CUSTOMER IS THE KING, who is the cuctomer

Slogan atau susunan kata yang berarti pembeli adalah raja, sudah dianut oleh banyak kalangan sejak zaman kita belum dilahirkan.  Sebagaimana karakter raja yang selalu dilayani maka arti dari slogan ini pun memberikan  hak kepada pembeli untuk dapat menuntut pelayanan sesuai kehendaknya.  Sebagian orang tidak dapat menerima tujuan dari slogan ini, mengapa?... karena bisa saja sang raja bukanlah raja yang bijaksana, melainkan  raja yang durjana. Untuk memberi keadilan, maka kelurlah istilah You get what you paid.  Arti dari kalimat ini berusaha mengimbangi hak yang selalu dituntut oleh pembeli. Bahwa pembeli tidak bisa meminta barang/layanan lebih dari dana yang dikeluarkannya untuk membeli.

Bila kita terpaksa harus menerima bahwa Customer is the King, maka masih ada lagi yang menarik untuk dicermati dari kepemilikan kata Customer tersebut.  Sekarang cobalah kita defenisikan arti dari Customer.  Apakah kata tersebut ditujukan kepada mereka yang mengeluarkan uang atas barang/jasa yang  diperolehnya? atau mereka yang telah memberi barang/jasa kepada orang yang membutuhkannya?  Didalam kehidupan keseharian kita, hal ini terkadang sulit untuk didefenisikan. Pembeli mobil avanza harus bersedia inden menunggu berbulan-bulan mobil yang ingin dibelinya, turis yang ingin melancong ke Amerika tidak bisa apa-apa jika aplikasi visanya ditolak kendati uang untuk aplikasi tersebut hangus tanpa pegembalian.

Ditengah maraknya customer satisfaction, sering terbersit sinyalemen yang menandai ada yang tidak beres dari rangkaian kata tersebut.  Bagi yang sensitif dengan hak dan keadilan tidak akan gegabah menempatkan kata Customer is the King. Tidak ada yang lebih tinggi diantara manusia-manusia yang sedang melakukan interaksi, Kamu, Dia, Saya ataupun mereka sama sama ingin mendapatkan porsi yang baik.

 

How to Get the Best Out?

Focus on Your Strengths, not on Weaknesses to get the best out of YOU. Team up with others for their Strengths, not finding fault with their weaknesses to get the best out of them. This is the most significant contribution from the science human behaviour that is sure to improve productivity and performance of self and other people.

The foundation of the science of Psychology is built on two key words – 'individuals Differ'. Since individuals differ from one another, CONFLICT is inherent in the very nature of human personality. That is why you witness conflicts all around you, at home, at work, in the neighbourhood, and in the society.

Team work happens because you are able to understand as to why and how the people with whom you are interacting are different. Team work does not happen by finding fault with people with whom you interact daily leading to misunderstanding, and distrust. This can lead to broken homes, or fractured work teams affecting people's performance to a great extent despite good intentions.

So the key to successful interactions with people is to learn as to how one can COMPLEMENT each other of their strengths. Instead of conflicting, it is time to start complementing on the good side of each other so as to form a bonding that lasts forever. 'I support you, you support me' is the best management mantra for greater team work and better performance.

To know your strengths and learn how to use it effectively one needs to look at from an objective point of view. Team of Psychologists at http://www.theassessmentworld.com will be of immense help in understanding your specific situation and guide you towards a better understanding of yourself, your role and how you can get the best out of yourself and others with whom you are concerned.

To know more about the subject you may like to ask your questions, or attend workshops or discuss over email. Please feel free to get professional help to get the best out since you deserve only the best.

Look forward to add value to your life and career!
 

CERITA PETANI

Oleh : DJODI ISMANTO
Dari kecil saya senang mendengar cerita. Baik lisan maupun tertulis. Dan cerita ini pula sering menjadi bahan ilustrasi saya jika sedang kebagian tugas mengajar.
 
Tidak tahu kenapa, buat saya selalu saja ada hikmah dari cerita yang saya dengar. Berikut salah satu cerita yang ingin saya share:

Alkisah jaman dahulu kala ada seorang petani miskin yang hidup dengan seorang putera nya. Mereka hanya memiliki seekor kuda kurus yang sehari-hari membantu mereka menggarap ladang mereka yang tidak seberapa. Pada suatu hari, kuda pak tani satu2 nya tersebut menghilang, lari begitu saja dari kandang menuju hutan.

Orang-orang di kampung yang mendengar berita itu
berkata:
 
"Wahai Pak tani, sungguh malang nasibmu!".

Pak tani hanya menjawab, "
Malang atau beruntung? Aku tidak tahu …"

Keesokan hari nya, ternyata kuda pak Tani kembali ke kandangnya, dengan membawa 100 kuda liar dari hutan.
 
Segera ladang pak Tani yang tidak seberapa luas dipenuhi oleh 100 ekor kuda jantan yang gagah perkasa. Orang2 dari kampung berbondong datang dan segera mengerumuni "koleksi" kuda2 yang berharga mahal tersebut dengan kagum. Pedagang2 kuda segera menawar kuda2 tersebut dengan harga tinggi, untuk dijinakkan dan dijual. Pak Tani pun menerima uang dalam jumlah banyak, dan hanya menyisakan 1 kuda liar untuk berkebun membantu kuda tua nya.

Orang-orang di kampung yang melihat peristiwa itu
berkata:
 
"Wahai Pak tani, sungguh beruntung nasibmu!".

Pak tani hanya menjawab, "
Malang atau beruntung? Aku tidak tahu …"

Keesokan hari nya, anak pak Tani pun dengan penuh semangat berusaha menjinakan kuda baru nya. Namun, ternyata kuda tersebut terlalu kuat, sehingga pemuda itu jatuh dan patah kaki nya.

Orang-orang di kampung yang melihat peristiwa itu
berkata: "Wahai Pak tani, sungguh
malang nasibmu!".

Pak tani hanya menjawab, "
Malang atau beruntung? Aku tidak tahu …"

Pemuda itupun terbaring dengan kaki terbalut untuk menyembuhkan patah kaki nya. Perlu waktu lama hingga tulang nya yang patah akan baik kembali. Keesokan hari nya, datanglah Panglima Perang Raja ke desa itu.
 
Dan memerintahkan seluruh pemuda untuk bergabung menjadi pasukan raja untuk bertempur melawan musuh di tempat yang jauh. Seluruh pemuda pun wajib bergabung, kecuali yang sakit dan cacat. Anak pak Tani pun tidak harus berperang karena dia cacat.

Orang-orang di kampung berurai air mata melepas putra-putra nya bertempur, dan berkata: "Wahai Pak tani, sungguh beruntung nasibmu!".

Pak tani hanya menjawab, "
Malang atau beruntung? Aku tidak tahu …"
Kisah di atas, mengungkapkan suatu sikap yang sering disebut: non-judgement. Sebagai manusia, kita memiliki keterbatasan untuk memahami rangkaian kejadian yang diskenariokan Sang Maha Sutradara. Apa2 yang kita sebut hari ini sebagai "kesialan", barangkali di masa depan baru ketahuan adalah jalan menuju "keberuntungan". Maka orang2 seperti Pak Tani di atas, berhenti untuk "menghakimi" kejadian dengan label2 "beruntung", "sial", dan sebagainya.

Karena, siapalah kita ini menghakimi kejadian yang kita sunguh tidak tahu bagaimana hasil akhirnya nanti.
 
Seorang karyawan yang dipecat perusahaan nya, bisa jadi bukan suatu "kesialan", manakala ternyata status job-less nya telah memecut dan membuka jalan bagi diri nya untuk menjadi boss besar di perusahaan lain. Maka berhentilah menghakimi apa yang terjadi hari ini, kejadian –kejadian PHK , Paket Hengkang , Mutasi tugas dan apapun namanya itu. . . . karena .. sungguh kita tidak tahu apa yang terjadi kemudian dibalik peristiwa itu
 

Keripik Pisang...

Oleh : Ietje S. Guntur

Hari libur. Biasanya saya punya jadwal aneh-aneh alias out of topic, baik yang direncanakan maupun yang muncul mendadak di dalam kepala. Seperti kali ini. Mendadak saya kepengen pergi ke Lampung...hehehe...


Untuk ukuran Jakarta sih, Lampung memang tidak jauh-jauh amat...Cuma di seberang lautan...hihi...Dan kita nggak perlu repot. Bisa naik bus antar kota antar propinsi, yang tentunya disambung dengan naik ferry. Bisa juga naik keretaapi Merak Jaya, dari Jakarta sampai Merak, dilanjutkan naik ferry juga. Atau, kalau memang mau nyaman, ya naik mobil pribadi.

Sebetulnya sih, jalan ke Lampung nggak untuk apa-apa. Cuma pengen jalan. Dan beli keripik pisang !


Haaaahhh ??? Keripik pisang ?

Hmmm...emang kenapa kalau beli keripik pisang di Lampung ? Aneh ? Jauh ? Kan memang makanan selingan paling terkenal dari Lampung adalah keripik pisang. Selain dari lempok atau dodol durian. Nggak apa-apa khan kalau ke Lampung beli keripik pisang ? Hahaha...

Sebenarnya memang bisa saja beli keripik pisang di toko swalayan, di pasar, atau di toko khusus yang menjual makanan kecil. Buat saya sih...setiap keripik pisang, pasti ada daya tariknya sendiri. Yang penting keripiknya garing, renyah, tidak terlalu manis, dan kriuk-kriuk kalau digigit. Namanya juga keripik. Kalau nggak keriukan mana rame...

Pisang, atau bahasa kerennya banana adalah tanaman khas daerah tropis yang termasuk dalam keluarga besar Musaceae . Pisang juga bukan tanaman manja. Dia bisa tumbuh dimana saja, asalkan cukup air. Hanya saja, karena dia termasuk tanaman basah, kebanyakan cara penanaman dan perkembangbiakan pisang adalah dengan memperbanyak anakannya dengan menggunakan bonggol. Bukan biji. Walaupun pisang juga ada biji di dalam buahnya, tapi tidak lazim dan barangkali kurang efisien kalau menanam pisang dengan bijinya...hehe...


Barangkali dari seluruh jenis buah yang bisa kita makan di Indonesia ini, pisang adalah yang nomor satu. Pisang ini kan bebas musim, alias bisa berbuah sepanjang tahun, sesuka-sukanya pisang mau berbuah. Yang penting, cukup sinar matahari pada saat buahnya sedang dalam proses pematangan, agar rasa buahnya manis. Tapi belakangan, dengan teknik pemeraman yang baik, buah pisang yang masih mentah atau setengah matang pun bisa ditebang dari pohonnya dan diperam sampai mencapai titik kematangan yang diinginkan.

Jenis pisang pun sangat beragam, dan sering juga pisang itu memiliki cita rasa lokal walaupun jenisnya sama. Contoh gampangnya saja pisang kepok. Saya paling doyan pisang kepok asal Medan...(hehe...bukan fanatisme lokal loooh...), terutama jenis kepok kuning yang agak keras. Pisang kepok jenis ini paling enak dibuat pisang goreng atau keripik pisang. Rasanya krenyes-krenyes, tidak terlalu lunak, dan rasanya tidak terlalu manis.

Itu sebabnya juga, untuk membuat keripik pisang diperlukan jenis pisang tertentu. Tidak bisa sembarang pisang. Terutama kalau pisang mengandung terlalu banyak air dan zat gula di dalamnya , tidak mudah kering, jadinya nanti bukan keripik pisang. Malah melenceng jadi sale pisang...yang akan jadi dongeng lain tentang pisang.

Urusan perkeripikan pisang ini memang gak ada habisnya. Selama masih ada pisang tergantung di dalam tandannya ( pisang ini kan kompak banget, gak pernah berbuah sendirian...hmmm), maka selama itu juga pasti masih ada keripik pisang.

Saya sebetulnya doyan segala jenis keripik pisang. Dan sekarang sudah banyak ragam keripik pisang dengan segala variasi rasa. Dari mulai keripik pisang yang rasa asli atau original, sampai pisang yang dibalut tepung tipis dan diberi aroma coklat, keju, rasa asin, rasa pedas manis ( unik juga...keripik pisang rasa pedas ).

Keripik pisang ini juga bukan makanan berjadwal. Artinya dia bisa dimakan kapan saja. Mau sebelum makan atau sesudah makan. Bahkan kalau kita sedang malas menyantap makanan yang berat, mengemil keripik pisang bisa menanggulangi rasa lapar, dan mulut tetap bisa mengunyah dengan penuh semangat...Ya iyalah...mengunyah keripik harus semangat, kalau tidak ya tidak bisa hancur...Jangan sekali-sekali mencoba mengemut keripik pisang, karena jadinya akan basah dan rasanya jadi aneh..

Saya sendiri suka menikmati keripik pisang setelah selesai menyantap makanan berat. Ini salah satu teknik mengurangi jumlah makanan berat yang masuk ke perut , sementara mulut belum ingin berhenti. Makan keripik pisang beberapa lembar seperti proses cooling down saat kita berolahraga. Jadi tidak langsung berhenti. Karena pada dasarnya mulut kita ini kan pengennya terus bergerak-gerak...Hanya saja, harus diperhatikan juga besar lembarannya...janganlah memilih yang selebar telapak tangan...hihihi...


Ngomong-ngomong soal keripik pisang. Sebenarnya bukan hanya Lampung yang terkenal dengan keripik pisangnya. Banyak daerah lain di Indonesia yang memiliki produksi pisang berlimpah di kebunnya. Sebut saja Sukabumi, Bogor, Cianjur, Malang, Kediri, Makassar, dan lain sebagainya. Hanya saja, masih banyak yang belum mengoptimalkan potensi pisang ini menjadi makanan yang lebih berkelas.

Sepanjang yang saya alami, jarang sekali (baca : belum pernah !!!) terlihat sajian penganan selingan berupa keripik pisang di hotel-hotel berbintang empat dan lima. Bahkan di hotel bintang tiga, pisang masih belum dilirik sebelah mata. Keripik pisang masih kalah pamor dari keripik singkong masa kini yang diberi aroma keju dan barbekyu sehingga terasa seperti makanan internasional.

Sayang sekali !

Padahal sebagai negara penghasil pisang yang termasuk terbesar di dunia, seyogyanya kita bisa memanfaatkan keripik pisang sebagai hidangan selamat datang di ruang tunggu atau executive lounge bandara internasional yang tersebar dari Medan hingga Jakarta, Denpasar , Balikpapan, Makassar, Manado, dan lainnya. Kenapa kita mesti malu dengan produksi khas Indonesia yang memang hanya ada di sini ?

Kita lebih bangga menyajikan makanan buatan negara jiran, yang justru membeli bahan bakunya dari negara kita. Lucu khaaaan ?

Keripik pisang masih dianggap makanan cemilan anak-anak dan penganan ibu-ibu iseng yang suka ngerumpi dalam arisan. Dan lebih parah lagi, anak-anak sekarang pun enggan menyantap keripik pisang. Entah karena ibu-ibunya tidak pernah menyajikan penganan ini, atau karena memang tampilan keripik pisang kalah modern dibandingkan dengan makanan olahan dari tepung yang penuh dengan bahan pengawet yang sering dijajakan di mana saja.

Memang tragis sekaligus miris nasib keripik pisang kesayangan saya ini. Bagaimana dia mau naik kelas, kalau kita sendiri tidak mengangkatnya ke jenjang yang lebih tinggi. 

Padahal kalau berbicara tentang kandungan gizinya, siapa yang berani adu argumen tentang kelengkapan gizi buah pisang yang menjadi asal usul keripik pisang ? Lihat saja daftar vitamin yang dimiliki sebuah pisang . Secara umum, kandungan gizi yang terdapat dalam setiap buah pisang matang adalah 99 kalori, protein 1,2 gram, lemak 0,2 gram, karbohidrat 25,8 mg, serat 0,7 gram, kalsium 8 mg, fosfor 28 mg, besi 0,5 mg, vitamin A 44 RE, vitamin B 0,08 mg, vitamin C 3 mg dan air 72 gram.

Seandainya pun buah pisang itu kemudian diproses dan diawetkan menjadi keripik pisang, kayaknya sih nilai gizinya tidak berubah banyak. Yang jelas, citarasa pisang masih bisa direkayasa sesuai dengan selera kita masing-masing. Bahkan bisa dikolaborasikan dengan citarasa Barat yang sering menjadi kiblat kuliner internasional. 

Jadi sah-sah saja kalau kita mau membuat keripik pisang rasa keju, rasa barbekyu, rasa stroberi, rasa raspberi dan sebagainya. Atau kalau mau tetap berpegang pada akar budaya lokal, kenapa kita tidak berinisiatif membuat keripik pisang rasa rendang atau keripik pisang rasa rica-rica ?? 

Saya yakin, pasti bisalah ! Dan dengan kemasan yang menarik, keripik pisang akan mudah naik kelas ke hotel bintang empat dan lima. Lalu kita pun akan dengan bangga menyajikan keripik pisang untuk tamu yang datang berkunjung, dan mengatakan ," Ini lho...keripik pisang internasional rasa rica-rica...!" Wooowww....kereeen...!!!


Kembali ke bumi...eeh, kembali ke rumah. Saya mengeluarkan beberapa kaleng keripik pisang yang tadi sudah dibeli.

Kali ini giliran keripik pisang Lampung memenuhi stoples di rumah saya. Walaupun belum termasuk banana chips hunter kelas pengepul atau tengkulak , saya memang selalu mempersiapkan paling tidak satu jenis keripik pisang di rumah (dan sering juga diselipkan di dalam tas kerja...hahaha). Bersanding manis dengan keripik singkong dari Padang, keripik oncom dari Bandung, keripik tempe dari Purwokerto, dan beberapa jenis kacang-kacangan...hmm...kayak di warung Nusantara , ya ??? 

Begitulah....Belajar dari sebuah pisang, belajar dari keripik pisang, saya belajar tentang sebuah kreativitas yang tersembunyi. 

Hanya dengan melakukan proses pengeringan, penggorengan, dan membubuhkan cita rasa tertentu. Sebuah pisang yang tadinya hanya jadi makanan penutup hidangan, bisa berubah menjadi makanan all the time dan all the way...(artinya bisa dibawa jalan ke mana saja ...hihihi...). Barangkali kita pun begitu, ya ? Dengan melakukan sedikit prosesing di dalam diri kita...maka kita bisa menjadi seseorang yang berguna all the time dan all the way...

Mau mencoba keripik pisang ? Mau belajar dari keripik pisang ? Ayo kita berburu keripik pisang lagi...

 

Sepercik Api...

Oleh : Ietje S. Guntur

Hari libur. Saya sedang asyik di rumah. Hari ini saya sedang manis, dan sedang kepengen masak buat keluarga tercinta....(hhhmmm....asyik juga yaa...). Biasalah...masakan ritual keluarga. Nggak akan jauh-jauh dari Kwetiaw Goreng atau Opor Bidadari yang legendaris itu...hehehe...Hari ini saya mau masak yang one for all saja alias satu buat semua (ketauan banget malesnya...hahaha)...Jadi pilihan pun jatuh kepada si Kwetiaw Goreng ala Bidadari .

Persiapan bahan sudah selesai. Selain kwetiaw basah yang ukurannya tidak terlalu lebar, juga sudah tersedia tambahan lain-lain...dan tauge. Urusan tauge ini kadang bikin heboh juga. Saya suka banget sama tauge, tapi Pangeran Remote Control gak doyan. Jadi deeeh...kadang si Tauge terpaksa dipinggirkan di tepi piring. Sstt...urusan tauge ntar dulu yee...sekarang urusan masak-memasak .

Nah, sekarang sudah siap. Saya mau menyalakan kompor dulu. Aslinya sih nih kompor bisa langsung di-ceklik untuk menyalakan apinya. Tapi sejak kabelnya digerogoti sama tikus, jadi deeh...terpaksa manual saja. Pakai pemantik api atau korek api biasa. Eeeh...mana nih pemantik apinya ? hmm...cari dulu yaaa....Sabaaaarrr !!!

Kayaknya kalau masak memang harus memperhatikan besarnya api. Kalau kekecilan, api lemot, matangnya jadi lama dan kadang makanan jadi lembek. Tapi kalau terlalu besar, masakan malah jadi gosong gak karuan. Seni mengatur api ini termasuk ilmu memasak, yang kadang nggak bisa diajarkan. Ini semua tergantung kompornya. Dan feeling seseorang yang sedang memasak.

Crrrsssh....sudah ! Sekarang api sudah menyala. Dan ukuran besarnya api sudah disetel. Saya mau beraksi dulu yaaa...hehehe...

Cerita tentang api, kayaknya hal yang sederhana. Tapi kalau kita tahu sejarah tentang api...woow...ternyata urusannya tidak segampang memantik api dengan sebatang korek api yang digoreskan di lembaran kertas berbahan dasar mesiu.

Sekarang sih kita nggak perlu repot-repot kalau mau menyalakan api. Selain ada korek api kayu batangan yang dikemas dalam kotak kecil-kecil atau dalam lembaran khusus, ada juga korek api gas yang dikenal dengan sebutan gas lighter. Lucu yaaa...kita selalu menyebut korek api, padahal kadang nggak ada yang mesti dikorek-korek lagi...heh heh...cukup pencet tombol...dan jreesshhh...menyala deh sumber api itu...

Begitu pentingnya api dan korek api, sehingga kita tidak sungkan-sungkan mengantongi sumber api itu. Apakah sebagai sumber api untuk membakar rokok ( huuu...mana ada orang merokok tanpa dibakar dulu ujung rokoknya...), atau sekedar untuk dimanfaatkan sebagai alat pengorek saja...khususnya korek api batangan yang ada di dalam kotak-kotak.

Dan tak hanya kaum bapak dan smoking-mania saja yang hobby mengantongi korek api. Bahkan ibu-ibu yang nggak ada urusannya sama kebul-kebul asap juga suka mengantongi korek api. Mana tahu...tiba-tiba mau menyalakan lilin atau menyalakan kompor...hmm...kita kan mesti sedia payung sebelum hujan, dan sedia korek api sebelum menyalakan api.

Fungsi lanjutan dari banyaknya orang yang suka mengantongi korek api adalah penggunaan kotak korek api sebagai alat promosi. Bukan hanya hotel-hotel dan restoran yang suka memberi suvenir berbentuk kotak korek api untuk konsumennya. Pada masa kampanye pilkada dan caleg juga banyak calon yang memanfaatkan kotak korek api ini sebagai alat untuk mengenalkan diri kepada pemilih dan calon pemilihnya. Mana tahu khaaan, dengan menggunakan materi promosi ini antara calon dan pemilih  bisa terjalin hubungan yang hangat...hihi...Gak nyambung bangeet...

Masih terkait dengan api dan sumbernya, saya jadi ingat beberapa cerita rakyat mengenai api ini. Salah satu di antaranya adalah cerita rakyat atau folklore dari Tanah Nias yang banyak dituturkan secara lisan turun temurun. Saya menemukan kisah api ini dari sebuah catatan Asal Usul Masyarakat Nias yang dikumpulkan oleh P. Johanner Maria Hammerle.

Mau tahu kisahnya ?

Konon dahulu di Nias ada dua golongan manusia. Yang pertama adalah manusia atas, atau manusia pohon, yang berkulit putih terang dan lebih pandai dari manusia tanah. Manusia pohon ini, disebut keturunan Ono Mbela, dan salah seorang diantaranya bernama Siapaputi. Mereka sudah memiliki kemampuan membuat api, yang menjadikan mereka disegani bahkan ditakuti oleh kelompok manusia lain yang berada di bawah, atau di tanah. Kemampuan membuat api ini pula yang membuat orang pohon tidak sekedar sebagai orang yang lebih pandai, tetapi juga dianggap sebagai keturunan dewa yang menguasai alam semesta.

Untuk mendapatkan api, manusia yang dalam hal ini diwakili oleh Marao, harus meminta api kepada keturunan Ono Mbela yang bernama Siapaputi. Tentu saja lama kelamaan mereka jengkel dan merasa kesal karena setiap kali ingin meminta api, mereka harus menyembunyikan diri terlebih dahulu. Dengan maksud agar pada saat proses pembuatan api oleh Siapaputi, mereka tidak mengetahui caranya.

Gara-gara kesulitan yang dihadapinya, Marao lalu mencari akal. Ia mengatakan kepada Siapaputi, bahwa ia tidak perlu bersembunyi di dalam rumah, karena ia toh tidak bisa melihat bagaimana cara Siapaputi membuat api. Tapi Siapaputi salah duga. Marao berhasil mengecohnya, dan mengetahui rahasia membuat api dari keturunan Ono Mbela. Caranya adalah dengan mengetuk-ngetukkan dua keping batu api, lempengan besi dan segumpalan serabut pohon palma ( yang disebut 'rabo'). Dan ketika api memercik keluar, langsung ditempelkan kepada serabut sehingga serabut bisa menyala. Itulah api yang diperoleh.

Sejak itu, keturunan manusia tanah tidak perlu lagi meminta api kepada manusia pohon. Mereka pun tidak perlu takut kepada manusia pohon. Dan sejak itu pula, manusia pohon yang menguasai dunia pelahan-lahan berasimilasi dengan manusia tanah. Berbagi pengetahuan tentang api. Serta menjalani hidup yang harmonis bersama-sama.

Begitulah...gara-gara api banyak sekali hal yang dapat dilakukan oleh manusia. Tak hanya Marao dan Siapaputi dari Nias. Kita pun, manusia modern sekarang ini. Tidak bisa terlepas dari api.

Coba saja. Dari mulai urusan rokok merokok dan kebul mengebulkan asap yang nyaris tidak terputus sepanjang hari...(padahal papan peringatan tentang dilarang merokok sudah terpajang dimana-mana, tapi kayaknya nggak pengaruh yaaakkk ??? Hiiieeeh...). Sampai urusan masak-memasak di dapur yang selalu butuh api. Bahkan kalau mau sok romantis, untuk menyalakan lilin di meja saat makan malam berdua...hmm...

Benar-benar the power of fire...hehehe...

Ibaratnya...tiada kehidupan tanpa api. Tiada semangat tanpa nyala api. Barangkali itu juga sebabnya di Bali ada ritual Nyepi, dimana saat itu tidak boleh menyalakan api. Karena api bisa menyalakan segalanya. Termasuk nafsu manusia....Satu lagi filosofi...beyond of fire...hmmm...

Melihat api menyala, saya jadi merenung.

Api memang tak hanya menjadi salah satu tanda kemajuan manusia. Api adalah sumber tenaga yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Terlepas dari mitos dan legenda dalam cerita rakyat tentang asal usul api, tapi dengan adanya api, kehidupan ini bisa berkembang dengan lebih cepat dan lebih pesat lagi. Teknologi membuat api, dan mengemasnya menjadi sumber tenaga yang mudah diperoleh, membuat manusia menjadi setingkat atau sepuluh tingkat di atas mahluk-mahluk hidup yang lain.

Manusia hidup berdampingan dengan api. Apa pun bentuknya. Dari mulai api yang kecil, hingga api yang besar. Kemajuan manusia ditandai dengan kemampuannya mengelola dan memanfaatkan api untuk kemaslahatan dan hal-hal lain yang bermanfaat untuk hidupnya.

Manusia dengan mudah membuat korek api atau gas lighter yang bisa dinyalakan setiap saat. Barangkali orang jaman dahulu kala tidak bisa membayangkan, bahwa suatu saat 'manusia modern' bisa mengantongi api di dalam saku bajunya, atau menyelipkannya di tas tangan yang dibawanya ke ruangan pesta...huaah..Benar-benar penemuan yang luar biasa.

Namun, seperti adanya dua sisi mata uang, api pun memiliki dua sisi di dalam eksistensinya. Api yang kecil dan terkendali, menjadi sahabat manusia. Api yang besar tanpa kendali, akan merusak manusia. Tak hanya sekedar membakar, api yang besar dapat memusnahkan manusia dan lingkungannya.

Begitulah hubungan manusia dengan api. Ada api hangat, ada api panas. Ada api jinak, ada api liar. Apa pun bentuknya, tetaplah harus manusia yang menjadi penguasa atas api. Atas pengendaliannya. Yang disesuaikan dengan kebutuhan kita.

Saya jadi teringat sebuah kata pepatah lama yang kayaknya masih bisa berlaku sampai saat ini ," Bermain air basah, bermain API hangus...."

Hmm...tak disangka, ya ...Api yang begitu kecil dan sederhana...ternyata memiliki makna yang begitu hebat untuk kita. Dan seandainya bisa memilih...maukah kita menjadi api penghangat untuk lingkungan sekitar kita ?

 

Dinosaurus vs Kecoa

" Antara dinosaurus dan kecoa, mana yang berumur paling tua ? "

Saya berasumsi karena dinosaurus adalah binatang purba maka yang paling tua diantara keduanya adalah dinosaurus.

Namun ternyata asumsi tersebut salah. Kecoa adalah binatang yang lebih tua dari dinosaurus. Kecoa sudah ada 55 juta tahun sebelum dinosaurus. Foto di atas adalah fosil kecoa dengan nama Arthopleura Pustulatus dan panjangnya 9 cm, lebih panjang dari kecoa saat ini. Kecoa hidup sejak zaman Carboniferous, 290 juta sampai 350 juta tahun lalu. Luar biasa !

Mengapa kecoa yang lebih dahulu tercipta dapat hidup sampai jaman sekarang dibandingkan dengan dinosaurus yang tercipta belakangan namun sudah PUNAH ?

Dinosaurus adalah binatang yang buas dan KAKU. Hidupnya dengan memangsa apapun yang bisa dimakan, dengan badannya yang besar dan bertenaga sanggup menghancurkan apapun yang ada di depannya. Dinosaurus punah karena gagal BERADAPTASI dan FLEXIBEL dengan lingkungannya. Namun, .....

Kecoa mampu bertahan dari KEPUNAHAN karena kemampuan ADAPTASI, FLEXIBEL dan EKOLOGIS dengan lingkungannya. Sahabat dapat melihat kemampuan ekologis kecoa modern yang bisa kita temui dari tempat yang paling kotor sampai tempat yang paling hygienis seperti di hotel berbintang 5 sekalipun.

Bahkan yang lebih LUAR BIASA, kecoa membawa berkah bagi manusia. Bagaimana bisa ? Kecoa menjadi sukses bagi sekelompok ilmuwan di India yang sedang mengembangkan tekhnologi jantung buatan.

Dengan menggunakan jantung kecoak sebagai model, sebuah prototype yang dihasilkan mampu memberikan sebuah jantung buatan yang lebih murah dan lebih bisa diandalkan untuk dicangkok dibanding dengan jantung buatan yang sekarang ada.

Kunci utama jantung buatan tersebut berkaitan dengan sistem pernafasan kecoak yang sangat unik. Kecoak memiliki 13 bilik pemompa darah, sedang manusia hanya memiliki 4.

Jika sebuah bilik jantung manusia mengalami kegagalan(tidak mampu memompa) maka dia akan mendapatkan serangan jantung yang sangat fatal, tapi dengan jantung yang memiliki 13 bilik ini, jantung akan tetap mampu memompa meskipun 1 bilik mengalami kerusakan. ( info dari http://apakabardunia.com )

Sahabat boleh mencontoh kemampuan kecoa yang mampu ADAPTASI, FLEKSIBEL dan EKOLOGIS sehingga dapat menghindari KEPUNAHAN dan mengembangkan diri dalam kehidupan sekaligus menjadi anugerah bagi siapapun.
 

Semuanya Mungkin

Oleh : Erwin Arianto

Beberapa waktu lalu saya mendapat tugas yang terlihat tidak mungkin, tetapi berbekal tekad dan keuletan dan kerjasama tim akhirnya tugas yang menurut persepsi saya tidak mungkin, dapat terselesaikan sudah. Dari hal tersebut terdapat sebuah pelajaran yang saya ambil, sesuatu hal terlihat tidak mungkin ketika kita tidak berminat atau tidak serius mengerjakan sesuatu, tetapi ketika kita sepenuh hati melakukanya maka akan terjadi suatu kemungkinan ditengah kata yang tidak mungkin.

Teori suatu kemungkinan faktor terpenting adalah kemauan keras untuk berbuat sesuatu. siapapun orangnya berpeluang menjadi orang sukses. Meskipun latar belakang pendidikan atau masa lalu seseorang tentu saja memberikan sentuhan-sentuhan peluang menjadi lebih besar, dan membuat suatu kemungkinan dari suatu yang tidak mungkin.

Pernah melihat Camera, mungkin orang zaman dahulu kala menganggap membuat kamera adalah tidak mungkin, tetapi kita lihat sekarang Betapa canggih kamera yang dihasilkan hasil dari sebuah keinginan dan Kemauan keras untuk mewujudkanya, Atau pernah kah terbayang Laptop saat ini yang sangat tipis, coba bandingkan pada saat komputer ditemukan ternyata komputer memerlukan ruang yang besar dan luas, dan membuat laptop adalah hal yang tidak mungkin pada jamanya, tetapi berdasarkan hasil kerjakeras maka saat ini akan tercipta laptop yang super tipis.

Dengan kemauan yang keras, setiap orang dapat sukses di manapun dan di bidang apapun. Banyak sekali peristiwa besar dunia di sepanjang lintasan sejarah, dan itu hanya mungkin lahir dari kemauan yang besar. Manusia tidak pernah kekurangan kekuatan, tetapi kurang kemauan, Sukses dan suatua kemungkinan sangat ditentukan oleh kuatnya kemauan dari dalam diri sendiri untuk belajar dan bekerja keras, dan meningkatkan kualitas diri. Tantangan atau kendala apapun berusaha diatasi dengan memberikan yang terbaik dan menjalani dengan sungguh-sungguh.

Walaupun kita telah pernah mengetahu semua adalah mungkin tetapi banyak diantara kita yang masih tidak menerapkan kata-kata tersebut dalam hidup. suatu ketidak mungkinan adalah sebuah batasan yang menghentikan kita dalam mencapai impian-impian kita. Bahkan kita sering sekali meyakinkan diri kita bahwa kita tidak sanggup dan tidak pantas untuk sukses, kita mempercayai perkataan orang-orang yang mengatakan bahwa sesuatu itu tidak mungkin dilakukan, tanpa mau berusaha dan bekerja keras untuk menghasilkanya.

Apakah pernah karena orang mengatakan kepada kita suatu hal itu tidak mungkin, lantas kita percaya dan yakin begitu saja. Ingatlah  Tidak ada batasan yang dimiliki manusia. Manusia memiliki kemampuan luar biasa dan tak terbatas untuk mewujudkan apa yang kelihatannya tidak mungkin, begitu pun kita, semua nya mungkin terjadi kita memiliki energi potensial dalam diri yang tidak tersalurkan, cobalah bangkitkan energi potensial itu hanya dengan percaya bahwa semuanya mungkin terjadi.

Sebuah kemungkinan dibatasi Dibedakan menjadi mungkin dan tidak mungkin Seolah-olah mereka terpisah menjadi dua kutub yang bersebrangan Mungkin diartikan kemungkinan Tidak mungkin diartikan ketidakmungkinan Tapi cobalah lihat sekali lagi Coba lihat untuk kedua kalinya, ternyata hanya ada satu jawaban untuk sebuah ketidak mungkinan dan tidak ada dua kutup yang bersebrangan, karena di dunia ini semuanya adalah mungkin. ayo percaya bahwa anda bisa melakukan sesuatu yang besar.

 

Tips Public Speaking: Faktor Sukses Pendukung Berbicara di Depan Publik

1. Penggunaan humor

Kemampuan membuat humor akan sangat membantu anda untuk merebut hati audiense dan keluar dari krisis. Seorang pembicara, kecuali pelawak, tidak diharapkan untuk membuat audiensenya tertawa terpingkal-pingkal sebagaimana halnya mereka menyaksikan badut. Namun demikian, kemampuan anda untuk membuat mereka tersenyum kemudian memberikan applause meriah kepada anda akan sangat membantu untuk mengurangi ketegangan dan kebosanan diantara mereka.

Tidak semua orang mampu menyampaikan cerita atau anekdot lucu. Sebelum memulai biasanya mereka sudah dihinggapi kekhawatiran apa yang mereka sampaikan tidak akan menciptakan kelucuan yang akhirnya malah membuat mereka kelihatan konyol. Kalau anda tidak bisa jangan lakukan! Tapi apabila anda mempunyai kemampuan untuk itu, ada beberapa tips yang
perlu anda perhatikan :

•Carilah waktu yang tepat kapan anda harus menyampaikannya
•Buatlah joke yang relevant dengan topik yang anda bawakan
•Jangan berlebihan
•Jauhi kesan anda sebagai pelawak atau badut
•Berhati-hatilah terhadap target humor anda. Hindari humor yang mengarah ke SARA atau humor sex yang vulgar, menjijikan serta yang menyerang pribadi dari salah satu audiense anda
•Usahakan subjek dari joke anda adalah anda atau dari keluarga anda sendiri
•Personifikasikan joke-joke anda seolah-olah kejadian itu memang pernah anda terjadi di diri anda atau keluarga anda
•Jangan lakukan apabila anda kurang yakin dengan kemampuan anda

Humor yang dihindari :
•Berselera rendah
•Menyerang seseorang atau golongan
•Tidak relevan

Mempraktekan humor adalah satu-satunya hal yang tidak bisa anda latih sendiri. Penyampaian humor memerlukan audiense sebagai parameter keberhasilan.

2.Bahasa tubuh

Metode komunikasi manusia tidak semata bergantung kepada kata-kata yang diucapkan. Gerakan fisik seseorang dapat menggambarkan apa yang sedang ia pikirkan dan rasakan, siapa dirinya dan dari lingkungan mana ia berasal. Gerakan tubuh ini disebut bahasa tubuh.

Dalam konteks anda sebagai pembicara, penggunaan bahasa tubuh yang baik dan benar dapat mempermudah tugas anda untuk memberikan pengertian terhadap apa yang hendak anda sampaikan. Dalam beberapa kasus, bahasa tubuh ternyata lebih komprehensif dibanding kata-kata.

Bahasa tubuh dalam konteks pembicara terdiri dari :
•Pakaian
•Gerakan tubuh/postur
•Kontak mata
•Gerakan tangan
•Ekspresi muka

2a.Pakaian
Ketika anda pertama kali muncul dalam pandangan seseorang, ia akan langsung membuat penilaian terhadap diri anda. Dengan cepat mereka akan menyimpulkan siapa dan darimana anda. Hal yang sama juga terjadi ketika anda pertama kali muncul di depan audiense. Cara berpakaian anda akan menunjukkan apakah anda satu dari mereka atau dari kelompok lain. Penyimpulan seperti ini dalam bahasa Inggris disebuit "Tribal Recognition" (pengakuan kesukuan), dan ini lumrah terjadi dimana-mana. Seseorang yang dianggap dari suku mereka akan diterima lebih mudah dibanding yang bukan. Sikap mereka akal lebih terbuka karena dianggapia mengetahui aspirasi, keinginan dan style mereka.

Kalau kita ibaratkan suku yang anda hadapi adalah audiense anda hadapi, anda harus berusaha untuk dapat dianggap satu dari mereka. Dengan mendapatkan pengakuan. Kans anda untuk didengar dan dianggap lebih besar.

Berpakaian pada saat berbicara didepan publik tidak selalu harus wah atau glamour. Berpakaianlah dengan menarik. Hindari perhiasan yang menegaskan anda bukan dari kelompok mereka. Hindari juga perhiasan yang berlebihan yang mengganggu konsentrasi mereka untuk mendengarkan pembicaraan anda. Perhatikan detil-detil kecil seperti sepatu yang mengkilap, kancing jas dan kemeja, stocking dsb. Ingat, karena anda berdiri didepan setiap bagian ditubuh anda terlihat oleh mereka.

Berpakaianlah sesuai dengan jenis audiense dan acara dimana anda tampil. Jangan berpakaian berlebihan sehingga audiense bukannya memperhatikan apa yang anda katakan tapi apa yang anda kenakan.

2b.Gerakan Tubuh
Elemen kedua yang akan diperhatikan audiense adalah postur tubuh dan bagaimana anda menggerakkannya. Ketika berada diatas panggung, postur dan gerakan tubuh anda memberikan gambaran tentang sikap/ perasaan anda terhapap forum yang anda hadapi. Kepala yang selalu menunduk dan melihat keatas menunjukkan anda yang tidak percaya diri. Kepala yang menghadap ke depan menandakan keyakinan yang penuh.

Pada saat muncul untuk pertama kali, perhatikan cara berjalan anda. Pastikan kedua kaki anda lurus pada waktu melangkah. Jangan berlenggang dan jangan pula terlalu tegap. Berjalanlah dengan tenang namun penuh kewaspadaan. Tegakkan kepala anda, pandanglah audiense anda dengan mata yang anthusias dan senyum. Ketika anda berbicara, pastikan tubuh anda mempunyai ruang yang cukup bernapas.

Banyak gerakan yang anda lakukan ketiuka sedang berbicara misalnya memasukkan tangan ke saku celana. Gerakan ini akan menimbulkan kesan kasual, dan berarti tidak cocok dengan forum formal. Anda juga bisa berjalan atau melakukan gerakan-gerakan bebas namun tetap terkontrol.
Lakukan gerakan-gerakan yang perlu saja. Usahakan setiap gerakan andabermakna. Gerakan-gerakan yang baik dan sesuai akan membuat pembicaraan anda lebih hidup.

2c.Kontak Mata
Kontak mata dengan audiense adalah faktor penting yang membuat acara berlangsung dua arah. Melibatkan audiense dalam acara dimana anda tampil akan membuat acara lebih hidup, terjadi interaksi dan andasendiri merasa mempunyai teman sehingga bisa mengurangi kegugupan.

Kemampuan menciptakan kontak mata dengan audiense pada saat berbicara adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh seseorang pembicara. Begitu banyak kita lihat pembicara yang terus berbicara tanpa melihat audiense yang ada di hadapannya. Komunikasi yang terjalin satu arah akan membuat penampilan anda kurang hidup dan cepat menimbulkan kebosanan.

Banyak yang tidak menyadari kontak mata dengan audiense adalah kontrol penampilan ketika diatas panggung. Dari lima panca indra yang dimiliki manusia, hanya matalah yang tak pandai berdusta. Dari mata audiense anda,anda akan segera mengetahui apakah ia menikmati pembicaraan anda atau sebaliknya.

Kontak mata adalah alat kontrol yang ampuh untuk mengetahui apakah anda pembicara yang membosankan atau menyenangkan.

2d.Gerakan Tangan
Sebagaimana gerakan tubuh/ postur, gerakan tangan juga dapat membantu anda memberikan pengertian yang lebih jelas terhadap apa yang ingin anda ungkapkan. Gerakan tangan juga dapat menunjukkan anthusiasime anda terhadap acara dan audiense yang dihadapi.

Agar supaya gerakan tangan tidak berlebihan, anda dapat mempelajari bagaimana orang disekitar anda berbicara sambil menggerakkan tangan. Dari percakapan sehari-hari ini ada dapat mengetahui cara berbicara dengan gerakan tangan yang wajar.

Banyak orang yang mempunyai kebiasaan yang buruk dengan tangan apabila sedang menjadi perhatian. Menggaruk-garukkan tangan atau kepala. Memegang-megang cincin di jari, memegang hidung dan jenggot adalah sebagian dari kebiasaan-kebiasaan buruk tersebut. Kalau anda merasa mempunyai kebiasaan buruk ini, anda tidak perlu khawatir. Anda bisa menghilangkannnya dengan latihan. Ajak seseorang untuk menemani anda pada saat latihan. Minta ia berteriak apabila anda melakukan kebiasaan buruk tersebut. Lakukan berulang-ulang.

Hindari membuat gerakan yang tidak perlu. Apabila gerakan tangan anda terlalu banyak, cobalah berbicara dengan tanpa gerakan sama sekali. Apabila masih banyak juga, siapkan cue card (lembar catatan) dan peganglah. Gerakan tangan biasanya tidak kita sadari dan lahir karena rasa gugup kita.

Hindari gerakan-gerakan yang tidak perlu. Usahakan setiap gerakantangan anda mempunyai makna.

2e.Ekspresi Wajah
Ekspresi wajah yang paling mudah dilakukan adalah senyum. Senyum yang tulus dan tidak berlebihan akan membuat anda terlihat ramah dan senang berada diantara audiense anda. Senyum dapat pula menciptakan suasana rileks dan bersahabat diantara audiense anda.

Senyum yang baik adalah senyum yang wajar dan dikeluarkan pada saat yang tepat. Tersenyum dan tertawa adalah dua hal yang berbeda.

3.Kontrol Suara

Faktor pendukung penting lainnya yang membuat pembicaraan anda menarik adalah Suara. Penyampaian vokal yang baik didapatkan apabila anda menguasai tiga hal penting yang lazim disebut sebagai kontrol suara seperti dibawah ini :
1.Pernapasan
2.Volume
3.Ekspresi

3a.Pernapasan
Bunyi yang dihasilkan oleh manusia yang disebut suara berasal dari getaran udara pada tali vokal yang terletak ditenggorokan. Seperti halnya alat musik yang berbunyi karena angin, tekanan angin yang lewat pada pita akan mempengaruhi keras lemahnya bunyi yang dihasilkan.
Untuk berbicara di depan publik, doperlukan ruang suara yang solid agar dapat menyampaikan kalimat yang panjang dari biasanya pada volume yang benar.

Otot paling penting dalam pernapasan bernama Diafragma yang berada disebelah rusuk. Pengontrolan yang sempurna terhadap diafragma akan membuat anda mampu mengatur ruang udara yang diperlukan untuk mengeluarkan suara. Posisi yang baik mengontrol pernapasan adalah berdiri tegak untuk memberikan ruang yang lebih kepada paru-paru.

Ada beberapa cara yang terbukti ampuh dalam meningkatkan kemampuan pengontrolan diafragma. Ada baiknya kalau anda lakukan hal dibawah ini :
•Berdiri tegak dengan kaki tidak terlalu rapat. Tangan bergantung
biasa dan rileks
•Ambil napas yang dalam melalui hidung dan hitung sampai empat.
Rasakan bagaiamna mekarnya ruang dada anda. Jangan angkat bahu karena
mengurangi ruang di dada
•Tahan napas di paru-paru dalam hitungan keempat, kemudia biarkan
udara keluar dari mulut
•Jangan makan terlalu banyak sebelum anda bicara. Makanan akan
mempersempit ruang paru-paru

3b.Volume
Banyak yang berpendapat agar supaya didengar kita harus berbicara keras. Ketahuilah keberhasilan dalam berbicara tidak selalu ditentukan oleh kerasnya suara. Jika anda khawatir anda tidak didengar karena ruangan yang terlalu besar atau audiense yang terlalu banyak, gunakan pengeras suara. Berbicara keras-keras bukanlah solusi yang baik.

Volume suara ketika anda berbicara di depan publik hanya sedikti lebih keras dari volume anda dalam percakapan sehari-hari. Berbicara dengan volume yang keras diperlukan pada moment-moment tertentu saja. Selebihnya berbicara keras hanya akan merusak tenggorokan dan membuat audiense anda stress,

Bukalah mulut sedikit lebih besar dari biasanya. Jangan berkerut, sisakan ruang yang cukup di dada sehingga suara anda bebas keluar. Keluarkan suara sedikit lebih besar dari biasanya, anda akanmerasakanseolah-olah anda melakukan percakapan biasa namun bisa didengar orang
banyak.

3c.Ekspresi
Ekspresi adalah faktor penting dalam pengolahan suara. Suara yang baik tidak akan berarti banyak tanpa disertai ekspresi tepat. Ekspresi terdiri dari tiga komponen penting; Pitch (tinggi rendah suara), Pace (kecepatan berbicara) dan Phrasing (pemenggalan kalimat).

Pitch
Orang muda cnederung berbicara dengan nada suara lebih tinggi daripada orang tua. Bagi orang muda, kecenderungan menggunakan nada tinggi biasanya dikarenakan faktor emosi. Sementara orang tua karenakematangannya lebih bisa mengatur tinggi rendahnya suara.

Setiap orang mempunyai pitch yang berbeda-beda dan pada situasi apa ia sedang berada. Dalam konteks berbicara di depan publik banyak, suara tinggi salah satunya biasanya disebabklan oleh rasa gugup yang tidak bisa dikontrol.

Seseorang yang terlahir dengan pitch yang tinggi. Apabila ia ingin menjadi pembicara publik yang baik, latihan dengan instruktur khusus mutlak diperlukan.

Pace
Jangan terlalu cepat. Itulah kunci berbicara di depan publik. Berikan waktu kepada audiense untuk mendengar dan menelaah kata-kata anda. Berikan juga waktu untuk anda sendiri untuk memikirkan apa yang akan diucapkan berikutnya. Tempo cepat terkadang diperlukan terutama untuk menunjukan anda energik. Tempo lambat juga diperlukan khususnya pada topik-topikm yang anda anggap penting. Berhenti sejenak sebelum dan sesudah menyampaikan statement yang pwnting dan panjang, ambil nafas dan sesekali melihat kearah audiense anda. Seseorang pembicara yang baik sangant mahir dalam memainkan tempo yang membuat pembicaraanya
menarik dan penuh kejutan.

Phrasing
Nafas setiap orang berbeda-beda, ada yang sanggup menyampaikan tiga kalimat dalam satu nafas. Ada pula yang setiap kalimat harus mengambil nafas. Terlepas anda mempunyai nafas panjang atau pendek, pemenggalan kalimat penting untuk diperhatikan. Arti sebuah kalimat akan berbeda jauh dari maksud sebenarnya apabila anda salah memenggal.

Selamat berlatih

 

Leading Great Versus Great Leaders

Chris Chittenden wrote:
"The first thing to realize is that leadership is not a position but a role."

A point of disagreement here with Chris. Leadership is both a position
and a role. Any organization chart shows the 'leadership positions'.
Whether a person in a leadership position is able to exercise a
leadership role properly is a separate issue. All organizations should have high
expectations that individuals put into leadership positions are capable
of exercising an effective leadership role.

"For the purposes of this conversation, we will define two types of
power - positional power and personal power."

Charles Handy in his book "Understanding Organizations" identifies 6
sources of power within an organization:

- physical power (e.g. intimidation on a picket line)
- resource power, i.e. control of resources valued by others in the  Organization
- position power ('official or legitimate power'), control of invisible assets that are
assigned to a specific role/position within an organization, these typically include
information, right of access networks and committees, right to organize work and work groups
- expert power, power vested in an individual based on the acknowledged expertise of that individual
- personal power, often called charisma or popularity within an organization
- negative power, the capacity to delay or stop things from happening

Some of the coaching I do with senior executives is around understanding power sources and
their use. In most organizational cultures recognizing power and using it appropriately is
directly related to successfully influencing policy and decisions.

How an individual uses the power they have in an organization is also
important since it says a lot about how an individual attempts to
influence an organization. Handy identifies six methods of influence:

- force
- rules and procedures
- exchange (bargaining, negotiating)
- persuasion
- ecology (use of existing cultural norms and group dynamics)
- magnetism

Researchers Dunphy Stace identified four types of leadership styles:

- collaborative
- consultative
- directive
- coercive

Dunphy Stace found that none of these four styles was necessarily any
better than the other, since the required style of leadership is related
to the situation that an organization is in, the level of threat it
faces, and the degree and pace of internal change that is required to deal
with the threats it faces.

Ultimately the primary role of a 'leader' is to assure the
sustainability of an organization. We can see this by using Lee Iacocca as a great
example. Lee is often seen as an example of tremendous leadership when
he brought Chrysler from the brink of bankruptcy. When we examine his
leadership style during this period we see it was based on primarily on
force and persuasion and was directive/coercive in style.

While it is potentially nice to think that effective leadership is
always collaborative and consultative in style the reality of business is
much different. As the saying goes, "extraordinary times often call for
extraordinary measures'.

I believe that as coaches we must be very careful about the leadership
assumptions we bring into our client engagements. Sometimes we
unconsciously coach clients towards our underlying beliefs about leadership and
leadership style and do them a grave disservice in the process,
especially in cases where we ignore the threats to an organization and the
degree/pace of change that is required to deal with these threats.

 

Memotivasi Diri Melalui Rasa Percaya Diri....

Aset paling berharga bagi banyak orang adalah juga aset yang paling belakangan dihargai. Aset itu, bila ditangani dengan semestinya, akan mampu memberikan hasil secara dramatis. Aset yang tidak dapat dikenakan harga setinggi apapun. Itulah otak manusia, pikiran dan proses berfikir.

Otak merupakan kawasan penyimpanan yang kapasitasnya luar biasa, menjadi pentinglah untuk berhati-hati di dalam mengisinya. Sebagian orang mempunyai otak yang penuh dengan pemikiran dan pengalaman negatif. Mereka akan secara terus-menerus menanamkan masukan saya tidak mampu dengan setumpuk alasan mengapa mereka tidak mampu. Sehingga ketika dihadapkan pada sebuah kesempatan atau tantangan baru, otak mereka, ketika ditanya, mengirimkan jawaban : Tidak, kamu tidak mampu, atau tanggapan lain semacam itu.

Lima langkah yang diperlukan untuk membangun kepercayaan diri dan yang pada gilirannya membangun rasa percaya diri bagi motivasi diri dari dalam.

Hindari mencari-cari alasan

Begitu banyak orang mengurungkan niat mereka dengan mengajukan alasan yang tidak masuk akal dan samasekali salah. Seperti :
- Saya tidak bisa
- Saya tidak mampu sebab...
- Pendidikan saya belum memadai
- Saya sudah terlalu tua
- Saya masih terlalu muda, dll

Siapapun dapat mencari alasan bagi hampir segalanya, maka dalam membangun kepercayaan diri, jangan sekali-kali membuat alasan. Hal itu mungkin sangat menyenangkan dan menentramkan hati, tetapi alasan-alasan hanya akan menghamabat seseoarang dari pencapaian sasaran. Ingatlah bahwa otak Anda adalah kawasan penyimpanan -- apa yang Anda masukkan pada gilirannya akan keluar lagi, jadi gantilah penyisipan hal-hal negatif dengan hal-hal positif.

Gunakan Daya Imajinasi

Otak dengan kapasitasnya yang tidak terbatas dapat membantu Anda dengan tanpa batasan mencapai ambisi hidup jika Anda memberinya kesempatan. Biarkan dia menggambarkan diri Anda sebagai pribadi yang Anda inginkan. Dengan jelas menggambarkan apapun wujud yang Anda inginkan. Semakin Anda memikirkan itu semua semakin besar kepastian akan suatu hasil yang positif.

Jika Anda terus menerus membiarkan pikiran Anda dipenuhi dengan bermacam-macam pemikiran mengenai penyakit dan kesehatan yang buruk, Anda hampir pasti akan mengalami penyakit yang Anda pikirkan. JIka Anda terus menerus memikirkan hasil negatif tentang pergaulan atau karier bisnis, pemikiran itu pada gilirannya akan mengakar dalam diri Anda. Maka dalam proses membangun kepercayaan diri dengan menmggunakan proses kesan daya imajinasi otak, pentinglah untuk menjadi yakin bahwa apa yang sedang Anda pikirkan dan lihat dengan jelas adalah hal yang positif. Hal yang positif itu harus memungkinkan kesan positif pada diri Anda dan peningkatannya, serta pemikiran positif itu harus mengarah ke sasaran Anda, cita-cita dan kebahagiaan dalam hidup.

Jangan Takut Gagal

Kegagalan telah mengahalangi begitu banyak orang sehingga mereka mundur sebelum mencoba, berbuat atau meraih keberhasilan sebab mereka tidak mampu menerima terminologi dimana ada kemungkinan untuk gagal. Sebagian orang benar-benar tidak pernah mencoba sesuatupun sebab rasa takut gagal ini telah menguasai otak mereka selama bertahun-tahun. Setiap hari mereka memikirkan kegagalan ini sehingga mereka tidak pernah sungguh-sungguh melakukan sesuatu dan pada akhirnya mereka tidak percaya diri dan penuh keraguan.

Penampilan Membentuk Kepercayaan Diri

Penampilan luar memang bukan segalanya. Kadang-kadang perlu untuk membelanjakan uang demi penampilan luar yang menarik, karena dengan penampilan luar yang menarik memberi kesempatan yang ada dalam diri Anda untuk merasa baik. Tetapi haruslah tetap bersikap realistis. Sebagian orang bersikap berlebihan dalam penampilan mereka dan pada akhirnya semua itu hanya demi kepuasan ego mereka.

Susunlah Catatan Mengenai Sukses Yang Diperoleh

Setiap orang pernah mencapai sukses dalam hidupnya. Cara mengumpulkan catatan sukses masa lalu sangat sederhana. Pikirkan balik sukses Anda yang paling awal yang mungkin terjadi pada masa sekolah ketika memenangkan lomba balap kelereng atau balap karung. Mungkin juga berawal dari ucapan selamat ketika memenangkan lomba mengambar atau melukis. Ini bisa dulakukan secara lisan pada suatu audio kaset atau buku catatan. Anda bisa melihat kembali catatan dan memperbaharui aset paling berharga Anda dengan kenangan akan sukses tersebut.

Motivasi hanya dapat mengabadikan diri berdasarkan harapan. Untuk memotivasi diri, seseorang harus memiliki harapan tentang sebuah masa depan. Oleh karena itu dalam memotivasi diri seseorang bertanggung jawab untuk menciptakan sendiri harapannya.

Disarikan dari buku Sukses Memotivasi karangan Richard Denny

 

Problem Solving Discussions

By: Brian Tracy

Solve Problems and Make Decisions More Effectively in Discussions With Other People
Your ability to communicate is the most important skill you can develop to get on to the fast track in your career. Perhaps the most important thing you do in business is to solve problems and make decisions, both by yourself and with other people. A major reason for meetings in the business organization is problem solving and decision making. The key to effective problem solving and decision making discussions, is for you to all go through the process systematically.

Clarify the Problem
Right at the beginning, you ask the question, "What exactly is the problem?" Clarity of definition will resolve 50% of the issues before they go any further

Think About the Future
When discussing a problem, be sure to focus on the future over the past. Ask the question, "Where do we go from here?" "What do we do from here?" "What are our options for the future?" Too many problem-solving discussions end up focusing all of the attention of all the people present on what happened in the past and who is to blame. The effective executive uses this type of communication to focus on where the company and the individuals are going, and what can happen in the future - the only part of the equation over which anyone has any control.


Focus On the Solution
A second element in effective problem solving communications, is for you to talk about the solutions instead of talking about the problems. It is for you to keep the attention of the individuals in the meeting focused on the possible solutions and what can be done rather than what has already happened.

The discussion of solutions is inherently positive, uplifting and has a tendency to release creativity amongst the group. A discussion of problems is inherently negative, de-motivating and tends to inhibit creativity. You can become a positive thinker simply by becoming a solution-oriented person rather than a problem-oriented person. If you get everyone in your organization thinking and talking in terms of solutions, you will be astonished at the quality and quantity of ideas that will emerge.

Putting These Ideas Into Action
First, take some time to be absolutely clear about the problem that is under discussion. Give some thought to what an ideal decision or solution would accomplish. Instead of focusing on the situation as it is, talk about the situation as you would like it to be.

Second, keep the conversation focused on solutions, on what can be done in the future. The more you think and talk about solutions, the more positive and creative everyone will be and the better ideas you will come up with.

 

We are Lucky

World Statistic...
~~~~~~~~~~~~~
Jika populasi bumi berkurang hingga menjadi sebuah desa dengan hanya 100 orang penduduk, seperti apakah profil desa kecil yang beragam ini, jika seluruh perhitungan rasio kependudukan dianggap masih berlaku? Philip M.Hartner, MD dari Fakultas Kedokteran Stanford University Amerika Serikat, mencoba menemukan jawaban atas pertanyaan ini.

Berdasarkan analisanya, desa kecil bumi akan terdiri dari :
57 orang Asia
21 orang Eropa
14 orang berasal dari belahan bumi sebelah barat
8 orang Afrika

52 perempuan
48 laki-laki

80 bukan kulit putih
20 kulit putih

89 heteroseksual
11 homoseksual

6 orang memiliki 59% dari seluruh kekayaan bumi, dan keenam orang tersebut seluruhnya berasal dari Amerika Serikat. 80 orang tinggal di rumah-rumah yang
tidak menenuhi standard 70 orang tidak dapat membaca 50 orang menderita kekurangan gizi
1 orang hampir meninggal
1 orang sedang hamil
1 orang memiliki latar belakang perguruan tinggi
1 orang memiliki komputer

Marilah kita merenungkan analisa Hartner dan mulai dari hal-hal sebagai berikut :
* Jika anda tinggal di rumah yang baik, memiliki banyak makanan dan dapat membaca, anda adalah bagian dari kelompok terpilih.

* Jika anda memiliki rumah yang baik, makanan, dapat membaca dan memiliki komputer, anda bagian dari kelompok elit.

* Jika anda bangun pagi ini dan merasa sehat, anda lebih beruntung dari jutaan orang yang mungkin tidak akan dapat bertahan hidup minggu ini.

* Jika anda tidak pernah merasakan bahaya perang, kesepian karena dipenjara, kesakitan karena penyiksanaan, atau kelaparan,anda berada selangkah lebih maju dibandingkan 500 juta orang di dunia.

* Jika anda dapat menghadiri pertemuan politik atau keagamaan tanpa merasa takut akan dilecehkan, ditangkap, disiksa, atau mati, anda beruntung, karena lebih dari 3 milyar orang di dunia tidak dapat melakukannya.

* Jika anda memiliki makanan di lemari pendingin, baju-baju di lemari pakaian, dan memiliki atap yang menaungi tempat anda beristirahat, anda lebih kaya dari 75% penduduk di dunia ini.

* Jika anda memiliki uang di bank, di dompet, dan mampu membelanjakan sebagian uang untuk menikmati hidangan di restoran, anda merupakan anggota dari 8% kelompok orang-orang kaya di dunia.

* Jika orang tua anda masih hidup dan menikmat bahagianya kehidupan pernikahan mereka, maka anda termasuk salah satu dari kelompok orang yang dikategorikan langka, terutama di Amerika Serikat.

* Jika anda mampu menegakkan kepala dengan senyuman dibibir dan merasa benar-benar bahagia, anda memiliki keistimewaan tersendiri, karena sebagian besar orang tidak memperoleh kenikmatan tersebut.

* Jika anda dapat membaca pesan ini, anda baru saja menerima karunia ganda, karena seseorang memikirkan anda, dan anda jauh lebih beruntung dibandingkan lebih dari 2 milyar orang yang tidak dapat membaca sama sekali.

Semoga anda menikmati hari yang indah ini. Hitunglah karunia keberuntungan anda, dan sampaikan hal ini kepada orang lain untuk mengingatkan bahwa sebenarnya, kita adalah orang-orang yang sangat beruntung.

 

Tips for success

by H. Jackson  Brown Jr

1.      Marry the right person. This one decision will determine 90% of your happiness or misery.

2.      Work at something you enjoy and that's worthy of your time and talent.

3.      Give people more than they expect and do it cheerfully.

4.      Become the most positive and enthusiastic person you know.

5.      Be forgiving of yourself and others.

6.      Be generous

7.      Have a grateful heart.

8.      Persistence, persistence, persistence.

9.      Discipline yourself to save money on even the most modest salary.

10.  Treat everyone you meet like you want to be treated.

11.  Commit yourself to constant improvement.

12.  Commit yourself to quality.

13.  Understand that happiness is not based on possessions, power, or prestige, but on relationships with people you love and respect.

14.  Be loyal.

15.  Be honest.

16.  Be a self-starter.

17.  Be decisive even if it means you'll sometimes be wrong.

18.  Stop blaming others. Take responsibility for every area of your life.

19.  Be bold and courageous. When you look back on your life, you'll regret the things you didn't do more than the ones you did.

20.  Take good care of those you love.

21.  Don't do anything that wouldn't make you Mom proud.

Have a positive day!

 
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. ARTIKELIUS - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger