By. Yant Subiyanto
Beberapa hasil obrolan ringan, dengan level manajerial beberapa perusahaan, keluhan kesulitan memisahkan antara pekerjaan dan saat di rumah bersama keluarga. Kebanyakan terjadi bahwa segala keruwetan urusan yang ada di kantor terbawa saat berhadapan dengan keluarga. Bedanya kalau hal manis di kantor jarang terbawa ke rumah, berbeda dengan sebaliknya.
Akibat dari hal ini, saat bersama dengan keluarga yang seharusnya menampilkan pesona tugas sebagai komponen penting di keluarga dengan segala idealisme harkat martabat tentunya, bisa berubah menjadi monster. Bisa terjadi marah tanpa sebab, kehilangan nafsu makan, bermuka masam, atau bahkan seram layaknya batu kuburan, anak ketakutan, dll.
Jika terjadi berulang kali, menjadi mungkin terjadi keharmonisan keluarga akan terganggu. Anak terjauhkan dan cenderung menganggap orang tuanya sebagai monster yang menakutkan, tidak berani mendekati. Tidak terjadi komunikasi harmonis, sehingga akan terasa sepi. Penyebabnya bukan saja dengan mimik muka, bisa juga dengan hal lainnya. Misalnya saat diperlukan mengambil keputusan anggota keluarga lain hanya sebagai obyek penderita. Jika di tempat kerja sedang demotivasi, di rumah cenderung menjadi pesimis. Sehingga tidak terbentuk kehangatan dan kesegaran tujuan keluarga. Jika ada kegiatan keluarga, hanya sekedar rutinitas belaka.
Menyeramkan sekali jika hal tersebut terjadi. Kita pasti ingin hal tersebut tidak terjadi. Mari berusaha agar hal tersebut dapat kita siasati.
Meja kerja. Yah meja yang setiap hari kita gunakan bekerja. Untuk menempatkan laptop, file, atk, dan 1001 hal menumpuk disana. Kita jadikan Anchor dengan cara yang sangat sederhana. Setiap pekerjaan, file atau berkas hal apapun, tentunya bisa ditata ulang sehingga ada urutan prioritas dan urgensi, mana yang lebih dahulu harus diselesaikan. Yang harus dikerjakan saat ini, taruhlah di bagian teratas. Dan yang tingkat priotitas lebih rendah, berada dibawahnya.
Sekarang mulai, mengatur apa dan mana yang harus dikerjakan segera. Pilihlah 3 hal yang teratas, simpan lainnya di laci atau di tempat khusus. Tidak diatas meja. Setelah selesai 3 hal tersebut, rasakan saat meja dalam keadaan kosong, seolah seluruh pekerjaan sudah selesai. Rasakan sensasi saat pekerjaan tersebut selesai dan rasakan lebih dalam lagi. Saat merasakan sensasi tersebut, lebih dalam atau dalam puncak perasaan, lakukan anchoring. Gerakan atau kata-kata yang bisa mengingatkan kita betapa enaknya saat pekerjaan sudah semuanya selesai. Misalnya, dengan mengacungkan ibu jari, berkata sukses !, yes !, hebat !, wow !, dan lain-lainnya. Setelah itu lanjutkan dengan pekerjaan 3 hal lagi. Jika selesai ulangi melakukan hal yang sama.
Saat hendak berangkat pulang, rapikan dan bersihkan meja dari berkas atau hal apapun disana. Kecuali yang bersifat fixed spt tlp, scan, printer, atau yang lainnya. Sedang yang non fixed simpanlah didalam laci atau tempat khusus. Karena meja yang tidak rapi dan tidak bersih, akan tertanam dalam fikiran bawah sadar kita, masih banyak hal yang belum tuntas diselesaikan. Hal ini yang terkadang secara tidak sadar, 1001 hal di tempat kerja akan terbawa sampai dengan di rumah saat bersama keluarga.
Hal tersebut sangat sederhana, tinggal komitmen dan konsistensi kita dalam melatih fikiran bawah sadar dengan kegiatan tersebut. Setelah berjalan beberapa kali,akan menjadi sebuah kebiasaan yang membudaya. Sehingga, sukses di tempat kerja juga sukses dalam keluarga.
Okey ada yang ketinggalan, saat hendak keluar dari pintu tempat kerja, baik pintu kantor, pintu gerbang atau apapun, pilih salah satu, jika mungkin pintu paling luar dari tempat kerja, ucapkan atau lakukan anchoring kembali seperti saat selesai dengan 3 hal pekerjaan di meja kerja. Bertemu dengan keluarga, ulangihal tersebut. Niscaya bahwa tempat kerja dan keluarga akan menjadi area yang terpisah dan tidak bercampur aduk dalam fikiran kita. Semoga sukses….
Salam Sukses Selalu...
Menuju Sumber Daya Era Maju dengan Belajar dan Belajar pada Tahapan Proses 5M
Post a Comment