Cipta adalah kesadaran manusia untuk menyadari adanya Hidup itu sendiri. Dalam Kehidupan Manusia tidak bisa terlepas dari 3 hal yaitu Cipta, Rasa dan Karsa. Melalui kajian ini saya akan coba bahas satu persatu. Daya cipta merupaka anugrah besar yang diberikan kepada Manusia. Dengan adanya unsur Cipta, manusia bisa menyadari adanya ADA . ADA nya kita karena Adanya SANG MAHA ADA yang ABADI dialah ALLAH AR-Rahman AR-Rahim.
Dengan KeberadaanNYA lah, kita diberi Anugrah untuk bisa merasakan. Merasakan semua yang ADA. Rasa, adalah mediator / sarana kita mengenal SANG MAHA KEKAL / SELALU ADA TIDAK BERAWAL DAN BERAKHIR. Semua Manusia tidak pernah lepas dari Rasa.
Coba, anda rasakan (Bukan anda pikirkan ) kenapa anda maaf "kebelakang?" kencing misalnya. Siapa yang menyuruh anda kencing ? Oke secara Ilmiah bisa dikatakan itu proses Biologis dan alami, namun bila anda mau merasakan itu terjadi karena perintah Rasa dalam diri Anda. Mengapa anda suka dengan istri anda, anak anda ? jawabannya karena rasa anda memang demikian. Mengapa anda suka pacar anda ? karena rasa anda memang demikian. Itulah Anugrah, Rasa tidak bisa dibohongi.
Karena adanya Rasa, timbullah keinginan apa yang disebut dalam bahasa jawa yaitu , Karsa. Maksud Karsa yang saya maksudnkan disini adalah dalam bentuk keinginan yang diaplikasikan.
Banyak orang tua jawa mengatakan ketika kita bisa menyelaraskan 3 komponen diatas, kita akan bisa merasakan nikmatnya kehidupan. Kita bisa merasakan Kebesaran Tuhan. Kalau dalam istilah China keselarasan 3 hal tersebut bisa dikatakan keselarasan Cakra. Di China dikenal dengan 7 Cakra Utama, namun kita bisa lebih singkat dengan 3 unsur utama seperti yang saya sebutkan diatas. Sebagai wacana anda bisa buka di kajian tentang Reiki.
Secara Fisik, kita bisa menempatkan unsur-unsur tersebut dalam tubuh manusia. Untuk Cipta berada di Kepala manusia, Rasa di Dada Manusia, dan Karsa terletak di perut manusia. Makanya tidak heran Hati biasa dikatakan di dada, karena Rasa merupakan manifestasi dari Hati.
Tantangan terberat manusia bila dilihat dari kacamata manajemen Harmoni, adalah menyelaraskan antara rasa dan karsa. Banyak manusia berbuat tanpa mempertimbangkan Rasa / Hati nurani. Mereka bicara Bohong, padahal Bohong berarti tidak selarasnya antara Rasa dan Karsa. Ketika Karsa ( pembicaraan kita misalnya ) tidak sesuai dengan rasa kita ( Yang merupakan manifestasi suara Hati ) Apakah tidak berarti kita telah menjauh dari SANG MAHA JUJUR ? Siapakah DIA? ( Cari sendiri ya di Terjemahan Asmaul-Husna ) sambil belajar .....
Terus bagaimana biar dekat dengan DIA, Bagaimana kita bisa menselaraskan Cipta, Rasa, dan Karsa kita? ikuti kajian Manajemen Harmoni selanjutnya !!
Dengan KeberadaanNYA lah, kita diberi Anugrah untuk bisa merasakan. Merasakan semua yang ADA. Rasa, adalah mediator / sarana kita mengenal SANG MAHA KEKAL / SELALU ADA TIDAK BERAWAL DAN BERAKHIR. Semua Manusia tidak pernah lepas dari Rasa.
Coba, anda rasakan (Bukan anda pikirkan ) kenapa anda maaf "kebelakang?" kencing misalnya. Siapa yang menyuruh anda kencing ? Oke secara Ilmiah bisa dikatakan itu proses Biologis dan alami, namun bila anda mau merasakan itu terjadi karena perintah Rasa dalam diri Anda. Mengapa anda suka dengan istri anda, anak anda ? jawabannya karena rasa anda memang demikian. Mengapa anda suka pacar anda ? karena rasa anda memang demikian. Itulah Anugrah, Rasa tidak bisa dibohongi.
Karena adanya Rasa, timbullah keinginan apa yang disebut dalam bahasa jawa yaitu , Karsa. Maksud Karsa yang saya maksudnkan disini adalah dalam bentuk keinginan yang diaplikasikan.
Banyak orang tua jawa mengatakan ketika kita bisa menyelaraskan 3 komponen diatas, kita akan bisa merasakan nikmatnya kehidupan. Kita bisa merasakan Kebesaran Tuhan. Kalau dalam istilah China keselarasan 3 hal tersebut bisa dikatakan keselarasan Cakra. Di China dikenal dengan 7 Cakra Utama, namun kita bisa lebih singkat dengan 3 unsur utama seperti yang saya sebutkan diatas. Sebagai wacana anda bisa buka di kajian tentang Reiki.
Secara Fisik, kita bisa menempatkan unsur-unsur tersebut dalam tubuh manusia. Untuk Cipta berada di Kepala manusia, Rasa di Dada Manusia, dan Karsa terletak di perut manusia. Makanya tidak heran Hati biasa dikatakan di dada, karena Rasa merupakan manifestasi dari Hati.
Tantangan terberat manusia bila dilihat dari kacamata manajemen Harmoni, adalah menyelaraskan antara rasa dan karsa. Banyak manusia berbuat tanpa mempertimbangkan Rasa / Hati nurani. Mereka bicara Bohong, padahal Bohong berarti tidak selarasnya antara Rasa dan Karsa. Ketika Karsa ( pembicaraan kita misalnya ) tidak sesuai dengan rasa kita ( Yang merupakan manifestasi suara Hati ) Apakah tidak berarti kita telah menjauh dari SANG MAHA JUJUR ? Siapakah DIA? ( Cari sendiri ya di Terjemahan Asmaul-Husna ) sambil belajar .....
Terus bagaimana biar dekat dengan DIA, Bagaimana kita bisa menselaraskan Cipta, Rasa, dan Karsa kita? ikuti kajian Manajemen Harmoni selanjutnya !!
Post a Comment