Apakah VAK (sensori inderawi) dapat meningkatkan penjualan? Ya, tentu, tapi itu bukan satu-satunya faktor penentu dan ini tidak pernah dibahas dalam banyak pengajaran NLP.
Manusia menggunakan VAK sebagai alat bantu agar dapat mencerap dunia diluar dirinya. Informasi yang dicerap melalui sensor penglihatan, pendengaran dan serangkaian rasa (sensasi, penciuman dan pengecapan) kemudian akan dibawa ke otak untuk diolah.
Dalam banyak pengajaran NLP, konsep ini kemudian diolah menjadi alat untuk mempengaruhi calon pembeli untuk membeli dengan menyusun kalimat menggunakan gabungan berbagai predikat visual, auditori dan kinestetik. Anda mungkin pernah membaca iklan yang mirip-mirip seperti berikut ini:
"Ketika Bro/Sis menggunakan baju ini, bayangkan bagaimana kelihatannya, dengarkan apa kata orang melihat Bro/Sis mengenakan baju tersebut dan rasakan sensasi bahan baju menyentuh kulit Bro/Sis."
Apakah metode ini bekerja? Tergantung apa yang dimaksudkan dengan bekerja. Bila yang dimaksudkan adalah dapat mempengaruhi calon pembeli untuk tergerak dan membeli, mohon maaf... perjalanan masih panjang.
Seorang prospek (calon pembeli) memiliki begitu banyak hal yang berseliweran dalam benaknya. Inilah yang praktisi NLP harus sadari dan ketahui. Sesuatu yang tidak disadari sulit untuk dikendalikan atau atasi.
Lalu, apakah sebenarnya stimulasi VAK dapat meningkatkan penjualan? Iya, tapi caranya tidak seperti model yang telah disebutkan di atas. Model tersebut terlalu menggampangkan manusia. Aplikasi stimulasi VAK jauh lebih kompleks dari itu. Mari ambil contoh sederhana dari aspek Visual, yaitu kemasan. Apakah kemasan yang Anda gunakan menarik? Kalau tidak menarik, agak sulit untuk beranjak lebih jauh. Inilah The REAL NLP for Business!
__._,_.___
by: Henry Yonathan
Post a Comment