On Behalf Of Bro Yunus
Kepemimpinan adalah pengaruh. Kemampuan seseorang memengaruhi orang lain. Seorang pemimpin spiritual menyadari bahwa fokusnya bukan lagi terletak pada diri sendiri, tetapi pada orang-orang yang dipimpinnya. Ia adalah seorang pemimpin yang memerhatikan bagaimana orang lain dapat tumbuh, berkembang, dan mencapai visi bersama dengan nilai-nilai kehidupan yang disebarkan.
"Kita semua dilahirkan untuk suatu alasan, tetapi tidak semua kita menemukan sebabnya. Keberhasilan dalam kehidupan tidak ada hubungannya dengan apa yang Anda dapatkan atau capai sendiri. Keberhasilan adalah apa yang Anda lakukan bagi orang lain." (Danny Thomas).
Sebagai pemimpin, Anda berkewajiban mendorong orang lain untuk mencapai tujuan-tujuan, dan mendorong perubahan ke arah yang lebih baik. Jangan pernah bekerja sendirian. Tidak ada pemimpin tipe Lone Ranger. Jika Anda sendirian, Anda tidak sedang memimpin siapa pun!
Memimpin Orang Lain
Salah satu kesalahan yang biasa dilakukan pemimpin adalah berusaha memimpin orang lain sebelum mengembangkan hubungan dengan mereka. Sementara Anda bersiap untuk mengembangkan orang lain, luangkanlah waktu untuk saling mengenal. Mintalah mereka berbagi cerita dengan Anda, temukanlah apa yang menggugah mereka, kekuatan dan kelemahan mereka, sifat-sifat mereka, impian-impian mereka, harapan mereka dalam pekerjaan dan sebagainya. Itu akan mengembangkan hubungan Anda dengan cara yang tidak pernah ada sebelumnya.
William Wolcott berkunjung ke
Pada kertas pembungkus itu, ia membuat dua sketsa. Kemudian, salah satu sketsa itu dijual dengan harga US $500 dan yang lainnya dengan harga US $1000, jumlah yang sangat besar pada 1924.
Setiap orang, jika dalam pengaruh positif orang lain, sama seperti kertas pembungkus biasa di tangan seorang artis besar. Tidak peduli dari apa kertas tersebut dibuat, kertas itu dapat menjadi harta yang sangat berharga.Tidak setiap orang yang Anda pengaruhi akan berpikir sama dengan Anda.
Anda harus menolong mereka, bukan saja percaya mereka dapat berhasil, tetapi juga memperlihatkan kepada mereka, bahwa Anda ingin mereka berhasil. Pemimpin Spiritual memelihara hubungan dengan orang lain dengan menumbuhkan kepeduliaan yang tulus. Mereka memimpin dengan empati, kasih sayang, dan rasa hormat.
a. Jaga Hubungan Baik
1. Memahami Orang Lain
Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda, dan setiap individu tidak mungkin dihadapi dengan cara yang sama. Karenanya, memahami mereka, dan memelajari bagaimana membina mereka sesuai dengan kepribadian mereka, dapat membantu Anda menolong mereka mencapai tujuan.
2. Mengasihi Orang Lain
Anda tidak dapat benar-benar menjadi pemimpin efektif kecuali Anda mengasihi mereka. Henry Gruland berkata, “Menjadi seorang pemimpin artinya lebih dari sekadar ingin memimpin. Para pemimpin mempunyai rasa pengertian terhadap orang lain, dan kemampuan yang tajam untuk menemukan yang terbaik dari dalam diri orang lain… bukan yang terburuk… dengan benar-benar mempedulikan orang lain”
3. Menolong Orang Lain
Pusatkan diri Anda pada apa yang Anda dapat tanamkan dalam diri orang lain, bukan apa yang Anda bisa terima dari mereka.
b. Berikan Hati Anda
Harapan adalah karunia terbesar yang dapat kita berikan kepada orang lain, bahkan jika orang lain gagal melihat arti diri mereka sendiri, mereka masih mempunyai alasan untuk tetap berusaha dan bekerja keras untuk mencapai potensi mereka di masa depan. Pemimpin Spiritualitas adalah pemimpin yang memberikan harapan dan pengertian.
“Kita membutuhkan pemimpin-pemimpin yang tahu bagaimana ‘membaca’ hati, dan yang dapat memberikan kepada mereka rasa tenang, rasa percaya, pengertian akan mereka, dan kejujuran yang sesungguhnya dibutuhkan mereka...” (Samual Brengle).
Apa yang Anda percayai terlihat dengan cara Anda bertindak. “Perlakukanlah orang lain seperti penampilannya, dan Anda akan membuatnya semakin buruk. Tetapi perlakukanlah seseorang seolah-olah ia telah mencapai potensinya, dan Anda akan menjadikan dia menjadi sebagaimana seharusnya.” (Wolfgang von Goethe).
c. Kembangkan Potensi Mereka
Berikan perhatian Anda pada kekuatan orang lain. Pujilah kualitas-kualitas positif. Munculkan bakat-bakat terpendam mereka. Doronglah mereka mengembangkan potensi masing-masing. Pusatkan perhatian pada peningkatan kekuatan mereka. Anda sedang mengembangkan hubungan yang kuat dengan mereka, dan mereka mulai bertumbuh serta mendapatkan rasa percaya diri. Setelah percaya diri muncul, baru Anda dapat membicarakan tentang kelemahan-kelemahan mereka dan menanganinya dengan bijaksana satu per satu.
Ingatlah, semua orang punya potensi untuk berhasil. Sebagai pemimpin, tugas Anda melihat potensi-potensi itu, menemukan apa yang belum ada, dan melengkapinya dengan apa yang diperlukannya.
“Membina hubungan dengan orang lain tidak rumit, hanya membutuhkan usaha.”
Jadilah penuntun, panutan, pelopor, penolong, pemerhati, pemrakarsa tindakan, pekerja keras, pencetus ide, penyelaras hubungan, pembuat keputusan bijak, penggali potensi, pemberi bantuan, pelatih, pecinta pengetahuan, pemberi bimbingan spiritual (imam), pemberani, pengabdi kejujuran, pembuat perubahan, pemegang janji, pemaaf, pelaku rendah hati, pembuat kebahagiaan, dan perilaku positif lainnya.
Jadilah pemimpin!
Dengan kepemimpinan yang baik, segala sesuatu dapat diperbaiki.
Selamat memimpin. Sukses milik Anda sekarang!
Post a Comment