Merencanakan program coaching agar tidak gagal
Sesi perencanaan adalah tahapan yang penting sebelum membuat program coaching. Membuat program coaching perlu betul betul tau untuk apa membuat program coaching dan bukan hanya ikut ikutan trend umum saja. Pertanyaan mendasar dari tahap ini diantaranya adalah. Apakah kondisi perusahaan memerlukan memang memerlukan program coaching? Kondisi perusahaan yang sangat ideal untuk melakukan program coaching adalah ketika perusahaan sedang melakukan pengembangan bisnis, ekspansi bisnis besar besara sehingga memerlukan pengembangan kompetensi leader untuk memimpin bisnis di masa yang akan datang. Sehingga nantinya akan didapat program coaching akan in line dengan project project perusahaan dalam rangka mengembangkan bisnisnya. Setelah selesai program coaching leader leader ini dapat tantangan atau jabatan baru di perusahaan. Tujuan dari program coaching disini menjadi jelas dan terukur. Namun jika perusahaan belum ada rencana pengembangan bisnis, sedang masa bertahan dari krisis maka program coaching disini menjadi tidak efektif. Atau ketika perusahaan akan melakukan merger program coaching hanya akan membuat lebih frustasi leader. Ketika anda memutuskan untuk membuat program coaching di perusahaan anda apakah anda sebelumnya memperhitungkan hal ini?
Hal berikutnya yang perlu di perhatikan pada fase perencanaan adalah siapa saja leader atau calon leader yang akan diberi program coaching. Agar program coaching menjadi lebih efektif leader atau calon leader yang dimasukkan ke dalam program coaching adalah leader yang kompetensi, dan performa pekerjaanya diatas rata rata karyawan. Juga perlu memiliki internal motivation yang bagus, singkatnya orang orang terbaik di perusahaanlah yang akan masuk dalam program coaching. Mengapa demikian? Percepatan program coaching akan terjadi jika orang orang terbaik diberi kesempatan untuk melakukan yang terbaik. Sehingga kontribusi orang orang ini menjadi lebih besar kepada perusahaan. Karena di program coaching juga nantinya akan memberi target dan tugas khusus kepada coachee nya, maka kesempatan untuk bereksplorasi untuk para leader akan menjadi tantangan tersendiri bagi coachee.
Berikutnya yang perlu diperhatikan adalah menghubungkan program coaching dengan program performance management system, career system dan juga compensation and banefit program di perusahaan. Faktor external ini juga perlu diperhatikan untuk membuat kelangsungan program coaching dimasa yang akan datang. Jika tidak karyawan yang selesai program coaching dan berhasil namun tidak mendapatkan kompensasi atau kenaikan pangkat atau jabatan baru akan hilang motivasinya dan kemungkinan akan memboikot program coaching berikutnya. Perusahaan tidak mengabaikan faktor kompensasi ini akan berpengaruh cukup signifikan kepada kelangsungan program coaching. Saya seringkali menemukan banyak leader atau manager yang dulunya cerdas dan berprestasi namun saat ini malah menjadi virus negatif untuk orang orang baru dengan mengatakan. “saya sudah pernah masuk dalam program coaching dan dijanjikan akan mendapat kenaikan jabatan. Namun ketika saya sudah melakukannya dengan sungguh sungguh dan berhasil namun perusahaan tidak memberikan apa apa, sudahlah kamu anak baru, kamu akan kecewa kalo berharap terlalu banyak ke perusahaan ini”. Hal seperti ini yang perlu di hindari dengan menghubungkan program coaching dengan program lainnya. Sehingga pandangan karyawan seperti barusan akan terbantahkan dengan sendirinya.
Belajar keahlian coaching dengan bagaimana mengimplementasikan coaching adalah dua hal yang berbeda. Banyak perusahaan yang memberikan pelatihan coaching skill pada leadernya namun belum melengkapi dengan bagaimana cara mengimplementasikan coaching dalam pekerjaan. Coaching skill adalah satu keahlian namun mengimplementasikan coaching perlu strategi yang tepat , sesuai dengan karakteristik pekerjaan dan melakukan program coaching pada orang yang tepat.
Salam
Adang Adha
Post a Comment