by. Budi Setiawan
Pagi ini ketika berangkat kerja, aku mendengar dari radio berita mengejutkan,Steve Jobs (56 tahun) meninggal dunia. Apa yang bisa kita pelajari dari Steve Jobs?
Steve Jobs adalah sosok yang luar biasa. Kiprah Steve Jobs telah banyak berdampak pada peningkatan kehidupan manusia. Dunia digital menjadi lebih baik, indah dan mudah. Steve Jobs tidak hanya menciptakan produk baru, ia mengubah lapangan permainan.
Aku sebagai blogger akan mengulas 3 inspirasi yang paling berkesan bagiku. Apa saja?
We worked hard and in ten years, Apple had grown from just the two of us in a garage into a $2 billion company with over 4,000 employees. We'd just released our finest creation, the Macintosh, a year earlier, and I'd just turned thirty, and then I got fired. How can you get fired from a company you started? Steve Jobs -Stanford commencement speech, June 2005
Menjadi pemimpin, menjadi inovator adalah menjadi sendirian. Menjadi pemimpin bukanlah menjadi orang yang disukai semua orang. Menjadi pemimpin bukanlah menyenangkan semua orang. Mengapa? Pemimpin menyaksikan masa depan dengan terang. Masa depan yang belum bisa dilihat oleh kebanyakan orang. Wajar bila pemimpin yang berani menyampaikan masa depan yang terang itu akan ditertawakan, dilecehkan dan bahkan di tendang oleh orang-orang di sekitarnya.
"You can't connect the dots looking forward; you can only connect them looking backwards. So you have to trust that the dots will somehow connect in your future. You have to trust in something — your gut, destiny, life, karma, whatever. This approach has never let me down, and it has made all the difference in my life." Steve Jobs - Stanford commencement speech, June 2005
Menjadi pemimpin bukanlah merencanakan masa depan. Tugas pemimpin bukan menyusun rencana dan mewujudkannya. Menjadi pemimpin adalah mengenali potensi semua sumber daya (manusia, teknologi, ekonomi, sosial budaya dll), merangkai dan mewujudkannya menjadi karya terbaik. Tugas pemimpin adalah menggalang kekuatan bawahannya untuk mewujudkan sebuah impian indah.
Being the richest man in the cemetery doesn't matter to me. Going to bed at night saying we've done something wonderful… that's what matters to me. Steve Jobs - The Wall Street Journal, May 25, 1993
Menjadi pemimpin bukanlah menjadi mediocre. Menjadi orang yang melakukan setengah-setengah, mengerjakan tugas asal selesai. Menjadi pemimpin adalah melakukan aktivitas yang hebat. Sekecil atau seremeh apapun peran kita, lakukanlah secara luar biasa. Lakukan peran kecil kita hingga membuat orang menjadi takjub.
Aku pikir 3 inspirasi ini penting bagi kita, baik sebagai individu, sebagai sebuah bisnis maupun sebagai bangsa Indonesia. Selamat jalan Steve Jobs! Semoga kehidupan yang damai menyambutmu di sana.
Apa inspirasi yang anda pelajari dari Steve Jobs?
Post a Comment