Kalau saya menyebut nama Anthony Robbins, sebagian besar rekan milis pasti sudah cukup familiar mendengar kisah suksesnya. Beliau dijuluki Pembicara termahal di dunia, karena sekali bicara Tony bisa dibayar $1 juta dolar lebih. Juga banyak sekali orang mengalami perubahan hidup yang cukup drastis setelah menghadiri seminarnya. Dimana Anthony Robbins mengadakan seminar disanalah orang berebut tempat hanya untuk mendengarkan pesan dan kisahnya. Sebuah pertanyaan yang sempat membuat saya penasaran adalah:
Apa yang membuat dia begitu sukses luar biasa? Dan apa rahasia suksesnya sehingga seminarnya dicari dan ditunggu-tunggu banyak orang?
Saya ingin berbagi kepada rekan milis, tentang 18 Rahasia Sukses Anthony Robbins menjadi Pembicara terbaik dunia. Tulisan ini sangat bagus bagi siapa saja yang ingin sukses berbicara di depan public, termasuk para calon trainer dan motivator muda. Tulisan ini saya sarikan dari Michael Jeffreys dalam tulisannya “Success Secrets of Motivational Superstars? Dimana Michael Jeffreys mengupas sisi keberhasilan Anthony Robbins dalam mempersiapkan seminarnya. Dan bagaimana cara Anthony Robbins membawakan seminarnya sebagai seorang pelatih dan pembicara publik. Marilah kita membuka hati dan pikiran jernih, agar kita memetik manfaat dari sisi terbaik Anthony Robbins.
Rahasia #1: Melibatkan audien dalam presentasi secepat mungkin
Karena setiap peserta seminar datang dengan masih membawa motivasi masing-masing. Mereka mungkin masih belum begitu familiar dengan seminar yang mereka ikuti, juga belum tentu merasa nyaman dengan orang-orang baru dalam satu ruangan. Dengan melibatkan mereka segera, dan membuat mereka merasa nyaman akan menghilangkan kekuatiran dan kecemasan mereka. Sehingga membuat mereka ’feel at home? Di saat mereka sudah merasa nyaman dan ’good feeling?mudah bagi mereka untuk diajak tersenyum, gembira atau bahkan bermain sekalipun. Singkat kata: Semakin cepat mereka terlibat dengan apa yang bawakan pembicara, semakin cepat mereka lupa tentang diri mereka dan mereka akan memberi perhatian lebih kepada pembicara.
Apa yang membuat seminar Anthony Robbins begitu spesial? Saya masih ingat betul ketika menghadiri seminar Anthony Robbins ”Unleash The Power Within?di tahun 2004 di
Ketika musik pembukaan berhenti, AR merentangkan tangannya, seperti sayap burung elang dan diikuti audien meneriakkan ”woooooo…… yesss?
Selama 1 jam pertama, Tony membawa audien seperti layaknya seorang pemimpin konser orkestra. Menit pertama dia mulai dengan sebuah cerita hidupnya dan membuat ekspresi wajah gembira yang menyebabkan audien tertawa histeris. Dan di menit berikutnya dia merendahkan nada suaranya seperti suara dan
Ini adalah
KARISMA ANTHONY ROBBINS
Respon audien kepada Anthony Robbins bisa diibaratkan seperti fans (penggembar) musik rock konser dari pada sebagai seorang pembicara seminar.
Dan ternyata bukan hanya teman saya saja yang rela mengeluarkan biaya dan waktu demi mendengarkan AR dalam seminarnya, namun ada banyak orang-orang juga dari
Rahasia #2: Komitmen Untuk Memberi Audien Lebih dari Yang Mereka harapkan
Mungkin ini yang menyebabkan mengapa banyak orang di Amerika, dari Eropa, Asia juga
Berjalan diatas Bara Api
Saya masih ingat pengalaman saya di hari pertama seminar Anthony Robbins. Sekitar tengah malam di hari pertama seminar AR, peserta merasakan kecemasan, yang nampak dalam suasana ruangan. Bahkan ada beberapa peserta dari
Melihat perasaan ketakutan di seluruh ruangan tersebut, AR dengan penguasaannya menggunakan humor untuk merubah nervous audien. Dan tiba saatnya AR mengatakan,”Sekarang waktunya kita pergi menuju bara api. Saya tidak ingin beberapa dari anda berpikir bagaimana jika kaki saya terbakar. Percaya pada diri anda. Anda lebih hebat dari bara api (ketakutan anda).”
Ia mengatakan dengan penuh canda dan ekspresif. Setelah beberapa humor, audien merasa cair dan tidak cemas lagi. Tips yang selalu diulang-ulang oleh AR adalah “Cool-moss, cool moss!”. Sapukan kaki anda diatas rumput basah dan diakhir perjalanan, masukkan kaki anda ke bak air.
Akhirnya semua peserta seminar keluar dari pintu ruangan menuju ke luar lapangan yang luas disambut oleh dentuman suara drum musik Afrika. Setelah melepas sepatu dan kaos kaki, AR sekali lagi mengulang-ulang tips aman untuk berjalan. Setelah mengambil fokus, Tony dengan celana setengah kaki, secara dramatis berjalan diatas bara api dengan kaki telanjang. Sambil meneriakkan “cool moss”. Langkahnya mantap, segar tetapi tenang, dan diselesaikan kurang dari 5 detik berjalan diatas api. Melihat AR sukses menyeberang api terbukti tanpa luka membuat peserta termotivasi dan siap mengikuti panduannya.
Segera para peserta, dokter, guru, ibu rumah tangga, sales, pengacara dan semua peserta melakukan berjalan diatas api menurut panduan AR. Setelah berhasil berjalan diseberang mereka diberi selamat dengan ceria oleh para crew, dan mereka disambut sebagai “firewalker”. Ini adalah malam yang mengesankan yang sulit untuk dilupakan oleh setiap peserta seminar.
Semula saya merasa takjub dan kagum tentang acara firewalk. Sampai pada november 2006 saya beserta rekan-rekan graduate AR Singapore diajak menjadi crew untuk acara “Unleash the Power within di Jakarta yang dipandu oleh Pak Tung DW beserta sekitar 8 team dari Anthony Robbins, dari mempersiapkan acara itu saya menjadi paham. Dan berkat juga bimbingan dari Mr. John Maisel (dari Firewalk Institute USA) saya menjadi mengerti mengapa kaki kita saat jalan tidak terbakar. Itu semua harus dipersiapkan dan membutuhkan perhitungan yang teliti. Saya tidak menyarankan anda para pembaca mencoba sendiri di tempat anda, karena tanpa pengetahuan yang cukup, firewalk sangat membahayakan dan beresiko. Kecuali oleh mereka para trainer yang telah mendapat training tentang firewak secara khusus. Jika anda penasaran dan ingin mengikuti atau mau mengadakan seminar firewalk, silahkan kontak kami.
Rahasia #3: Secara konstan upgrade materi anda untuk memastikan bahwa anda memberikan informasi yang terbaik kepada audien anda
NLP adalah ‘Basic Science’ ilmu Anthony Robbins. Anthony Robbins memulai seminarnya di awal tahun 1980. Pesan yang disampaikan AR masih di seputar teknologi yang dikembangkan oleh John Grinder dan Richard Bandler yang biasa disebut NLP (Neuro Linguistic Programming). Teknik seperti matching, mirroring, modelling, anchoring dan reframing diajarkan oleh Tony sebagai tools (alat bantu) untuk membantu tiap orang menjadi komunikator yang lebih efektif. Sebagai mana dia berasumsi “Kualitas hidup kita ditentukan oleh kualitas komunikasi kita”.
Saya kira bukan hanya AR saja yang merasa bahwa NLP adalah jalan yang sangat efektif, banyak pembicara yang mempercayai NLP sebagai jalan paling cepat untuk berubah.
Dengan semangat dan keahlian komunikasi, AR secara powerful menggunakan alat NLP untuk membantu banyak orang untuk berubah. Dia melakukan terus menerus berkeliling lebih dari 100
Anda bisa membaca tentang Anthony Robbins di bukunya ”Unlimited Power’ dirilis tahun 1986.
Namun mulai sekitar tahun 1990 awal, AR mulai mengembangkan NLP menjadi teknik baru yang disebutnya NAC (Neuro Association Conditioning) bisa dibaca di bukunya yang berjudul ”Awaken the Giant Within” keduanya sudah terbit dalam edisi bahasa Indonesia.
Teknik NLP telah mengantarkan Anthony Robbins menjadi pembicara dan pelatih terkenal. Namun sekarang ini Anthony Robbins telah mengembangkan terus seluruh teknik dan strateginya dengan basis NAC bersama teamnya di Robbin Researc Institute di Amerika.
Pesan yang ingin dia katakan cukup sederhana: Jika anda menjadi top (teratas) di bidang anda, anda harus secara terus-menerus meng-upgrade materi anda untuk memastikan bahwa audien anda memperoleh informasi yang terbaik dari topik yang anda sampaikan. Jika anda tidak melakukan hal tersebut, orang lain akan dengan pasti melakukannya dan mereka-lah nantinya yang akan mencapai tangga teratas di bidang anda.
Rahasia #4: Jangan mengingat / menghafalkan materi pembicaraan anda, tapi jadilah ’produk’ dari materi anda
Awal Karir Sebagai Pembicara
Dari mana asalnya, Anthony Robbins memulai karir sebagai pembicara? Dalam sebuah wawancara dengan Sharring idea Magazine pada Desember 1992. Melalui wawancara tersebut AR bercerita awal mula dia merintis sebagai pembicara public:
“Mr. Cobb, guru sejarah saya di SMA yang pertama kali melihat potensi diri saya. Dia datang menemui saya di akhir pelajaran. Saya tidak pernah belajar berbicara sebelumnya. Ia mengatakan, “Saya ingin melihat kamu berbicara setelah selesai kelas ini.
Dia menekan pundak saya dan mengatakan, “You are a magical. You will be one of the best speakers who has ever spoken.” Saya mengatakan, “Are you crazy?”.
Mr. Cobb menjawab, Saya serius dengan kata-kata saya. Saya tidak ingin kamu menunggu sampai tahun depan. Saya ingin kamu berkompetisi di kelas public speaking minggu ini. Saya telah menemukan seorang pembicara, dan saya pikir kamulah orangnya. Saya ingin kamu berbicara dengan meyakinkan, dan persuasive. Persiapkan pembicaraanmu dan kamu pasti menang.”
Saya lalu mempersiapkan pidato saya di rumah. Saya tidak berpikir bahwa saya adalah seorang orator yang baik. Materi pidato saya, saya beri judul “The Will to Win”. Saya hanya membaca dan mengingat tentang topic itu. “Ini seluruh hidup saya! Inilah diri saya” Saya mengingat saat itu dan saya menjadi seseorang yang saya inginkan.
Anthony Robbins berhasil menjadi juara pertama dalam kompetisi pidato tersebut. Dan meskipun dia tidak tahu apa yang baru saja dia lakukan, namun dia telah menapaki langkah pertama bahwa suatu hari dia akan menjadi pembicara motivasi paling sukses di negaranya.
Faktanya bahwa Anthony Robbins bukan hanya memberi materi yang dia ingat / sampaikan, tetapi dia telah mengalami perubahan dan menjadi sukses itulah yang ingin dia tularkan.
Sebagai pembicara sangat penting, bahwa anda bukan hanya memberi presentasi dari saku atau pikiran anda, tetapi anda seharusnya memberi audien dengan seluruh pikiran, tubuh dan jiwa anda.
Rahasia #5: Lakukan hubungan dengan audien anda melalui beberapa cara seperti humor, kisah hidup, cerita, body language dll.
Lebih dari seorang Pembicara
“What I’ve committed to in my life, continuously, is finding out what are the best strategies (for maximizing one’s potential) and then sharing those strategies with people in a way that’s entertaining” (Anthony Robbins)
Bagi Rekan-rekan graduate AR baik di luar negeri atau di
Menarik untuk dicatat bahwa Anthony Robbins bukan hanya berpikir bahwa dirinya hanya sebagai “pembicara” atau “motivator”, tetapi dia juga sebagai pendidik dan khususnya seorang ahli entertainment dan ahli dalam menggerakkan hati orang lain.
Berikut apa yang dituturkan oleh AR dalam wawancaranya:
“Berbicara adalah sebuah ketrampilan, komunikasi adalah kekuatan. Saya tidak melihat diri saya sebagai seorang pembicara, karena saya berpikir saya telah melakukan lebih dari seorang pembicara. Saya mempunyai sebuah keyakinan dan anggapan bahwa seseorang akan lebih senang mendapat entertain (hiburan) dari pada education (pendidikan/pelatihan). Jika anda bisa menghibur dan sekaligus memberikan pendidikan secara bersamaan, anda akan mempunyai peluang untuk mempengaruhi audien dengan jumlah yang jauh lebih besar.”
Seperti apa yang dilakukan AR, dia komitmen dengan apa yang dia impikan, menemukan strategi yang terbaik untuk memaksimalkan potensinya dan membagikan strategi tersebut kepada audien melalui entertainment.
Rahasia #6: Ingatlah bahwa apa yang anda jual bukan hanya “kata-kata” tapi perasaan dan emosi
Bagaimana cara Anthony Robbins membuat seminarnya menjadi menarik untuk diikuti? AR mengkombinasikan musik, gerakan, tarian, humor, bahasa tubuh, interaksi antar peserta, latihan grup kecil, refleksi diri, film, kisah cerita. Ini memungkinkan dia menyentuh audiennya dalam beberapa cara yang berbeda. Ia menstimulasi bukan hanya kata-kata yang dia sampaikan (audiory) dia juga menaikkan dan menurunkan suaranya (emotionally), dia juga bergerak dengan lincah (visual), dia mempergunakan musik (auditory & emosionally) dan dia memberi humor dalam seluruh seminarnya (perasaan feel good, physical & mentally).
Pendekatan seminar yang dilakukan Anthony Robbins seperti Steven Spielberg dalam membuat film-filmnya. Spielberg bukan hanya sebagai sutradara dan produser film terkenal, tetapi dia pandai mendramatisir situasi dan kejadian sehingga seolah-olah mendekati kenyataan. Pembaca tentu masih ingat dalam film
Kenyataanya Anthony Robbins dan Steven Spielberg, tahu bagaimana cara membuat audien dan pemirsanya tercengang, terbawa emosi melalui beberapa cara. Alasan mereka melakukan ini, karena mereka mengerti bahwa apa yang mereka jual bukan hanya kata-kata tetapi perasaan dan emosi.
Sebagai contoh: Bagaimana cara AR menggerakkan setiap orang untuk menyumbang foundation.
Anthony Robbins memiliki fondation (yayasan sosial) untuk rumah sakit, anak-anak putus sekolah dan kegiatan sosial lainnya. Di akhir seminar, dia mengambil waktu sekitar 15 menit untuk mengajak audien berdonasi.
Berikut petikan langsung AR:
”Kita semua tahu bagaimana pentingnya kita memperhatikan anak-anak putus sekolah, keluarga broken home, kemiskinan dan kesedihan seseorang di rumah sakit ataupun di dalam penjara. Namun saya ingin menceritakan kejadian beberapa minggu yang lalu tentang seorang sahabat bernama Tommy. Saat Tommy mendapat penawaran partisipasi dalam seminar, dia menerima amplop sukarela untuk Fondation. Lalu Tommy berkomitmen untuk menyisihkan uang sakunya setiap bulan untuk disumbangkan.
Dalam amplopnya dia menulis, ”Tony ini uang saku saya selama satu bulan, saya percaya Anda akan menyumbangkan uang ini ke anak2 yang membutuhkan. Dan saya akan mengirimkan kepada Anda setiap bulan dari uang saku saya.” Tertanda Tommy. Ternyata Tommy baru berusia 8 tahun. Saya tergerak membaca
Saya sangat sedih terlambat bertemu dengan Tommy dan mengucapkan rasa terima kasih atas ketulusan hatinya. Saya terharu mendengar kisahnya yang tragis. Apakah anda bisa merasakan kesedihan yang saya rasakan atas kebaikan dan perhatian yang begitu berani dari seorang anak.Sekarang saya ingin bertanya pada Anda, siapa yang mau meneruskan cita-cita Tommy untuk membantu anak-anak yang kurang beruntung. Silahkan angkat tangan… Dan bila anda ingin anak-anak seperti Tommy punya masa depan segeralah bantu mereka. Go.. Sekarang silahkan masukkan donasi anda pada amplop yang anda pegang saat ini.”
* (dan semua orang di dalam ruangan hall berduyun-duyun menyumbangkan sebagian uangnya sekaligus berkomitmen memberi sumbangan secara periodik beberapa bulan setelah seminar. Mudah-mudahan Anda bisa merasakan apa yang disampaikan Anthony Robbins diatas)
Rahasia #7: Jika anda ingin berbicara dengan perasaan, anda harus menjadi penuh emosi tentang topik anda
Inilah mengapa ketika anda berada di depan audien, dalam banyak kasus, anda berusaha mengalihkan perhatian audien ke slide di depan atau power point. Cara yang efektif adalah pergilah ke tempat duduk audien, sentuhlah sebanyak mungkin orang di pundaknya di sekitar anda berdiri. Ingat, mereka tidak akan menggigit anda, mereka akan senang dan menghargai anda. Dan jika memungkinkan, kunjungilah audien yang duduk dideretan paling belakang sekali waktu. Saya mengerti mungkin anda akan berpikir, saya nggak ada waktu jika sampai harus mengunjungi peserta seminar di deretan paling belakang.
Tetapi sekali lagi jagalah selalu prinsip ini di dalam pikiran anda bahwa “Saya harus melakukan segala sesuatu agar saya bisa membangun ‘ikatan batin’ dengan audien saya”. Apa artinya membangun ikatan batin? Baiklah saya jelaskan seperti ini, bila dalam cerita anda, anda menunjukkan perasaan sedih, audien secara spontan ikut juga merasa sedih. Jika anda tertawa keras, audien anda juga ikut bergembira tertawa seperti anda. Ingat jagalah selalu kedekatan dengan audien anda. Audien anda merasa dekat dengan anda, mereka akan merasa nyaman, dan mereka akan memberi perhatian penuh pada presentasi anda.
Jika ikatan batin sudah terbangun, bahkan Audien anda yang akan selalu ingin dekat terus dengan anda. Ini yang terjadi dalam seminar AR. Banyak peserta seminar yang datang dari negara selain Singapore, seperti Thailand, Hongkong, China, Malayasi, Indonesia bahkan beberapa dari Australia. Mereka juga rela membayar mahal untuk bisa duduk di kursi deretan depan. Padahal harganya dua kali lebih mahal dari harga tiket normal.
Salah satu ciri yang sering digunakan untuk melukiskan sosok Anthony Robbins adalah ‘Passion’. Dengan kata lain, AR memiliki ‘greget’ dan antusias yang cukup berlebihan ketika dia berbicara. Seperti beberapa contoh cerita tentang AR di tulisan sebelumnya. Bagaiman cara AR menyampaikan materinya dengan penuh semangat dan antusias?
Kuncinya : Jadilah Antusias tentang topik anda dan transfer-lah perasaan anstusias dan emosi tersebut kepada audien anda.
Kita sering mendengar seseorang berkata tentang seorang pembicara yang katanya ilmunya sangat mumpuni, tapi komentar yang bisa diberikan, “Dia membosankan, dia terlalu kaku.” Ini artinya adalah Dia sebagai seorang trainer tidak cukup mengekspresikan dirinya dalam setiap presentasinya. Dia hanya berkata-kata menyampaikan pesan presentasinya tanpa menunjukkan perasaan antusias dan emosi positip.
Kini selalu tanamkan dalam pikiran anda, Anda tidak akan berbicara dengan penuh emosi dan perasaan bila anda menghayati dan antusias yang tinggi tentang topik anda.
Itulah satu alasan mengapa AR berbicara dengan penuh perasaan, dia sangat bersemangat dengan materi yang dia sampaikan, dan dia berbagi teknik dan strategi cara merubah hidupnya.
Rahasia #8: Gunakan tubuh anda untuk mendukung apa yang anda sampaikan
- Body Language
- Tonal Variety (dibahas pada Rahasia #9)
- Humor (dibahas pada Rahasia #10)
Disamping memiliki kekuatan diatas, AR juga dikenal jago (trampil) dalam memadukan ketiga hal tsb. diatas panggung:
- Kemampuannya menggunakan bahasa tubuhnya untuk mendukung dan menguatkan apa yang dia katakan secara verbal
- Dia juga jago dalam mendramatisir cerita, pesan dengan menaikkan atau menurunkan nada suaranya dengan tujuan semakin menguatkan impak apa yang dia katakan
- Timing (saat yang tepat) dalam memberikan humor spontan disetiap pesannya
Body Language
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dr. Albert Mehrabian, seorang Profesor dari UCLA University, menyimpulkan bahwa Faktor komunikasi personal adalah 7 persen dari kata-kata, 38 persen dari nada suara dan 55 persen dari bahasa tubuh. Dengan kata lain, ada pepatah yang mengatakan ‘Tindakan anda berbicara jauh lebih keras, Saya tidak bisa mendengar apa yang anda katakan”. Ini bukan hanya sekedar slogan. Ini adalah fakta yang sebenarnya. Dan itulah yang tidak bisa hilang dari Anthony Robbins.
Kata-kata yang bisa melukiskan bahasa tubuh AR diatas panggung adalah Dahsyat, dinamis, fantastis, hebat, luar biasa, sulit dipercaya, penuh percaya diri, powerful, penuh emosi, lucu, sexy. Kadang-kadang gerakannya cepat dan meledak-ledak seperti seekor harimau yang menyambar mangsanya. Dan sekali waktu dia seksi dan penuh kharisma, seperti aktor film Richard Gere di sebuah ruangan yang penuh dengan wanita. Sekali lagi itu semua tergantung dari point dan pesan yang dia buat untuk memberikan magic moment yang kuat bagi audiennya.
Ketika dia hendak menekankan pentingnya point yang akan disampaikan, dia akan sering memukulkan tangannya secara bersama, menepuk dada kuat-kuat, atau meninju telapak tangannya.
Pelajaran yang bisa diambil dari AR:
Jika anda sedang membawakan sebuah cerita, secara nyata, hayati dan hadirkan dalam diri anda, tentang karakter yang anda ceritakan. Ketika membuat sebuah point kunci, pastikan untuk menambahkan gerakan khas (atau disebut anchor) yang menguatkan point anda.
Sebenarnya kekuatan bahasa tubuh dari AR, ada di matanya. Jika dia mengekspresikan kekaguman, AR akan membuat matanya terlihat bulat dan besar secara spontan. Jika dia mengekspresikan orang yang lagi bingung, dia akan mengerutkan alisnya. Jika dia merasa tidak senang dengan kata atau tindakan seseorang, dia membuat kerut di dahi. Seperti apa yang saya tulis sebelumnya, atau bagi yang sudah pernah melihat AR secara langsung, AR tak ubahnya seperti seorang Aktor, yang menggunakan tubuhnya, dan suaranya, untuk menimbulkan perbedaan emosi yang bisa dirasakan jelas oleh audiennya, tergantung dari point yang dia tekankan.
Yang perlu anda ingat: mulut anda tidak harus melakukan semua pembicaraan, ijinkan tubuh anda, nada suara dan ekspresi wajah untuk melakukan bagiannya.
Ingatlah Tukul Arwana
Sebagian besar dari Anda pasti pernah melihat Tukul show di acara Empat Mata yang disiarkan Trans7. Kalau saya boleh tanya pada rekan-rekan, “Apa yang khas dan sulit untuk dilupakan dari Sang Tukul Arwana?” Yang jelas, humornya segar dan alami, gerakan-gerakannya lucu yang sengaja dia ciptakan dan diulangi terus-menerus setiap kali dia tampil. Seperti misalnya gerakan tepuk tangan ala “simpanse”, kata-kata anchor “Kembali ke….Laptop”. Dan masih banyak gerakan dan gaya Tukul yang jenaka, celometan, olok-olok dan gaya macho ala Cover boy “Reynaldi”.
Bahkan yang pernah saya baca lewat email, salah satu pembicara dan juga kontributor di milis ini, Bapak Hari Subagya pernah secara panjang lebar mengupas Kisah Sukses Sang Tukul Arwana dari sisi yang berbeda. (Terima kasih Bung Hari, ide dan ceritanya sangat inspiratif)
Kalau boleh dikatakan, kekuatan Tukul bukan saja dari kata-kata saja, namun dikuatkan oleh nada suara, gerakan dan gaya yang selalu membuat orang sulit untuk tidak tertawa dan suka menonton aksinya di teve. Itulah yang dinamakan kekuatan sebuah ‘body language’.
Rahasia #9: Gunakan nada suara untuk menciptakan variasi emosi melalui presentasi anda
Tonal Variety (nada suara)
AR benar-benar seorang master yang memberi efek penuh emosional bagi audiennya melalui perubahan nada suaranya. Ketika ia ingin menyentuh hati para audien, dia akan merendahkan nada suaranya secara dalam dengan begitu serius, dan berbicara dengan begitu perlahan. Hasilnya, kata-katanya terdengar lembut dan emosional, dan secara reflek audien sedikit mencondongkan badannya ke depan seolah tidak mau kehilangan apa yang disampaikan AR. Kadang-kadang dia akan berbicara penuh ceria, suara sindiran yang menyenangkan dan mengena di hati.
Seperti yang anda lihat diatas, bahasa tubuhnya mendukung nada suaranya, dan yang pasti harus dikuatkan dengan pemilihan kata-kata yang tepat.
Dan memang Cara untuk men-‘deliver essence’ (menggambarkan perasaan), perlu training atau pelatihan secara khusus. Kalo di Luar negeri (US) ada sebuah seminar untuk mengerti caranya ‘nyetel’ perasaan diri kita, agar audien mengerti dan bisa merasakan perasaan sedih, gembira, takut, termotivasi seperti yang kita rasakan. Namun kita tidak perlu kecil hati, kita bisa latihan sendiri apa yang dinamakan ‘Magic mirror’. Yaitu berlatih di depan cermin melatih salah satu emosi, misal kagum, heran, damai dll.
Empat Mata : Tukul Arwana
Mungkin pembaca agak kesulitan membayangkan seperti apa peranan nada suara terhadap kata-kata yang disampaikan. Ada tips untuk mengerti mengapa nada suara sangat berpengaruh pada kata-kata yang kita sampaikan. Coba sekarang simak acara Empat Mata Tukul Arwana di Trans7 biasanya hari senin – jumat, mulai jam 21.30 malam. Tapi kali ini anda jangan melihat Tukul lagi beraksi di teve. Cukup dengarkan suaranya saja. Hanya mendengarkan suara, anda akan merasakan bagaimana Sang Tukul menyetel nada suaranya agar terlihat enak didengar dan menghibur. Anda akan bisa merasakan bagaimana nada suara Tukul bisa menunjukkan perasaannya seperti : marah, ngambek, mengolok-olok, serius, lucu. Semua dapat dikenali dari nada suaanya yang didukung body language-nya yang khas.
Rahasia #10: Humor adalah pelumas yang membantu pesan anda lebih lembut
Kemampuan AR dalam menggunakan humor begitu efektif. Itu adalah salah satu alasan mengapa semua audiennya sangat menikmati seminar-seminar AR. Ketika AR ingin membuat audiennya tertawa, dia memerankan sikap badan (phisiology) seperti Robbins William. Melalui seminarnya AR secara konstan, menyuguhkan cerita lucu, menghibur atau suka bermain dengan beberapa audiennya.
Contoh : ketika AR memberi gambaran seseorang yang tidak punya motivasi untuk mencapai goalnya. AR akan melakukan gerakan tubuh (phisiology) persis seperti orang yang depresi (pundaknya agak turun/membungkuk, mata terlihat sedih, berdiri tanpa tenaga, ekspresi ‘mengomel’ (protes keadaan) diri sendiri tercermin di wajahnya). Dan dengan mimik sedih dan suara berat dia berkata, “Saya tidak taaahu… Mengapaaa tidak ada satu orang pun…. yang menyukai sayaaaa…… Saya sangat setressss…” . Audien yang mendengar dan melihat ekspresi-nya yang lucu dan blo’on menjadi tertawa. Mengapa? Karena AR melukiskannya dengan lucu dan penuh humor, membuat audien ingat akan pesannya.
Berikut mengapa AR menganggap bahwa humor sangat penting di dalam seminarnya:
“saya mengatakan bahwa humor adalah bagian dari kepribadian saya. Tetapi perlu diigat juga apa yang sudah saya katakan sebelumnya: Saya percaya bahwa setiap orang lebih suka acara hiburan dari pada seminar. Sehingga, saya menghadirkan itu dalam seminar saya, jika anda ceria, penuh humor dan anda punya materi yang bermanfaat bagi orang lain, mereka akan dengan suka hati mendengarkan pesan anda. Kebanyakan humor saya tidak saya rencanakan, itu semua terjadinya spontan begitu saja. Ketika saya mendapatkan reaksi positip dari audien, otak saya mengingat humor tsb. Dan di waktu yang lain, saat saya berbicara di seminar di tempat lain, saya gunakan humor tersebut.”
Saya berpikir bahwa ketika seseorang, berada dalam situasi penuh tawa dan gembira, anda mempunyai peluang untuk membuat anchor (magic moment) untuk memperkuat pesan anda dan bisa men-sharingkan presentasi anda dalam waktu yang cukup lama. Mengapa? Karena seseorang akan selalu ingat humor anda.
Bagi rekan-rekan yang pernah datang di seminar Pak Tung Desem, anda pasti ingat beberapa joke dan humor Pak Tung di seminarnya. Misal: saat cara Pak Tung menghimbau peserta seminar untuk mematikan HP-nya, beliau berkata: “Sekarang angkat tangan kanan anda, kecuali yang tidak punya tangan kanan. Pegang pundak teman anda sebelah kanan. Ikuti kata-kata saya: “Pak, pak, bu, bu, tolong handphone-nya dimatikan terima kasih.””. Lalu pegang pundak teman kiri anda, ikuti kata-kata saya, “Pak, pak, bu, bu, handphone sudah saya matikan terima kasih. … dst”
Misal cara Pak Tung menjelaskan bahwa hidup ini perlu punya tujuan, TDW memberi perumpamaan seperti kita mau naik taxi. Pak Tung menceritakan kisah ini dengan gayanya yang khas.
“Sopir taxi akan menanyakan, tujuan kita kemana?
Lalu kita jawab : TERSERAH!
Ada 3 alternatif kejadian berikutnya. Sopir taxi yang pertama, akan mengejek anda, “Hidup kok nggak punya tujuan” dan dia bergegas tancap gas meninggalkan anda. Sopir yang kedua, tetap mengantarkan anda, tapi anda akan diturunkan di Rumah Sakit Jiwa. Mungkin dia pikir anda gila. Tapi sopir ketiga yang cerdas, akan menanyakan anda, berapa anda bawa uang. Lalu dia akan minta uang anda dan mengantarkan anda berkeliling sampai batas argo sesuai dengan jumlah uang anda, lalu anda akan diantarkan lagi di tempat semula anda naik taxi. “
(Para peserta yang mendengarkan kisah ini tertawa dan mengerti pesan yang disampaikan TDW). Inti pesan: Kita tidak akan pergi kemana-mana jika kita tidak menetapkan tujuan hidup kita.
Saya pernah juga menghadiri seminar Adam Khoo dari Singapore. Dia juga meniru
Pelajaran yang bisa diambil di sini sangat jelas: Ketika anda menyampaikan sebuah presentasi tanpa ada humor di dalamnya, audien anda akan merasakan suasana monoton dan keganjilan di dalam pesan anda. Tapi mereka akan mudah ingat pesan anda, jika anda menggabungkan humor ke dalam pesan anda.
__._,_.___
by: Mugi Al azhari <mugi.alazhari@yahoo.com>
Post a Comment