Kemanjaan Politisi Kita
Kepandiran Ekologis
Antara Keong Racun, Monyet dan Inception-nya Leonardo DiCaprio
fotografer & penulis
"Dasar kau keong racun, baru kenal eh ngajak tidur !"
Aku berani bertaruh bahwa 9 dari 10 orang Indonesia pasti mengenal akrab penggalan syair diatas. Dubbing lagu Keong Racun via youtube oleh Shinta dan Jojo itu memang luar biasa fenomenal. Tersebar - hingga keluar negeri- lewat internet, handphone, BB bahkan televisi. Naif, konyol, tapi sangat menghibur. Keduanya, disadari atau tidak, telah membuktikan sedikitnya dua hal. Pertama, keperkasaan internet dan segala kerabatnya yang akan mempermudah seseorang untuk eksist (baca: ngetop) di abad ini. Kedua, keberhasilan Shinta dan Jojo membuat siapapun akan bermimpi bernasib lucky seperti mereka berdua. Sejauh ini aku pribadi menganggap semua itu sungguh merupakan fenomena unik, yang merupakan perpaduan antara : iseng, keperkasaan dunia maya dan lagu nyentrik yang sangat menghibur.
Sampai ketika aku mendengar sekelompok anak kecil (antara 8-10 tahun), sambil tertawa cekikikan, menyanyikan syair diatas berulang-ulang. "… baru kenal eh ngajak tidur !".
Yang jelas, ketika harus berhadapan dengan cermin norma agama dan susila, kalimat diatas –untuk anak-anak kita- sama sekali tidak lucu lagi. Bahkan ia kemudian menjelma menjadi virus nakal esek-esek yang mau tidak mau mengusik keimanan.
Aku jadi teringat sebuah dongeng tentang monyet dan angin. Suatu ketika terjadilah taruhan antara monyet dan angin. Monyet berkata sesumbar bahwa angin tidak akan sanggup menjatuhkan dirinya dari atas pohon. Karena merasa ditantang sekaligus penasaran, anginpun setuju. Tanpa banyak cakap angin segera mengeluarkan seluruh kekuatannya untuk meniup monyet agar segera terhempas ketanah. Tapi aneh, semakin kuat angin bertiup, semakin erat pula monyet berpegangan pada pohon. Angin kelelahan, sejauh ini ia gagal. Sedangkan lawannya, Si Monyet berteriak kegirangan sambil berjingkrak-jingkrak mengejek. Untunglah angin tidak menyerah. Ia memutuskan untuk mengubah strategi penyerangan. Jika tadi ia menggunakan 'kekerasan' kini anginpun bertiup sepoi-sepoi basa. Karena merasa akan segera memenangkan pertandingan, monyetpun lengah. Ia tidak menyadari penyerangan diam-diam yang dilakukan oleh lawan. Tidak lama kemudian, kelopak matanya mulai terasa berat. Rupanya angin sepoi-sepoi ini telah membuat ia mengantuk. Beberapa saat berlalu, hingga rasa kantuk tak tertahan lagi olehnya, dan akhirnya…gubraaakkk !!! Si Monyetpun tersungkur, jatuh ditanah.
Beberapa pengaruh asusila juga berhasil menjatuhkan kita, persis dengan cara yang sama dengan yang dilakukan angin terhadap monyet. Narkoba datang lewat 'pergaulan jetset' masa kini. Perlahan-lahan, lalu mulai diterima sebagai kewajaran. Perselingkuhan semakin berkembang-biak lewat jargon-jargon unik, Temen Tapi 'Keliwat' Mesra, misalnya. Kawin cerai, hampir dianggap sebagai 'takdir dari TUHAN' yang dipublikasi lewat berbagai pemberitaan kawin cerai yang dikemas dalam 'acara hiburan'. Pornography dan perjinahan menyebar luas keseluruh handphone tua-muda atas nama 'penasaran' karena kebetulan pemainnya adalah artis lokal yang sangat ngetop. Dan lain-lain sebagainya.
Seperti halnya ide-ide yang positif, ide-ide bejat seperti ini juga menyebar laksana virus. Yang diletakkan dibawah sadar seseorang dengan tanpa disadari oleh yang bersangkutan. Para pelakunya seolah mengambil peranan Cobb (Leonardo DiCaprio) dalam film Inception karya Christopher Nolan yaitu menyuntikkan sebuah gagasan di alam bawah sadar seseorang lewat mimpi.
Sebagai pekerja seni, aku sama sekali tidak antipati terhadap lagu Keong Racun. Bagiku pribadi lagu sederhana ini sangat jenius. Sejujurnya, aku pribadi termasuk penggemar lagu itu. Penciptanya dengan luar biasa kreatif berhasil mengangkat kenyataan yang terjadi disebagian pergaulan masyarakat dan mengemasnya dengan kata dan irama yang unik, sehingga sekali diperdengarkan lagu itu akan nyantol laksana lintah dan sulit dilepaskan dari pikiran kita. Penciptanya tentu tidak bermasuk buruk dengar syair-syair yang ia ciptakan. Wong semua itu adalah sebuah kenyataan !
Hanya saja permasalahan datang ketika anak-anak kita, dengan riang gembira ikut-ikutan menyanyikan lagu tersebut dan kita sebagai orang tuanya merasa tidak terlalu perlu untuk menggubris 'angin sepoi-sepoi basa' itu.
Kemudian siapa yang salah ? Entahlah. Mungkin memang dunia ini telah begitu tua, sehingga mata hati kita sudah dibuat terlalu rabun untuk membedakan mana daerah putih dan mana daerah hitam. Semua terlihat begitu sama. Abu-abu.
Yang jelas segalanya akan segera berpulang kepada diri kita masing-masing. Karena siapapun akan mengakui, adalah sebuah pekerjaan yang mustahil untuk membendung seluruh pengaruh (klise) globalisasi.
Seperti halnya film Inception, dimana lawan Leonardo DiCaprio, yakni Robert Fischer (yang diperankan oleh Cillian Murphy) adalah orang yang begitu terlatih untuk selalu alert menjaga alam bawah sadarnya, semakin hari rupanya setiap orang semakin dituntut untuk memiliki penjaga alam bawah sadarnya, sehingga tidak mudah tercemar pengaruh buruk apapun. Pengaruh yang akan datang lewat 'mimpi' dan 'angin sepoi-sepoi basa' yang pasti –cepat atau lambat- membuat kita sama seperti monyet yang akhirnya jatuh terjerembab ditanah. Dan sialnya, tugas menjaga bawah sadar kita –supaya tidak tercemar- sungguh bukan perkara mudah. Ada baiknya kita semua sebisa mungkin segera siuman lalu sadar sesadar-sadarnya (*)
Setting Your Goals
In my conversations with hundreds of top salespeople over the years, I have found that they all have one thing in common. They have taken the time to sit down and create a clear blueprint for themselves and their future lives. Even if they started the process of goal setting and personal strategic planning with a little skepticism, every one of them has become a true believer.
Becoming a True Believer
Every one of them has been amazed at the incredible power of goal setting and strategic planning. Every one of them has accomplished far more than they ever believed possible in selling and they ascribe their success to the deliberate process of thinking through every aspect of their work and their lives, and then developing a detailed, written road map to get them to where they wanted to go.
The Definition of Happiness
Happiness has been defined as, "The progressive achievement of a worthy ideal, or goal." When you are working progressively, step-by-step toward something that is important to you, you generate within yourself a continuous feeling of success and achievement.
You feel more positive and motivated. You feel more in control of your own life. You feel happier and more fulfilled. You feel like a winner, and you soon develop the psychological momentum that enables you to overcome obstacles and plough through adversity as you move toward achieving the goals that are most important to you.
Determine Your Values
Personal strategic planning begins with your determining what it is you believe in and stand for-your values. Your values lie at the very core of everything you are as a human being. Your values are the unifying principles and core beliefs of your personality and your character. The virtues and qualities that you stand for are what constitute the person you have become from the beginning of your life to this moment.
Your values, virtues and inner beliefs are the axle around which the wheel of your life turns. All improvement in your life begins with you clarifying your true values and then committing yourself to live consistent with them.
Fuzzy or Clear?
Successful people are successful because they are very clear about their values. Unsuccessful people are fuzzy or unsure. Complete failures have no real values at all.
Build Self-Confidence and Self-Esteem
Values clarification is the beginning exercise in building self-confidence, self-esteem and personal character. When you take the time to think through your fundamental values, and then commit yourself to living your life consistent with them, you feel a surge of mental strength and well-being. You feel stronger and more capable. You feel more centered in the universe and more competent of accomplishing the goals you set for yourself.
Action Exercises
Here are two things you can do immediately to put these ideas into action.
First, decide for yourself what makes you truly happy and then organize your life around it. Write down your goals and make plans to achieve them.
Second, begin with your values by deciding what it is you stand for and believe in. Commit yourself to live consistent with your inner most convictions - and you'll never make another mistake.
The Astra Way
A.M. Lilik Agung
Senja mulai beranjak petang. Matahari tenggelam untuk berganti malam. Sang maestro bisnis, William Soeryadjaya duduk dikelilingi para direktur Astra International. Mendung menyelimuti wajah Oom William – panggilan akrab William Soeryadjaya. Syahdan salah satu anaknya Edward Soeryadjaya sedang dirundung malang. Bank Summa yang dipimpin oleh Edward mengalami guncangan maha hebat, menanggung hutang lebih dari US$ 800 million. Hanya dua pilihan yang dimiliki Edward; menyelesaikan hutang itu atau masuk penjara. Sementara menyelesaikan hutang jelas merupakan kemustahilan bagi Edward ditengah kondisi pengetatan uang (tight money policy) pada masa itu.
"Secara hukum Oom tidak bertanggung jawab atas tindakan Edward. Oom bisa lepas tangan," kata beberapa petinggi Astra. Namun sebuah jawaban luar biasa muncul dari hati paling dalam Oom William. Benar bahwa Bank Summa adalah bisnis milik Edward. Namun bagaimanapun juga Edward adalah anaknya. Oleh karenanya Oom William bertanggung jawab terhadap segala tindakan Edward. Walaupun harga yang dibayar terlampau mahal. Pada awal tahun 1992 keluarga Soeryadjaya memiliki 75,86% saham dengan kapitalisasi US$ 1,2 billion. Namun di bulan November pada tahun yang sama, keluarga Soeryadjaya menjual 40 milyar sahamnya untuk menutup hutang Bank Summa. Alhasil keluarga Soeryadjaya kehilangan kontrol atas Astra International.
Sebagai pemimpin, Oom William sudah menunjukkan karakter moral nan luar biasa. Walaupun semua tindakan Edward dalam berbisnis bukan merupakan tanggung jawabnya, namun sebagai ayah Oom William berani menanggung semua resiko yang dialami Edward. Inilah sikap moral pemimpin yang semakin sayup-sayup muncul dari para pemimpin di republik ini. Entah itu yang bermain di ranah politik, sosial ataupun bisnis.
Karakter Moral
Kebaikan pemimpin pada dasarnya muncul dari karakter moral yang berwujud pada sikap. Kebaikan dibangun dari sikap-sikap sang pemimpin baik pada masa lalu maupun era sekarang dimana saat ini masih memimpin. Kebaikan memerlukan sikap konsistensi, kooperatif, legowo bahkan kompetensi. Memperbincangkan tentang karakter moral pemimpin menarik mengikuti pendapat Mortine J Adler, filsuf pendidikan dari Amerika.
Kita ulas dulu karakter moral Oom William menyoal logos. Tak salah kalau kita membicarakan bisnis di tanah air, Astra International menjadi garda depannya. Baik itu menyoal seluruh operasional perusahaan yang berujung pada keuntungan, pengembangan manusia (karyawan) menjadi unggul di bidangnya hingga tanggung jawab sosial terhadap lingkungannya. Hampir semua kajian-kajian manajemen kontemporer, Astra menjadi narasumber pertamanya. Entah itu berbicara menyoal kualitas, pelayanan hingga yang paling mutakhir bernama Six Sigma, Balance Score Card, Human Capital Competencies. Selalu Astra menjadi benchmarking di bidangnya.
Hal demikian jelas muncul karena faktor pemimpinnya, dalam hal ini Oom William. Tanpa harus direkayasa, Oom William menjalankan dengan sempurna karakter moral bernama logos. Kecerdasan intelektual dengan berkawan bersama konsep-konsep manajemen kontemporer akhirnya menjadi keunggulan kompetitif yang dimiliki Astra International dibanding dengan para pesaingnya.
Karakter moral berikut bernama pathos. Memimpin dengan ratusan anak perusahaan dengan ribuan karyawan, disamping diperlukan sistem-sistem modern, tidak kalah penting adalah kecerdasan emosi dari sang pemimpin dalam menahkhodai bisnisnya. Oleh pakar kepemimpinan Ken Blanchard, pathos ini diterjemahkan dalam dua bahasa sederhana; kepercayaan dan pujian. Sang pemimpin harus memberi kepercayaan kepada para konstituennya untuk mengerjakan apa yang menjadi tanggung jawabnya. Sementara sang pemimpin tidak pelit untuk memberikan pujian kepada konstituennya yang secara gemilang menyelesaikan tanggung jawabnya.
Apa yang dilakukan oleh Oom William selama membesarkan Astra International hakekatnya menjalankan pemikiran Ken Blanchard. Tampuk kepemimpinan yang diberikan kepada TP Rachmat beserta tim dan Oom William 'hanya' menjadi komisaris membuktikan bagaimana beliau mempraktikkan kepercayaan. Hingga sekarang sehabis TP Rachmat diganti oleh Budi Setiadharma dan diteruskan oleh Michael Ruslim menunjukkan warisan 'kepercayaan' dan 'pujian' yang dijalankan oleh Oom William berjalan nyaris sempurna.
Karakter moral ketiga disebut dengan ethos. Ethos selalu bersinggungan dengan ranah spiritual. Pemimpin yang menjalankan praktik spiritual tidak sekedar berhenti pada dataran konsep semata. Lebih penting adalah praktik. Selama Astra International beroperasi di tanah air, nyaris tidak pernah terdengar praktik-praktik miring yang dilakukan oleh manajemen Astra. Manajemen Astra dengan model peran Oom William percaya bahwa Astra adalah berkah dari Tuhan dan karenanya Astra mempunyai kewajiban mengembalikan kepada masyarakat luas dalam bentuk penciptaan lapangan kerja seluas-luasnya.
Alhasil Astra International mempunyai falsafah perusahaan yang sangat spiritual: (1) menjadi milik yang bermanfaat bagi bangsa dan negara, (2) menjadi pelayanan terbaik kepada pelanggan, (3) menghargai individu dan membina kerjasama, (4) senantiasa berusaha mencapai yang terbaik. Itulah The Astra Way. Dengan pelopornya William Soeryadjaya.
lilik@highleap.
Presiden yang Konsisten Vs Neoliberal
Oleh: Makmur Keliat
Penulis sangat setuju dengan tulisan Julian Aldrin Pasha (Kompas, 25/8). Tidak ada keraguan apa pun dari penulis, SBY adalah pemimpin politik yang sangat konsisten dalam pengertian teguh dengan karakter dirinya. Ia adalah pemimpin yang memiliki karakter tersendiri.
Pilihan kata yang diungkapkan dalam berbagai pidato dan ucapannya menujukkan karakter dan kualitas kecerdasan yang istimewa (extraordinary). Namun terlalu tingggi harapan itu. Kehati-hatian dalam mengambil keputusan, mungkin tidak akan pernah bisa berubah hingga 2014.
Ini tidak berarti pemimpin lain yang telah memiliki
Kondisi struktural
Bagi penulis, persoalan sebenarnya bukanlah pada karakter pemimpin yang dimiliki negeri ini. Yang jauh lebih penting untuk menjelaskan mengapa harapan tinggi yang dimunculkan pada awal reformasi kini seakan hilang ditelan kegelapan malam harusnya dijelaskan dari adanya empat faktor struktural yang sampai sekarang terus berlangsung. Pertama, tidak terdapatnya monopoli negara dalam menggunaan kekerasan maupun monopoli dalam pemungutan pajak. Dalam monopoli kekerasan, misalnya, kita bisa melihat dengan mata telanjang adanya kelompok-kelompok yang bukan mewakili negara, melainkan telah menggunakan cara-cara kekerasan untuk mencapai tujuan politiknya. Kita juga bisa melihat munculnya keamanan telah menjadi komoditas yang diperdagangkan, misalnya melalui kehadiran satuan pemelihara keamanan di perumahan-perumahan kalangan atas.
Demikian juga hanya, negara belum mampu melakukan monopoli dalam pemungutan pajak. Penggelapan pajak yang merugikan negara terjadi di negeri ini terpampang jelas di hadapan kita. Pada lapisan atas, pungutan pajak secara gelap itu ditunjukkan oleh kasus Gayus dan di lapisan bawah diperlihatkan dari pungutan-pungutan tidak resmi oleh para preman dan centeng di sejumlah tempat, pasar, dan jalan.
Kedua, konstitusi yang kita miliki belum menunjukkan bahwa negeri ini memiliki kedaulatan sepenuhnya. Walau sudah memiliki perayaan Hari Konstitusi, negeri ini hanya memiliki sebatas kedaulatan hukum (legal sovereignty), tetapi belum mampu menggunakan kedaulatan hukum itu untuk mewujudkan kedaulatan material bagi penduduk negeri ini. "Pencurian" terus terjadi terhadap sumber alam negeri ini, baik berupa barang tambang dan mineral di daratan maupun sumber alam hayati di wilayah laut. Pencurian itu telah dilakukan baik secara ilegal, seperti kasus yang baru saja terjadi di perbatasan laut dengan Malaysia, maupun yang kita rasakan sebagai sesuatu yang "dilegalkan" dan "diinstitusionalisasikan" dengan menandatangani kesepakatan dengan pihak asing melalui pemberian konsesi pertambangan selama puluhan tahun.
Ketiga, demokrasi yang kita kembangkan telah dibangun tanpa sekumpulan nilai yang perlu diawetkan dan terus diperjuangkan. Demokrasi kita adalah demokrasi mirip seperti yang dilakukan Berlusconi di Italia. Dalam
Keempat, badan-badan usaha negara dianggap menjadi parasit dan kebijakan swastanisasi, apakah dilaksanakan secara parsial maupun keseluruhan, dipandang sebagai "jembatan emas" menuju kesejahteraan. Beberapa contoh untuk ini misalnya terdapat unit usaha dari rumah sakit publik yang dikelola secara swasta dengan bayaran yang lebih mahal, hadirnya jenjang-jenjang khusus dan label "internasional" di perguruan tinggi negeri dengan biaya pendidikan yang tentu saja lebih mahal, dan munculnya perusahaan pasokan air untuk kebutuhan publik yang dijalankan oleh swasta. Kebijakan seperti ini tentu saja telah melupakan dua fakta. Fakta pertama, motif untuk pengelolaan badan usaha negara bukanlah karena efisiensi, melainkan karena adanya kesadaran bahwa kekuasaan ekonomi dapat dengan mudah diubah menjadi kekuasaan politik. Fakta kedua, badan usaha publik adalah wajah kongkrit dari kehadiran negara, yang menghubungkan para elite politik dengan rakyatnya. Dua fakta ini dihilangkan secara sengaja dari kebijakan swastanisasi.
Bukan konsistensi
Empat kondisi struktural inilah yang telah melanda
Pembalikan itu hanya dapat dilakukan jika negara diperkuat. Tanpa penguatan negara, semua empat kecenderungan itu akan menggerus otoritas negara. Karena itu, pemikiran neoliberal yang mendambakan negara yang minimalis, atau dalam istilah Philipp Bobbit (2002) sebagai negara yang mengabdi kepada pasar (market-state), bukanlah jawaban untuk memecahkan empat kondisi struktural itu. Bahkan neoliberal itu, seperti yang dikatakan Erhard Eppler (2009), merupakan ibu yang telah melahirkan empat kecenderungan tersebut. Karena itu pula, persoalan yang kita hadapi tidak digeser pada isu karakter presiden negeri ini, sebagai misal adalah dirinya memiliki konsistensi atau tidak.
Bagi penulis dan mungkin juga banyak yang akan sepakat, kebesaran dari pemimpin negeri ini akan dicatat dalam sejarah kalau dia dapat melawan secara faktual empat kecenderungan di atas. Jika tidak, ia nantinya hanyalah bagian dari catatan kaki sejarah. Ringkasnya, kecerdasan verbal semata yang dimiliki seorang pemimpin politik bukanlah modal yang cukup untuk dikenang sebagai pembuat sejarah. [Makmur Keliat, Pengajar FISIP, Universitas
---------
Apakah para pemimpin kita ingin membuat sejarah bagi kebaikan dan kemajuan Indonesia? Tentu saja ingin dan pasti ingin berusaha keras, jawabannya. Ataukah sejarah mencatat bahwa mereka hanya untuk melestarikan kecenderungan neoliberalisme dan keempat kecenderungan masalah2 di atas terus-menerus menggerus? Fakta dan sejarahlah yang akan terus berbicara.
Menuju Indonesia sejahtera, maju dan bermartabat.
Best Regards,
Retno Kintoko
Selamat Mudik, Selamat Lebaran
Sebagaimana dikutip dari suarapembaca.detik.com, salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam tradisi mudik yang merupakan puncak pengalaman spiritual sosial bangsa ini adalah faktor keselamatan dan keamanan transportasi mudik. Khususunya transportasi di jalan raya. Tahun 2008, Polri mencatat selama libur lebaran 25 September hingga 4 Oktober 2008, jumlah korban meninggal dunia dalam kecelakaan mudik mencapai 427 orang. Selama 10 hari tersebut terjadi 1.258 kecelakaan. Dari jumlah itu, angka kecelakaan pada sepeda motor menempati urutan teratas dengan jumlah 836 unit motor. Setelah itu, urutan kedua adalah mobil berpenumpang sebanyak 219 unit mobil (detikcom, Sabtu 4 Oktober 2008). Jumlah ini memang menurun dibanding tahun 2007, sejak H-7 hingga H+8 Polri mencatat ada 1.875 kasus kecelakaan mudik, dengan rincian korban meninggal dunia 798 orang, luka berat 952 orang, dan luka ringan 2.034 orang (detikcom, 8 Oktober 2008). Belum lagi kasus kasus kejahatan yang menimpa rumah yang sedang kosong karena penghuninya mudik ke kota lain.
Agar mudik kita selamat dan kita pun dapat tenang saat meninggalkan rumah, maka berikut ini adalah beberapa tips untuk kita dan keluarga kita agar tetap aman dan tenang selama mudik dan ber lebaran di kampung halaman:
Bagi Yang Mudik Membawa Kendaraan Sendiri
- Periksa kesiapan kendaraan Anda untuk perjalanan jauh
- Pastika surat surat seperti SIM, STNK disertakan dalam perjalanan
- Pastikan kondisi tubuh sedang fit untuk mengendarai kendaraan
- Gunakan sabuk pengaman untuk pengendara mobil dan gunakan helm sesuai standar SNI serta jaket yg cukup tebal untuk pengendara motor
- Patuhi Rambu rambu lalu lintas selama di perjalanan
- Perhatikan jarak antar kendaraan
- Kendaikan kecepatan kendaraan Anda
- Hindari menggunakan ponsel atau membaca koran sambil berkendaran.
- Tetap waspada dan pastikan kendaraan lain mengetahui keberadaan kendaran Anda
Bagi Yang Mudik Mengunakan Angkutan Umum
- Pastikan kondisi tubuh sehat sebelum berangkat
- Periksa jumlah barang bawaan
- Pastikan perlengkapan seperti obat pribadi, makanan dan minuman untuk bekal apabila berbuka puasa di jalan sudah disertakan.
- Perhatikan tiket dan jadwal keberangkatan angkutan umum serta usahakan berada di tempat keberangkatan tersebut lebih awal.
- Hindari bertanya kepada orang asing kecuali petugas resmi yang berwenang seperti Polisi atau petugas DLLAJ.
- Usahakan tidak bepergian sendirian.
- Pastikan barang bawan Anda tersimpan dengan aman.
- Amankan barang berharga di tempat yang palig aman dan tidak menarik perhatian.
Bagi Yang Mudik dan Meninggalkan Rumah dalam Keadaan Kosong
- Usahakan rumah ada yang menjaga dan berkoordinasi dengan keamanan lingkungan setempat.
- Periksa apakah kunci dan semua akses masuk sudah terkunci dengan aman
- Informasikan pada tetangga dekat bahwa anda meninggalkan rumah untuk mudik dan minta bantuan mereka untuk sesekali mengawasi rumah dan menghubungi Anda apabila ada sesuatu yang harus disampaikan.
- Bagi rumah yang ditinggalkan kosong agar diperiksa sebelum ditingalkan apakah tidak ada sambungan listrik yang berpotensi menyebabkan hubungan pendek.
- Apabila memungkinkan rumah yang ditinggalkan mudik bisa dipasangi sistem keamanan seperti alarm.
Demikian tips agar selamat slama mudik dan tenang ber lebaran di kampung halaman.
Anda memiliki tips mudik lainnya yang dapat memperkaya berbagai tips mudik yang aman dan selamat ?
Selamat Mudik, Selamat Lebaran
Tim Lorco Multimedia mengucapkan Mohon Maaf Lahir Batin atas Segala Kesalahan Jasad , Hati, Lisan, dan Tulisan yang tidak berkenan.
Salam Safety
Sumber: www.lorco.co.id
(Silahkan membagikan artikel ini dengan syarat mencantumkan sumber aslinya)
By Widi Safari
Modus Kejahatan Saat Mudik .. Waspadalah
Menjelang syawal, umat islam di Indonesia mulai disibukkan untuk pulang ke
kampung halaman. Supaya mudik anda aman dari Kejahatan,Penipuan dan
Kejahatan Hipnotis berikut saya berikan ulasan tuk anda
*
(Btw setahu saya sih bukan Hipnosis yang jahat tapi pelakunya, karena
dimanapun ilmu bersifat netral. Seperti kimia yang disalahgunakan menjadi
bom maka yang salah adalah pelakunya bukan kimianya, kan)*
Oleh karena itu,Berikut saya tuliskan, beberapa modus penipuan dan kejahatan
yang marak dalam musim mudik.
*10. Penodongan*
Quote:
Modus:
Terutama bagi anda yang mudik sendiri, penodongan adalah hal yang sering
anda jumpai ketika anda berada di tempat yang agak sepi.
Solusi:
Oleh karena itu hindarilah tempat yang sepi ketika anda sedang sendiri
*9. Penjambretan/Pencurian*
Quote:
Modus:
Jambret/Pencurian biasanya terjadi dengan memanfaatkan kita yang sedang
lengah atau panik.
Solusi:
- tetap waspada ketika anda mudik,
- letakkan benda berharga anda di tempat yang aman.
- Waspada saat naik atau turun dari bis yang sesak
- Dompet taruh di tempat yang aman
*(Meletakkan uang besar/Travel Cek di dalam sepatu,misalnya )*
*
8. Terjebak dalam Pembelian Barang (Modus tukang obat)*
Quote:
Modus:
Seperti yang pernah diceritakan oleh Nyonya N ketika naik salah satu bus
untuk mudik.Ketika dia melewati tukang Mangga. Tiba-tiba datang banyak orang
yang ikut membeli dan mengatakan mangganya enak. Awalnya dia hanya ingin
membeli satu kilo saja. namun karena melihat banyak orang-orang disekitarnya
membeli sampai 10 kilo.
Entah kenapa dia membeli sampai 10 kilo juga, terbawa arus orang-orang yang
membeli bersamanya.
Setelah beberapa lama barulah ia tersadar bahwa orang-orang yang membeli
disekitarnya adalah teman sang penjual mangga yang meramaikan dan ikut
mempengaruhi untuk membeli mangga sebanyak itu
Solusi:
Hindari membeli barang yang ramai atau tiba-tiba mendadak ramai, bisa jadi
anda akan terpedaya nantinya
Quote:
*
7. Penipuan dengan memanfaatkan empati*
Modus :
Biasa terjadi di Stasiun, Pelabuhan atau Stasiun bus. Dimana ada orang yang
datang menghampiri dengan wajah memelas yang mengatakan dia baru saja
menjadi korban pencurian dan kehabisan uang sehingga dia meminta uang untuk
bisa pulang ke kampung halaman.
Solusi:
Jika anda tidak bisa membantu katakan saja langsung. Jika anda ingin
membantu Pastikan bahwa dia memang menjadi korban dan belikan saja dia tiket
dan bukan uang
*6. Penipuan dengan Teknik Sok AKrab*
Quote:
Modus:
Di salah satu pojok Stasiun x,ada konter kue yang enak sekali. Di konter kue
itu,seorang pria ditawari untuk mencicipi kue itu gratis. Bahkan diberikan
minuman pula sma yang jaga sambil menanyakan komentar tentang kue tersebut.
Sang Penjaga membawa sang lelaki hingga mereka diskusi akrab sekali.
Setelah asyik berdiskusi lelaki tersebut ditawari untuk membeli satu bungkus
kue (berisi 10 buah) dengan harga Rp 100.000; Karena gak enak sang lelaki
mengiyakan saja membeli kue itu. Setelah sampai di kereta barulah sang
lelaki itu sadar bahwa ternyata harga kuenya bukanlah 100rb tapi cuma 30rb
Solusi :
Membahas kasus ini, sang tukang kue menggunakan teknik Pengakraban yang
sangat baik. Ketika seseorang sudah dibuat akrab dan nyaman berdiskusi
terlebih sudah dikasih makanan gratis maka si calon pembeli semakin
kesulitan tuk menolak permintaan sang penjual.
Bahkan sang pembeli terbiaskan dari harga yang sebenarnya produk itu. Oleh
karena itu ketika anda membeli barang, pastikan anda tetap aware dengan
harga barang tersebut
*5. Penipuan berkedok hipnotis (Waking Trance) di ATM*
Quote:
Modus:
Suatu sore di ATM Stasiun yang sedang tidak terlalu ramai seorang ibu sedang
antri dengan seorang satpam yang sedang menjaga ATM tersebut disampingnya.
Tiba-tiba menjelang masuk ke ATM si satpam menepuk si ibu dan membuat si ibu
terkaget sambil bercerita kalau tadi pagi ada lelaki yang digebukin karena
ketangkep menjambret. Lelaki yang mengantri di belakang si ibu membenarkan
kejadian tersebut. Bahkan menceritakan kronologi kejadian,bagaimana si
lelaki itu menjambret tas seorang wanita yang baru keluar dari ATM. Si ibu
semakin ketakutan.
Dengan penuh wibawa, sang satpam menawarkan bantuan ke si Ibu dan
menenangkan si ibu agar jangan khawatir. Sang satpam menawarkan untuk
menjagakan tas si ibu di luar sehingga ibu bisa aman dan nyaman mengambil
uang didalam ATM.Si ibu itu pun mengiyakan dan masuk ke ATM dan mengambil
duit sebanyak yang dibutuhkan. Betapa kaget si ibu ketika keluar dua lelaki
yang mengantri dibelakang si ibu sudah tidak ada dan sang satpam-pun juga
menghilang. Si ibu pulang dengan menangis karena kehilangan tas yang di
dalam nya ada HP dan perhiasannya.
Teknik yang digunakan oleh si satpam dan dua orang lelaki di belakang si ibu
menggunakan hipnotis Waking Trance. Dimana dengan komunikasi yang baik, sang
satpam berhasil membuat imajinasi didalam fikiran si ibu tentang kejadian
yang menakutkan tentang penjambretan di siang tadi. Ditambah dengan keadaan
kaget yang membuat pikiran bawah sadar anda terbuka sehingga memudahkan
oknum tersebut menanamkan informasi palsu yang membuat anda percaya akhirnya
Solusi:
Pesan tuk para sahabat, di ATM ketika situasi nya sedang sepi sebaiknya anda
tidak sendiri. Kedua jangan mudah percaya dengan seorang satpam sekalipun.
berhati-hati itu baik, namun jangann over juga yah.
*Salah besar jika ada mitos kalau anda ditepuk lalu anda tepuk balik maka
anda akan terhindar. Sebab ketika anda sedang Kaget/Trance anda tidak akan
sempat berfikir untuk menepuk balik.
Oleh karena itu jangan pernah biarkan diri anda tuk Bengong dan Bingung di
tempat keramaian. karena itu memicu diri anda tuk kaget dan dikendalikan
oleh orang lain*
*4. Pemaksaan Pembelian Tiket oleh CALO*
Quote:
Modus :
Kisah ini pernah saya alami sendiri ketika di Kampung Rambutan. Dimana
ketika baru saja masuk, puluhan calo mendesak saya tuk membeli tiket dari
mereka. Bahkan tidak sedikit dari calo yang menggunakan kekerasan tuk
menjual. Mereka menjual dengan harga yang sangat edan dari harga yang
seharusnya. Saya tidak tahu mengapa hingga hari ini para calo tersebut
seolah dibiarkan memeras oleh Dishub setempat.
Solusi:
- Carilah terminal bus yang lebih aman.
- Jika anda dipaksa oleh para calo lebih baik anda katakan anda ingin duduk
atau menunggu teman.
- Jika dia gunakan suara keras, gunakan suara keras juga, karena kebanyakan
para calo cuma menang NGOTOT doang.
- Jika dia menggunakan kekerasan , foto calo tersebut dan langsung ke kantor
polisi terdekat (kalau anda berani )
*3. Pengeroyokan/Pemerasan*
Quote:
Modus:
Sebutlah namanya Si-X yang mengalami kasus ini.
Tiba-tiba datanglah sekelompok orang datang mendekati Si-X dan menuduh bahwa
Si-X telah mencuri handphone salah satu kawan mereka. Akhirnya Si-X digiring
ke suatu tempat dan dijarah harta bendanya dengan dalih untuk mengganti
handphone yang hilang
Solusi :
Jika ada yang menuduh anda, lebih baik langsung anda bawa ke kantor polisi
terdekat. Jangan percaya dengan orang-orang disekitar anda yang menyuruh
damai karena bisa jadi mereka adalah anggota komplotan
*2. Traping Obat Terlarang*
Quote:
Modus:
Seorang pria di sebuah terminal duduk akhirnya mendapatkan duduk di dalam
bus. Tak lama kemudian datang seorang wanita dan duduk di sampingnya. Karena
bus itu masih agak lama, sang wanita menitipkan sebuah kardus kepada lelaki
tersebut untuk diletakkan di bawah kolong bus.
10 menit kemudian datang sekelompok polisi yang menggeledah bus karena
mendapatkan informasi ada penumpang yang membawa narkoba. Setelah diperiksa
ternyata kardus sang wanita itulah yang berisi narkoba. Karena sudah
terlanjur kardus ada di bawah kolong sang lelaki dan sidik jarinya ada
disana maka sang lelaki itupun akhirnya di bawa ke kantor polisi untuk
diperiksa
Solusi :
Berhati-hatilah ketika membantu orang yang baru anda kenal. Pastikan anda
memiliki saksi ketika anda membantu orang lain agar anda tidak menjadi
sasaran kambing hitam
*1. Obat Bius*
Quote:
Modus:
Menawarkan minuman untuk berbuka puasa, atau memberikan makanan gratis
padahal sudah diberi obat bius di dalamnya.
Teknik yang lebih modern pernah terjadi di salah satu kereta, dimana
seseorang membantu memberikan minuman yang diberikan oleh Pramugara untuk
diletakkan di pinggir jendela, padahal ditangan orang yang membantu
memberikan minuman tersebut diselipkan obat bius.
(mungkin dulu kasusnya Pak Munir seperti ini kali yah)
Solusi:
Bawa makanan/minuman sendiri dan jaga diri anda dari pemberian
makanan/minuman orang yang baru saja anda kenal.
Berhati-hatilah ketika orang lain membantu membawakan makanan/minuman untuk
anda.
Semoga tips ini bermanfaat untuk anda
sumber :
http://www.facebook.com/notes/iwan-ketan/beberapa-modus-penipuan-atau-kejahatan-yang-marak-pada-musim-mudik/429323170818