GAYA YANG DISONAN: Gunakan dengan Hati-Hati

Kebangkitan spektakuler EMC, sebuah perusahaan sistem penyimpanan data, dari tidak dikenal samasekali menjadi pemimpin pasar dunia menggambarkan keberhasilan kewiraswataan yang klasik. Selama bertahun-tahun, manajemen puncak perusahaan telah mengarahkan tenaga pemasarannya kedalam perlombaan sengit yang disengaja untuk mengalahkan pesaing. Bahkan, Michael Ruettgers, CEO perusahaan tersebut berkata bahwa ia memilih manajer penjualan berdasarkan dorongan yang dimilikinya untuk menang, dan ia mengaitkan keberhasilan EMC dengan keagresifan tenaga penjualannya. Seperti yang dikatakan kepada kami oleh salah seorang eksekutif penjualan EMC, “Kami ini seperti banteng aduan tetapi bedanya, kami adalah banteng aduan yang dibiarkan lepas”.

            Kekuatan itu telah berbuah banyak: Pada tahun 1995, yang merupakan tahun pertama EMC mengapalkan sistem penyimpanan terbuka, penjualan mencapai 200 juta dolar. Pada tahun 1999, EMC perusahaan yang belum diperhitungkan oleh setiap orang adalah salah satu dari hanya empat perusahaan Amerika Serikat yang mendapatkan penilaian puncak untuk pendapatan pemegang saham, pertumbuhan penjualan, pertumbuhan laba, margin laba bersih, dan pendapatan dari ekuitas.

            Ruettgersn dan tim manajemennya adalah contoh gaya penentu kecepatan: Mereka adalah pemimpin yang mengharapkan kerja keras dan mencontohkannya. Gaya ini bisa sangat berhasil, terutama dibidang-bidang teknis, diantara para profesional yang berketerampilan tinggi, atau seperti pada EMC bersama tim penjualan yang dimotivasi dengan kuat. Gaya penentu kecepatan ini terutama cocok selama fase pencarian posisi bisnis dalam siklus hidup sebuah perusahaan, ketika pertumbuhan merupakan hal terpenting. Jika semua anggota kelompok sangat kompeten, bermotivasi, dan tidak membutuhkan banyak pengarahan, gaya ini bisa memberi hasil bersar. Dengan adanya tim berbakat, pemimpin penentu kecepatan akan membuat pekerjaan selesai pada waktunya, atau bahkan lebih awal dari jadwal.

 

Sumber: PRIMAL LEADERSHIP, Kepemimpinan Berdasarkan Kecerdasan Emosi; Daniel Goleman