otak sebagai pusat sistem saraf otonom, yang juga berpengaruh pada pusat emosi di sistem limbik dan korteks otak pre-frontalis.
2. Faktor Keturunan atau Genetika
Perkembangan otak seseorang seperti rasa malu, kecemasan, dan juga rasa nervous merupakan salah satu yang ter-influence dari faktor keturunan. Jadi ketika orang tua memiliki fobia, besar kemungkinan diturunkan pada anaknya atau orang yang terlahir dari keluarga yang mengidap phobia, sangat rentan terkena fobia.
3. Faktor Psikososial
Phobia timbul akibat reflek yang dibiasakan, kecemasan ditimbulkan oleh rangsangan alami yang menakutkan. Seperti kebiasaan orang tua yang menakut-nakuti anak dengan sesuatu yang tidak masuk akal. Kita memberikan imajinasi kepada anak bahwa hal tersebut sangat menakutkan. Hal tersebut memang cukup efektif untuk menakuti anak tapi dampak buruknya jika ketakutan anak tersebut dibawa sampai dia dewasa.
4. Faktor Trauma
Trauma akan hal yang pernah dialami pada masa lalu dan masih ditakuti sampai sekarang, hal ini pun menjadi phobia. Pengalaman buruk yang menakutkan dan menyedihkan atau merasa tertekan juga dapat menimbulkan trauma yang mengakibatkan phobia. Contohnya, sewaktu kecil pernah dipatuk ayam betina dan sampai sekarang masih takut dengan ayam. Bahkan lebih parahnya menjadi takut pada semua ayam.
5. Faktor Geli atau Jijik
Karena merasa geli atau jijik juga bisa membuat kita phobia. Geli dengan bulu binatang, ulat, cacing, dan lain-lain. Bukan hanya wanita saja yang geli dengan benda-benda diatas. Pria pun banyak yang merasa phobia dengan kegelian. Penampilan maco, ada ulat dia lari. Tidak ada salahnya pria phobia, karena ini memang tidak dibuat-buat takutnya.
6. Faktor Lingkungan
Berada dilingkungan yang tidak aman dan tenang seperti dilingkungan yang sedang terjadi konflik atau peperangan dapat mengakibatkan trauma yang menjadi penyebab phobia. Misalnya phobia pada suara keras, phobia suara tembakan, dan lainnya.
Itulah faktor yang dapat menyebabkan phobia.Dunia medis sendiri menganggap fobia sebagai bentuk psikologis dan termasuk salah satu bentuk dari gangguan kejiwaan.
by: may aini
Post a Comment