Rasa membuat makanan dicari dan dikenang orang, Entah itu pedasnya rica-rica, masamnya mangga muda, manisnya coklat, pahitnya kopi, atau asinnya sayur asin. Manusia menyukai makanan yang punya taste (rasa). Kita tidak suka makanan yang hambar, kecuali terpaksa bila sedang sakit. Taste, walaupun hanya sampai di ujung lidah tetapi menjadi sesuatu yang sangat penting.
Tuhan Yang Maha Pengasih menginginkan setiap kita harus memiliki taste di dunia ini, sehingga kehadiran kita dirasakan dan dikenang oleh orang lain. Orang beriman yang tidak punya taste ibarat garam yang kehilangan rasa alias tidak ada gunanya. Perintah Tuhan bagi kita untuk menjadi "Garam Dunia" itu keras dan begitu tajam, tetapi itulah panggilan yang kita terima dari Tuhan sebagai anak-anak-Nya. Harus memiliki taste supaya kehadiran kita dapat dirasakan dan dikenang oleh orang lain.
Oleh sebab itu, hal yang harus selalu kita tanyakan kepada diri kita sendiri, di mana pun kita berada, entah di rumah, sekolah, tempat kerja, masjid/gereja atau lingkungan masyarakat adalah "apakah arti kehadiran kita sebagai orang beriman sudah dapat mereka rasakan? Atau jangan-jangan ada dan tidak adanya kita tidak ada bedanya?" Ingat, Tuhan memanggil kita supaya berguna bagi orang lain. Membuat lingkungan lebih baik. Membawa terang. Memberi sukacita. Menjadi berkat. Jadi mari berdoa sambil terus berusaha untuk menjadi seperti sebuah lagu yang sering kita nyanyikan, "Jadikan aku saluran berkat-Mu". Bila setiap kita menjadi saluran berkat, maka dunia pun akan merasakan "nikmatnya" taste kehadiran anak-anak Tuhan -RY (edited version)
APAKAH LINGKUNGAN DI MANA KITA TINGGAL
MERASAKAN MAKNA KEHADIRAN KITA?
Guntur Barlian
Post a Comment