Rapat dianggap merupakan komponen esensial dari sebuah bisnis. Dari rapat level tinggi yang mendiskusikan arah perusahaan, sampai rapat level rendah yang bertujuan mendelegasikan kerja. Rasanya harus bangun pagi-pagi dan memakai pakaian terbaik untuk rapat.
Sayangnya, rapat buruk untuk bisnis. Bukan berarti semua rapat yang pernah Anda ikuti sia-sia, namun, kebanyakan rapat lebih membawa manfaat buruk dibanding baik.
1. Rapat merupakan distraksi
Contohnya, Anda ada jadwal rapat sekitar jam 10 pagi, dan salah satu pekerja Anda punya tugas pada jam 09:45. Ia bisa saja menggunakan pikirannya untuk berfokus pada cara menangani tugasnya, namun ia terpaksa berhenti melakukan pekerjaannya karena harus datang rapat.
Beberapa pekerja mungkin bisa mengantisipasi, namun pada umumnya rapat menyebabkan rusaknya potensi produktifitas.
2. Topik rapat yang simpang siur
Tidak peduli besar kecilnya anggota rapat dan telitinya agenda, rapat Anda sangat mungkin untuk menyimpang topiknya. Semua fungsi pun hilang. Sampai saat ini, tidak ada rapat yang hanya membahas topik secara linear.
3. Rapat selalu mengundang orang yang tidak penting
Ini tidak bisa dihindari, orang-orang yang merencanakan rapat sangat sering main lempar orang sebagai anggota rapat walau mereka tidak ada relevannya. Semakin banyak orang semakin menyulitkan untuk fokus.
4. Rapat menghabiskan waktu
Konferensi selama satu jam tidak terdengar begitu lama. Namun mentalitas ini tidak sesuai dengan gambar besar. Misalnya ada 7 orang di rapat itu, perusahaan sudah hilang tujuh jam. Mengasumsikan rapat ini diadakan per minggu, Anda sudah membuang waktu 360 jam dengan 'rapat'.
5. Rapat tidak berpengaruh
Karakteristik negatif dari rapat paling penting dari semuanya. Orang bilang rapat itu "kerja", namun itu salah. Dari semua bahasan tentang kerja dan penyelesaian masalah, semuanya hanya membuat rumit dan tidak menyelesaikan apa-apa.
Jika tidak bisa membayangkan harus meniadakan rapat samasekali, coba ubah sistem rapat Anda. Potong waktunya, rapat dengan orang yang penting-penting saja, dan fokus pada apa yang benar-benar ingin diselesaikan.
Cahya Ramadhan
Post a Comment