Rabu, 04/07/2012 08:20 WIB
Singapura - Dunia kerja tengah memasuki era baru. Kian canggihnya teknologi membuat cara bekerja konvensional pun ikut berubah. Dengan masyarakat yang semakin terhubung, kerja sejatinya juga bisa dilakukan dari mana saja, asalkan tetap produktif.
Nah, semangat perubahan dalam dunia kerja ini mulai diimplementasikan Microsoft. Raksasa teknologi ini telah merasakan dampak dari era baru yang mereka sebut-sebut sebagai 'a New World of Work'.
Di Singapura, misalnya. Microsoft yang memiliki 1.200 orang pekerja di negara itu mulai membebaskan karyawannya bekerja di mana saja, tak melulu harus datang ke kantor.
Jika pada akhirnya ada yang tetap datang ke kantor, para pegawai juga diberi kebebasan untuk memilih area mana yang dirasa paling cocok untuk menunjang pekerjaan mereka. Pun tak ada lagi ruangan pribadi dan meja khusus yang disediakan untuk para manajer bekerja.
"Di sini, satu-satunya yang masih personal cuma loker pegawai saja," kelakar Julian Chan, IT Director Microsoft Asia Pacific, saat menemani detikINET berkeliling kantor Microsoft yang telah didesain ulang di NTUC Building, Marina Boulevard, Singapura.
Dengan cara kerja serius-santai seperti itu, kata Julian, produktivitas karyawannya justru makin meningkat, kolaborasi antar pegawai juga kian bagus, serta menghemat 16% kebutuhan kantor dalam proyek pengembangan kepegawaian yang dicanangkan selama empat tahun.
Dari survei terbaru mereka ke para pegawainya di Singapura, terungkap bahwa produktivitas pegawai meningkat 54%, kolaborasi antar pegawai juga tumbuh 49%, sedangkan 79% mengaku menikmati perbaikan dari lingkungan kerjanya.
"45% pegawai kami sering travelling. Jadi kami sengaja mendesain kantor kami agar satu meja bisa diutilisasi untuk dua orang. Semua bebas memilih spot mana saja yang paling nyaman buat mereka bekerja. Termasuk saya," kata Julian sambil menunjuk kursi nongkrong ala Starbucks di pojokan jendela yang menghadap Marina Bay.
Seperti diketahui, Microsoft termasuk 13 perusahaan yang terus masuk dalam daftar 100 perusahaan terbaik untuk bekerja versi majalah Fortune sejak indeks tersebut diluncurkan 1998. Bahkan, Microsoft juga didapuk jadi nomor satu dalam hal 'Great Place to Work Institue's World's Best Multinational Workspace List'.
Microsoft berencana menularkan pendekatan cara bekerja ini ke seluruh kantornya yang ada di Asia Pasifik, dan benefitnya mulai dirasakan di Australia, Vietnam, Filipina, Malaysia, dan sekarang di Singapura.
Inisiatif 'New World of Work' ini juga akan menjalar ke kantornya yang ada di negara-negara lain seperti Selandia Baru, Korea, Bangladesh, dan bahkan Indonesia dalam beberapa bulan ke depan di 2012-2013 ini.
"Di Microsoft, kami selalu aktif menyemangati pegawai kami untuk bekerja dari mana saja yang mereka rasa bisa paling produktif. Apakah itu di kantor, di rumah, atau bahkan di tempat lain yang mereka rasa nyaman. Bebas," kata Tracey Fellows, Area Vice President, Microsoft Asia Pacific.
Dalam sebuah studi Organization Solutions tentang 'New World of Work' disebutkan, perusahaan yang bisa mengelola dan mengubah suasana kerja secara alami dapat mengutilisasi aset kerjanya secara maksimal, merasakan dampak perbaikan dari kolaborasi dan produktivitas yang meningkat 20%-50%.
"Para pegawai juga merasa lebih puas dalam bekerja, dan mereka justru semakin berkomitmen dengan perusahaan," kata Dr James Eyring, Chief Operating Officer dari Organization Solutions.
Mengambil langkah menuju 'New World of Work' ialah bagaimana kita mengadopsi digital lifestyle yang mampu mendorong SDM jadi lebih produktif, baik secara budaya dan perubahan mental dalam bekerja.
"Tantangan untuk organisasi dan bisnis adalah menciptakan kultur dimana pegawai merasa dipercaya untuk memilih bagaimana dan di mana mereka bekerja, dan memberikan akses ke teknologi yang membuat mereka merasa bisa lebih produktif dan tetap jadi bagian dari tim," kata Tracey.
Ada multiple benefit yang bisa dihasilkan dari sini, selain produktivitas yang meningkat, kemampuan yang semakin baik untuk menjaga bakat terbaiknya, fleksibilitas bekerja dengan kepuasan tinggi, kualitas hidup yang lebih baik. Serta untuk lingkungan, juga mengurangi tingkat kemacetan yang tidak perlu serta mereduksi emisi karbon CO2.
Riset terbaru Microsoft pada Mei 2011 lalu yang mengambil polling 1500 pegawai dari 15 negara di Eropa juga mengungkap bahwa 73% pekerja merasa hidup mereka semakin baik jika bisa bekerja lebih fleksibel.
Namun sayang, masih kata riset, baru sepertiga perusahaan yang mampu memberikan guideline tentang cara bekerja yang fleksibel. Lebih jauh bahkan, semakin besar organisasinya, para pegawai semakin merasa tidak fleksibel dalam bekerja.
Konsep new world of work sejatinya memanfaatkan tiga unsur seperti manusia, lokasi, dan teknologi.
"Microsoft merespons kondisi ini dengan memberi kepercayaan para pegawai kami untuk bekerja dari mana saja dan kapan saja mereka mau dengan mengukur tingkat efektivitas dan performa hasil akhir. Kami lebih memilihoutput yang baik dari pada kehadiran di kantor," pungkas Tracey.