” Kebajikan itu sebajik namanya, keramahan itu seramah wujudnya, dan kebaikan itu sebaik rasanya. Orang yang pertama kali akan dapat merasakan manfaat dari semua itu adalah mereka yang melakukannya.” - Dr. Aidh Al Qarni -
Saya sangat sependapat dengan apa yang disampaikan oleh Dr. Aidh Al Qarni tersebut. Siapapun yang menanamkan kebajikan, memberikan keramahan, melakukan kebaikan bagi kehidupan, ia sendirilah yang pertama akan merasakan manfaatnya. Bisa saja seketika itu akan merasakan manfaatnya dalam kebahagiaan mendalam atau kedamain hati. Tetapi bisa juga balasannya dalam waktu yang tidak kita ketahui dan dalam bentuk yang berbeda.
Pernahkah Anda merasakan kebahagiaan ketika Anda dapat membantu seseorang yang sedang memerlukan pertolongan ? Sesungguhnya itulah kebahagiaan yang menyentuh aspek spiritual seseorang. Kebahagiaan yang demikian akan memberikan arti bagi kehidupan dan menjadi makanan yang memperkaya jiwa kita.
Mohon dipahami bahwa kemuliaan hidup yang kita impikan menuntut kita untuk membayarnya dengan kesungguhan mengalahkan ego pribadi dan keinginan hanya mementingkan diri sendiri. Mengalahkan keserakahan hanya menumpuk harta untuk dirinya sendiri, melainkan mau membayarnya dengan memikirkan kepentingan orang lain dan mau banyak berbagi kebaikan untuk orang lain. Kemuliaan hidup itu hanya dapat dicapai dengan kita memberbanyak kontribusi dan manfaat kebaikan bagi orang lain. Kesungguhan dan keikhlasan kita untuk memperbanyak kebaikan bagi orang lain, akan mengalirkan kembali kebaikan kedalam diri kita. Hal ini sudah ditegaskan oleh Allah dalam firman-Nya, ''Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat maka kejahatan itu bagi dirimu sendiri.''
Berbagai kegundahan, kegelisahan dan kekawatiran akan masa depan kehidupan kita akan lama mengisi hidup kita, kalau kita tidak mengalihkan perhatian pada upaya memberikan manfaat dan banyak berbagi kebaikan dengan orang lain. Masalah kehidupan baik dalam dalam karier dan bisnis akan lama bersama dan mengisi kesadaran kita, bila kita tidak mengalihkan semua itu melalui upaya banyak memberikan manfaat dan berbagi kebaikan dengan orang lain.
”Alam dan kehidupan akan memuliakan orang yang banyak berbagi kebaikan bagi sesama. Memberikan kemudahan bagi orang yang senang memudahkan urusan orang lain.”
Tidak mungkin seseorang bisa mencapai kesuksesan yang memberikan kebahagiaan yang menyentuh aspek spiritualitasnya, bila dia tidak lebih dahulu menanggalkan egonya dan banyak membantu orang lain. Siapapun diri kita, sekecil apapun pekerjaan yang kita lakukan, bila kita melihat pekerjaan yang kecil itu sebagai cara untuk mempermudah kehidupan orang lain, cara untuk membantu orang lain, itu berarti telah berinvestasi kebajikan untuk sesama. Pada saatnya alam semesta dan kehidupan ini akan mencairkan kembali tabungan ivestasi kebajikan yang telah kita kumpulkan.
Banyak hal yang dapat dilakukan dalam menaburkan benih-benih kebajikan atau menanamkan investasi kebaikan, sebagaimana saya tuliskan dalam buku saya Life Balance Ways yang diterbitkan Elex Media Komputindo. Kalau Anda memiliki semangat dan motivasi misalnya, berbagilah dengan mereka yang membutuhkannya. Kalau Anda memiliki ide, pemikiran dan tenaga, berbagilah untuk kebaikan orang lain. Kalau Anda memiliki ilmu pengetahuan, kekuasaan, jabatan atau harta kekayaan, gunakanlah untuk memberikan manfaat kebaikan sesama kehidupan, dan lain sebagainya. Pada intinya semakin banyak hal-hal posisitf kebaikan yang kita bagikan, semakin banyak energi positif kebaikan yang kita bagikan, berarti semakin besar tabungan investasi kebaikan yang kita tanamkan. Ketika hal itu kita lakukan dengan keikhlasan, pada saatnya kita akan menerimanya kembali. Mungkin kita menerimanya dalam bentuk kebahagiaan hati, kepuasaan jiwa, ketenangan hidup, keberhasilan, kesehatan dan kemudahan rejeki, dll.
SEMOGA BERMANFAAT.
Salam Mulia.
Eko Jalu Santoso
Post a Comment