Susetyo Dwi Prihadi - Okezone
Fakta yang dibeberkan oleh sekelompok ilmuwan dari
Karbondioksida jelas bisa dihasilkan oleh Google. Pasalnya, emisi yang dihasilkan disebabkan baik oleh daya listrik yang diperlukan untuk pengguna komputer dalam mengirim permintaan ke server Google di seluruh dunia. Tentu saja listrik yang tersedot berasal dari bahan bakar yang menghasilkan emisi gas itu.
Dalam sebuah penelitian lainnya menyebutkan, sejak tahun 2007 memang dunia Teknologi Informatika saat ini menyebabkan sekira dua persen emisi global CO2. Dan ini melebihi emisi yang dihasilkan di dunia industri penerbangan.
"Dalam setiap browsing biasa di internet maka akan menghasilkan 0.02 gram Co2 setiap detiknya," terang Dr Alex Wissner-Gross, ahli fisika dari University Harvard, kepada Telegraph, Senin (12/1/2009).
"Server-server memerlukan semua jaringan listrik untuk menjalankan listrik, yang sebagian besar dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak dan gas bumi," sambungnya.
Dan Alex menambahkan, kalau Google menyerap konsumsi bahan bakar paling banyak di antara situs internet lainnya, karena pusat data yang tersebar di seluruh dunia kepunyaan Google konon paling besar dalam penggunaan listriknya.
Post a Comment